"Takdir mempertemukan mereka dan terjadilah one night stand. Karena keadaan keluarga, Ruoxi Mo secara aktif mencari Bao Liang Xie dengan maksud menjadi kekasihnya, bertukar cinta dengan uang untuk mengobati adik laki-lakinya yang mengalami kecelakaan lalu lintas.
Hasilnya, setelah hampir empat tahun bersama, hatinya tergerak. Seorang gadis yang masih polos dalam cinta pertamanya ini mencintainya sangat dalam. Namun, perasaan ini tidak bisa ia raih ketika tahu dengan jelas bahwa Bao Liang Xie sudah memiliki seseorang di hatinya. Meski begitu, ia tetap rela dan ikhlas tinggal, namun pada akhirnya juga harus pergi...
Akankah setelah semua itu, Bao Liang Xie merasa tergoyah oleh Mo Ruoxi, ataukah itu hanya kesenangan fisik belaka?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Huỳnh Thiên Kỳ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
Kim Thành Wu adalah seorang pengacara terkenal di kota D, yang merupakan ketua firma hukum. Dia pernah menikah dan bercerai, istrinya adalah seorang aktris terkenal yang sangat cantik. Setelah akhir pernikahan, dia tetap lajang untuk membesarkan anak, putrinya sekarang berusia enam tahun, sangat cantik dan menggemaskan.
Karena sifat pekerjaan yang sibuk, ibu Xiao Jia jarang punya waktu untuk bersama anaknya dan secara sukarela menyerahkan hak asuh anak kepada Kim Thanh Vu. Ketika dia tahu bahwa dia sedang mencari guru untuk putrinya, Ruoxi Mo datang untuk melamar pekerjaan. Dia telah bekerja di sini selama lebih dari empat bulan, semuanya berjalan sangat lancar dan nyaman. Anak itu sangat menghargai dan dekat dengannya.
“Xiao Jia pergi ke sekolah dengan baik, ya~”
“Ya, selamat tinggal Suster Ruoxi~”
“Selamat tinggal!”
Xiao Jia melambaikan tangan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Ruoxi Mo sebelum pergi ke sekolah bersama Kim Thanh Vu. Meskipun sibuk dengan pekerjaan, dia masih meluangkan waktu untuk mengantar dan menjemput putrinya. Kemudian dia dengan cepat mengangkat anak itu ke pelukannya dan berjalan keluar menuju pintu. Tatapan Kim Thanh Vu pada wanita itu sebelum pergi sangat aneh, penuh implikasi dan kerinduan.
Dan ketika kedua ayah dan anak itu pergi, Ruoxi Mo pergi ke dapur untuk membantu Bibi Linh membersihkan dapur. Meskipun ini bukan pekerjaan utamanya, tetapi selama waktu luang dia akan membantu tanpa peduli apa pun. Kepribadiannya yang jujur dan baik hati serta lembut dan anggun sangat dihargai, bahkan oleh Tuan dan Nyonya Kim.
“Ruoxi, apakah kamu sudah punya pacar?”
Ruoxi Mo tersenyum tipis pada Bibi Linh, tetapi tangannya masih sibuk mencuci bersih buah yang baru saja dibeli, berkata:
“Aku pernah punya pacar!”
Bibi Lam tersenyum gembira, dan berkata:
“Lalu apa pendapatmu tentang Tuan Vu? Sebenarnya, suami dan istrinya tidak cocok sehingga mereka bercerai, bukan karena ada yang tidak baik. Nona Gia terlalu bersemangat dalam pekerjaannya, sedangkan Tuan Vu membutuhkan dukungan. Sebelumnya mereka berpisah tetapi karena kemunculan Xiao Jia, mereka kembali bersama.”
Ekspresi Ruoxi Mo menjadi canggung, senyum kaku muncul di bibirnya. Dia belum memikirkan tentang berkencan untuk waktu berikutnya ketika studinya masih belum selesai, pada dasarnya dia berencana untuk pergi ke kota W untuk melanjutkan pada semester berikutnya, dan itu berarti dia akan bertemu dengannya jika nasibnya cukup.
