Sacred Love

.

.

seorang wanita cantik melangkah keluar dari mobil mewah nya kacamata hitam melekat di wajah nya.

" ayo sayang " ucap Wulan mengajak putri nya itu untuk masuk kedalam rumah nya, rumah yang sudah tiga tahun ini mereka tinggalkan akibat menemani Azalea berobat di luar Negeri.

" apa ini rumah kita kita Ma " tanya Azalea menatap rumah besar itu dengan tatapan bingung nya, setelah operasi besar itu, Azalea kehilangan ingatannya.

Wulan tersenyum lembut " iya ini rumah kita nak... " jawab Wulan

" apa Lea tidak mengingat nya sayang " tanya Danu menghampiri putri nya itu

Azalea menggelengkan kepala nya, ia tidak mengingat apapun selama sudah melakukan operasi besar. ingatan nya hilang dan bahkan pada saat ia membuka matanya untuk pertama kalinya ia juga tidak mengenal kedua orang tua nya dan juga tidak mengetahui namanya.

Danu hanya diam " ayo kita masuk " ucap Danu menggandeng tangan putri nya itu, rambut Azalea kini sudah kembali panjang sama seperti dulu

dan tekstur tubuh nya juga sudah kembali normal tidak sekurus tiga tahun yang lalu.

Azalea masuk kedalam rumah besar itu matanya menatap kagum isi rumah itu dan ia juga melihat foto nya bersama dengan kedua orang tua nya terpajang di ruang tamu .

" ayo mama antar Lea ke kamar " ucap Wulan seteleh nya ia membawa putri nya itu ke kamar gadis cantik itu.

sesampainya di dalam kamar Azalea menatap kagum kamar nya itu, " tidak ada yang berubah... Mama sengaja tidak merubah nya... sekarang Azalea istirahat ya sayang, besok kan harus bertemu dengan klien " ucap Wulan dengan lembut nya

Azalea tersenyum manis " makasih ma " ucap nya

" iya sayang... mama pergi dulu kalo Lea butuh sesuatu bisa panggil bi Laras " ucap Wulan yang mendapatkan anggukan kepala dari Azalea

setelah nya Wulan pergi dan kini hanya Azalea sendirian di dalam kamar nya itu

" aku sangat beruntung mempunyai orang tua seperti mereka " ucap Azalea dengan matanya yang berkaca - kaca.

Azalea melangkah ke arah ranjang nya, kamar nya itu tidak ada perubahan cuman di dalam kamar itu sudah tidak ada lagi foto Cesario seperti tiga tahun yang lalu.

.

.

.

malam ini Cesario baru pulang dari Bali dan pria tampan itu langsung kembali ke rumah nya.

" putra nya bunda " Audi menyambut kedatangan putranya itu dengan senyuman manis nya

Cesario hanya diam saja seraya memberikan paperback yang di bawanya itu untuk bunda nya

" oleh-oleh untuk bunda " setelah nya Cesario melangkah pergi untuk beristirahat.

Audi menatap sendu putranya itu tetapi pada saat ia melihat paperback yang di berikan Cesario untuk nya senyuman nya kembali terukir di bibir nya.

" walaupun banyak perubahan kepada putraku selama tiga tahun ini, tapi kasih sayang nya kepada ku tidak pernah berubah " ucap Audi dengan senang nya.

di dalam kamar seteleh mandi dan mengganti pakaian nya dengan pakaian rumahan Cesario langsung membaringkan tubuh lelah nya di atas ranjang empuk nya.

tatapan nya mengarah ke foto Azalea yang ia pasang di kamar nya itu, senyuman wanita itu sangat cantik dan itu lah yang membuat Cesario jatuh cinta kepada Azalea.

" walaupun aku hanya melihat foto mu saja, tetapi percaya lah cinta ku ini sangat besar untuk mu Azalea " ucap Cesario .

