Pelet Sukmo Kenongo adalah jalan ninja Lisa untuk memperbaiki hubungannya dengan sang kekasih yang sedang tak baik-baik saja.
Sayangnya, air yang menjadi media pelet, yang seharusnya diminum Reza sang kekasih, justru masuk ke perut bos besar yang terkenal dingin, garang dan garing.
Sejak hari itu, hidup Lisa berubah drastis dan semakin tragis. Lisa harus rela dikejar-kejar David, sang direktur utama perusahaan, yang adalah duda beranak satu, dengan usia lebih tua lima belas tahun.
Sial beribu sial bagi Lisa, Ajian Sukmo Kenongo yang salah sasaran, efeknya baru akan hilang dan kadaluarsa setelah seratus hari dari sejak dikidungkan.
Hal itu membuat Lisa harus bekerja ekstra keras agar tidak kehilangan Reza, sekaligus mampu bertahan dari gempuran cinta atasannya.
Di akhir masa kadaluarsa Ajian Sukmo Kenongo, Lisa malah menyadari, siapa sebenarnya yang layak ia perjuangkan!
Karya hanya terbit di Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al Orchida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rival?
Istirahat siang hampir tiba, tapi Lisa masih sibuk dengan proposal proyek yang bahkan belum selesai setengahnya. Kalau sudah begitu, biasanya Lisa tidak turun untuk makan siang di staff restaurant.
Ia akan minta bantuan office girl untuk membungkus makan siangnya ke ruangan. Makan sambil bekerja, dan diakhiri dengan segelas americano agar matanya tetap melek hingga sore.
Lisa hari ini mengenakan blouse putih bersih, dipadu blazer hitam dan rok pensil warna senada yang mempertegas kesan elegan dan profesionalnya. Hanya saja, hari ini rambutnya disanggul simpel karena terlihat agak lepek saat menyisir di pagi hari.
Matanya yang tajam sedang menatap layar komputer sementara jari-jarinya mengetik lincah. Sayang, konsentrasinya harus pecah oleh suara pintu yang dibuka tiba-tiba dan ketukan sepatu hak tinggi.
Lisa otomatis mengalihkan pandangan ke wanita berparas menawan tapi terkesan jutek, yang memakai dress cantik dengan motif bunga sakura, yang kini mendekatinya.
Lisa berdiri, dan tersenyum formal sejenak sebelum menyapa, “Selamat siang, Bu!”
“Siang,” ucap si wanita dengan pandangan menusuk ke arah Lisa. “Saya Grace, saya ada janji temu dengan David. Sekarang!”
Lisa mengangguk samar, lalu kembali melebarkan senyum, “Maaf, Pak David sekarang sedang ada meeting dengan divisi keuangan. Sambil saya cek dulu jadwal Pak David hari ini ya, Bu!”
Grace mengangkat alis tak percaya. “Buat apa dicek lagi? Kamu kan tinggal bilang ke bosmu kalau Grace datang!”
“Saya mengerti,” jawab Lisa kalem. Ia mengambil ipad, lalu menjelaskan, “Sesuai jadwal harian, Pak David tidak ada janji temu dengan Bu Grace hari ini.”
Grace mengetatkan rahang, lalu melangkah lebih dekat lagi ke meja Lisa. “Janji temu antara saya dan David tidak perlu dicatat di schedule harian kantor, karena ini urusan pribadi. Aku kesini karena disuruh maminya David.”
“Maaf, maksud Bu Grace?” Lisa mengerutkan kening karena tak paham. Kalau memang urusan pribadi, kenapa bertamu di kantor?
Lisa diam-diam menarik kesimpulan, kalau Grace adalah salah satu wanita yang akan dijodohkan dengan David. Yang artinya Nyonya Priska tidak percaya dengan drama asmara putranya, sehingga kembali mengumpankan wanita kenalannya sebagai rival Lisa.
“Saya ini calon istrinya David. Kamu harus tau kalau posisi saya istimewa, jadi saya bisa ketemu David kapan saja, dimana saja, tanpa perlu buat jadwal, apalagi butuh persetujuan kamu! Paham?” tanya Grace dengan kilat menantang.
“Oh begitu…,” Lisa sama sekali tak ingin terpengaruh dengan kesombongan tamu bosnya. Ia tetap tersenyum ramah dan profesional.
Selama menjadi sekretaris David, Lisa memang baru kali ini dihadapkan dengan wanita yang mengaku memiliki hubungan sangat istimewa dengan bosnya.
Jujur, Lisa agak sangsi dengan kebenarannya, tapi tetap saja hatinya tercubit sakit. Apalagi wanita bernama Grace ini terbilang matang, berani, tegas, sekaligus arogan. Cantiknya juga bukan kaleng-kaleng, plus ditunjang bodinya yang tinggi dan berlekuk indah. Tapi bukan yang jenis toge pasar.
