Bercerita tentang seorang kultivator tingkat tinggi yang juga merupakan seorang tabib hebat bernama Lin Feili. Ia bertransmigrasi ke dalam novel kuno favoritnya setelah mendapatkan cincin aneh saat menjalankan misi.
Namun, ia malah menjadi protagonis yang buta dan menikah dengan pangeran lumpuh. Bahkan, nama protagonis itu juga Lin Feili!
Apakah yang akan dilakukan Lin Feili selama menjalankan peran? Apakah ia akan mengubah alur cerita dengan kekuatannya? Atau ia akan tetap mengikuti alur cerita seperti akhir yang ia ketahui?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daratullaila 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Terlalu Formal
Rumah Sakit Dokter Dewata.
"Nona Feili, Yang Mulia Putra Mahkota ada di sini sekarang," ucap Yang Chaoyue memberi laporan.
"Untuk apa dia datang ke sini?" tanya Lin Feili mengerutkan kening.
"Sepertinya Yang Mulia ingin berterima kasih kepada Nona," jawab Liu Ming yang berada di sana.
Lin Feili pun beranjak dari tempat duduknya. Ia baru saja selesai mengobati pasien ke-9 hari ini. Ia tidak menyangka jika Ye Xuan akan datang.
Di rumah sakit, Ye Xuan langsung menjadi pusat perhatian.
Rumah sakit Lin Feili sangat ramai setiap hari. Walau ia sudah mengatakan hanya menerima 10 orang per hari, tapi banyak juga orang yang mengantri hanya sekedar untuk menikmati suasana rumah sakit atau pun untuk melihat kehebatan medis Lin Feili.
Jadi, saat Ye Xuan datang, semakin ramai orang di sini karena semua mengenalinya sebagai Putra Mahkota.
Mata Ye Xuan berbinar saat ia melihat Lin Feili berjalan mendekat. Senyum di wajahnya semakin lebar. Ia menyapa Lin Feili dengan antusias, "Feili, akhirnya kita bertemu!"
Lin Feili tersenyum tipis padanya dan sedikit menunduk, "Terima kasih Yang Mulia Putra Mahkota telah menyempatkan diri untuk datang ke tempat kecilku ini."
"Jangan sungkan. Aku yang seharusnya berterima kasih padamu karena kau telah menyembuhkanku," ucap Ye Xuan bangga. Ia sangat yakin jika Lin Feili mau menyembuhkannya karena ketampanan yang dimilikinya.
"Tidak apa-apa, Yang Mulia. Itu sudah menjadi kewajibanku," jawab Lin Feili sopan, walau ia merasa sangat jijik di dalam hatinya.
"Si emas, kau lihat bagaimana Ye Xuan menatap Tuan!" ucap si hitam ketus.
"Benar! Ia adalah pria paling mesum di dunia ini!" jawab si emas tak kalah ketus.
"Kita sudah membalasnya. Kita ikuti dulu permainannya," ucap Lin Feili dengan telepati.
"Feili, jangan terlalu formal padaku. Panggil saja aku Ye Xuan," ucap Ye Xuan berbasa-basi. Ia begitu menikmati kecantikan Lin Feili dari dekat.
"Ah, tidak, Yang Mulia. Itu tidak sopan dan aku tidak terbiasa," jawab Lin Feili masih mencoba tersenyum. Padahal ia sudah sangat muak dengan drama ini.
"Tidak! Ini adalah perintahku! Kau harus memanggilku nama, Feili," ucap Ye Xuan bertingkah seolah-olah ia adalah kaisar yang memberi perintah pada bawahannya.
Lin Feili menahan diri untuk tidak memutar matanya. Ia memaksakan senyum dan menjawab, "Baik kalau itu keinginanmu."
Lin Feili mencoba melepaskan diri dari Ye Xuan. Ia membaca-baca dokumen di tangannya, bahkan ia memeriksa kamar-kamar di rumah sakit.
Namun, dengan tidak tahu malu, Ye Xuan mengikuti ke mana pun Lin Feili pergi. Ia berkata, "Feili, apa kau hanya mengurus rumah sakit ini sendiri?"
"Aku dibantu dua orang pelayan," jawab Lin Feili malas. Ia masih diikuti Ye Xuan.
"Hanya dua orang pelayan dengan pasien yang banyak dan penyakit-penyakit langka? Ah, hidupmu pasti berat sekali," ucap Ye Xuan bersikap simpati.
Lin Feili tak menanggapinya. Ia masih mengecek dokumen pasien lain di tangannya.
Sedangkan Ye Xuan memiliki pemikirannya sendiri. Ia merasa kasihan saat melihat Lin Feili hanya sibuk sendirian di tengah ramainya rumah sakit. Sedangkan ia adalah Putra Mahkota yang biasa dilayani dan memiliki banyak pelayan.
Jadi, ia ingin mengusulkan ide yang pasti akan membuat Lin Feili bahagia.
"Feili, bagaimana jika kau menjadi istriku?" usul Ye Xuan enteng.
Lin Feili terbatuk mendengarnya.
"Jika kau menjadi istriku, kau tak perlu bekerja di rumah sakit lagi. Kau bisa tinggal di istana dengan nyaman. Kau akan memiliki banyak pelayan yang melayanimu dengan setia. Kau tidak perlu bekerja keras seperti ini," ucap Ye Xuan sambil membayangkan rencana-rencana lain di kepalanya.
"Cih, Ye Xuan mesum!" ucap si emas.
"Aku ingin lihat ekspresinya nanti saat ia tahu jika Tuan adalah Lin Feili yang dulu ia sia-siakan," ucap si hitam.
"Aku tahu, Feili. Dari caramu merawatku, menyembuhkanku, menatapku, kau pasti memiliki perasaan padaku. Jadi, jangan ragu," bual Ye Xuan lagi.
"Ye Xuan, apa maksudmu? Aku dengar, kau sudah mempunyai kekasih, yaitu Lin Xue. Menurut berita, kalian saling mencintai," jawab Lin Feili.
"Lin Xue? Feili, tentu saja tidak ada yang bisa menandingi posisimu di hatiku. Kau adalah wanita yang paling ku cintai," ucap Ye Xuan mendewakan Lin Feili. Ia begitu tergila-gila dengan kecantikan dan keanggunan Lin Feili.
Namun, suara lirih terdengar dari arah belakang, "Yang Mulia Putra Mahkota ...."
Ye Xuan dan yang lainnya menoleh. Di belakang mereka adalah Lin Xue yang memakai selendang dan menutupi wajahnya.
"Yang Mulia, mengapa kau tega melakukan ini padaku? Mengapa kau menyakitiku?" ucap Lin Xue lirih.
Ye Xuan tak menyangka Lin Xue akan datang. Namun, melihat penampilan jelek Lin Xue, ia langsung emosi.
"Apa maksudmu Lin Xue? Siapa yang menyakitimu?" bentak Ye Xuan merasa jijik melihat Lin Xue.
"Yang Mulia, kau mengatakan padaku kalau kau sangat mencintaiku. Mengapa kau tak ingat kata-katamu sendiri?" ucap Lin Xue mulai menangis. Ia berlari ingin menangkap tangan Ye Xuan.
Namun, Ye Xuan dengan kasar menepis Lin Xue hingga selendang dan rambut palsunya terhempas.
"Apa? Lin Xue botak?"
yuk diramaikan... tinggalkan jejak buat yang udah baca biar author y makin semangat update
seruuuuu.....ditunggu updatenya Thor /Good/