NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Sang Aktor

Istri Rahasia Sang Aktor

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Berbaikan / Hamil di luar nikah / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:673.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: moon

Mengalami pelecehan bukan hal yang mudah untuk diterima, dunia Aya yang penuh semangat, seakan tiba tiba berhenti berputar.

"Aku akan memberi kompensasi untuk kejadian malam itu, berapa harga keperawanan mu, akan ku berikan berapapun yang kamu inginkan." Darren Alexander Geraldy.

"Jika aku menerima uangmu, sama halnya dengan aku menjual kehangatan tubuhku." Cahaya Dihyani.

Musibah datang silih berganti, menempa semangat hidup seorang Aya, yang akhirnya bersedia menerima takdir buruknya menjadi istri rahasia dari teman sekelas nya semasa SMU, demi menyelamatkan sang kakak dari jerat hutang rentenir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#20

#20

Nita membawa semangkuk sedang bubur sum sum yang masih hangat kehadapan Darren, Darren menatap semangkuk bubur itu dengan perasaan bahagia yang tak bisa ia lukiskan dengan kata kata, entah… tak biasa biasanya ia lebay dan mellow seperti saat ini. "Dimakan yah… ini made by order loh spesial langsung dibuat oleh sang koki." 

Mendengar pernyataan Nita Darren pun menoleh, "eh ini beneran bubur nyak Leha?" 

"Iya… tuh yang masak." Tunjuk Nita ke arah Aya yang baru selesai membersihkan kehebohan dapur. 

"Loh bukan buatan nyak Leha?" Darren kembali bertanya, ia gelisah takut takut mual melanda, padahal perutnya sudah ber orkestra ria. 

"Makan syukur… gak mau makan buang aja…" Jawab Aya tanpa ba bi bu, dingin dan tak peduli, seperti bukan seorang Aya, padahal jika merunut dari perkataan Luna, Aya adalah sosok baik hati yang care dan friendly, persis seperti Gadisya mama dari si kembar 3, Daniel, Darren dan Luna. 

Namun semua berubah semenjak tragedi malam itu, menyisakan amarah yang belum reda, bahkan trauma yang masih tersisa

Bagi seseorang yang tidak makan selama hampir 20 jam, tentu melihat bubur hangat dengan aroma menggoda membuat Darren cukup berselera, hingga ia menyorot tajam deakan tak rela, manakala Aya memintanya membuang bubur hangat tersebut. 

Darren bahkan tak mual mencium aroma bubur lembut tersebut, padahal menurut Dion aroma nya sama, khas bau pandan, merasa sangat kelaparan, bahkan mendapatkan apa yang ia idamkan sejak siang tadi, tanpa segan apalagi sungkan, Darren mulai memakan bubur hangat tersebut, rasanya seperti ada banyak bintang bersinar terang mengitari tubuhnya, ketika suapan pertama menyapa lidah dan rongga mulutnya, Darren bahkan tak peduli pada penonton yang tengah menyaksikan adegan LIVE Darren menyantap bubur hangat tersebut, tak sampai 15 menit, bubur hangat tersebut ludes tak bersisa. 

"Mbak… aku mau pulang." Pamit Aya yang membuat Dion, Nita, bahkan Darren kompak menoleh. 

"Tapi ini sudah hampir tengah malam," 

"Iya Ay… menginap di sini aja yah?"

"Tapi mbak… besok ada kuliah pagi."

"Gak papa disini aja, besok Darren  juga ada jadwal syuting pagi di bandung, jadi pagi pagi harus berangkat," Dion pun menimpali, pria itu bahkan diam diam mencubit pinggang Darren agar ikut melarang Aya pulang, dengan kode lirikan mata tanpa kata. 

"Aw… sakit mas… terserah dia lah, mau nginep apa nggak." Jawab Darren tak peduli. 

Dion dengan gemas setengah jengkel memeluk leher Darren kemudian berbisik, "setidaknya tunjukkan rasa terima kasihmu karena akhirnya kamu bisa menelan makanan hari ini, dan tunjukkan juga belas kasihmu pada anak anakmu." 

Mendengar kata anak anak didengungkan oleh Dion, membuat Darren kembali teringat wajah wajah mungil yang merupakan perpaduan wajahnya dan wajah Aya, walau tak bisa mendefinisikan rasa hatinya, akhirnya Darren melontarkan juga kalimat larangannya. 

