Terpaksa Menikah

Taman kondisinya sangat sepi, tiada orang selain keduanya. Hanya ada beberapa tanaman bunga dan mainan anak berjajar kosong. Lain dari hati husain yang berisik meminta keadilan antara mencintai hanum atau menjadi suami syaki seutuhnya.

Hanum memeluk husain menangis dalam pelukan husain adalah caranya melampiaskan kecewa. Kecewa pada kenyataan yang tak berpihak pada hatinya. Hatinya yang sangat mencintai husain namun kenyataan seakan membuatnya harus berpisah.

"Sudah yang gausah nangis terus."

"hikss..gimana gak nangis, aku sayang kamu sain", balas hanum.

"yaudah."

"Yaudah gimana?", kejut hanum.

Hanum menduga dirinya benar benar akan kehilangan husain sementara hatinya masih berharap padanya.

"Yaudah sabar saja dulu yang. Siapa tahu nanti ada jalan."

"Sampai kapan?", peluk hanum sekali lagi.

Bukannya menjawab pertanyaan hanum husain diam. Ia tak mampu berbicara sepatah kata pun perihal asmaranya.Cintanya masih untuk hanum namun hatinya berkata kasihan pada syaki yang sudah tulus menerimanya dan mengabdikan hidupnya untuknya.

"Kamu ga ceraikan syaki saja yang?", tanya hanum kesal husain begitu tak berdaya. Hanum merasa dipermainkan.

"Num, aku baru saja nikah dan aku sendiri bingung mau ceraikan dia sementara aku ga ada alasan apapun untuk melepasnya."

"Terus maksud kamu aku hanya mainan ya yang kamu umpetin."

"Enggak sayang. sabar dulu saja. Biar nanti aku cari caranya ya", ucap husain sembari memeluk hanum sekali lagi.

Dan sebuah kecupan hangat terlabuh di kening hanum sebagai tanda rasa cinta yang masih hinggap dalam hati husain untuknya. Hanum hanya menangis terisak diam seribu bahasa.

*******

Seorang lelaki tengah terduduk di depan layar. Dia memonitor seluruh chat dan sosial media seseorang wanita. Yah, nama lelaki itu Akmal. Dia tengah memonitor kehidupan seorang wanita bernama syakira. Akmal melihat syakira sebagai anak ajaib. Sejak di bangku kuliah syakira sudah bisa menghasilkan uang dan ia mampu menghidupi dirinya sendiri bahkan untuk membiayai uang kuliahnya saja ia bayar sendiri.

Sedangkan Akmal, dia harua meminta uang pada kedua orangtuanya untuk membiayai biaya kuliah. Untuk biaya kost dan kuliahnya. Akmal berusaha mencari tahu sumber pendapatan syaki yang selalu ia sembunyikan itu. Yah karena tidak semua orang tahu.

Syakira seorang designer baju, baju yang ia design ia jahit dan ia jual sendiri di beberapa sosial media. Penghasilan yang syaki ambil dari penjualannya cukup lumayan sehingga ia tidak terlalu bergantung pada kedua orangtuanya.

Meski bila penjualan sedang sepi pembeli. Syaki tetap membutuhkan pertolongan dana dari kedua orangtuanya.

Akmal melihat syaki sangat menarik membuatnya ingin menjadikan syaki kekasihnya. Namun, syaki tidak pernah mau pacaran. Malahan sekarang, syaki sudah menikah dengan lelaki pilihan ibunya.

Kesal menyelimuti hati akmal. Sebab rasa sukanya pada syaki masih membayangi dirinya.

Penasaran dengan kehidupan rumah tangga syaki, akmal mencari tahu dengan mendekati syaki. Barangkali ada kesempatan baginya. Sebab syaki terlalu menarik untuk dilewatkan.

Bunyi ponsel berdering milik syaki beberapa saat sebelum subuh. Iya syaki menyetel alarm pagi untuk sholat subuh agar tidak kesiangan. Dilihatnya layar hapenya itu lalu ia matikan alarm. Lalu muncul notifikasi pesan dari Akmal.

"Syaki gimana honeymoonnya?", tanya akmal penasaran.

"Alhamdulillah lancar.", syaki berbohong demi keawetan rumah tangganya.

"Cie yang baru saja unboxing", kesal akmal yang tertipu ucapan syaki.

Tanpa banyak basa basi syaki membiarkan pesan itu terpampang. Matanya memutar ke seluruh ruangan, tak dilihatnya sang suaminya. Syaki mencari keberadaan suaminya di kamar mandi, juga tidak ada. Dia terus mencari sembari membawa hapenya. Mengitari rumah dengan perasaan gelisah. Sedikit curiga melintasi pikiran syaki jika husain tengah menikmati malam bersama kekasihnya hanum.

Rasa kecewa mengisi hati syakira yang mulai jatuh cinta pada husain sejak husain mengatakan akad nikah untuknya. Syaki lihat husain nampak serius melayarkan kapal terbaiknya bersama syaki. Bahkan saat mendengar husain rela memutuskan hubungannya dengan hanum. Rasa kecewa semakin menjadi jika kecurigaannya terbukti benar. Bahkan belum terbukti saja kecurigaannya sudah menyakitinya.

Syaki menelepon husain menanyakan keberadaannya entah dimana.

"Ya hallo", balas husain sinis.

"Assalamualaikum mas. mas dimana?."

"Di luar jalan jalan."

"Ngapain? Sama siapa?, tanya syaki curiga. Rasa cemburu mulai menghinggapi hatinya.

"Hanum. sudah ya ki. Nanti lagi"

tit...tit.. suara telepon berakhir.

Husain tak mempedulikan perasaan syaki sama sekali. Hati syaki menjadi sedih seketika husain menutup panggilan telepon itu. Segitu tak berhati kah husain pada syaki yang telah tulus menerimanya. Inikah balasan dari ketulusannya?!.