NovelToon NovelToon
API ASMARA OM EZAN

API ASMARA OM EZAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia / Romansa
Popularitas:13k
Nilai: 5
Nama Author: Puspa Arum

Mohon bijak dalam berkomentar. Kritik boleh asal membangun dan sopan. Jika tidak suka dengan cerita ini langsung SKIP saja tidak perlu tinggalkan jejak ⭐


Gita Kirana 20th seorang yatim piatu yang hidup berdua dengan Om nya yang berprofesi sebagai TNI. Suatu hari om dari Gita harus meninggalkan Gita karena di tugaskan untuk bergabung dengan pasukan relawan di Gaza.


Bara yang saat itu khawatir dengan Gita, dia meminta sahabatnya untuk menjaga keponakannya itu. Karena Bara tidak mau hanya menitipkan Gita begitu saja, Bara pun meminta hal yang di luar dugaan.

Bara meminta sahabatnya untuk menikah dengan Gita dengan alasan agar sang sahabat bisa menjaga Gita 24 jam.

Lalu bagaimana reaksi kedua orang yang tiba-tiba di jodohkan itu, apakah mereka setuju untuk memenuhi permintaan Bara? Ikuti kisah mereka yaa...

Happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ezan Menghilang

Di dalam mobil menuju penthouse Ezan dan Gita masih saling diam. Ada sedikit kecanggungan diantara mereka setelah peristiwa di restoran itu terjadi.

"Mas.."

"Gita.."

Keduanya sama-sama saling memanggil membuat keduanya terlihat kecanggungan antara mereka.

"Ladies first.." akhirnya Ezan mengatakan itu.

" Senin depan aku akan magang."

Ezan menoleh ke arah istrinya sejenak.

"Dimana?"

"Tempatnya sudah di tentukan oleh kampus. Jadi, aku dan beberapa teman ku satu jurusan akan magang di kantor itu."

Ezan mengangguk anggukkan kepala. " Yang terpenting masih ada di sini, tidak untuk di luar kota."

"Memangnya kenapa kalau di luar kota?"

"Kamu sudah punya suami sayang, kamu juga punya tanggung jawab akan kehidupan suami kamu."

Mendengar panggilan yang di sematkan Ezan membuat pipi Gita merona. Bahkan rasanya begitu senang saat Ezan memanggil dirinya dengan sebutan sayang.

"CK..mas mah nggak seru, kalau aku magang di luar kota sekalian bisa jalan-jalan. Terus seminggu sekali aku bisa pulang ke sini atau mas yang kesana, lagi pula mas bukan laki-laki miskin yang nggak bisa beli makan sendiri."

Ezan menarik nafas panjang dan menghembuskan napasnya dengan perlahan.

"Tapi beda, istri itu punya tanggung jawab yang tidak bisa di gantikan oleh orang lain, mengerti?'

Gita mengernyitkan keningnya mendengar ucapan Ezan. " Aku bahkan nggak ngerti maksud Om, apa yang tidak bisa tergantikan?"

Gita melirik kearah suaminya. Ezan tersenyum miring mendengar pertanyaan istri kecilnya itu.

Mobil milik Ezan sudah terparkir di tempat yang biasa dia tempati. Keduanya keluar dari dalam mobil dan berjalan beriringan menuju lift khusus untuk menuju penthouse milik Ezan.

Ezan meraih tangan Gita dan menggenggam nya dengan erat. Gita pun menatap kearah tangan yang sedang di genggam erat oleh Ezan. Dadanya berdetak kencang melihat tingkah Ezan yang selalu spontan.

"Astaga, om-om ini buat jantungku mau copot. Ada saja kelakuan nya yang buat aku panas dingin. Apa aku harus membuka hati untuk dia."

Seketika Gita teringat dengan ci*man yang tiba-tiba di lakukan Ezan. Gita sadar, jika suaminya itu adalah pria normal yang punya kebutuhan biologis. Apalagi saat ini dia sudah memiliki istri. Pastinya akan berbeda dengan saat dirinya belum menikah.

ceklek..

Gita yang sejak tadi melamun kini tersadar dan mencoba mengendalikan diri nya yang masih saja deg degan jika berdekatan dengan Ezan.

"Om mau mandi duluan?"

saat mereka sedang ada di kamar, Gita mencoba untuk bersikap biasa.

"Aku mau balas pesan Sandi dulu,"

"Kalau begitu, aku duluan yang mandi deh ..." dengan secepat kilat Gita masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

...----------------...

Beberapa saat membersihkan diri, Gita keluar dengan sudah menggunakan baju tidur nya. Dia melihat suaminya tertidur lelap di atas sofa.

"Apa dia begitu lelah, sampai-sampai ketiduran di situ." Gita hanya bisa bergumam dalam hati melihat Ezan yang tertidur.

Saat Gita ingin berencana membangunkan suaminya untuk mandi, dai mendengar suaminya mengigau nama seseorang.

"Luna..Luna jangan tinggalkan aku lagi, Luna aku mohon...Luna ..Luna..Luna aku mencintaimu !

Deg..

"Mas, mas bangun !! Mas Ezan,bangun mas !!"

Terlihat keringat dingin membasahi Tubun Ezan dan tidurnya terlihat doa gelisah..

"Mas Ezan !!" Gita yang awalnya membangunkan Ezan hanya memanggil namanya saja, kini dia mulai menggoyangkan lengan Ezan supaya cepat bangun.

Benar saja saat tangan Gita menyentuh lengan Ezan, tak lama Maya Ezan langsung terbuka dengan lebar. Terlihat dia langsung mendudukkan tubuhnya dan nafasnya terengah-engah. Sepertinya dia habis mimpi buruk. Gita dengan cepat mengambil segelas air minum yang memang dia selalu siapkan di kamarnya.

