Perjalanan Xiao Chen dan Ling Ye, dua pendekar naga yang akan menjelajahi dunia untuk menumpaskan semua Iblis dan membela kemanusiaan.
inilah kisah suka dan duka 2 pendekar naga yang akan menjadi Legenda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13: Jalur Langit dan Guru yang Tak Waras
Meskipun baru saja menyaksikan tragedi dan mengalami pengkhianatan fisik (ditindih Ling Ye hingga pingsan), di dalam pikirannya Xiao Chen tahu waktu adalah esensi. Ia memaksa dirinya untuk pulih dengan cepat, dibantu oleh gelombang Qi panas yang memancar dari Batu Naga Hitam di telapak tangannya.
"Sudah bangun, bocah Pemalas?" seru Bos, pria berbaju merah menyala, dengan nada mengejek yang riang. Ia berdiri di tepi dahan, melambai-lambaikan tangan menyuruh mereka cepat.
Ling Ye, yang dengan susah payah telah membantu Xiao Chen turun dari punggungnya untuk berdiri,memasang ekspresi cemberut. "Kami memang ikut dengan kalian, tapi jangan panggil kami dengan nama aneh! Kami punya nama! Aku Ling Ye, dan ini Xiao Chen!"
Bos Qi hanya mengibaskan tangan dengan sikap acuh tak acuh. "Nama tidak penting. Yang penting adalah potensimu. Pedang Mati dan Perisai Bakpao. Sekarang, ikuti aku! Jalur Langit tidak menunggu orang yang malas!"
Pria berbaju abu-abu yang pendiam hanya menghela napas samar, seolah sudah terbiasa dengan keanehan tuannya.
Bos tidak berlari, ia juga tidak terbang dengan Qi. Ia hanya berjalan santai di sepanjang dahan pohon, dari satu kanopi ke kanopi berikutnya, seolah sedang berjalan di taman. Namun, setiap langkahnya melaju dengan kecepatan luar biasa, menempuh jarak ratusan meter dalam sekejap mata. Teknik pergerakannya sangat cepat dan tidak wajar.
"Cepat! Jangan sampai aku harus menggendong kalian juga!" teriak Bos tanpa menoleh ke belakang.
Xiao Chen dan Ling Ye terkejut. Mereka harus menggunakan semua Qi yang mereka miliki hanya untuk mengikuti jejak kabur Bos. Xiao Chen, didorong oleh kemarahan dan Qi yang dilepaskan segel, berlari secepat angin puyuh, kakinya menapak tanpa suara di permukaan pohon.
"Gila! Secepat inikah kultivator tingkat tinggi bergerak?" batin Xiao Chen. Ia menyadari bahwa Bos bahkan tidak terlihat menggunakan Qi, namun kecepatannya jauh melampaui kemampuan Master Sekte yang pernah ia lihat.
Ling Ye, yang baru saja mendapatkan Qi Level 1, tertinggal jauh di belakang. Ia terhuyung-huyung dan terengah-engah, keringat dingin membasahi jubahnya.
"Xiao Chen! Tunggu! Aku hampir mati! Aku tidak bisa berlari secepat ini!" rintih Ling Ye.
Melihat Ling Ye kesulitan, Xiao Chen tahu dia harus beradaptasi. Ia berbalik secepat kilat, meraih kerah belakang Ling Ye tanpa memperlambat langkahnya, dan menariknya maju dengan kekuatan yang sangat besar.
"Tahan, Ling Ye! Jika kau berhenti, kita akan disusul Faksi Pedang Bayangan!" perintah Xiao Chen dengan suara yang dingin dan tegas, tanpa ada jejak kemalasan masa lalu.
Dengan Xiao Chen yang menyeret Ling Ye, kecepatan mereka sedikit melambat, namun masih cukup untuk mengejar siluet merah Bos Qi.
Setelah melintasi hutan selama setengah jam, mereka tiba di sebuah tebing tersembunyi yang tertutup oleh kabut tebal dan aura spiritual yang sangat pekat. Pria berbaju abu-abu berdiri di sana, memegang sebuah jimat batu yang memancarkan cahaya redup, seolah menjaga portal tersembunyi.
"Tujuan kita, Puncak Naga Tersembunyi." kata Bos, menunjuk ke kabut dengan lirikan mata gila.
Tanpa basa-basi, Bos menoleh kembali ke Xiao Chen dan Ling Ye. "Latihan pertama kalian adalah mengontrol Qi secara Total!"
"Kontrol Qi?" tanya Xiao Chen, kebingungan.
"Ya! Aku melihat kau sudah Level 3, dan kau, Raja Bakpao, Level 1. Tetapi Qi kalian berantakan! Terutama Qi yang baru kau dapat dari makanan spiritual itu! Dan sekarang kalian cepat duduk!" perintah Bos.
Xiao Chen dan Ling Ye duduk bersila dengan patuh di tepi tebing yang dingin, urat saraf mereka tegang.
Bos kemudian melakukan hal yang tidak terduga. Ia tertawa lebar dan melemparkan segenggam kacang rebus ke arah mereka.
"Ambil ini! Makan kacang rebus ini. Aku akan melemparnya satu per satu. Kalian harus menangkapnya menggunakan ujung jari saja, dan kalian dilarang menggunakan Qi untuk membantu!"
Xiao Chen dan Ling Ye hanya bisa melongo. Latihan Kontrol Qi macam apa ini?
"Cepat! Jika kacang itu jatuh, aku akan menghajarmu dengan Pedang Kayu lusuh itu!Sekarang juga Aku akan hitung mundur waktunya!" ancam Bos.
Bos mulai melempar kacang rebus itu dengan kecepatan kilat dan lintasan yang aneh-aneh. Xiao Chen, dengan refleks jeniusnya yang tersembunyi, berhasil menangkap kacang pertama dengan ujung jari.
Namun, Ling Ye, dengan tubuh gempalnya yang lambat, gagal total. Kacang itu melayang pelan di udara, tetapi ia hanya bisa menganga dan kacang itu jatuh tepat di pangkuannya.
Plak!
Bos sudah berada di sampingnya. Dengan gerakan cepat kilat, ia menampar kepala Ling Ye, namun tamparannya tidak menyakitkan—justru menimbulkan suara lucu.
"Kontrol! Dasar Pemalas Gendut! Ulangi!" teriak Bos Qi.
"Tapi... tapi Qi-ku kan baru Level 1!" protes Ling Ye dengan mata berkaca-kaca.
"BODOH! Justru itu! Kontrol Qi yang sejati adalah kemampuan mengendalikan Qi yang paling minim! Jika kau tidak bisa mengendalikan kacang rebus, bagaimana kau akan mengendalikan Batu Naga Putih? Coba Sekali lagi!"
Pria berbaju abu-abu di samping mereka hanya menggelengkan kepala perlahan, senyum samar tersungging di bibirnya yang tertutup. Ia sudah tahu, inilah awal dari pelatihan neraka yang akan mengubah dua bocah aneh itu menjadi Pewaris Sejati Naga Yin dan Yang.
Xiao Chen hanya bisa menghela napas panjang. Ia memandang Pedang Kayu di sampingnya. Di satu sisi, ia adalah Pewaris Pedang Naga Langit yang harus membalas dendam. Di sisi lain, ia harus duduk di tepi tebing, menangkap kacang rebus dan melihat sahabatnya ditampar mentor gila.
Dunia kultivasi ini benar-benar tidak masuk akal, pikir Xiao Chen, saat kacang rebus berikutnya melesat ke arahnya.
makanya pembaca langsun hiatus