NovelToon NovelToon
Penjara Cinta Tuan Adrasta

Penjara Cinta Tuan Adrasta

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Romansa / Psikopat itu cintaku / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvia Rosyta

Rania Alesha— gadis biasa yang bercita-cita hidup bebas, bekerja di kedai kopi kecil, punya mimpi sederhana: bahagia tanpa drama.

Tapi semuanya hancur saat Arzandra Adrasta — pewaris keluarga politikus ternama — menyeretnya dalam pernikahan kontrak.

Kenapa? Karena Adrasta menyimpan rahasia tersembunyi jauh sebelum Rania mengenalnya.

Awalnya Rania pikir ini cuma pernikahan transaksi 1 tahun. Tapi ternyata, Adrasta bukan sekedar pria dingin & arogan. Dia manipulatif, licik, kadang menyebalkan — tapi diam-diam protektif, cuek tapi perhatian, keras tapi nggak pernah nyakitin fisik.

Yang bikin susah?
Semakin Rania ingin bebas... semakin Adrasta membuatnya terikat.

"Kamu nggak suka aku, aku ngerti. Tapi jangan pernah lupa, kamu istriku. Milik aku. Sampai aku yang bilang selesai."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PCTA 11

Malam itu, Rania duduk di tepi ranjangnya, matanya menatap kosong ke arah jendela yang tertutup rapat. Pikirannya berkecamuk, mencoba memahami situasi yang semakin rumit. la merasa seperti terjebak dalam permainan catur, di mana setiap langkah yang diambilnya telah diprediksi oleh Adrasta.

Sementara itu, di luar kamar Rania, Adrasta berdiri di koridor gelap, matanya menatap lurus ke depan. la tahu bahwa Rey masih menjadi ancaman, dan satu-satunya cara untuk melindungi Rania adalah dengan menjauhkannya dari semua itu. Namun, dalam hatinya, Adrasta sadar bahwa tindakan ini bukan hanya tentang melindungi Rania, tetapi juga tentang mempertahankan kepemilikannya atas wanita yang telah menguasai pikirannya.

Malam merayap pelan di kediaman megah milik Adrasta. Cahaya rembulan yang redup menyorot samar melalui celah-celah tirai tebal, menciptakan bayangan-bayangan yang menari di dinding koridor panjang. Suasana sunyi, hanya terdengar detak jam dinding yang seolah memperlambat waktu.

Di dalam kamarnya, Rania duduk gelisah di tepi ranjang. Pikirannya berkecamuk, hatinya diliputi rasa bersalah yang mendalam. Sejak mengetahui bahwa Gino, orang kepercayaan Adrasta, ternyata berpihak pada Rey, Rania merasa dirinya telah menjadi pion dalam permainan berbahaya ini.

la telah memberitahu Adrasta tentang pengkhianatan Gino tanpa menyadari konsekuensi yang akan timbul. Tak mampu menahan gejolak hatinya, Rania memutuskan untuk menemui Rey yang masih dikurung di dalam gudang tua kediaman Adrasta.

Dengan hati-hati, ia membuka pintu kamarnya, memastikan tidak ada penjaga yang berjaga di koridor. Setelah yakin keadaan aman, Rania melangkah keluar, berusaha se-pelan mungkin agar tidak menimbulkan suara. Koridor itu terasa lebih panjang dari biasanya. Setiap bayangan yang tercipta oleh cahaya rembulan membuat jantung Rania berdegup kencang. la menahan napas setiap kali melewati persimpangan, khawatir ada seseorang yang melihatnya.

Setelah beberapa menit yang terasa seperti selamanya, ia akhirnya mencapai pintu belakang yang menuju ke halaman belakang. Udara malam yang dingin menyambutnya saat ia melangkah keluar. Rumput basah oleh embun malam menyentuh kakinya yang hanya beralaskan sandal tipis.

Rania mendekati pintu gudang dengan hati-hati. Tangannya gemetar saat ia meraih gagang pintu yang dingin. Dengan dorongan pelan, pintu itu berderit sedikit terbuka meskipun ada rantai dan gembok yang menyegel, mengungkapkan kegelapan di dalamnya. Aroma lembap dan debu menyeruak, membuat Rania terbatuk pelan.

