Hanya cerita fiksi‼️
Seorang wanita solehah bertemu dengan pria arogan pemaksa?.
Pria dengan sejuta pesonanya tapi dibalik wajahnya yang tampan terdapat sifat pemaksa, posesif dan bahkan pemarah.
"you are mine"
Dan sialnya pria itu adalah putra tunggal dari keluarga billionaire yang perintahnya tidak bisa di bantah siapapun.
Semua kemauan pria itu harus terpenuhi!.
Happy reading:)
Guys kalau ada kata-kata yang salah atau kalimat apapun itu. Komen ya karena aku juga baru belajar hehe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blursky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keputusan tepat?
Saat ini mereka berempat sedang berada diruang PS, Dara dan Ellard hanya melihat bagaimana Lay dan Frank bermain,bukan! hanya Dara yang melihatnya, sedangkan Ellard menikmati setiap pahatan wajah gadisnya.
"Kau gila ya! jangan main tembak punyaku!!." Ucap Lay tidak terima.
"Kau saja yang bodoh! jika aku tidak menembakmu maka aku yang akan mati." Jawab Frank tanpa mengalihkan pandangannya.
"Setidaknya beri aku sedikit waktu,atau tembak saja yang lain." Ucap Lay.
"Kau pikir aku tidak tau kau mengarahkan sniper padaku?." Jawab Frank dengan wajah menyebalkan membuat Lay tambah kesal.
"Aku hanya ingin mencoba pelurunya!." Jawabnya.
"Sama saja bodoh!!." Bentak Frank.
Dara yang melihat mereka berdua beradu mulut langsung tertawa. Walaupun dirinya tidak tau permainan apa yang mereka mainkan. Lebih menyenangkan melihat keduanya bertengkar. Ellard yang melihat gadisnya tertawa langsung tersenyum tipis, benar-benar manis gadisnya ini.
Jam sudah menunjukkan pukul 5:00 PM.
"Kalau begitu aku pamit pulang ya Ell,hari ini aku ada jam kerja." Ucap Dara sambil berdiri dari duduknya.
Ellard langsung menarik pergelangan tangan Dara membuat sang empunya kembali terduduk di sofa.
"Kau lupa besok kita menikah?." Tanya Ellard sambil menyenderkan punggungnya disofa dan memangku kepalanya menghadap kearah Dara.
"B-besok?." Tanya Dara terkejut. Ia kira kata-kata yang keluar dari mulut Ellard kemarin hanya karena pria itu sedang marah. Mana mungkin menyiapkan pernikahan hanya dua hari? juga masih banyak hal-hal yang masih harus di persiapkan, pikirnya. Tapi saat mengingat kembali Ellard adalah putra seorang miliarder membuatnya sadar jika pria itu bisa melakukan apapun yang ia mau.
"Ya. Al besok." Jawab Ellard.
Frank dan Lay tidak menghiraukan percakapan Dara dan Ellard, mereka fokus dengan PS yang mereka mainkan. Lebih tepatnya mereka tidak mau ikut campur dari pada mendapat amukan singa pikirnya.
"Ell aku-."
"Aku tidak menerima penolakan apapun darimu Al aku akan menikahi mu walaupun kau menolaknya. Karena sekarang kau tidak bisa kabur dariku, tinggal menunggu hari esok maka sepenuhnya kau menjadi milikku." Ucap Ellard tersenyum miring.
"Ellard." Ucap Dara pelan sambil menundukkan kepalanya.
"Apa yang kau inginkan dariku?." Tanyanya dengan suara nyaris berbisik.
"Semuanya." Jawab Ellard berdiri dari duduknya lalu melangkah keluar dari ruangan itu.
Dara menahan air matanya,ia ingin meyakinkan dirinya sendiri. Ia takut mengambil keputusan sebesar ini untuk hidupnya kelak. Menikah dengan seorang miliarder tidak pernah terpikirkan dalam benaknya.
