NovelToon NovelToon
Terpaksa Merebut Calon Suami Kakak

Terpaksa Merebut Calon Suami Kakak

Status: tamat
Genre:Pengganti / Cinta Paksa / Angst / Romansa / Tamat
Popularitas:309.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rinnaya

Menjadi penghalang bagi hubungan saudarinya sendiri bukanlah pilihan yang mudah. Mau tidak mau Ran relakan dirinya demi keutuhan keluarga. Cacian, hinaan, tak dianggap, itu bukanlah hal yang baru. Ran memasang wajah palsu yang ia pertontonkan pada siapa pun.

“Di sini aku Ran. Apa kalian melihatku? Aku ada dan hidup di planet yang sama dengan kalian, tolong jangan abaikan aku ... aku sendiri.”

Setelah menikah apa hidup Ran akan berubah? Atau malah sama saja? Menjadi sosok yang dibenci banyak orang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rinnaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Mendengar kabar Guren sudah sadar, keluarga Guren dan juga papa mama Ran berdatangan untuk menjenguk satu persatu. Di sinilah Ran akan menjadi babu untuk menuruti keinginan mereka.

Seperti : Ran pergi ambil ini, Ran ambil itu, Ran kau sudah mencuci pakaian Guren? Ran suruh suster mengantar makanan, cepat! Ran, Ran, Ran, dan seterusnya.

Hal itu berlangsung beberapa hari hingga tibalah saat giliran kekek yang berkunjung bersama cucu andalannya, Miztard.

“Hai Ran, kau tampak lelah,” sapa Miztard di saat Ran yang tidak menyadari keberadaan mereka tengah duduk mendongakkan kepala di langit-langit.

Ran langsung memperbaiki posisi. “Kakek, Kak Miztard, kalian juga datang.”

“Iya, kami baru sempat hari ini.”

“Oh begitu ya, kalian butuh apa? Aku akan-”

“Tidak usah repot-repot, Ran. Kami di sini cuman sebentar,” potong Miztard cepat, dia tidak ingin membuat Ran tambah lelah. Di lihat dari sisi mana pun siapa yang tidak akan menyadari bahwa gadis itu sudah sangat capek.

Kakek menghela napas berat, matanya melirik Ran kemudian berujar, “Ran kau pulanglah, biar Miztard yang di sini.”

Tawaran itu menggoda Ran, tapi dia takut Muti datang dan memarahi Ran karena tidak menjaga Guren.

“Tidak apa-apa, Kek. Aku di sini saja.”

Guren yang pura-pura tidur mendengar pembicaraan mereka, pria itu juga ingin Ran pulang karena dia merasa terganggu dengan keberadaan Ran.

Ini kesempatan untuk menjauhkan Ran darinya, Guren pun membuka mata. “Pulanglah,” katanya.

“Tapi-”

“Aku antarkan kau pulang, Ran. Ayo.” Miztard menarik Ran keluar, bahkan buku-buku Ran masih tertinggal di atas meja.

“Bukuku.”

“Lupakan soal itu, dua hari ini kau istirahat saja.”

Tinggallah Guren dan kakek di ruangan itu, awalnya mereka hanya diam-diaman, memang hubungan mereka tidak begitu baik.

Guren selalu membuat masalah, karena itu kakek sering memarahi dan mung hukum Guren. Karena itu di antara mereka saling menyimpan kesal satu sama lain.

“Kenapa?” tanya kekek tiba-tiba.

Guren yang tidak tahu maksud kakek, menyipitkan mata sebab tidak mengerti.

“Kenapa, apanya?”

Sorot mata kekek begitu tajam menyoroti Guren tidak ada rasa iba walaupun cucu nakalnya itu sedang sakit.

“Apa maksud tatapanmu, Kek?”

“Jujur saja, kau sering memukuli Ran, ‘kan?”

Guren mengepalkan tangan dari balik selimutnya, dia memiliki pendapat sendiri atas pertanyaan si pria tua. “Ran mengadu?”

“Aku hanya menebak, sepertinya benar, ya. Kau tidak akan berkata seperti ini jika kau tidak memukul Ran.”

Ternyata kakek mencari jawaban dari pertanyaannya yang ia lontarkan untuk Guren. Guren tidak bisa mengelak lagi sekarang.

“Setelah kau pulih nanti ceraikan Ran. Statusmu sebagai mantan suami sudah cukup untuk membela keluarga kita jika Ran mengancam.”

