Menikah bukan berarti kehadiran orang ketiga tidak ada. Kisah ini bermula dari bangku kuliah, Sherly mahasiswi kedokteran tingkat akhir jatuh cinta kepada seniornya yang sudah menjalani koas dokter Timo. Sherly tidak mengetahui sahabatnya Leni memiliki perasaan yang sama dengannya. Bagaimana kisah cinta segi tiga ini???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenangan
Semenjak pertemuan di mall. Timo menjadi orang yang gelisah. Dia tidak menyangka bahwa lima belas tahun berpisah tidak bertemu harus bertemu dalam keadaan masing - masing sudah mempunyai kehidupan dengan keluarganya.
"Kamu kenapa mas??? Sakit???" Sherly langsung dengan gerakan refleknya mengukur suhu suaminya dengan tangannya.
"Baik, kok sayang." Timo langsung mencium istrinya.
"Ada masalah di tempat kerja??"
"Tidak ada."
Sherly tidak tahu, hubungan macam apa suaminya dengan Grace, dan dia juga tidak tahu kalau mereka satu tempat bekerja. Yang dia tahu hanya teman sekolah, sebatas itu. Namun makin hari tingkah suaminya berubah. Berbeda. Namun Sherly tidak mau memaksa karena dia berpikir ada hal - hal privasi suaminya yang tidak boleh dia tahu.
Kebiasaan rutin mereka setiap pagi, tetap berlangsung seperti biasa, berdoa pagi dan kadang masak bersama. Itu selalu mereka lakukan.
Satu minggu berlalu, satu bulan berlalu, tetapi Timo suaminya tidak berubah, seperti orang yang menyimpan sesuatu. Karena stres melihat tingkah suaminya, akhirnya Sherly mengalami pendarahan di pagi hari. Hal itu membuat Timo ketakutan. Dia langsung membawa Sherly ke rumah sakit yang terdekat dan yang terdekat adalah rumah sakit tempat suaminya bekerja. Yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan untuk pasien jantung.
Akhirnya dokter kandungan yang bertugas langsung memberikan tindakan buat Sherly, dia harus di operasi. Timo menemani Sherly diruang operasi. Anak kedua mereka berjenis kelamin perempuan pun lahir. Buah cinta Sherly dengan Timo suaminya. Lahir sehat beratnya normal dua koma tujuh dengan panjang empat puluh tujuh sentimeter, merah parasnya. Nora Daniela Johanes itu nama yang diberikan Sherly dan Timo. Sherly sudah berada di ruang rawat VIP bersama anaknya.
Noah sepulang sekolah langsung menjenguk mami dan adiknya. Kedatangan Noah diketahui oleh Grace. Dia pun menayakan ke resepsionis depan nama pasien dari keluarga dokter Timotius Johanes.
"Ooo bu, tadi pagi dokter membawa istrinya melahirkan, karena mengalami pendarahan."
"Diruangan mana??"
"Diruang VIP. Katanya istri dokter adalah dokter juga, direktur rumah sakit sebelah."
Grace baru tahu bahwa Sherly istri Timo adalah dokter. Diruangannya dia mencari informasi tentang istrinya Timo. Begitu terkejutnya Grace ternyata istrinya Timo orang hebat Dokter Sherly Isabell Carlos spesialis bedah jantung dan pembuku lulusan moskow Rusia, direktur rumah sakit siloam pertama usia dua puluh enam tahun. Ternyata dari sekolah sudah pintar mendapat dua kali akselerasi.
"Pantas hebat. Sudah pintar cantik berwibawa lagi."
Waktu hendak makan siang, Timo bertemu dengan Grace di kantin. Timo sedang membeli makan buat Noah anaknya.
"Selamat ya imo kelahiran anak ke dua?"
"Terima kasih. Maaf aku duluan ya anakku dan istriku menungu." Grace hanya tersenyum. Tak terasa air matanya mengalir. Dia mengingat bagaimana dia pergi meninggalkan Timo tanpa alasan, dia melihat Timo menangis.
Kalau bilang ada perasaan, sebenarnya Timo membenci Grace waktu mereka bertemu kembali, alasannya karena kepergiannya tanpa alasan. Rasa cinta yang besar waktu itu berubah menjadi kebencian. Grace adalah cinta pertamanya. Rencananya waktu itu selesai sekolah menegah atas mereka akan kuliah di universitas yang sama dan fakultas yang sama juga,belum mereka jalani, Grace pergi.
"Mas kenapa, kok mukanya begitu?"