Ia hanya menjadi teman Ellard saja sudah banyak yang tidak menyukainya lalu bagaimana jika seluruh dunia tau jika ia adalah istrinya Ellard anak dari keluarga terpandang?.
"Dara." Panggil Frank pelan.
Dara mendongakkan kepalanya melihat Frank lalu menundukan kepalanya lagi.
"Apa yang kau takutkan?." Tanyanya.
"Kau takut Ellard akan meninggalkanmu saat sudah mendapatkan apa yang dia mau?." lanjutnya.
Dara tidak menjawabnya ia tetap dalam posisi menunduk.
"Bu bos, bos Ell bukan pria seperti itu. Dia bahkan dari dulu tidak pernah dekat dengan wanita manapun. Aku bahkan baru kali ini melihat bos Ell yang gila karena cinta." Ucap Lay menimpali.
"Arlay benar Ra, Ellard bukan pria seperti itu. Ya dia memang pemaksa itu karena dia benar-benar tidak mau kehilangan."
Dara mendongakkan kepalanya lalu mengangguk pelan menjawabnya.
"Kau tidur saja di sini lagi pula kau akan menjadi istrinya Ell sebentar lagi. Dan percuma juga kalau ingin kabur karena pengamanan keluarga Walton tidak main-main." Ucap Frank memperingati.
"Itu juga kalau Bu bos memiliki nyali yang besar." Ucap Lay menimpali.
"Tidak." Jawab Dara pelan.
"Ya orang yang waras pasti tidak akan berani membantah ucapan bos Ell." Ucap Lay tertawa.
"Sudahlah kita lanjutkan saja ini, Dara kau mau main? dari pada diam saja dan pikiran mu terbang tidak jelas." Tanya Frank lalu mengambil stick PS di meja.
"Ya Bu bos kau pasti akan langsung menyukainya." Ucap Lay.
" T-tidak mau,aku tidak bisa." Jawab Dara pelan.
"Coba saja." Ucap Frank menyodorkan stick PS pada Dara.
Dara menggelengkan kepala menjawabnya.
Saat Lay akan membuka mulutnya terdengar dua suara notifikasi ponsel berbunyi. Ia merogoh saku celana mengambil ponsel dan mengecek ponselnya yang berbunyi.
Frank juga melakukan hal yang sama,ia merogoh saku seragamnya sepertinya ia juga mendengar jika ponselnya ikut berbunyi.
Frank dan Lay sama-sama membuka pesan yang baru saja masuk seketika wajah keduanya langsung pias.
1 Incoming messages
No te metas con mi chica o sabes las consecuencias
(Jangan macam-macam dengan gadisku atau kalian tau akibatnya)
Tanpa melihat siapa pengirimnya mereka langsung tau siapa pelakunya.
"Dara aku akan meminta Adam untuk mengantar mu kekamar agar bisa beristirahat." Ucap Frank langsung.
Dara bingung kenapa Frank tiba-tiba menyuruhnya untuk pergi? sepertinya wajah mereka langsung berubah saat melihat ponsel mereka, membuat Dara bingung. Apalagi saat melihat dahi Lay dan Frank berkeringat padahal suhu ruangan ini sangat dingin menurutnya.
"Tapi-."
"Frank benar Bu bos,Bu bos harus istirahat aku akan memanggil Adam sebentar." Ucap Lay sambil berdiri mengambil gagang telepon rumah di meja.
******
Ellard duduk di kursi balkon lantai dua sambil menghisap rokoknya.
"Assalamualaikum." Ucap seorang pria lalu duduk di kursi depan Ellard.
Ellard hanya menatap malas kearahnya lalu mengalihkan pandangannya kearah pepohonan.
"Hei saya sudah mengajarkan dirimu untuk menjawab salam bukan?." Tanya Bilal.
"Hm."
Bilal menghembuskan nafasnya pelan,"Kau ada masalah?." Tanyanya pada Ellard.
"Tidak."
