Mencintainya bukan bagian dari sebuah kesalahan,namun melupakannya adalah sebuah keharusan, meskipun bukan sebuah keinginan.
Mampukah Rayyana mendapatkan cintanya atau sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 : Perceraian 2
Dua minggu kemudian...
"Tuk.. tuk.. tuk.. "
Suara ketukan palu dalam ruang sidang kasus perceraian Rayya dan Reza menandakan bahwa secara resmi dan hukum negara mereka sudah tidak ada hubungan apa apa.
Rayya memeluk mbak Hilya."Makasih bantuannya Mbak, Mbak harus meninggalkan Mas Ari yang pasti saat ini banyak membutuhkan Mbak, apalagi sekarang dia baru di pindah tugaskan.
Hilya melerai pelukannya. "Iya sama sama, ini juga Mas Ari yang menyuruh Mbak untuk segera menyelesaikan masalah ini tanpa harus menunggu hingga berlarut larut." ujar Hilya dengan senyum manis di bibirnya.
Reza di wakili oleh pengacara dan adiknya Jasmin.Dia mengikuti keinginan Rayya untuk tidak menghadiri sidang perceraian nya.Jasmin menghampiri Rayya yang sudah bersiap untuk meninggalkan ruang sidang.
"Apa yang ku harapkan terjadi juga,akhirnya benalu ini pergi juga dari kehidupan kakakku." Jasmin melipat kedua tangannya di dada, menatap penuh hinaan pada Rayya.
Rayya tersenyum, dia paham seperti apa sifat alami dari sang mantan adik ipar.
"Kau pasti sangat bahagia Jasmin." ujar Rayya.
"Tentu saja."
"Seperti nya aku sekarang tau, kalau yang merekam ku diam diam itu adalah kau, iya kan?! "
"Aku nggak mau seseorang menghianati kakakku."
"Kenapa hanya merekamnya, seharusnya kamu menghampiriku dan memastikan setampan apa pria yang sedang makan berdua denganku, atau dari hasil rekamanmu dia sudah terlihat tak bisa menyaingi kakakmu yang kau banggakan itu? "pedis sekali kata kata yang di keluarkan Rayya,hingga Hilya yang berdiri di sampingnya menatap heran, pasalnya dia tidak pernah mendengar Rayya berbicara sekasar itu pada seseorang.
" Tapi aku mengucapkan banyak terima kasih,berkat videomu itu aku bisa berpisah dengan kakakmu.apa kau tau?ada yang lebih sulit dari membangun bangunan yang bisa selesai dalam satu malam.. yaitu membangun kepercayaan orang yang telah kamu kecewakan. "
"Apa maksudmu !!!" Jasmin bingung dengan kata kata Rayya barusan, setaunya kakaknya itu pria yang polos dan tulus mencintai Rayya.
"Terkadang diam lebih baik dalam menghadapi keadaan dari pada memaksakan orang lain untuk sekedar memahami apa yang sedang kita rasakan.semua sudah berakhir Jasmin,kau menuduh ku berselingkuh dari kakakmu, its okay, cukup kau ingat itu saja." lanjut Rayya.
"Pasti !!! aku akan terus mengingat nama itu,Rayyana Adistira Hutomo,wanita sialan yang menceraikan kakakku karena ketahuan berselingkuh." Jasmin masih berbicara dengan arogan, belum paham sama sekali dengan bahasa sindiran yang Rayya lontarkan.
Rayya hanya tersenyum, begitupun dengan Hilya.melihat kedua wanita di depannya yang seperti mengejeknya, Jasmin mulai merasa terintimidasi.
Rayya mendekat dan menepuk bahu Jasmin pelan."Perhatikan perkataanmu, dewasa itu bukan perihal usia dek, tapi bagaimana cara kita menghargai perasaan sesama manusia. selama menikah dengan kakakmu,tidak pernah sekalipun aku dengar kamu memanggilku dengan kata kakak atau Mbak, padahal umurku jauh di atasmu.Aku hanya berharap saat kakakmu menemukan cintanya kembali, kamu akan berubah dan menyukai pilihan kakak mu juga.Aku mendoakanmu semoga kelak kau berumah tangga,kau tidak mengalami hal sepertiku.Aku pamit, salam sama Ibu dan ayah, assalamu'alaikum."tanpa jawaban salam dari Jasmin, Rayya meninggalkan ruangan itu dengan hati yang sangat bahagia. dirinya sudah terlepas dari jerat kehidupan rumah tangga yang membuatnya menderita, terlepas dari bayang bayang mertua dan adik ipar yang tidak pernah menganggap nya ada.namun satu yang membuatnya merasa bersalah,yaitu pada sang mantan ayah mertua, pria setengah baya yang sangat menyayanginya seperti anak kandung sendiri."Aku harus menemui ayah, dia pasti akan sangat sedih saat mengetahui kalau aku sudah berpisah dengan anaknya."batin Rayya.
,,,,,,,,,,,,
Tiga bulan setelah perceraian.
"Aku ingin segera menikah denganmu Lita..kapan kau urus perceraian mu itu? "
"Sabar Za, aku harus bicara dengan ayah terlebih dahulu."
