NovelToon NovelToon
Transmigrasi Arisya : Menjadi Single Mom

Transmigrasi Arisya : Menjadi Single Mom

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Single Mom / Anak Kembar / Kelahiran kembali menjadi kuat / Crazy Rich/Konglomerat / Balas dendam pengganti
Popularitas:14.8k
Nilai: 5
Nama Author: eli_wi

"Kalian siapa? Kenapa perut kalian kecil sekali? Apa kalian tidak makan?" tanya seorang perempuan dengan tatapan bingungnya, dia adalah Margaretha Arisya.

"Matanan tami dimatan cama cacing," ucap seorang bocah laki-laki dengan tatapan polosnya.

"Memang tami ndak dikacih matan cama ibu," ceplos seorang bocah laki-laki satunya yang berwajah sama, namun tatapannya sangat tajam dan ucapannya sangat pedas.

"Astaga..."

Seorang perempuan yang baru bangun dari tidurnya itu kebingungan. Ia yang semalam menyelamatkan seorang wanita paruh baya dari pencopet dan berakhir pingsan atau mungkin meninggal dunia.

Ternyata ia baru sadar jika masuk ke dalam tubuh seorang perempuan dengan status janda bernama Naura Arisya Maure. Setelah menerima keadaan, ia berupaya mengubah semuanya. Namun kedatangan orang-orang di masa lalu pemilik tubuh ini membuat semuanya semakin rumit.

Bagaimakah Arisya bertahan pada tubuh seorang janda dengan dua orang anak? Apakah Arisya bisa kembali ke tubuh aslinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eli_wi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tetangga

"Om ciapa? Mau nyulik aku dan Theo ya?" seru Gheo saat melihat seorang pria di depannya berdiri dengan raut wajah datarnya. Bahkan tak ada senyum sama sekali saat berhadapan dengan anak kecil seperti Theo dan Gheo.

"Mana orangtuamu? Aku mau pinjam teflon buat goreng telur," tanya laki-laki itu dengan wajah datarnya. Dia adalah Ricko yang saat itu memilih pulang ke apartemennya karena kondisi sang Papa sudah membaik. Apalagi adiknya juga sudah di sana menjaga sang Papa.

Raut wajah Ricko tak ada senyum-senyumnya sama sekali sehingga membuat Gheo berpikir jika dia adalah seorang penculik. Namun Ricko tak peduli dengan omongan bocah cilik itu. Ia hanya butuh teflon untuk membuat telur mata sapi. Ia kelaparan namun lupa jika di apartemennya tidak ada alat untuk memasak.

"Olangtuaku hilang, ndak ada olang dewaca di cini." ceplos Gheo dengan raut wajah memelasnya. Bahkan Gheo ingin Ricko mengasihaninya agar tidak menculik mereka.

"Janan dengalkan dia. Ibuku cedang pelgi bekelja, belum pulang. Jadi mending Om pelgi caja dali cini. Kami cibuk dan ndak telima tamu olang acing,"

Theo segera menutup pintu apartemen itu namun ditahan oleh tangan besar Ricko. Saat Ricko pulang, ia tak menyangka jika unit apartemen sebelahnya sudah ada yang menempati. Padahal sebelumnya dibiarkan kosong. Hal itu membuat dia ingin tahu siapa tetangga barunya. Beruntung dia juga memang sedah membutuhkan sesuatu.

"Kalau orang minta tolong, harus ditolongin. Kamu manusia kan? Suatu saat nanti pasti butuh pertolongan. Om lapar, jadi tolong pinjamkan teflonnya. Hanya teflon, Om nggak akan berbuat jahat sama kalian." ucap Ricko yang berusaha bersikap lembut walaupun ia kesal dengan pengusiran Theo.

"Kami alien, butan manucia." ceplos Theo membuat Gheo memelototkan matanya.

"Cembalangan. Citu caja yang alien, ndak ucah ngajak-ngajak Gheo ya." Gheo langsung sedikit memundurkan langkahnya karena disamakan dengan alien. Sedangkan Ricko hanya bisa menahan tawanya melihat perdebatan dua anak kecil di depannya.