"Mas ,minum dulu.." Gita menyodorkan segelas air itu ke arah Ezan. Dia tidak akan menanyakan apa yang tadi dia dengar.

Ezan menatap Gita dan mengambil gelas yang ada ditangan istrinya itu. Lalu dengan cepat dia menghabiskannya dengan sekejam.

"Terimakasih.." Ezan menyodorkan kembali gelas kosong itu ke arah Gita.

Gita pun mengambilnya dan terlihat Ezan beranjak dari tempat tidur dan melangkah ke arah kamar mandi. Tak ada satu katapun terucap dari bibirnya kecuali 'Terimakasih' tadi.

Gita yang melihat itu, dia tidak ambil pusing. Dia pun segera merapikan dirinya lalu dia keluar dari kamar. Dia menuju dapur untuk menyiapkan makan malam untuk hari ini.

Ezan yang sudah selesai membersihkan diri dan sudah mengganti pakaiannya, dia melihat Gita sudah tidak ada lagi di kamar, dia pun langsung melangkah keluar.

Dia keluar bukan untuk mencari Gita tapi, dia menuju sebuah pintu yang ada di lantai dua juga dan itu kamar yang belum pernah Gita masuki.

Ezan masuk ke dalam kamar itu dan menguncinya dengan rapat. Dia melangkah masuk dan memindai apa yang ada di kamar itu. Dia duduk dan bersandar di kursi. Ezan membuka sebuah laci dan mengeluarkan salah satu isinya.

"Luna.."

Satu nama yang terucap dari bibir Ezan. Nama yang indah dan membuat hidupnya bahagia. Namun sayang, kebahagiaan itu sirna saat dimana Luna meregang nyawa.

Sementara itu, Gita mencari-cari keberadaan suaminya. Dia memanggil nama Ezan ke seluruh penthouse. "Laki-laki itu kemana sih, tempat segede ini masa aku harus kelilingi, kan capek.."

Gita menatap jam dan ternyata sudah jam sembilan malam. Dua jam dia mencari di tempat itu namun tidak ada tanda-tanda suaminya dimana keberadaan nya.

Ruangan yang Ezan datangi memanglah sangat rahasia. Pintu yang menjadi penghubung pun dia samarkan.

Karena lelah mencari keberadaan suaminya, Gita pun memutuskan untuk makan malam lebih dulu. Walaupun dia sudah selesai, namun suaminya belum muncul juga batang hidungnya.

Sampai rasa kantuk mulai melanda dirinya, Gita pun memutuskan untuk tidur lebih dulu. Mungkin saja Ezan ada urusan yang tidak bisa diganggu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sampai tengah malam Ezan baru keluar dari persembunyiannya.

"Astaga, sudah tengah malam ternyata. Apa Gita mencariku, pasti dia sudah tidur." Ezan bergumam dengan menuruni anak tangga dan menuju meja makan dekat dengan dapur.

Dia melihat tudung saji di atas meja. Ezan pun membukanya.Ternyata Gita masak makan malam. Dengan perlahan dia pun mengambil nasi dan juga lauk yang tersedia. Walaupun sudah dingin, Ezan tetap melahapnya. Masakan Gita sudah cocok dengan lidahnya makanya dia tidak melewatkan waktu untuk memakannya. Dengan sekejap makanan yang ada di piringnya pun habis. Dia mengambil segelas jus segar dan duduk di mini bar yang ada di dekat dapur dengan membuka sebagian tirai yang menampilkan pemandangan gedung-gedung pencakar langit dan juga gemerlap lampu kota.

Dikamar, Gita terbangun karena merasakan haus. Nyatanya stok minum di kamar nya pun habis. Dia terpaksa harus turun kebawah untuk mengambilnya. Walaupun memang nyatanya dia malas untuk turun tapi, dia terpaksa harus melakukan nya.

Dia turun melalui lift yang ada di pojok ruangan. Dia melangkah dengan malas menuju dapur. Rasa dingin AC begitu terasa di tubuh Gita yang saat ini menggunakan baju tidur yang begitu tipis berbahan satin yang membentuk tubuhnya yang terlihat sexy.

Dalam remang-remang cahaya ruangan, Gita melangkah ke arah dapur yang Gita tidak tahu jika ada sepasang mata yang memperhatikannya dengan tatapan tajamnya.

To be continued

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Herman Lim
semangat kak dan sehat selalu
Kasih Bonda
semogaa cepat sembuh.semangat
🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Semoga KK author lekas sembuh dan dapat berkarya kembali... aamiin 🤲
Nar Sih
semoga cpt sembuh dan sehat kembali ya kak puspa
Tiara Bella
moga cepet sehat kembali ya thor
Salsa Billa
up nya lama bgt thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Al Ghifari
kapan lanjut nih
Al Ghifari
ayo cepat dong dilanjut seru banget
Nar Sih
lgi,,kmu harus sabar dan nahan diri ,tunggu istri kecil mu siaap ya ezan ,pasti klau udah waktu nya semua jdi milik mu
Rubyred
mudah2 gita bisa menerima ezan ya
Rubyred
wah.....ezan dah mulai bucin nie
mom'snya devadhamian
kasian nya om ezan udah punya istri juga masih tetep harus puasa hehehe
Nar Sih: iya ya kak ,kasihan om ezan nya ,istri kecil nya blm siap jdi istri yg sebnr nya
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Nar Sih
lanjutt kakkk👍👍
Herman Lim
erzan buka hati mu utk Gita
Kasih Bonda
next thor semangat
Tiara Bella
Luna paling mantan istrinya ezan
🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Wow ... Luna, siapakah dia? sepertinya sangat spesial di hati Ezan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!