"Ngak, mas tidak papa sayang."
"Kalau mas ada kerjaan, ngak papa aku sendiri."
"Ngak ada sayang, mas ngak mungkin ninggalin kamu dalam keadaan seperti ini." Timo langsung mencium istrinya. Terdengar nafas yang tidak beraturan suaminya seperti baru habis marah. Sherly mengelus punggung suaminya. Timo memeluk istrinya dan menangis.
Noah yang mengerti keadaan papi dan maminya dia langsung berinisiatif keluar meminta ijin membeli buah kesukaanya dan kue.
"Mami mau beli buah juga?"
"Iya sayang beli jeruk yang biasa, apel, pir dan anggur semua dua kilo ya. Mami juga mau cake keju."
"Papi mau apa?"
"Papi sama seperti mami. Om Roy titip Noah ya."
"Siap pak."
"Terima kasih."
Naoh ditemani Roy pergi ke pasar segar yang ada di mall, tempat biasa Sherly membelanjakan buah organik serta sayur, disitu juga ada tempat jual kue yang enak. Noah tahu tempatnya karena dia selalu di ajak maminya belanja ditempat itu.
Timo menceritakan semua kisahnya, dia tidak menutupi sedikit pun kepada istrinya. Sherly memeluknya dan menciumnya.
"Terima kasih karena sudah mau jujur sama aku sayang."
"Maafkan aku."
"Mas, tidak punya rasa suka kan dihati mas pada Grace?"
"Sudah hilang dek, tidak ada perasaan itu. Lima belas tahun dek."
"Mas masih mau tahu alasannya pergi? Saran saya jika memang sudah habis, ngak usah tahu alasan itu. Biar tidak ada kebencian. Mas harus bisa mengampuni dan berdamai dengan diri mas. Kamu bukan anak sekolah lagi. Kamu bapak dua anak Noah dan Nora butuh papinya ada buat mereka."
Timo langsung memeluk istrinya. Itulah Sherly perempuan pemaaf, pimpinan bijaksana dan dokter yang melayani dengan cinta. Itulah Sherly Isabel Carlos istrinya. Betapa beruntungnya memiliki berlian ini. Hal terbodoh yang perna Timo lakukan, dia berjanji tidak mau mengulangi lagi.
Nora nangis karena buang air besar. Timo dengan sigap menganti popok Nora mengosok minyak diperutnya, ganti bajunya dan bersiap menyerahkan ke maminya, karena mau minum susu.
"Anak gadis papi, sudah cantik. Pasti mau minum susukan." Terlihat respon Nora kepada papinya, dia tersenyum dan tertawa mengeluarkan suara dengan bahasa planetnya sebagai respon atas pertanyaan papinya. Timo tertawa dan memeluk dan mencium anaknya. Kemudian diserahkan kepada maminya yang sudah menunggu di kursi. Benar begitu didekatkan kepada maminya, langsung diminum susu dengan cepat.
"Pelan sayang, papi ngak rebut kok. Malam baru jatah papi." Sherly tersenyum kepada suaminya. Dan benar Nora minum dengan santai. Timo langsung mencium istrinya dan anak perempuannya.
Diluar ada sosok Grace Natalia yang tidak sengaja mendengar pembicaraan Timotius Johanes mantan pacarnya dengan istrinya. Hati Grace bersedih, dia menangis diluar ruangan, ternyata dia menghancurkan hati seorang pria yang dia cintai. Timo begitu membencinya. Namun Timo tidak tahu alasannya kenapa sampai dia meninggalkannya, karena kondisi keungan keluarganya usaha papanya bangkrut. Sedangkan standar menantu mamanya Timo adalah harus strata sosialnya sama. Hal itu yang membuat Grace pergi meninggalkan Timo.
Akhirnya yang rencana mau menjenguk istri dan anaknya Timo yang baru lahir menjadi keraguan dihatinya. Apakah dia masuk atau tidak. Sehingga dia berpikir lama, dokter yang menolong Sherly datang untuk memeriksa ibu dan anak, dan bertemu dengan Grace yang semua dokter dirumah sakit ini kenal betul dengan manager personalia.
"Kenapa diluar bu Grace? Mau jenguk istri dan anaknya dokter Timo kan? Ayo !!!!
Grace sudah tidak bisa menghindar. Sedangkan di dalam ruangan Sherly dan Timo saling pandang - memandang. Apakah Grace mendengar pembicaraan mereka??? Hati Timo dan Sherly mempunyai pertanyaan yang sama.