NovelToon NovelToon
My Partner'S Diary

My Partner'S Diary

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Contest / Cintamanis / Tamat
Popularitas:229.6k
Nilai: 5
Nama Author: Decy.27126

TAHAP REVISI🙏


***

Berawal dari kata 'tidak suka' hubungan mereka kian dekat karena sebuah pertengkaran. Batu yang keras, akhirnya luluh oleh air yang tenang.

Seperti itulah Gia dan Riza, dua remaja yang menaiki tangga bersama dari tidak suka, menjadi suka, lalu ke nyaman, dan berakhir dengan saling menyayangi.

***

Sedikit kisah, dari jutaan kisah lain yang mungkin akan membuat kalian tak bisa melupakannya.

@dwisuci.mn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Decy.27126, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Mobil yang ditumpangi enam remaja itu melaju dengan kecepatan sedang menuju pantai, sesekali diisi candaan dari si absurd Bagas juga beberapa kali sahutan keras dari Nela.

Sementara Riza yang menyetir, dia hanya fokus pada jalannya, dan Gia yang duduk di sampingnya justru memasang earphone, memejamkan matanya, dan mengabaikan keramaian di belakang sana.

Riza melirik sejenak ke arah Gia, ingin dia mengajaknya berbicara, tapi sepertinya Gia terlalu menikmati musiknya hingga tidak menghiraukan hal lain.

“Bang, Kak Gia tidur, ya?” tanya Keyra yang tidak mendengar suara Gia.

“Nggak tau, dia pake earphone,” jawab Riza masih menghadap ke depan.

“Dia nggak tidur, kok. Coba senggol aja, pasti bangun!” timpal Nela memberitahu.

“Hmmm, biarin, deh, nanti aja. Emang jalannya masih lama, ya, Bang?” tanya Keyra lagi.

“Bentar lagi sampe, kok.”

Benar kata Riza, sekitar sepuluh menit, mereka sudah masuk wilayah pantai dan bersiap untuk turun.

“Gi, bangun!” panggil Riza sedikit melirik Gia.

“Aku nggak tidur, ngapain bangun.” Gia melepas earphone-nya.

“Heh, tadi merem gitu ngapain?”

“Ya, merem aja. Lagu juga nggak nyala, kok,” jawab Gia terkekeh. Dia lalu turun dari mobil dan meninggalkan Riza yang cengo di tempatnya.

“Dasar aneh!” Riza tersenyum kecil, lalu memarkirkan mobilnya dan menyusul yang lain.

“Woahh, gila! Udah lama gue nggak ke sini.”

“Bar-bar lo kurangin, tempat umum ini!” ledek Bagas yang mendengar pekikan Nela.

“Dih, situ siapa? Kenal kagak, sok nasehatin,” balas Nela dengan memasang wajah sinisnya.

“Muka lo sinisnya nggak ketulungan,” ejek Bagas membuat Nela mendelik.

“Apa lo bilang, hah!” geram Nela.

“Ih, serem tau, nggak? Macem mak lampir lu!” Bagas langsung berlari guna menghindar dari amukan Nela.

“Bagas! Jangan kabur lo!” Nela mengejar Bagas.

“Kok, mereka kayak pasangan di film-film India, ya, Bang?” gumam Keyra yang melihat tingkah Nela dan Bagas.

Dafa di sampingnya terkekeh, “Pasangan kamu bilang? Kucing sama tikus gitu dibilang pasangan.”

Keyra menoleh. “Lah, si Abang ketawanya nyeremin.”

“Apa?” Dafa menajamkan matanya pada Keyra.

“Ih, kan, tambah serem, Bang!” jawab Keyra sambil bergidik.

“Key ...,” desis Dafa.

“Heheh, ampun, Bang. Yuk, main!” Keyra langsung menarik tangan Dafa untuk bermain pasir dengannya.

“Loh, yang lain ke mana, Gi?” tanya Riza yang baru sampai setelah memarkirkan mobilnya.

Gia menoleh. “Yang lain? Tuh, Nela sama Bagas lagi maraton, Dafa lagi nemenin Keyra main pasir.”

“Oh, terus, kita mau ngapain?” tanya Riza menengok pada Gia yang sedang berpikir.

“Hmmm, kita beli es kelapa aja, yuk!”

“Heh, ini masih pagi. Belum juga jam sepuluh,” jawab Riza sambil melihat jam di pergelangan tangan kirinya.

