kesabaran yang di lakukan seorang istri untuk suaminya, yang gemar bermain wanita, bahkan di saat dirinya baru melahirkan!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intan Gemilang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"USAHAKU"
setelah beberapa kali berdiskusi dengan diri sendiri. dan mencari tahu apa yang sedang tranding saat ini. aku pun memutuskan untuk mulai berjualan secara online dan offline.
produk yang ku jual adalah pakaian dan skincare.
aku memutuskan untuk mengambil baju dari teman ku. yang kebetulan punya usaha di kota dulu.mungkin aku bisa dapat harga yang murah.
setelah tawar menawar dengan teman ku. akhirnya aku pun membeli beberapa pakaian untuk ku jual lagi.kemudian aku pun memposting jualan ku di grup WhatsApp dan laman media sosial.
awal awal posting belum ada yang minat.
tapi aku pun tetap berusaha agar jualan ku bisa di lihat banyak orang.
sekitar satu Minggu baru ada yang menyahut barang jualan ku.
aku pun dengan semangat melayani pembeli pertama Ku.
"Ini berapa Tar?" balas Desi di grup WhatsApp.
"Ini 75rb Des. bahan nya adem banget"
"Anterin ke rumah ya"
"Oke"
aku pun tambah semangat jualan setelah Desi membeli satu.
ku ambil baju yang Desi pesan tadi. dan rencana akan ku antar.
tanpa menunggu waktu lama. aku pun bergegas pergi ke rumah Desi.
sekitar 5 menit di perjalanan aku pun sampai.
"Assalamualaikum" ucapku dari luar.
"Waalaikumusallam" jawab Desi dari dalam.
"Ayo masuk"
"Iya"
aku pun masuk dan duduk di kursi tamu.
dan langsung menyerahkan baju yang Desi pesan sebelumnya.
"Ini baju nya"
"Aku lihat dulu ya"
Desi pun melihat tiap sudut baju tersebut.
dan mengukur nya dengan badan nya.
"Kamu jual berapa?"
"75rb aja Des"
"Aku ambil ya"
"Alhamdulilah. iya "
Desi pun membayar baju yang ia beli.
aku tambah senang walau aku baru menjual 2 produk. tapi rasanya bahagia saja gitu.
"Aku tawarin nanti sama orang sini"
"Wah makasih banyak Des."
"Iya"
aku pun sedikit mengobrol dengan Desi.
tak lama aku pun memutuskan untuk pulang.
di perjalanan pulang ada teman ku yang ingin memesan pakaian daster.
sudah pasti aku tambah senang kan.
sekitar satu bulan usaha online ku. aku berhasil menjual beberapa produk
dan keuntungan yang ku dapat lumayan lah walau untuk membeli 10 paket skincare.
aku memang tidak mengambil untung banyak. bagiku walau sedikit asal kan terus berjalan.
kini jualan ku bukan hanya pakaian dan skincare. melain kan ada sepatu, sendal dan tas juga. bahkan aku juga menjual hijab.
tentunya produk yang ku ambil dari teman ku itu.
"Coba kamu posting di Instagram. nanti jika ada yang pesan biar aku yang kirim. jadi kamu tetap dapat untung dan gak repot. kamu bisa jualan secara offline di situ" ucap Anggi dari sebrang telpon.
"Iya juga ya. dengan begitu modal yang ku keluarkan tidak begitu besar"
"Iya. coba kamu pikirkan lagi"
tak lama Anggi pun menutup sambungan telpon.
aku pun akhirnya memutuskan untuk menjual produk ini secara besar besaran di beberapa laman media sosial.
dan benar saja. ada banyak sekali yang ingin membeli. aku pun mengirim kan gambar serta alamat pembeli pada Anggi.
dan benar Anggi mengirim nya dengan nama aku di alamat pengirim nya.
keuntungan yang ku ambil dari Anggi dapat cair setiap akhir bulan.
usaha ku pun berjalan lancar dengan cara offline ini.
dari tetangga, teman sekolah, dan keluarga juga.
lumayan lah bisa untuk menutupi dapur.
ya beberapa waktu ini. Adit memang jarang memberi ku uang.
terakhir dia memberi ku uang 150rb untuk satu Minggu.
tapi sebagai perempuan ibu selalu mengajariku. untuk selalu bersyukur atas pemberian suami.
maka Allah akan meridhoi kita.
aku pun tak banyak bicara.
sikap Adit memang sedikit berubah. dia selalu pulang malam. kadang pulang dalam ke adaan bahagia. kadang sebaliknya.
mungkin pekerjaan yang membuat nya begitu.
aku pun tak terlalu membebani dia dengan pertanyaan yang selalu terlintas dalam otak ku.