Mereka saat ini sedang liburan,menghilangkan penat setelah bergelut dengan proses perceraiannya dengan Rayya.
"Besok saat kembali dari sini, aku akan menemui ayah, bersabarlah, aku juga udah nggak sabar pengen jadi istrimu, jadi nyonya Reza Haryaka." ujarnya sambil memeluk erat Reza yang sedang menatap pemandangan malam yang indah.
Keesokan harinya, Lita menemui sang ayah di kantornya.
"Yah,,bagaimana kabarmu? " tanya Lita memeluk ayah Adnan.
"Baik nak,ada apa kamu menemui ayah di kantor, pasti hal penting, iya kan? "
"Mmmmm,,, sebenarnya ada yang pengen aku omongin sama ayah, tapi janji dulu,,ayah nggak boleh marah ya.. "kata Lita sedikit ragu.
"Duduklah kalau begitu, sepertinya sesuatu hal yang sangat serius."
"Ooohh ya.. sebelum kamu mengatakannya, ayah punya berita bagus untukmu."
"Apa itu yah.. " Lita penasaran.
"Semalam ayah mertuamu menelpon, seperempat dari saham Grahatama akan jadi milikmu saat kau melahirkan penerus keluarga besar mereka.
Lita tergugu,apa yang akan dia sampaikan hilang seketika mendengar perkataan ayahnya barusan. tak bisa di pungkiri, mencium sesuatu yang berbau uang sudah membuatnya bahagia luar biasa.dia tidak pernah menyangka, ternyata ayah mertuanya sangat menyayangi nya. berbanding terbalik dengan ibu dewi." Kenapa juga aku memikirkan wanita tua itu... "kesal Lita dalam hati.
" Benarkah Yah, apa ayah Alfian mengatakan seperti itu? "ulangnya.
Ayah Adnan mengangguk dengan senyum di wajahnya..
" Nah sekarang giliranmu, kira kira hal penting apa yang ingin kau katakan pada ayah? "
Lita kehabisan kata, bingung mau menjawab apa, sebelum mendengar perkataan ayahnya tadi, tekadnya sudah bulat untuk menceraikan Abian, tapi situasi sekarang berbeda.ada yang harus dia pertahankan di keluarga kaya raya itu.
"Mmmmm... nggak jadi deh, nanti aja aku bilangnya ke ayah.Ya udah, Lita pulang dulu ya.. by ayah. " Lita berdiri kemudian berjalan meninggalkan ruangan sang ayah dengan melambaikan tangan.
Setelah menutup pintu,ekspresi nya langsung berubah, di dalam tadi dia masih menjaga image di depan ayah Adnan, tapi sekarang sudah tidak ada yang melihatnya, seketika dia langsung berteriak.
"Yessss!!!! seperempat dari saham Grahatama? aku sudah bisa membayangkan, sekaya apa aku setelah mendapatkannya... waahhhh, makasih banyak ayah Alfian.. " Lita bermonolog sendiri.
"Tapi bagaimana dengan Reza? aku kan sudah janji padanya.. aahh, sudahlah uang lebih penting dari segalanya."Lita kemudian meninggalkan kantor ayahnya dengan senyum yang tidak pernah hilang dari bibir nya.
Begitu Lita sampai di parkiran dan masuk ke dalam mobil,otak mininya seketika mencerna perkataan ayah Adnan barusan."Semalam ayah mertuamu menelpon, seperempat dari saham Grahatama akan jadi milikmu saat kau melahirkan penerus keluarga besar mereka."
"Mati aku... ini pasti gara gara saham, aku sampai lupa kalau aku harus hamil anak Abian terlebih dahulu untuk mendapatkan saham itu.masalahnya sekarang Abian sama sekali tidak pernah menyentuhku lagi.bagaimana aku bisa Hamil? atau aku akan mencobanya malam ini dengan Abian,aahhh aku jadi rindu sentuhannya yang memabukkan. belum lagi rudal mematikan miliknya.. kalau di pikir pikir sudah lama sekali aku tidak bercinta dengannya.aku jadi tidak sabar.. "
Dia melajukan kendaraanya menuju sebuah mall,dia akan memborong pakaian khusus untuk menggoda sang suami malam ini.
Mobil dia parkir di basement mall.dengan langkah anggun, dia berjalan memasuki lobi dengan senyum merekah. tidak membuang waktu, dia segera menuju ke toko pakaian yang menjual baju kurang bahan yang dia butuhkan. sementara asik memilih, seorang pria tampan mendekatinya.
"Kamu akan cocok mengenakan ini." Pria tadi menunjuk sebuah gaun dengan tali yang sangat tipis berwarna merah terang."Yang ini akan terlihat cantik di kulit putihmu."lanjutnya lagi.
Lita menoleh, menatap dengan intens pria tampan dengan tubuh tinggi yang juga sedang menatapnya..ingatan Lita kembali berputar ke jaman saat masih di SMA,, pria ini adalah..
"Damian....!! " sedikit berteriak Lita menyebut nama sang pria.
"Aku kira kau sudah melupakanku Jelita Maharani.. " ujarnya dengan tersenyum manis.
...****************...
baiklah
rayya...daebak