"Terima kasih bubur nya… dan juga mas Dion dan mbak Nita benar, menginap saja disini, tak usah khawatir, jika tidak dalam pengaruh obat aku pun tak berselera melihat tubuhmu …" Kata Darren dingin dan kejam, bahkan menatap Aya dengan ekspresi tak terbaca. 

'Lagian emang siapa dia? Sampe se segitunya menghindariku, dia pikir aku berselera apa', lanjut Darren dalam hati, karena jika dibandingkan dengan Clara, Aya memang tak ada apa apanya, secara fisik Clara lebih cantik mempesona, bahkan lekuk tubuhnya sungguh menggoda, sementara Aya mungil, tubuhnya kurus tak berisi sama sekali, lalu malam itu? Tentu saja sungguh sungguh murni karena pengaruh obat perangsang. 

Entah apa yang ada dalam pikiran Darren, yang jelas Dion sangat ingin menghajar mulut pedas pria itu, apa tak bisa melontarkan kalimat yang baik? 

Aya pun merasa sungguh kecewa, walau ia tak menyimpan rasa, tapi kalimat Darren barusan menambah deretan panjang benci dan luka hatinya, okelah jika tak ada cinta, tapi tidak bisakah ia berucap maaf? rasanya mungkin sedikit membuat amarah dan bencinya sedikit reda, rapi alih alih berusaha demikian, Darren justru menyiram bara panas dengan minyak tanah, hingga amarah dalam dada Aya terasa semakin menggelora, bahkan mungkin sulit untuk dipadamkan lagi. 

Aya pun pasrah menginap, ia tidur di salah satu kamar di apartemen tersebut, bersama Nita, sementara Dion tidur di sofa ruang tengah, katanya takut bablas kesiangan, karena jam 4 subuh harus berangkat. 

Jam 3.30 

Masih terlalu pagi di apartemen Darren, pria yang biasa tidur sendiri itu mendengar kegaduhan di luar kamarnya, semalam usai makan bubur buatan istrinya, Darren tidur nyenyak, perut kenyang, hati senang, pikiran tak lagi mengawang ngawang, karena membayangkan makanan yang tak wajar menurut kebiasaan, dan kini ia bahkan bangun pagi dalam keadaan bugar, tidak mual seperti hari sebelumnya. 

Darren keluar kamar, dan melihat Dion berjalan cepat membawa sebaskom air, "ada apa mas?" Tanya Darren dengan wajah bantal nya. 

"Aya… mendadak kram perut, takut nya kenapa napa sama anak kalian." Jawab Dion dengan wajah agak panik. 

"Apaan sih cuma keram doang, panik sampe segitu nya." Jawab pria itu tanpa rasa khawatir sama sekali, sepertinya di mulai melupakan mimpi tentang anak anak yang berwajah mirip dengan dirinya. 

#hadeeeuuuhhh sebenarnya yang tanam siapasiapa? sekarang yang panik siapa? ih Darren… othor pengen cubit gemes ginjalmu 😏. 

Sementara di kamar, Aya berbaring meringkuk sembari merileks kan tubuh nya, keringat mulai bermunculan di wajah serta sela sela leher dan tengkuk nya, berkali kali tarik dan buang nafas namun tak kunjung reda, kencang disertai sedikit nyeri, walau tidak sakit seperti kontraksi sungguhan, tentu wajib dilakukan pemeriksaan mengingat ada dua nyawa yang sedang berdiam di dalam tubuh Aya. 

"Sayang ini air hangat dan waslap nya," Dion membawa sebaskom air hangat agar Nita bisa mengompres perut Aya. 

"Aku hubungi dokternya dulu yah?"

"Iya mas." Jawab Nita kemudian mulai mengompres perut Aya dengan waslap hangat. "Gimana Ay… sudah mendingan?"

"Belum mbak…" Rintih Aya, sejak kecil Aya tak pernah ingin merepotkan siapapun, termasuk ibunya yang sudah susah payah bekerja, karena itulah, ia belajar dan banyak belajar, hingga selalu mendapat beasiswa untuk pendidikannya sendiri, jadi ketika kini sakit dan merepotkan Dion dan Nita tentu Aya merasa tak enak pada sepasang pasutri tersebut. 