"Apakah ini enak?." Tanya Bilal sembari mengambil sebungkus rokok di meja.
Ellard hanya melirik sekilas lalu menghembuskan asap rokoknya keudara. "Coba saja." Ucap Ellard.
Bilal menggeleng lalu meletakan kembali rokok itu dimeja. "Kau tau itu tidak sehat untuk tubuhmu?."
"Hmm. Aku membutuhkan ketenangan." Jawab Ellard.
"Ketenangan bukan dari rokok tapi cobalah cara yang lain kau bisa berwudhu,solat dan membaca iqra." Ucap Bilal.
"Aku belum bisa." Jawab Ellard acuh.
"Kalau tidak mau mencobanya kau tidak akan bisa."
"Ck. Biarkan aku hari ini kau pergilah ." Ucap Ellard menahan kesal saat kembali mengingat jika gadisnya dan pria di depannya ini tadi berbicara dan saling tertawa.
"Baiklah. Sepertinya kau marah padaku?." Tanyanya sebelum beranjak pergi.
"Kau sadar? ku ingatkan jangan dekati gadisku." Ucap Ellard menatap tajam Bilal.
Bilal tertawa terbahak saat mendengar ucapan Ellard sampai giginya terlihat.
"Astagfirullah anda marah hanya karena itu?, aku memang belum menikah tapi bukan berarti aku mau merebut istri orang."
Ellard yang mendengarnya bernafas lega tapi ucapan Bilal kemudian menyulut emosinya lagi.
"Tapi jika Aldara memang jodoh saya yang di kirim oleh Allah.Walaupun kau menyebrangi samudra sekalipun maka dia tetap akan menjadi milikku." Ucap Bilal.
"Kau?!! kurang ajar!!." Ucap Ellard keras sambil berdiri mengambil gerakan akan memukul Bilal.
"Ellard!!." Teriak Darren dari belakang menghentikan gerakan Ellard.
Ellard langsung kembali duduk dengan wajah merah padam menatap tajam Bilal.
"Kau kenapa hah?." Tanya Darren duduk di kursi samping Ellard.
"Tidak ada tuan kalau begitu saya pamit dulu." Jawab Bilal menundukkan kepalanya.
"Baiklah Bilal ku harap kau bisa bersabar menghadapi tingkah Ellard ini." Ucap Darren melirik sekilas ke arah Ellard lalu kembali menatap Bilal.
"Tingkah apa maksudmu?!." Ucap Ellard sinis.
Bilal menggelengkan kepalanya saat mendengar ucapan Ellard, "Tidak apa tuan saya mengerti perilakunya memang seperti itu, saya pamit dulu tuan Darren." Jawabnya lalu melangkah pergi.
"Kurang ajar!!." Umpat Ellard.
"Ell-." Ucap Darren terpotong saat melihat ada rokok di meja. Ellard juga melihat arah pandang Darren seketika ia langsung bergerak mengambil rokoknya. Tapi ia kalah cepat dari Darren,rokok dengan merk Treasurer Luxury Black sudah ada di tangan pria berumur itu.
"Darren aku baru beli kemarin." Ucap Ellard.
"Apa peduliku?." Ucap Darren acuh.
"Sudah ku katakan untuk tidak merokok kau bisa mati lebih dulu dariku." Lanjut Darren.
"Lupakan itu aku kesini untuk membahas tentang pernikahanmu besok." Ucap Darren serius.
"Kenapa kau langsung menyetujui ini? dan kau langsung memajukan pernikahanku." Tanya Ellard. Dari kemarin ia memikirkan ini bukankah pria di sampingnya ini sangat keras jika menyangkut kehidupannya?.
"Aku tidak ingin mengambil resiko jika kau bunuh diri karena aku menentang mu tentang hal ini." Jawabnya.
"Hah aku tidak sebodoh itu!, lebih baik aku pergi menjalani kehidupanku berdua bersama gadisku."
