Up jam 15:30 wib atau 19:00 wib
lanjutan cerita dari Dewa Kehancuran Yang Baik
Yang mana Zen Xhuhan dan Qingzhu akan memulai
petualangan nya yang baru
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Menarik Perhatian Sakte Matahari Terbit
Keributan yang terjadi di dalam restoran tersebut langsung mengundang perhatian pengunjung lainnya , termasuk ke tiga tetua dari sakte matahari Terbit, tak sedikit pengunjung yan keluar dari tempat biru akibat peristiwa itu, sebab mereka tidak mau ikut terseret dengan masalah itu ,
Pemuda sombong tersebut menatap Xhuhan dan Di Lang dengan tatapan kebencian , karena memeprlaku kan dirinya dengan memalukan di wilayahnya sendiri,
"Dasar pengawal tidak berguna, cepat habisi kedua bajingan sialan itu,"teriak pemuda tersebut kepada pengawal nya yang tergelatak tak jauh dari dirinya
Dengen terpaksa pengawal tersebut berdiri dan bergerak ke arah xhuhan dan dilang , tapi lagi lagi mereka terjatuh sebelum mendekati mereka berdua, dan saat ini lebih parah karena mereka semua langsung jatuh pingsan ,
"Awalnya aku tidak ingin mengurusi bocah manja sepertimu, tapi kamu masih terus memprovokasi ku, sekarang tidak akan ada yang bisa menolongmu bahkan dewa sekalipun"ucap Xhuhan melangkah mendekati pemuda tersebut dan memegang kepalanya untuk menyerap informasi tentang tuan kota, apakah mereka orang baik atau sebaliknya
"Lepaskan , arkrkrkk..."pemuda yang di cengkram kepalanya hanya bisa berontak tapi tak lama setelah itu Tidak ada gerakan dari tubuh pemuda tersebut karena sudah terkulai lemas di lantai restoran
Xhuhan kemudian kembali ke tempat duduknya dan melanjutkan makan nya , seperti tidak terjadi apa apa,
Sementara dari dalam keluar meneger restoran tersebut untuk melihat apa yang terjadi , dan alangkah terkejutnya dia , saat melihat putra dari tuan kota tergeletak tak bernyawa di tempatnya, apa yang harus dia lakukan jika tuan kota meminta dirinya bertanggung jawab dengan kejadian ini,
Kemudian manager tersebut melangkah dengan hati hati leeja Xhuhan Karena takut menyinggung nya,
"Maaf tuan muda, apakah kalian yang membuat tuan muda Ma seperti itu"tanya sang manager hati hati
"Benar, apakah anda keberatan dengan apa yang kami lakukan.?"kali ini Di Lang yang menjawab
"Bukan seperti itu tuan muda, saya hanya takut , tuan kota akan mengalahkan saya karena kejadian kali ini"ucap manager tersebut' tersenyum kecut, bagaimana mungkin dia berani melawan anak muda di depannya ini, sedangkan mereka Tidka takut dengan anak tuan kota, pasti kedua pemuda ini memiliki latar belakang kuat, itulah pemikiran sang meneger saat ini
"Kau tidak usah khawatir pak tua, jika orangtua dari anak kurang ajar ini ingin balas dendam , maka kau tinggal bilang padanya jika aku akan dengan senang hati mengunjungi tempat nya"ucap xhuan kemudian menyerahkan beberapa batu roh tingkat tinggi sebagai bayaran makanan yang ia pesan dan langsung keluar dari tempat itu bersama Di Lang
"Mau kemana selanjutnya saudara Han.?"tanya Dilang seteleh keluar dari tempat makan tadi
"Ikuti aku"setelah itu Xhuhan bergerak ke tempat yang lumayan sepi
"Adap apa.?"tanya Di Lang penasaran
"Keluarlah paktua"ucap Xhuhan tanpa menjawab pertanyaan Di Lang sebelum nya
Tak jauh dari tempat nya , muncul tiga paruh baya yang sebelumnya makan di restoran , mereka merupakan tetua dari sakte matahari terbit , ya mereka sejak Xhuhan dan Di Lang keluar dari restoran itu , mereka mengikuti keduanya
"Maafkan kami anak muda , Jika kami lancang"ucap salah satu tetua tersebut' canggung karena ketahuan membuntuti Xhuhan dan Dilang
