Ini adalah Karya pertama. Mungkin ada banyak typo dan keterburu-buruan di awal-awal chapter..
Zhang San hanya lah pemuda biasa di Klan nya. Namun tragedi besar terjadi dalam hidup nya. Kematian orang tua nya, menjadi titik balik dalam hidup nya,
"Aku akan membalas perlakuan kalian semua"
LIKE, KRITIK DAN SARAN DI HARAP KAN, SEMOGA BERKAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan masalah yg berarti
Mendengar cerita yg di ucap kan oleh anak buah nya Amarah nya berkobar. "Bangsat..." teriak nya. Braaak!! pintu yg tak bersalah menjadi korban.
"Cari informasi tentang laki-laki itu, Cepat!" teriak nya kepada ketiga anak buah nya. "Dasar ******." Kemudian dia tersenyum, memikirkan banyak ide dikepala nya..
Cao Li adalah anak pertama dari panatua agung sekte Elang langit yg begitu mendambakan Cao Ling An putri dari patriak sekte.
Di sisi yg lain...
"Bagaimana keada'an ayah ku tabib?" Tanya Cao Ling An dengan perasaan berdebar
"Saat ini patriak masih belum sadar. Kami masih belum menemukan beberapa bahan herbal untuk menawarkan racun nya."
"Apakah ini bisa di gunakan?" Wuss tumpukan herbal keluar dari cincin dimensi Cao Ling An.
"Dari mana putri mendapatkan nya.?" tanya tabib itu yang mata nya langsung terbelalak melihat banyak nya herbal di atas meja
"Itu tidak penting tabib, Yg penting bisa atau tidak nya di gunakan." Tanya Cao Ling An yang tidak ingin menceritakan cara mendapatkannya
"Aku yakin bisa putri, aku akan segera meramunya menjadi obat, Aku permisi dulu." ucap tabib sambil membungkuk hormat dan melangkah kan kaki keluar dari ruangan.
"Ayah, Kau pasti akan sembuh." Sambil memegang tangan ayah nya, air mata nya pun menetes. Siapa yg tidak sedih melihat ayah nya terbujur lemah di pembaringan.
Sementara di sisi lain...
Cao Li beserta anak buah nya beriringan menuju kediaman patriak sekte. Karna tak ingin menggangu Cao Ling An dengan ayah nya. Zhang San pun keluar kemudian dia berjalan ke arah pohon dan bersandar menikmati hembusan angin pegunungan.
"Hei Kau orang luar. Apa yg kau lakukan disini?" teriak Cao Li yg dengan sengaja mengeraskan suaranya.
Para murid yg mendengar teriakan Cao Li pun mulai berdatangan ke halaman kediaman patriak sekte.
"Yaa, Kenapa kau berada disini"
"Kau bukan bagian dari kami"
Beberapa orang berbicara.
Cao Li tertawa dalam hati. karna rencana nya akan berjalan dengan lancar. Sedang pemuda yg di teriaki pun hanya berdiam. Dia bingung dengan orang orang Sekte Elang Langit ini. Namun sebuah suara terdengar, menghening kan suasana yg riuh.
"Cao Li apa yg kau lakukan disini? Kenapa kau mengganggu teman ku?" Tanya Cao Ling An sambil berteriak dengan suara yang dingin.
Cao Li hanya tersenyum menanggapi teriakan Cao Ling An. Kemudian sebuah suara terdengar dari belakang. "Putri! dia bukan anggota Sekte, Kenapa berada disini?"
"Yaa kenapa?"
"yaa kenapa?"
"Bukan kah panatua agung melarang ada orang luar masuk"
"Usir dia, yaa usir dia"
Anak buah Cao Li berhasil membumbui.
"Diiiiiiiiiiaam! Dia teman ku. aku yg membawa nya. aku pula yg menjamin nya." Cao Ling An lagi-lagi berteriak. Semua orang pun diam. "Bubar kalian" Ucap nya lagi.
"Kau mencoba melindungi nya? Apa kah pantas seorang laki-laki berlindung di belakang wanita," ucap anak buah Cao Li memperkeruh suasana yg mulai kondusif..
"Jangan dengar kan dia." Ucap Cao Ling An kepada Zhang San yg hanya duduk bersandar dari tadi. Dia mana peduli urusan seperti itu.
"Baik lah, Aku akan segera pergi. Janji ku juga sudah ku tepati, Mengantar mu sampai ke Sekte."
"Hahaha Ahir nya dia pergi karna malu." Tawa anak buah Cao Li mengusik telinga Zhang San.
"Apa kau berani melawan ku hah?" Tantang Zhang San. yang kesal terus diganggu. Padahal sedari tadi dia hanya diam
"Siapa yg takut. Sini maju" ucap salah satu dari tiga anak buah Cao Li yg bernama Sun Hai.