“Pengacara Kim adalah pria yang baik, bertanggung jawab, ayah tunggal yang membesarkan seorang anak sangat mengagumkan. Tapi... saat ini saya tidak memikirkan tentang berkencan.”
Bibi Linh menjadi cemas dan tidak sengaja antusias, berkata:
“Sebenarnya sangat sulit untuk menemukan pria baik yang masih lajang, saya telah bekerja untuk Tuan Vu selama hampir dua puluh tahun, jadi saya memahami karakternya. Saya melihat bahwa Tuan Vu memiliki perasaan terhadapmu, jika kalian berdua diberi kesempatan untuk saling mengenal.”
Pekerjaan Ruoxi Mo sangat santai, hanya perlu merawat Xiao Jia dan mengajari gadis kecil itu. Setelah pukul delapan, setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, dia bisa pulang atau menginap di vila Kim Thanh Vu, dia telah menyiapkan kamar untuknya.
Namun, Ruoxi jarang menginap, kecuali jika hujan deras atau ketika Xiao Jia tidak sehat dan membutuhkan seseorang untuk merawatnya. Dan saat ini hampir pukul sembilan, setelah memberi Xiao Jia susu, dia menyerahkannya kepada Bibi Linh untuk dirawat. Namun, begitu dia keluar pintu, Kim Thanh Vu mengejar dan memanggil namanya untuk menahannya, sikapnya sangat cemas.
“Ada apa, Pengacara Kim?”
“Aku akan mengantarmu pulang!”
Ruoxi Mo tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya, masih menjaga jarak di antara mereka berdua dan berperilaku sangat pantas, berkata:
“Tidak perlu, saya ingin berjalan-jalan di salju.”
“Tapi di luar sangat dingin, sangat mudah sakit, jadi biarkan aku mengantarmu pulang.”
Tatapan Ruoxi Mo menghindari tatapan, menunduk melihat sekeliling di lantai, tersenyum canggung dan berkata:
“Saya sengaja menyiapkan mantel dan topi, juga sudah larut, saya mohon diri untuk pulang, saya akan datang pagi.”
Setelah mengatakan itu, Ruoxi Mo membungkuk di depan Kim Thanh Vu ketika dia terus memperhatikannya dengan saksama, mengungkapkan implikasi di dalam. Dan kemudian, dia mengejar lagi ketika dia melangkah keluar ke halaman, tangannya yang besar dan kokoh dengan berani meraih tangan lembut kecilnya dan menahannya, berkata:
“Ruoxi, aku menyukaimu!”
Pikiran Ruoxi Mo berputar-putar karena keterkejutan yang luar biasa, segera berbalik dan dengan tegas menarik tangannya dan kemudian menggenggamnya, kakinya mundur untuk menjaga jarak, dengan tenang berkata:
“Maaf!”
“Bisakah kamu memberiku kesempatan? Kita bisa pelan-pelan mengenal satu sama lain, kamu tidak harus segera membalas perasaanku. Sebenarnya, aku sudah menyukaimu sejak pertama kali bertemu, kamu memberiku perasaan sangat ingin melindungi dan menjagamu, bukan karena Xiao Jia menyukaimu sehingga aku memanfaatkannmu untuk menjadi ibu anak itu...”
Ruoxi Mo mendongak, ekspresi Kim Thanh Vu sangat tulus tanpa sedikit pun kepalsuan, matanya menatapnya dengan dalam dan penuh kasih sayang. Tapi kemudian, dia menghindari dan menggelengkan kepalanya, berkata:
“Saya sangat menyesal, tetapi saya tidak bisa, saya masih sangat mencintainya, saya belum siap untuk menerima perasaan siapa pun. Dan saya tidak berpikir sejauh itu, karena Xiao Jia punya ibu.”
“Kalau begitu aku akan menunggumu, ya?”
Ruoxi Mo menggelengkan kepalanya lagi, dengan lembut berkata:
“Saya tidak tahu sampai kapan Anda harus menunggu!”
“Tidak peduli berapa lama, aku akan menunggu!”
...----------------...