"Yang satunya polos dan lebih lembut. Tapi yang satunya lagi, ceplas ceplos dan sikapnya penuh kewaspadaan. Bagus nih, saat dewasa nanti bisa jadi seorang pemimpin." gumam Ricko sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Jadi Om ini boleh pinjam teflonnya nggak? Apa Om harus jadi penunggu pintu apartemen terus-terusan begini? Om sudah kelaparan ini," tanyanya menyadarkan kedua anak kecil di depannya ini.

"Ndak,"

"Boleh,"

"Theo, kita halus bantu olang lho. Kita cecama manucia halus caling bantu. Macak becok waktu menindal, Theo mau dotong kelandana cendili."

"Kacian Omna, dia kelapalan. Nanti talo menindoy, kita yang dicalahin lho." Gheo berucap polos dengan menasehati kembarannya.

"Benar itu. Di masa depan, kita nggak tahu apa yang akan terjadi. Harus mau saling bantu, biar besok kalau meninggal dibantu juga sama oranglain. Nggak mungkin kalau meninggal nanti situ gotong kerandanya sendiri. Pasti butuh oranglain. Ini hanya contoh," Ricko ikut membenarkan ucapan dari Gheo. Ternyata walaupun kalem, Gheo sangatlah pintar dalam berucap.

"Ish... Menyebaltan cekali. Olang ini ladi waspada. Ciapa tahu Om ini mau nyulik nanak tecil kayak kita," gerutu Theo sambil mendengus sebal.

"Muka Om yang gantengnya melebihi David Beckham ini masa dikira mau nyulik anak kecil," seru Ricko yang kesal dituduh sebagai penculik anak.

"Citu bukan David Beckham. Yang ada citu David bekam," ceplos Theo.

Theo segera pergi masuk ke dalam rumah dan meminta Gheo menunggu di depan pintu. Tak boleh ada orang asing masuk ke dalam apartemen mereka. Theo segera mengambilkan teflon untuk dipinjamkannya pada Ricko.

"Terimakasih, nanti Om kembalikan."

"Jangan kira Om penculik anak lagi. Yang ada, Om ini penculik hati janda." ceplos Ricko membuat Gheo membulatkan matanya.

"Theo, cembunikan Ibu. Om ini penculik hati janda. Lha Ibu kita kan janda," ucap Gheo dengan raut wajah paniknya.

Theo memelototkan matanya karena Ricko berbicara asal. Ricko langsung menutup mulutnya karena sepertinya salah berbicara. Ricko memilih pergi dari hadapan Theo yang sudah seperti ingin memakannya hidup-hidup.

"Mana aku tahu kalau Ibunya janda. Kan aku hanya asal bicara,"

"Ish... Ini gara-gara janda kumal dan sombong itu. Aku jadi terjanda-janda," gumam Ricko sambil memukuli kepalanya.

"Kepala kok diputul-putul tuh napa itu si Om? Apa ndak cakit?" ucap Gheo saat melihat bagaimana tingkah tetangganya itu.

"Bialin caja. Olang dila," Theo mengedikkan bahunya acuh kemudian memilih masuk ke dalam apartemen. Sedangkan Gheo kembali teringat dengan Arisya yang sampai saat ini belum pulang.

" Ibu nih dimana cih?" gumamnya yang kemudian mengikuti kembarannya.

***

Ceklek...

Theo...

Gheo...

"Kalian sudah makan?" seru seorang perempuan yang masuk ke apartemen dengan langkah tergesa-gesa.

Dia adalah Arisya yang seharian ini menghilang. Lebih tepatnya, ia harus berurusan dengan polisi karena aksinya di jalan raya. Walaupun untuk hal darurat, namun aksinya itu bisa membahayakan pengendara lain. Ia baru dibebaskan setelah Pak Michael datang dan menjadi penjaminnya.

"Ibu dalimana caja cih? Kami cudah nunduin dali tadi lho. Takutna Ibu diculik olang jahat," seru Gheo yang langsung berlari ke arah Arisya.