“Terus, mau ngapain?”

“Duduk aja situ, tuh!” Riza menunjuk gubuk tak jauh dari mereka.

“Ayo!”

Keduanya duduk di gubuk yang sudah ada di sana dengan mata tak hentinya melihat ke arah kanan dan kiri, untuk menikmati pemandangan juga melihat teman-teman mereka yang sedang bermain.

“Nggak ada niat buat main apa, gitu?” tanya Riza yang bosan dengan keheningan di gubuk itu.

“Mau main?” tanya Gia diangguki Riza.

Gia menarik napas panjang. “Key! Abangmu mau main, nih.”

Riza langsung mendekat dan membekap mulut Gia yang tadinya akan berteriak lagi.

Gia menepuk nepuk tangan Riza yang membekapnya, sedangkan Dafa dan Keyra yang tadi dipanggil hanya melihat mereka dari jauh tanpa ada niat menghampiri mereka dan lebih memilih melanjutkan permainan mereka.

“Huh, gila kamu ya!” pekik Gia menatap tajam Riza yang terkekeh.

“Sorry, lagian, ngapain teriak coba? Malu, tau!” jawabnya menatap lucu wajah Gia yang memerah karena sempat menahan napas.

“Belaga malu? Biasa malu-maluin juga!" balas Gia membuat Riza menatap tajam kearahnya.

“Apa? Mau tuh mata dicongkel?”

Riza meringis, “Jangan galak-galak, Mbak, ntar nggak ada yang mau!”

“Biarin, nggak peduli!” balas Gia tak mau kalah.

“Dih, bener, tuh, ya? Pantes aja jomlo."

“Jomlo apaan?”

“Nggak punya doi.”

“Kamu Doi.”

“What?” Riza menatap Gia dengan bingung.

“Hmmm, Dia Orang Idiot!” Gia berlari menjauhi Riza dengan tawanya karena berhasil menjahili Riza.

“Gia! Awas kamu,” teriak Riza mengejar Gia yang sudah berlari kencang.

“Akh! Kejar aja kalo bisa.” Gia berlari tanpa mempedulikan Riza dan banyak mata yang memperhatikannya.

“Gia, awas!”

Bruggk....

Gia terjatuh karena menengok ke belakang saat Riza meneriakinya, Riza berlari untuk melihat keadaan Gia yang terjatuh mengenaskan karena tersandung tumpukan pasir itu.

Tawanya pecah saat melihat wajah Gia yang belepotan karena pasir tempatnya terjatuh sedikit basah dan menempel di wajah dan badannya.

Gia terduduk, lalu membersihkan pakaiannya dari pasir dengan mata yang menatap tajam Riza yang masih menertawakannya.

“Ketawa aja terus,” cetusnya kesal.

“Dih, dia marah. Sini aku bantu,” ucap Riza mengulurkan tangannya.

Gia mendongak lalu tersenyum kecil, menyambut uluran tangan Riza dan ... menariknya hingga ikut terjatuh.

Tawa Gia pecah kembali saat berhasil menarik Riza ikut terjatuh di sampingnya. “Kita impas, Vin.”

“Gia,” desis Riza dengan tatapan kesal.

“Maaf, maaf. Ayo, bangun, sendiri tapi,” ucap Gia kembali terkekeh.

Gia bangun dan berjalan menuju tempat teman-temannya bermain pasir tanpa mempedulikan Riza yang masih sibuk membersihkan pasir dari tubuhnya.

“Huh, nggak ada akhlak emang tuh anak!” gumam Riza menyusul Gia.

“Key, Nel, bikin apa?” Gia berjongkok di sebelah Keyra.

“Hoh, Kak. Liat, tuh, lagi lomba bikin rumah pasir sama bang Dafa, Bagas.”

“Hmmm, lomba, yah?” Gia berpikir.

“Vin!” panggilnya saat Riza melintas didepannya.

“Apa?” balas Riza ketus.

“Judes banget kayak cewek,” decak Gia.

“Apaan?”

“Kamu satu tim sama Bagas Dafa, aku sama Keyra Nela. Kita lomba bikin rumah pasir!” ucap Gia to the point. Dia langsung membantu Nela dan Keyra yang terkekeh untuk membangun rumah pasir.

“Heh, curang!” Riza langsung berjalan cepat menuju teman-temannya dan membantu membangun rumah pasir.