Guren terdiam, dia tidak memberi respons atas pernyataan kekek. Pria itu kembali memejamkan mata agar kekek berhenti bicara dengannya.

“Atau aku saja yang mengurus perceraian kalian sekarang?”

“Jangan ikut campur!” gertak Guren, dia terduduk tidak peduli dengan sakit yang ia rasakan akibat pergerakan itu.

Kekek tersenyum remeh. “Aku akan pergi.” Kakek pun beranjak dari duduknya.

“Ya, pergi sana,” usir Guren.

Namun kakek berhenti kemudian berbalik. “Aku pergi untuk mengurus perceraianmu.”

“Berhenti!” teriak Guren tidak terima.

Pria tua itu terus berjalan tidak peduli dengan teriakan Guren hingga dia sudah hilang di balik pintu.

“Kekek, kubilang berhenti! Jangan ikut campur urusanku.”

Selanjutnya Guren mencabut paksa infus, karena kakinya sulit bergerak, Guren pun sengaja menjatuhkan diri dan merayap untuk mengejar kakek.

“Kakek!”

Suara Guren begitu keras hingga kakek berhenti dan berbalik. “Astaga! Kenapa kau keluar?!” Alangkah terkejutnya kakek melihat Guren di depan pintu dengan posisi seperti buaya.

“Aku tidak akan memukul Ran lagi, aku janji kakek,” isak Guren memohon dengan kepala yang luruh dengan lantai.

Untuk sesaat kakek tercengang, cucunya yang paling keras kepala memohon sampai mengeluarkan air mata ini seperti sebuah keajaiban.

“Miztard bilang kau tidak memberikan Ran uang sepeser pun, dia jadi bekerja di indomaret karena itu, apa gunanya kau menjadi suaminya? Lebih baik cerai,” ungkit kekek.

“Selanjutnya aku akan berikan dia uang, jangan urus perceraianku,” lirih Guren tampak menyedihkan.

“Janji?”

“Janji.”

“Baiklah, aku tidak akan ke pengadilan sekarang, tapi bila kau main tangan juga tidak memberikan dia material maka aku pastikan kalian pisah.”

Guren setuju atas persyaratan kakek, entah apa yang salah dari pria keras kepala itu, yang jelas untuk saat ini Guren tidak ingin dengar kata cerai keluar dari mulut siapa pun.

Selanjutnya kakek meminta beberapa orang untuk memindahkan Guren kembali ke tempat awal.

Pukul 19.00, Ran bersiap untuk pergi ke indomaret, sudah lama dia tidak masuk kerja, entah dia akan di pecat atau apa nanti.

Saat Ran sampai, ternyata sudah ada gadis lain yang menjaga meja kasir, itu artinya bos sudah mengganti karyawan.

Kebetulan ada bos di sana, Ran langsung menghampiri pria berkumis tebal itu. “Bos,” panggil Ran.

“Oh, Ran. Ke mana saja kau selama ini?”

“I-itu aku-”

“Maaf Ran, tapi kami sudah mencari penggantimu. Aku akan berikan gajimu yang lalu.”

“Tidak bisakah aku bekerja lagi?” tatap Ran penuh harap, dia tidak tahu harus mencari uang di mana lagi dengan statusnya yang sibuk kuliah.

Bos menggeleng pelan, mata pria itu kemudian melirik Mona, pegawai barunya. “Ran kau memang mendatangkan banyak pelanggan pria ke sini, tapi alasan itu tidak cukup bagiku untuk memecat Mona dan menyambutmu kembali. Mona adalah gadis yang rajin dan amanah, bapaknya baru saja meninggal, sebagai anak sulung, Mona bekerja untuk membantu ibunya menafkahi keluarga.”

Hati Ran rasanya tercubit, dia kasihan dengan Mona, tapi bagaimana dengan nasib Ran selanjutnya?

Walaupun Ran punya keluarga yang lengkap serta suami, tetap saja Ran seperti seorang sebatang kara.

“Ran ini gajimu, terima kasih atas kerja kerasmu bersama kami.”

Dengan begini Ran resmi dipecat, tidak ada alasan lagi Ran untuk tetap di sini. Gadis itu pun melangkah keluar, ini memang salahnya, atau salah Guren yang sakit?

“Di mana lagi aku harus mencari kerja?” Alhasil Ran bingung sendiri, tidak banyak orang yang mau menerima pekerja paruh waktu di kota ini, menurut mereka itu merugikan.

