NovelToon NovelToon
Tunangan Palsu Sang CEO Dan Pewaris Tersembunyi

Tunangan Palsu Sang CEO Dan Pewaris Tersembunyi

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Nikahmuda / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Nikah Kontrak
Popularitas:471
Nilai: 5
Nama Author: ᴛʜᴇ ꜱᴀᴅɪᴇ

CEO dingin Ardan Hidayat harus bertunangan dalam tiga bulan demi warisan. Ia memilih Risa Dewi, gadis keras kepala yang baru saja menghancurkan kuenya, untuk kontrak pertunangan palsu tanpa cinta. Tapi saat mereka hidup bersama, rahasia keluarga Risa sebagai Pewaris Tersembunyi keluarga rival mulai terkuak. Bisakah kepura-puraan mereka menjadi kenyataan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴛʜᴇ ꜱᴀᴅɪᴇ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Pertama dan Akhir Sandiwara

Pesta pernikahan diakhiri dengan gemuruh tepuk tangan dan kemenangan yang manis. Ardan dan Risa meninggalkan ballroom sebagai suami istri yang sah, citra mereka sebagai pasangan paling romantis dan berani di Jakarta telah terpatri di benak publik.

Di dalam mobil yang membawa mereka kembali ke penthouse, keheningan kembali menyelimuti, tetapi kali ini, keheningan itu tidak dipenuhi ketegangan, melainkan antisipasi.

Risa menatap cincin kawin di jarinya, yang melingkar bersama cincin pertunangan. Cincin itu adalah bukti dari sumpah yang baru saja mereka ucapkan, sebuah janji yang kini terasa sangat nyata.

"Kita berhasil," bisik Risa, tersenyum kelelahan.

Ardan meraih tangan Risa dan menciumnya. "Kita berhasil. Dan aku berhasil mengungkap kebenaran yang tidak pernah ingin kuucapkan di depan umum."

"Aku tahu," jawab Risa, hatinya hangat. "Itu adalah janji yang paling berani yang pernah Anda buat."

"Itu bukan janji, Risa. Itu adalah kebenaran," Ardan mengoreksi, menatapnya dengan intensitas yang dalam. "Kontrak sudah berakhir. Sekarang, hanya ada pernikahan. Dan aku ingin tahu: apakah kau menyesalinya?"

"Sama sekali tidak," Risa menggeleng. "Saya menikahi Anda, Ardan. Bukan karena uang, bukan karena kontrak, tetapi karena pria yang membangun panti jompo untuk nenek saya."

Saat tiba di penthouse, suasana terasa berbeda. Tidak ada lagi pura-pura. Risa memasuki kamar utama, yang telah dihiasi untuk malam pernikahan mereka. Gaun pengantin yang megah terasa berat.

Ardan masuk di belakangnya. Ia melepas jasnya, melonggarkan dasinya, dan menatap Risa dengan tatapan yang penuh pertanyaan.

"Kita sudah resmi, Risa," kata Ardan, suaranya rendah. "Aku tahu kita tidak pernah membicarakan ini, tetapi... Aku tidak akan memaksamu. Jika kau ingin menjaga batas itu, kita akan melakukannya. Aku tidak ingin merusak apa pun."

Risa mendekati Ardan. Ia meraih tangan Ardan dan menyentuh pipinya. "Anda adalah pria yang saya cintai, Ardan. Saya memilih Anda. Dan saya tidak ingin menjaga batas apa pun lagi."

Ardan tersenyum, senyum yang tulus, penuh kelegaan, dan gairah. Ia mendekat, memeluk Risa, dan menciumnya—ciuman yang mengakhiri sandiwara dan mengawali babak baru yang jujur.

Keesokan harinya, pernikahan mereka disambut dengan dua berita penting.

Pertama, Bima secara resmi dikeluarkan dari Hidayat Group. Setelah upaya sabotase di depan dewan direksi dan media, dewan direksi kehilangan kepercayaan padanya. Ardan, sebagai pemenang, mengamankan posisinya. Bima tidak hanya gagal, tetapi ia juga kehilangan semua warisan keluarganya.

Kedua, ada surat tiba dari Pak Jaya. Surat itu tidak ditujukan kepada Ardan, tetapi kepada Risa. Pak Jaya menuliskan beberapa kalimat yang ringkas: Kau membuat pilihan yang menyakitkan. Kau keras kepala. Tapi Kakek menghormati kesetiaanmu pada priamu. Jaga dirimu. Kakek akan selalu mencintaimu.

Surat itu disertai dengan hadiah pernikahan yang tak terduga: akta properti tanah kecil di pedesaan, bukan aset bisnis yang mewah. Tanah itu adalah tanah kelahiran ibu Risa. Sebuah hadiah yang menghormati masa lalu Risa. Pak Jaya, dengan caranya yang kejam, akhirnya mengakui pilihan Risa dan melepaskan klaimnya atas cucunya.

Risa merasakan kedamaian. Permusuhan telah berakhir, dan rahasia telah terungkap.

Pagi itu, Risa dan Ardan sarapan bersama di balkon penthouse mereka, mengenakan pakaian santai, jauh dari formalitas ballroom.

"Semua sudah berakhir, Nyonya Hidayat," kata Ardan, memegang tangan Risa. "Kontrak dibatalkan. Ancaman dilenyapkan. Sekarang, kita harus menghadapi pertanyaan sebenarnya."

"Apa itu?" tanya Risa.

Ardan menatapnya, matanya dipenuhi janji. "Bagaimana kita akan hidup bahagia selamanya, tanpa ada naskah?"

Risa tersenyum. "Saya rasa, kita hanya perlu mencintai. Dan mungkin, membangun panti jompo itu segera."

Ardan tertawa, tawa yang tulus dan jarang Risa dengar. "Aku suka itu. Mari kita mulai. Tanpa kontrak, tanpa sandiwara. Hanya kita."

1
....
penulis yang bagus, pertahankan dia /Chuckle/
....
ini menjadi menarik /Hey/
....
aku penasaran apakah mereka akan berakhir bersama /Shame/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!