“Kalau kamu udah paham, cepat hubungi David! Tanyakan juga kenapa ponselnya nggak bisa dihubungi!”
“Bu Grace yang terhormat, Pak Davidnya sedang meeting, dan beliau tidak bisa diganggu sampai meeting selesai.”
“Trus jam berapa dia selesai?”
“Mungkin dua jam lagi selesai, tapi perlu Bu Grace ketahui, siapa pun yang ingin bertemu Pak David harus mengikuti schedule harian. Kenapa? Karena setelah meeting dengan divisi keuangan, Pak David masih harus bertemu relasi pentingnya hari ini.”
“Udah jangan bertele-tele, jam berapa David bisa ketemu saya?” tanya Grace dengan wajah tak senang dan tak sabaran.
Sepertinya belum tiga bulan saat Grace mendatangi kantor itu dan juga berdebat sengit dengan sekretaris David yang bernama Laura. Sekarang ia malah harus meladeni sekretaris baru yang lebih menjengkelkan dibandingkan dengan yang lama.
“Saya bisa bantu jadwalkan janji temu Bu Grace dengan Pak David di lain waktu, tidak bisa hari ini karena beliau sangat sibuk,” jawab Lisa keras kepala. Ia digaji dua puluh lima juta memang untuk hal ini juga, kan?
“Astaga,” potong Grace geram. “Kamu ini sekretaris, security perusahaan, apa neneknya David sih? Baru berapa hari jadi sekretaris aja udah berlagak!”
“Sudah menjadi tugas saya untuk memastikan waktu kerja Pak David tidak terganggu oleh siapapun. Saya digaji untuk itu, jadi tolong jaga sikap anda dan taati protokol jika ingin bertemu dengan direktur utama di kantor!” tegur Lisa tegas. Ia juga mulai tak sabar dengan wanita angkuh yang mengaku calon istri bosnya ini.
Untuk beberapa detik, Grace terdiam. Matanya nyalang saat memperhatikan Lisa dari atas ke bawah. “Oke, sampaikan juga pada David, kalau saya tidak suka diperlakukan seperti ini.”
Lisa segera mengangguk setuju. “Tentu, saya akan sampaikan. Mungkin ada tambahan lain, Bu?”
“Saya akan adukan kamu pada HRD, kalau personal manner kamu sebagai sekretaris dirut sangat buruk!” ancam Grace. Ia memang kenal dengan kepala HRD, dan serius akan membicarakan tabiat sekretaris-sekretaris direktur utama yang tidak welcome pada tamu.
“Silahkan kalau mau mengadu! Saya di sini hanya mengerjakan tugas secara profesional. Jangan sampai anda mempermalukan diri sendiri nantinya!” balas Lisa dengan ekspresi tenang.
“Oh … nantang kamu ya?”
Grace membuka pintu dengan cara kasar, dan keluar ruangan tanpa permisi. Ia membawa kemarahannya turun ke lantai satu. Di sana, ia mengirim pesan pada kepala HRD untuk menemuinya di lobi utama.
Begitu pintu ruangannya tertutup, Lisa membuka aplikasi slack, mengetikkan pesan singkat pada bosnya yang sedang meeting dengan direktur keuangan.
[Pak, wanita bernama Grace tadi datang. Dia ngamuk karena bapak tidak bisa ditemui. Dia ngancem mau melaporkan sekretaris bapak yang imut ini ke HRD.]
Beberapa detik kemudian, pesan balasan dari David masuk.
[Hahaha thanks, Lisa. Good job! Next, jangan pernah beri dia jadwal untuk ketemu aku di kantor. Apapun alasannya!]
Lisa menyandarkan punggung, menarik napas lega. Matanya kembali fokus ke proposal proyek yang belum selesai. Tapi, sebelum melanjutkan pekerjaan, Lisa malah kembali membalas pesan David.
[Apa benar kalau Grace itu calon istri bapak?]
[No! Calon istriku namanya bukan Grace, tapi Lisa. Paham dong ya?]
Lisa meringis, senyum-senyum sendiri dan akhirnya mengucapkan terima kasih untuk mengakhiri chat.
Bersambung,
temen yg super konyol masabiya mau dipelet yg pke seumur hidup hadeh
lama kelamaan juga reza pasti nyesel lis apalagi kalo kualitas kamu makin bagus..
jd selama ajian belum berakhir pepet trroos mas dave nya jd pas ajian itu kadaluarsa mas dave udh ngerasa nyaman ama kamu lisa..dan kalaupun reza kembali hushus hempas jauh2 mantan bastard mu itu😆😆😆
salah soal masa expired tuh pelett. bener tak sih...
seratus juta little kiss hemm, gimna klo......