"Sudah jangan banyak omong. maju kalian bertiga" ucap Cao Li,
Mereka bertiga pun melepaskan serangan. "Mati!.... Mati!... Mati! teriak mereka serempak.
"Di keroyok langsung oleh tingkat prajurit tahap puncak, Mungkin Pemuda itu tak kan selamat"
"Sudah bisa di pastikan dia akan tamat"
"Apa kalian tak melihat. Lompatan nya saja begitu tinggi. bisa menyaingi tiga orang tingkat prajurit."
"Apa lagi dia masih terlihat baik- baik saja. Malah tiga orang itu terpojok kan"
"Sun Hai kita gabung kan formasi penyerangan."
"Teknik tingkat pertama, Pedang kematian."
"Teknik tingkat pertama, Tinju naga."
"Teknik tingkat pertama. Sabit kegelapan."
Wussss... Wuuuus... Wuss.... Tiga serangan yg dahsyat bergabung. membentuk sebuah energi yg begitu cepat menuju ke arah Zhang san.
"Teknik pedang petir. Tebasan dua gelombang."
Wuss.. cahaya kilat yg menyisakan derak derak petir dalam lintasan nya begitu ganas.
Duaaaar.!
Satu tebasan lagi masih tersisa menembus Serangan gabungan tersebut.
Blaaaar!
Mereka bertiga terpental hingga menghancurkan tembok sekte. Para penonton yg saling bergosip terkejut melihat serangan yg begitu ganas nya..
"Padahal dia hanya di tingkat prajurit tahap awal. tapi kenapa bisa melepaskan serangan kuat seperti itu" Kerumunan yg melihat saling berbisik -Bisik.
"Kau menyakiti anak buah ku." Teriak Cao Li
"Apa kah juga ingin menikmati rasa nya di sengat petir" Zhang San mengejek nya dan itu membuat murka Cao Li.
Sreeeng..!
Pedang tingkat menengah nya langsung di tarik. "Kau akan mencicipi arti rasa sakit." Teriak nya sambil menerjang ke arah Zhang San yg juga sudah siaga dengan kuda kuda nya...
Kedua nya pun mengerahkan serangan yg membuat kediaman patriak sekte elang langit bergetar.
Cao Ling An. Tak mungkin bisa menghentikan pertarungan itu.
"Aku harus mencari panatua agung" Dia pun berlari mengarah kekediaman panatua agung.
"Blaaaar! Blaaaar..! banyak serangan yg nyasar ke arah para murid sekte yg ada di halaman patriak. Membuat Mereka berhamburan mencari keselamatan.
"Teknik tingkat kedua. Pedang angin."
"Wussh booom.. ! Serangan Cao Li dapat dengan mudah di tahan oleh Zhang San.
"Teknik pedang petir. Tebasan dua gelombang!"
Boooom!
Serangan Zhang San di tahan oleh panatua agung. "Hentikan teriak nya" kepada mereka berdua. "Serangan anak ini begitu kuat. Andai aku datang terlambat. Mungkin anak ku bisa terluka parah. bahkan mati." Batin nya
"Hentikan Li'er," Teriak panatua agung yg marah.
"Ta-tapi ayah" Cao Li tidak puas dengan ucapan ayahnya
"Pulang lah, cepat, tunggu hukuman mu di rumah, Jangan membuat ku lebih malu Li'er."
Dengan hati jengkel terpaksa Cao Li menuruti ayah nya. "Awas saja nanti" pikir nya sambil berlalu
"Ma'af kan anak ku yg sangat bodoh itu."
"Tak apa paman, Jiwa muda memang mudah marah" Jawab Zhang San dengan sopan.
"Kau memang pemuda jenius yg punya sopan santun, Baik lah aku akan pulang dulu." Kepala nya pun menoleh lalu berkata kembali "Putri terima kasih." Panatua agung pun melesat terbang kembali kekediaman nya.
"Apa kau tidak apa- apa?" Tanya cao ling an yg tampak khawatir. "Ma'af! Karna aku, kau terkena masalah" kata nya lagi
"Tenang lah, bukan masalah yg berarti"
"Baik lah kalau begitu, Kau pasti lelah kan.Aku antar kau ke kamar tamu, Ikuti aku" ucap cao ling an.
Sambil berjalan mereka berbincang bincang santai. Membuat beberapa laki- laki yg melihat mereka menjadi iri..
"Beruntung nya pemuda itu bisa dekat dengan putri ling an." Para wanita yg melihat juga bergosip ria...
Dari orang2 Sabdraan,Petalukan menjadi bawahannya dan membangun Sekte Kebajikan di Alam Jiwa Zhan San bertambah maju kuat bertambah banyak bawahannya
eeeeh malah di sambut dengan
Permusuhan mau ditangkap di pekerjakan kerja Rodi/Paksa Itu Dewa beneran/Dewa Kawe
Salam sehat sukses selalu Author
Bersama seluruh keluarganya Aamiin