"Akan kau beri makan apa Dara nanti? ia akan sengsara jika hidup diluar dengan pria seperti mu."
"Kau!!-. Aku bisa menjamin jika gadisku akan bahagia jika hidup bersama dengan ku." Ucap Ellard.
"Aku mengharapkan itu dan aku minta padamu kedepannya kelak jika kalian memiliki masalah selesaikan dengan baik-baik. Dan jika banyak rintangan menghadang kalian kuharap kalian menyelesaikannya bersama." Jelas Darren dengan wajah serius.
Ellard yang mendengarnya mengerutkan keningnya, "Aku akan berumah tangga bukan ingin berperang kau seperti bilang bahwa diriku akan memiliki banyak masalah kedepannya." Ucap Ellard.
Kau tidak tahu siapa lawanmu nanti. Ucap Darren dalam hati.
"Aku hanya memberi sedikit pesan kepada putraku yang akan segera menikah ini. Ell kuharap kau tidak menyakiti Dara, semua riwayat kehidupan gadis itu aku sudah mengetahuinya. Dia anak sebatang kara yang pergi dari negaranya sendiri untuk meraih cita-cita di negara ini. Jangan merusaknya sebelum ia lulus." Ucap Darren.
Ellard diam mencerna ucapan Darren, jadi gadisnya tidak memiliki orang tua?.Dan tunggu sebentar kalimat yang terakhir membuat semua pemikiranya buyar.
"Apa maksudmu jangan merusaknya sebelum gadisku lulus?." Tanya Ellard dengan wajah serius.
"Kau jangan pura-pura tidak tahu." Ucap Darren acuh.
"Kau gila!! dia sudah menjadi milikku dan itu adalah hak ku." Ucapnya tidak terima.
"Ell coba pikirkan baik-baik, kau dan Dara belum mengenal lama mungkin kau mencintainya tapi tidak tau dengan gadis itu bagaimana mungkin ia belum mencintaimu. Ell, Dara hidup sendiri didunia ini jika kau merusaknya tanpa persetujuan darinya, dia akan berpikir hidupnya sungguh menyedihkan. Kehilangan orang tuanya lalu hidup sendiri di dunia ini dan kemudian kehilangan hal yang paling ia jaga yaitu kehormatannya. Menurutmu bagaimana perasaannya saat itu terjadi?." Ucap Darren.
Ellard diam memikirkan ucapan ayahnya,benar! jika itu terjadi mungkin Daranya akan membenci dirinya. Tapi dia laki-laki normal melihat seorang gadis yang sudah sah menjadi miliknya apakah ia bisa menahan hasratnya?,pikir Ellard.
Ellard kemudian menganggukkan kepalanya mau tidak mau ia memang harus menahannya sebelum gadisnya sendiri setuju. Ia tidak mau kelak gadisnya akan membenci dirinya.
Darren yang melihat putranya mengangguk bernafas lega. Ternyata putranya ini masih memiliki akal untuk berfikir,pikir Darren.
Malam itu di balkon lantai dua ayah dan anak duduk bersama di satu meja. Hal kecil yang tidak pernah mereka lakukan dari dulu. Mereka menghabiskan waktunya mengobrol, bercanda dan saling menyudutkan ternyata hal seperti ini membuat rasa aneh di hati keduanya yang belum pernah mereka rasakan dari dulu.
Langit malam dengan bertabur bintang, bulan yang biasanya tertutup oleh awan kini menunjukan wujudnya seolah semesta ikut merasakan kebahagiaan saat melihat kedua pria yang terikat dengan suatu hubungan darah kini mulai terbuka satu dengan yang lainya.
*****
"Tidur saja di sini!." Ucap Lay pada Frank mereka sedang berdebat di sepanjang lorong kearah lift.
"Aku tidak bisa!! mamiku sudah menghubungi diriku berkali-kali." Jawab Frank kesal.
"Ah dasar anak mami kau Frank! kau tidak ingat ya besok bos menikah dan itu adalah hal yang sakral atau malah langka." Ucap Lay.