Tidak bisa begini, aku harus cari kerja lain besok atau kelak aku mati kelaparan, belum lagi biaya sekolah.

Kepala Ran mumet sendiri, biaya semesternya belum di bayar, belum lagi tugas-tugas yang membutuhkan uang dalam pekerjaannya.

Oh Tuhan, apakah menyenangkan menonton kami yang kesusahan dari atas sana? Kau pasti menikmati kehidupan kami seperti sebuah drama.

Di saat sakit hati seperti ini Ran hanya bisa mengeluh pada tuhan, teman bicara yang tidak menjawab pertanyaan melalui kata.

Bersambung....

1
Muchamad Ridho
egois bngt km ran..
Elok Pratiwi
kok semakin membiosankan cerita nya
Angelica James
🤣😭🤣
Sri Maryani
sebel sama sifat run yang lemah trus jijik sama guren.
PutraNajwa
love2 sekebon mak othor.
akhir yang manis.
semangat💪🏻💪🏻💪🏻 selalu untuk karya2 mu yg lain.
Rinnaya: Ok, siap🥰
total 1 replies
Miftahul Jannah Maulida
terimakasih kak othor untuk ceritanya, sudah berkurang lah novel favorit aku, biasanya nunggu novel RAN up, sekarang sudah TAMAT aja , di tunggu novel barunya yah kak, tetap semangat dalam berkarya🥰🙏🏻
Miftahul Jannah Maulida: siap kak, 🥰👍
Rinnaya: Ditunggu, ya👍
total 2 replies
syahdewi diana
kasihan ran moga jgn sampai lama ketemu anaknya..jgn sampai kejadian seperti dirinya yg anaknya jauh darinya.membencinya duh jahat bener pasha memisahkan anak dari ibunya.. moga secepatnya pasha ditangkap polisi mendapatkan ganjaran dan hukuman dari siapa saja..
Miftahul Jannah Maulida: semoga cepat ketemu yah thor, guren kamu pria cerdas pasti gak akan lama buat nemuin zairin 👍
total 1 replies
Miftahul Jannah Maulida
next kak
Miftahul Jannah Maulida
apa udah mau tamat kak cerita nya??
Rinnaya: Iya, tinggal beberapa bab lagi.
total 1 replies
Miftahul Jannah Maulida
aku penasaran sama si pasya thor?? kemana yah perginya. syukurlah GUREN sudah berubah dan semoga RAN bisa terus sama guren, jangan pergi lagi yah ran.
Rinnaya: Nanti ada tuh muncul😁
total 1 replies
Gadis Manggar
lanjut......
Miftahul Jannah Maulida
lanjut kak, yuuuk ran saling terbuka biar gak ada kesalahpahaman lagi, kasih kesempatan guren menjelaskan
Miftahul Jannah Maulida
ayow guren jelaskan pada ran kalau kamu benar2 cinta sama RAN, biar tidak ada kesalahpahaman lagi.
perbaiki masa lalu kamu.
terbuka lah dg ran.
semangat up kak author
Miftahul Jannah Maulida
cepet sembuh yah kak othor, aku selalu menunggu cerita selanjutnya....
guren cinta sama kamu ran jadi tidak akan menyakiti kamu, semoga arif dapet balesan nya.
PutraNajwa
semoga ran baik2 saja.
dan guren mau mendengarkan alasan dn penjelasan dr ran kenapa ran sampai pergi.
kasih pelajaran buat arif mak othor.
kuranga ajar si arif mau misahin ran sama guren kan kasian bayinya.
mak othor semoga sehat selalu😘😘😘.
syemangat💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
PutraNajwa: hehehe....
Rinnaya: Masih gadis, Kak. 😅
total 2 replies
Miftahul Jannah Maulida
kapan up thor
Miftahul Jannah Maulida
jangan lama2 thor, kasihan guren..gedek banget sama arif, semoga cepet ketemu ran dam arif dapet balasan dari guren
Miftahul Jannah Maulida
semoga guren segera menemukan ran, meskipun guren di masa lalu banyak melakukan kesalahan tapi setidaknya ran aman bersama guren, tidak seperti luwan dan arif...
jangan lama2 yah thor buat ran perginya
Gadis Manggar
lanjut
Miftahul Jannah Maulida
ssmoga saja ran tetap pada pendirian nya, berada di sisi guren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!