Beberapa saat, kedua tim itu hanya fokus pada satu tujuan mereka, mereka sama-sama ingin menang dan menunjukan kehebatannya. Sampai..

“Finish!” seru Keyra, Nela, juga Gia mengagetkan tim lawan mereka.

“Heh, mana bisa gitu. Kalian curang!” tuduh Bagas yang menatap ketiga gadis itu dengan nyalang.

“Curang apanya?” tukas Nela tak terima.

“Gia tadi mulai duluan sebelum gue,” jawab Riza.

“Lah, kalian kalah, ya, kalah aja, dong. Terima aja, sih, kita yang menang.” Keyra menimpali dengan sombongnya.

“Nggak bisa. Kalian curang, curang, curang!" seru Bagas sambil mengambil gumpalan pasir, dan ....

Gundukan pasir yang sudah berbentuk rumah cantik buatan ketiga gadis remaja itu hancur terkena gumpalan pasir yang dilempar keras oleh Bagas.

Ketiga gadis itu menatap rumah pasir mereka dengan miris, sedangkan Bagas, Dafa, dan Riza sedang bersiap untuk lari menghindar dari amukan ketiga macan betina itu.

“Bagas!”

“Lari!” seru Bagas.

Spontan Riza dan Dafa ikut berlari kencang bersamanya, dengan ketiga singa betina yang mengejar mereka dengan muka garangnya.

Dibhari yang cerah itu, di bawah teriknya matahari siang. Tawa keenam remaja yang sibuk berlarian itu mengisi sebagian keramaian pantai. Tidak ada yang merasa terganggu di sana, karena pada dasarnya ... kebahagiaan itu milik kita, pilihan kita, dan juga hak kita.

Setiap orang memiliki standar kebahagiaan mereka masing masing, dan untuk mereka berenam, inilah kebahagiaan bagi mereka, juga bagi beberapa pasang mata yang ikut menyaksikan keceriaan mereka di siang ini.

***

Bersambung.

See u next chapter.🖤

Jangan lupa tinggalin jejaknya. ok👍😚

1
Niken NiRiYu
bintang 5 buat penulis buat alur crita juga okelah tp plot twist masa lalu gia blm ngena
spnjang crita karakter gia msh konsisten msh terbaik dan kalau bs gia seharusnya dpt lbh baik lg dr karakter riza😁 dan riza sprti tdk ada lawannya buat dapetin gia kyk gmpang ajha buat riza
tp utk smwnya udh bagus karakternya kuat2👌
Lina 002
keren,suka sama kata" nya
Decy Mlyni: terima kasih sudah membaca, Kak. semoga berkenan dengan ceritanya 🙏☺️
total 1 replies
abdan syakura
Assalamu'alaikum..
salken, kak....
Decy Mlyni: waalaikumsalam, Salam kenal juga, Kakakk. selamat membaca
total 1 replies
Purianti Santi
lanjut mantab👍
Decy Mlyni: udah tamat, Kak. silakan baca sampai selesai, terima kasih atas like & komennya. 🙏❤️
total 1 replies
Nur hikmah
calvin arriza psyiy
Nur Inayah
lama Bngt sandiwara ny
Arias Binerkah: permisi kakak ijin promo silahkan mampir di novelku ini bukan love bombing dikemas dengan bahasa segar dan komedi namun tetap romantis manis, terimakasih 🙏
total 1 replies
Nur Inayah
ah lama bngt,sandiwara ny
Jilioni MD: KEPEMILIKAN adalah cerita dalam novelku, jika berkenan mampir ya, bisa diklik profilku, terimakasih😊
total 1 replies
Nur Inayah
AQ MLS bertele2 thour
Nur hikmah
pnsaran....ko jd ribet
Nur hikmah
gia jtuh cnta tpi binggung sndri....n calvin kyy main umpet2 tan
Nur hikmah
waw ap riza mnta restu pa ayahy gia...hihihjhi
Nur hikmah
hntu kah
Nur hikmah
i love you gia n riza
Nur hikmah
syuka2
Nur hikmah
smpe dsini q phm....crtsy maju mundur....seru c....tpi ckup membinggungkn.....
Zia
semangat kak, jangan lupa mampir
Fie F.s (Mama Adara) 💕
Jadi inget pas sekolah dulu lomba rias kelas 😂

Jd terkenang masa SMA ku😁😁
Prayogi
terharu gaisy😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Thata Chan
kangen lah😂😂 tapi boong😜😜
Thata Chan
😍😍😍😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!