"Aku tau!!. Besok aku akan datang sebelum acaranya dimulai." Jawab Frank.
"Ck. Tapi Frank-."
"Diamlah jika kau mau bicara saja sendiri pada mamiku ini." Ucap Frank memberikan ponselnya kepada Lay.
"Tidak-tidak! aku harus menyiapkan gendang telingaku jika berbicara kepada mami mu itu." Ucap Lay seolah bergidik.
"Kau tau itu." Ucap Frank.
"Tapi Frank aku masih bingung kenapa sampai sekarang telingamu itu masih baik-baik saja? aku saja yang mendengarnya sekali harus bertemu dokter THT." Ucap Lay.
"Sialan Lo." Ucap Frank mendorong tubuh Lay.
Mereka berdua berjalan memasuki lift,Frank menekan tombol turun kelantai dasar.Saat pintu akan tertutup tangan seseorang membuat pintu itu terbuka kembali.
Frank dan Lay sama-sama melihat kearah lift.
"Astaga!!!!!." Teriak keduanya sambil memundurkan badan mereka sampai membentur dinding lift.
Mereka melihat pria dengan badan besar menggunakan baju hitam panjang dan jenggot panjang di dagunya.
"Ada apa?." Tanya Bilal saat sudah masuk kedalam lift dan memencet tombol lantai dasar.
Lay dan Frank sama-sama menelan salivanya,mereka berdua kembali ke posisinya tadi.
"Hei ku sarankan kau jangan keluyuran malam-malam di mansion ini." Ucap Frank.
"Frank benar, orang yang bertemu denganmu bisa terkena serangan jantung karena melihat jengot mu itu." Timpal Lay.
Bilal hanya menggelengkan kepalanya saat mendengar ucapan mereka.
****
Dara duduk di karpet kamarnya dengan mengunakan mukena,ia baru saja selesai sholat isya.
"Ya Allah apakah aku harus menikah di usiaku sekarang ini?."
Dara berdiam diri cukup lama kemudian ia tersenyum dan berbicara kepada dirinya sendiri.
"Ya Allah jika memang ini jalanku maka aku akan melakukannya. Semoga keputusan ini adalah keputusan yang paling tepat."
Dara mengusap kedua tangannya diwajahnya,ia lalu berdiri dan melepas mukenanya.
Saat akan membuka mukena atasnya ikat rambut dara terjatuh membuat rambut wavy hitam panjang miliknya terurai. Selesai melipat mukenanya Dara mengambil ikat rambutnya dan mengikat rambutnya kebawah.
******
Matahari mulai menampakkan sinarnya membuat aktivitas orang-orang di kediaman Walton harus segara bergegas menyelesaikan perkejaan mereka.
Tok.....tok...tok
Dara yang baru saja keluar dari kamar mandi melangkah mendekat kearah pintu.
Ceklek
Pintu terbuka menampakkan lima orang dengan banyak barang di tangan mereka masing-masing.
"Nona kami dari Washington beauty kami kesini atas perintah tuan Darren untuk merias anda." Ucap salah satu dari mereka yang Dara yakini adalah pemimpinnya.
"Merias?." Tanya Dara memastikan.
"Benar nona. Anda yang akan menikah bukan?." Tanyanya pada Dara sambil tersenyum ramah.
Dara diam lalu menjawab dengan anggukan dan mempersilahkan mereka untuk masuk.
Bersambung......
Sepertiga malam terakhir 🌚
QS. Al-Isra' Ayat 79
Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.
sholat tahajud dianggap sebagai ibadah sholat sunnah yang paling istimewa. Telah disebutkan di dalam Al-Qur'an bahwa Sholat Tahajud dapat membuat orang yang mengamalkannya diangkat ke tempat yang terpuji di mata Allah SWT. Manfaat sholat tahajud yang pertama adalah akan dikabulkan doa-doanya oleh Allah SWT.