"Maafkan Ibu. Tadi ada masalah sedikit, jadinya Ibu pulang terlambat."

"Ya, sangat telambat. Kami lapal, belum matan malam," sindir Theo yang merasa perutnya kelaparan.

Makanan yang disediakan oleh Arisya, hanya cukup sampai makan siang saja. Sedangkan makan malam, Arisya tak menyiapkannya. Pasalnya Arisya berpikir jika ia akan pulang saat siang hari. Namun ada kejadian tak terduga, membuat ia harus pulang malam.

"Kalau begitu, biar Ibu buatkan telur mata sapi saja ya? Kalau masak yang lain, keburu kalian kelaparan." ucap Arisya dengan raut wajah khawatirnya.

"Iya, Bu. Telselah Ibu saja," Gheo menurut, apapun akan ia makan. Pasalnya ia sudah terlalu lapar. Toh ia juga sudah sering makan dengan lauk seadanya dulu.

Theo dan Gheo memilih menunggu Arisya yang kini berada di dapur. Mereka lelah karena terlalu lama menunggu Arisya. Mau memasak? Bingung karena mereka tidak bisa memakai kompor yang berbeda dengan dulu.

"Theo... Gheo... Lihat teflon di dapur nggak? Kok nggak ada ya?" seru Arisya dari dapur.

"Astaga, Theo. Teflonna kan dipinjam cama Om David bekam," ucap Gheo dengan pelan setelah menyadari sesuatu.

"Lihat teflon di dapur nggak?" tanya Arisya yang tiba-tiba sudah berada di hadapan keduanya.

"Teflonna dipindam tetanda cebelah, Ibu." jawab Theo membuat Arisya mengernyitkan dahinya bingung.

"Oh... Ya sudah, biar Ibu ambil dulu teflonnya." Arisya segera berlalu dari hadapan kedua anaknya untuk pergi ke apartemen sebelah.

Ha?

Theo, cucul itu Ibu.

Nanti hatina diculik cama Om David bekam lho,

Dia kan penculik hati janda,

1
Dewiendahsetiowati
Ricko bisa-bisanya jadi tukang ojek🤣🤣
Mom Yuzfan
sepertinya mereka emg jodoh 😂😂😂😂
PengGeng EN SifHa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

KOK ISO²NE DADI MANG OJEK TO KOOOOOOOOO RICKOOOO
Ita Xiaomi
Makin hari Ricko makin absurd😁
Ita Xiaomi
Diamankan dulu tuh seluruh harta sebelum ada yg lihat atau datang.
༄𝑓𝑠𝑝⍟Lisa𝓜§
org pertama koment jadi thor tolong lah update 2 episode lagi hari ini please
Penulis Eli: diusahakan ya kak 🙏😊
total 1 replies
Dewi kunti
ayo siapa yg mau ikut🤣🤣🤣🤣🤣🤣
༄𝑓𝑠𝑝⍟Lisa𝓜§
lnjut thor
Ayudya
ayo ricko cepet lamar tu arisya
Ayudya
oh ayolah ricko jangan gede di gengsi ntar ibu nya Theo ma gheo di ambil orang
Miu Miu 🍄🐰
malu tapi mau apa bagemane ni rik
༄𝑓𝑠𝑝⍟Lisa𝓜§
hahahahhaha
lucu banget theo dan gheo
lanjut thor please
PengGeng EN SifHa
BUAHAHHAHAHAHAHAHAHAHHAHA🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

ke SKAK sama anak kecil iniJUDULNYA👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏
Ita Xiaomi
Apalah kamu tuh Ricko jaim benar😁
Dewiendahsetiowati
Ricko gengsinya Segede gaban
Ayudya
lah ricko tinggal bilang aku jatuh cinta dan sayang kamu aja susah banget 🤭🤭🤭🤭
Ita Xiaomi
Mulutnya Ricko lancar banget berucap tanpa filter.
Ita Xiaomi
Tante Nayra udah mengklaim klo si kembar itu cucunya😁
Ayudya
lah yg lagi cemburu🤭🤭🤭🤭
Dewi kunti
cemburu yaaa🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!