"Aku bikinin jahe anget yah…"

"Hmm boleh mbak, sini… aku bisa kompres perut ku sendiri." Jawab Aya yang kemudian duduk setengah bersandar di headboard, sambil mengusapkan waslap hangat pada perut nya. 

"Eh sejak kapan kamu bangun?" Tanya Nita yang menjumpai Darren sedang diam diam mencuri dengar pembicaraan Aya dan Nita. 

"Eh… itu…" Jawab Darren kikuk, salting hendak mengemukakan alasan yang tak kunjung ia temukan. 

"Kebetulan." Nita kemudian mendorong tubuh tinggi Darren hingga masuk ke ruangan yang ditempati Aya, "mungkin bayinya pengen kamu sapa, makanya dia rewel cari perhatian." Ujar Nita ceplas ceplos, "nih coba oles pake minyak kayu putih…" Nita menyodorkan minyak beraroma khas tersebut ke tangan Darren, pria itu bahkan masih seperti orang linglung. 

"Kok masih bengong… ayo sana…" Nita bahkan mendudukkan Darren di tepi tempat tidur. 

Sementara Aya diam membisu, sementara  tubuhnya mulai tegang ketakutan, tanpa Darren sadari, gadis itu beringsut menjauh, agar semakin lebar jarak nya dengan jarak papa dari bayi bayinya tersebut. 

"Berikan padaku." Aya merampas minyak kayu putih dari tangan Darren, "aku bisa melakukannya sendiri."

Tapi Darren mengambil kembali minyak kayu putih dari tangan Aya, "Aku pun tak ingin berinteraksi seperti ini denganmu," Pria itu meletakkan beberapa tetes minyak pada telapak tangannya, "Anggap aku berterima kasih karena semalam kamu sudah membuatku bisa menelan makanan."

"Aku tak butuh terima kasihmu," Ketus Aya masih ngeyel tak ingin menerima bantuan Darren. 

"Baik … kalau begitu kamu harus patuh pada suamimu, selama aku tak memintamu berbuat jahat, kamu wajib menurut padaku." 

#Darren … diih kamu gemesin banget sih… pengen tak kucek wajahmu pake papan penggilesan 😌

Yang belum like? Plis tolong di like 😊

Komen? Bebas asal sopan, othor terbuka untuk kritik dan saran juga kok 🥰

Vote? Seikhlas dan ridho nya kalian 🤗

Mohon maaf jika seandainya di novel ini nanti, retensinya tak sesuai standar editor, mungkin novel ini bakalan HIATUS 🤓

Terima kasih 🙏

💙

1
ArlettaByanca
Cyrus kah ?
ArlettaByanca
yg hrs disesali knp biaa ketemu org2 modelan Darren dan Clara. Lahir di kel yg sederhana bukan sebuah dosa. Banyak kok org yg kt org dianggap hidup di level sederhana lebih bermartabat dan bisa happy.
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
Melati Melati
trima kasih resepnya ka
Rayna_dewi
q yg deg"an lho,,q baru baca karyamu kak tp lngsung suka
moon: terima kasih kak
total 1 replies
Hasanah Purwokerto
huuffff..knp aku yg deg degan yaaa

digantung ma othor...😜
moon: dah tamat kak, gazzz poolll... sampek ujung /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
febriane
Luar biasa
Hasanah Purwokerto
tlg...buat daren lbh sengsara lg...
anak buah opa alex kemana,,ktnya mau jagsin aya...?
Hasanah Purwokerto
Luar biasa
Nasikhah Sikhah
karya yg bagus
Nasikhah Sikhah
Kecewa
Hatiyatul Aini
Luar biasa
Bunda Aish
yaaaa..... penonton kecewa 😕
moon: lanjut ke >>> Dia, Istriku /Grin/
total 1 replies
Bunda Aish
kembar 3 yang saling menjaga dan menyayangi
Bunda Aish
gpp Niel pukul aja si Darren, biar kita juga ikut puas /Chuckle/
Bunda Aish
🙄 🤷 tak tau lah harus bilang apa....apa kepala Darren diginiin ya/Hammer/, soalnya belum puas pengen balas semua perlakuan Darren ke Aya
Bunda Aish
ooh berani' godain...kita lihat aja setelah acara selesai 😒
Bunda Aish
Ooo.....dug...dig...dag...dig...dug /Slight//Casual//CoolGuy/
Bunda Aish
uluh...uluh...uluh kasihan /Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!