"Rey?" bisiknya, suaranya nyaris tak terdengar. Dari sudut ruangan, terdengar suara rantai berderak. Sebuah bayangan bergerak, dan tak lama kemudian, wajah Rey muncul dari kegelapan. Wajahnya pucat, dengan luka-luka yang belum sembuh sepenuhnya. Matanya menatap Rania dengan campuran keterkejutan dan kelegaan.

"Rania? Apa yang kau lakukan di sini?" suaranya serak, mencerminkan penderitaan yang dialaminya.

Air mata menggenang di mata Rania. la melangkah mendekat, namun berhenti beberapa langkah darinya, merasa bersalah.

"Aku... aku datang untuk meminta maaf, Rey," suaranya bergetar. "Aku tidak tahu bahwa Gino ada di pihakmu. Aku memberitahu Adrasta tentang pengkhianatan nya tanpa menyadari bahwa itu akan membahayakan mu." Rey menatapnya dalam-dalam, lalu menghela napas panjang.

"Rania, kau tidak perlu menyalahkan dirimu. Aku tahu kau terjebak di antara kami berdua. Aku hanya khawatir tentang keselamatanmu." Rania menggeleng, air mata jatuh di pipinya.

"Adrasta berencana membawaku pergi dari sini, ke tempat yang jauh agar aku tidak bisa bertemu denganmu lagi."

Mata Rey menyipit, ekspresinya berubah serius. "Aku sudah menduga dia akan melakukan sesuatu seperti itu. Tapi jangan khawatir, Rania. Aku sudah mengirimkan seseorang untuk tetap berada di sisimu, seseorang yang belum diketahui oleh Adrasta." Rania menatapnya dengan bingung.

"Siapa? Siapa yang kau maksud?" Rey tersenyum tipis, meskipun rasa sakit jelas terpancar di wajahnya. "Aku tidak bisa memberitahumu sekarang. Tapi percayalah, orang itu akan melindungi mu dan memastikan kau tetap aman." Sebelum Rania bisa bertanya lebih lanjut, suara langkah kaki terdengar mendekati gudang.

Rania membeku, matanya melebar karena panik. Rey segera berbicara dengan nada mendesak. "Kau harus pergi sekarang, Rania. Jika mereka menemukanmu di sini, itu akan membahayakan kita berdua." Dengan enggan, Rania mundur, menatap Rey dengan penuh kekhawatiran.

"Aku akan mencari cara untuk menolong mu," bisiknya sebelum berbalik dan berlari menjauh dari gudang, kembali menuju kamarnya dengan hati yang berat. Di dalam gudang, Rey menatap pintu yang kini tertutup rapat. Ia menghela napas, lalu menatap ke arah jendela kecil di atas, di mana cahaya rembulan masuk, memberikan secercah harapan di tengah kegelapan. Dalam hatinya, ia bertekad untuk melindungi Rania, apapun yang terjadi.

1
Anyelir
wow obsesif banget
Delbar
aku mampir💪💪💪
Azthar_ noor
aku belum paham.... 😭 kalo dulu cinta sama rey kan seharusnya kerja sama biar rania bebas loh kok malah bilang ke adrasta ttng pengkhianatan gino...
Author Sylvia: Rania masih belum tahu kak, kl Gino itu berpihak sama rey
total 1 replies
Azthar_ noor
ada musuh dalam selimutnya adrasta itu... jan jan gino berpihak pada rey...
Azthar_ noor
pesannya dari rey ... bukannya rey dikurung terus bagaimana ia bisa ngirim pesan ke adrasta????
Azthar_ noor
deg degan aku tuh 😆
Azthar_ noor
lanjutt
Azthar_ noor
semangat nulisnya akakk
Fat ( Arasimah)
mampir kak di kasih sayang
Tok Yo。
❤❤
Tok Yo。
kereenn
Azthar_ noor
sayapnya terpotong... kata itu ada berapa kali ya 🤔
Azthar_ noor
tak tahu mau jawab apa
Azthar_ noor
lanjut thorr
Sita Silvara
lanjut
Putri Sylvia
ceritanya menarik, cowoknya posesif banget😄
Putri Sylvia
baru baca ceritanya udah tahu kalau bakal menarik 🤭
Azthar_ noor
bagus ... semangat kakak
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
bercerita nya pelan" aja jgn terburu"
ARIES ♈
panas! panas! 🤭 jangan lupa mampir ya kak.😘😘 aku gak up lumayan lama...🥲
Author Sylvia: iya kak aku mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!