" di manapun kamu berada saat ini aku sangat berharap kamu juga merasakan perasaan yang sama seperti yang aku rasakan Lea, cinta kita suci dan selama nya seperti itu " ucap Cesario lagi.

sedangkan Azalea yang saat ini sedang tertidur dengan nyenyak nya, terlihat wanita itu sedang bermimpi keringat bercucuran di kening nya.

" ayo kejar aku... "

" hahahahaaa.... ampun sayang geli... jangan di gelitik seperti ini hahahaaa "

" aku ingin makan gulali boleh ya "

Azalea tiba-tiba terbangun dari tidur nya gadis cantik itu langsung mendudukkan dirinya di atas ranjang dengan keringat bercucuran di kening nya, napasnya naik turun.

dengan tangan yang gemetaran Azalea meraih segelap air yang ada di atas nakas dan meminum nya sampai habis. gadis cantik itu kembali mengatur napasnya

" siapa dia.. kenapa selalu datang di dalam mimpiku..... dan wajah nya itu kenapa tidak terlihat dan hanya bayangan hitam saja " ucap Azalea bukan hanya kali ini saja ia mimpi seperti ini tapi sudah berkali-kali.

" dan kenapa setiap aku bersama nya aku terlihat sangat bahagia " lanjut nya lagi

selama tiga tahun ini Azalea memang tidak mengingat apa yang pernah terjadi ke padanya tiga tahun yang lalu. yang gadis itu ingat hanya orang tua nya saja selebihnya ia tidak mengingat siapapun lagi.

.

.

.

di tempat lain malam ini Kelvin dan anak buahnya mengikuti kemana Inara pergi, pria paru baya itu sangat penasaran dengan wanita itu wanita yang kini sudah menjadi tunangan putra nya.

" ikuti terus jangan sampai kehilangan jejak " ucap Kelvin kepada salah satu anak buahnya yang bertugas menyetir mobil

" baik tuan " ucap anak buahnya itu

tetapi tiba-tiba mobil Inara berhenti di rumah sakit , , Kelvin mengerutkan alisnya melihat wanita itu yang berhenti di depan rumah sakit, dan Kelvin sangat tau rumah sakit besar itu.

" apa yang ingin wanita itu lakukan di rumah sakit malam - malam seperti ini " gumam Kelvin

" ayo turun " ucap Kelvin seteleh nya Kelvin dan anak buahnya ikut masuk kedalam rumah sakit itu.

tetapi pada saat Kelvin berjalan dengan sangat buru-buru tiba-tiba ia menabrak seorang dokter dan membuat dokumen yang di bawa oleh dokter itu berhamburan di lantai

Bruk

" maaf dokter saya tidak sengaja " ucap Kelvin panik dan membantu dokter wanita itu mengumpulkan kertas yang berhamburan di atas lantai

" tidak apa-apa tuan " ucap dokter wanita itu

Kelvin mengangkat wajah nya melihat dokter itu, seketika tubuh nya menegang ia mengenal siapa dokter muda yang di tabrak nya itu .

" dokter Lilly " ucap Kelvin

dokter Lilly tersenyum ia juga mengenal siapa sosok pria paru baya ini, salah satu orang yang selama tiga tahun ini ia hindari karena permintaan dari Azalea pasien nya dulu.

" maaf tuan saya buru-buru " ucap dokter Lilly dengan lembut dan tersenyum , baru saja dokter Lilly ingin melangkah pergi tetapi langkah nya itu di hentikan dengan cepat oleh Kelvin.

" tunggu dokter " ucap Kelvin

dokter Lilly menghentikan langkah nya tetapi ia belum membalikkan badannya menatap Kelvin.

" apa boleh saya bertanya kepada Anda... karena sudah tiga tahun ini saya dan istri saya selalu mencari keberadaan anda tetapi suster dan dokter yang ada disini mengatakan jika anda mengambil cuti dalam waktu yang lama " ucap Kelvin berdiri di belakang dokter Lilly

dokter Lilly memejamkan matanya seraya ia mengatur napasnya, setelah nya dokter muda itu memberanikan diri untuk menatap Kelvin yang menatap nya dengan wajah datar nya.

.

.

.