"Kamu jualan?" ucap Adit yang tiba tiba masuk
"Iya. biar ada kegiatan"
"Semoga laris ya"
"Aamiin"
tidak ada obrolan lain di antara kami.
dia memiliki sikap yang tidak bisa ku tebak.
kadang romantis sekali. sampai membuat ku terasa meleleh di pelukan nya.
kadang sikap nya cuek. yang entah apa sebabnya.
pikiran ku selalu positif pada suami ku itu.
**********
"Tar. ini semua pesanan ku nanti anterin ke rumah ya" tulis Desi di WhatsApp
dia memesan banyak baju dan tas.
ada daster, dress,gamis, dan piyama,
Desi memang ikut menjual katanya baju yang ku jual kualitasnya bagus. dan harganya murah.
itu sebab nya dia tergoda ingin menjual juga.
tentunya itu juga menguntungkan bagiku. karna aku tak perlu banyak posting. karna sudah ada reseller yang siap memberi pesanan.
aku pun memasukan beberapa baju yang Desi pesan tak lupa ada tas yang di pesan juga.
barang pesanan lumayan banyak.
aku pun menghubungi ojek langganan ku. tentunya aku tidak mungkin jalan kaki kesana.
dengan barang bawaan yang banyak gini.
sesampai nya di sana. Desi langsung mengantarkan semua baju tersebut.
sekita 25 menit menunggu Desi pun tiba dengan plastik yang kosong.
"Alhamdulilah laris manis Tar"
"Alhamdulilah. kamu hebat jualan nya"
"Siapa dulu Desi di lawan hhee"
aku pun tertawa mendengar nya.
dia memang pintar berjualan
aku bisa menjual beberapa buah baju dan tas dari nya.
dia pun menyerahkan plastik dan uang yang ku dapat.
alhamdulilah. hasilnya lumayan.
seperti biasa keuntungan akan ku bagi dua.
separuh untuk simpanan dan separuh untuk menambah modal.
untuk belanja aku seadanya saja.
kadang uang yang di berikan Adit. ku irit agar cukup sampai dia memberi kan uang lagi.
usaha ini cukup membuat ku sedikit sibuk.
aku jarang bisa keluar rumah untuk main.
paling Anita yang kadang kadang main ke sini dengan anak nya.
menurut Desi Anita telah menikah lagi dengan suaminya itu.
jadi aku pun ikut senang. dia tidak lagi menjadi bahan gunjingan orang.
kadang juga tetangga di sini membeli baju tas dari ku.
kata nya harganya murah jadi aku memiliki beberapa pelanggan tentunya.
saat aku tengah memilih pakaian yang sudah di pesan aku malah kedatangan tamu besar.
tamu yang sudah ku tahu bahwa akan meninggalkan sedikit ucapan pedih.
terkejut. sudah pasti
ibu dan bapak mertua datang mengunjungi rumah ku.
biasanya cuma bapak mertua yang datang
tapi kali ini ibu mertua juga ikut.
aku memang tidak dekat dengan ibu mertua.
satu sisi karna aku jarang main ke rumah nya. sekalinya main pun harus dengan Adit.
dan yang ke dua. mulut nya itu lho..
dia berucap semau nya. tak peduli orang suka atau tidak.
itu pengalaman ku dan penuturan bapak mertua.
siapa nama BPK adinda..
gercep la Tar....
gemes aqu...
iya iya saja..
nuruttt aj ma Adit
kasian kamu Tarii..m
jgn berat2 la konfliknya,Thor
hidup ini sdh sulit ..
terbuka lah terima lah dgn ikhlas