"Tidak usah basa basi pak tua, apa yang kalian inginkan dengan mengikuti kami secara diam diam"ucap Xhuhan seraya mengarahkan tekanan aura abadi 🌟 1 nya pada mereka bertiga , sehingga mereka bertiga di buat merinding oleh kekuatan Xhuhan tersebut
"Maaf tuan muda, bisakah tarik dulu tekanan ini"ucap Paktua tersebut yang wajahnya sudah memerah karena kehabisan nafas
"Bicaralah,"ucap Xhuhan mantap ke arah ketiganya seteleh menghilang kan auranya
"Kami hanya ingin memastikan apakah tuan muda sekalian dari sakte Awan putih.?"tanya paktua tersebut hati hati
"Ya , kami dari sana , dan kebetulan di samping saya merupakan putra dari patriak sakte kami"ucap xhuhan menjawab pertanyaan paktua tersebut
"Maaf sekali lagi tuan muda, jika begitu kami bertiga mohon pamit" kemudian ketiganya langsung pergi dari sana , karena tidak mau berurusan dengan mereka apalagi dengan pemuda bertopeng itu
"Saudara Han, apakah Tidak apa apa kita memprovokasi tetua dari sakte matahari terbit tersebut? ," Tanya Di Lang menatap ke arah xhuhan
"Hahaha tentu saja tidak saudara Lang, justru ini akan menjadi kabar baik untuk sakte kita"ucap Xhuhan tersenyum
"Kabar baik, jangan bercanda saudara Han, meskipun sakte kita sekarang lebih kuat dari sebelumnya, tapi kita kekurangan orang jika harus bentrok dengan sakte sebesar mereka"ucap Di Lang khawatir
"Kamu salah paham saudara Lang, maksudku adalah, aku sengaja membuat keributan di restoran sebelum nya untuk menarik perhatian ketiga tetua dari sakte matahari sebelum nya, apakah kamu pikir aku benar bener membunuh anak manja tadi.?"tanya Xhuhan pada Di Lang
"Tunggu, jadi anak itu belum mati, terus apa yang saudara Han maksud sebelumnya ?"tanya Di Lang yang masih bel mengerti
"Tentu saja aku tidak membunuh anak itu , karena dari informasi yang aku dapat dari kenangan bocah itu, dia hanyalah bocah sombong tapi tidak merugikan masyarakat, jika tidak, langsung aku bunuh tadi, dan untuk Masalah tadi, aku sengaja melakukan untuk menarik perhatian ketiga tetua tersebut, seteleh kamu mengatakan jika turnamen akan Di adakan di sakte Mereka, apakah kau sudah paham maksudku saudara Lang ?"tanya Xhuhan tersenyum
"Hahahaha, jadi begitu, dengan begini tetua itu akan melaporkan hal ini pada patriak mereka, jika kekuatan murid dari sakte yang selalu mereka remehkan sangat mengerikan , dan mungkin dengan ini sakte kita akan mereka undang"ucap Di Lang setelah mencerna mekasud dari Xhuhan
"Tepat sekali, itulah mengapa aku tadi mengarahkan sedikit kekuatan ku pada ketiga tetua tersebut"ucap Xhuhan tersenyum
"Semoga ini menjadi awal dari kebangkitan Sakte suadara Han"ucap Dilang tersenyum
"Ayo ikut aku "ucap Xhuhan berjalan menuju ke pusat kota
'di belakang di Lang hanya mngekor tanpa banyak tanya, karena dia memang di tugaskan oleh ayahnya untuk mengikuti kemanapun Xhuhan pergi ,
Tujuan xhuhan adalah untuk datang ke bangunan besar yang ada di pusat kota ini, sebab Xhuhan mendapatkan informasi dari bocah sombong yang di hajar di restoran sebelum nya jika akan ada lelang besok pagi yang akan di adakan di tempat itu
Sementara di tempat lain , ketiga tetua yang sebelumnya mengikuti Xhuhan dan Di Lang kini sudah tiba di sakte Matahari terbit , ketiganya langusng menuju tempat patriak berada , untuk melapor kan tentang masalah sebelum nya , soal kekuatan yang di miliki oleh sakte yang selama ini di anggap kecil oleh mereka
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung