Kesha Kim Elvania adalah anak ketiga dari pasangan Kenzie dan Aisha. dikeluarga KIM Kesha di perlakukan sangat baik layaknya seorang Princess.
Kesha menjalin hubungan dengan seorang Dosen dikampusnya. mereka berencana akan menikah dalam waktu dekat, namun nahasnya disa'at menjelang H-5 pernikahannya calon suami Kesha mengalami kecelaka'an.
Pernikahan dan rumah tangga yang di impikannya bahagia justru sebaliknya menjadi belenggu cinta. Kesha dianggap pembawa sial oleh keluarga suaminya.
______________
"Aku ingin bercerai darimu, aku tidak mau terus-terusan disalahkan oleh kedua orangtuamu yang bukan atas kesalahanku" Pinta Kesha.
"Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikanmu! karena penyebabku seperti ini adalah gara-gara kamu"
"Lucu sekali kamu tidak mau melepaskanku, tapi kamu dan orangtuamu tidak punya hati memperlakukanku tidak baik, jangan sampai Daddyku tahu, jika tahu kamu akan dihabisi olehnya!"
Setelah bercerai akankah Kesha bahagia kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Queenza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 - Kesederhanaan Si Bungsu Reyvan
Arxel sudah sampai mengantar Kesha ke mansionnya. "Eca aku pergi dulu ya. Uncle Auntie, aku pamit."
"Ar, tidak makan malam dulu disini, Auntie sudah masak banyak." ucap Aisha.
"Makasih Auntie, aku masih ada pekerjaan, aku jalan dulu ya selamat malam," ucap Arxel dengan sopan lalu pergi.
Kesha pun mengantarkan ke depan. "Hati-hati ya Ar, kalau butuh bantuan telpon abang Keyvan, sungguh aku khawatir sekali denganmu."
"Hm... kau ini ada-ada saja aku pergi bukan untuk berperang Princess, sudah masuk Mamu sama Daddy sedang menunggu." ucap Arxel sambil mengusap puncak kepala Kesha.
Kesha pun mengangguk lalu masuk kedalam Mansion. Arxel pun pergi Kesha berjalan pelan untuk menuju ruang makan.
"Aku masih ingin dengan Arxel rasanya sebentar kali bertemu" batin Kesha.
"Sayang kenapa diam saja duduk dan makan," ucap Aisha.
Reyvan yang sedang menuangkan makanan pun mengangkat satu alisnya.
"Tadi aku dan Arxel di serang di jalan Dad, siapa Arxel? kenapa dia di cari banyak orang?" tanya Kesha dengan pelan.
"Daddy sudah tahu, kalau kalau kalian di serang di jalan." Balas Kenzie.
Kesha pun terkejut. "Tahu dari mana Daddy? memangnya Arxel bercerita dengan Daddy?"
"Tidak, sudah makan dulu." ucap Kenzie.
"Dad, nanti aku ingin bicara penting sama Daddy dan Mamu." sambung Reyvan.
"Oke makan dulu, jangan banyak bicara" ucap Kenzie lalu mereka pun makan bersama dengan tenang namun Kesha masih kepikiran tentang Arxel.
30 menit kemudian — Mereka semua selesai makan malamnya lalu pergi ke ruang keluarga.
"Ada apa Rey serius sekali?" tanya Kenzie.
"Ya aku mau mendirikan pabrik kecil-kecilan dulu untuk membuat brandku sendiri Dad, aku ingin mandiri dan aku ingin hidup dengan hasil kerja kerasku." ucap Reyvan.
"Lalu harta Daddy buat apa? Daddy mati-matian mendirikan perusahaan untuk anak-anak Daddy malah kamu memilih membangun sendiri, apa kamu tidak suka dengan bidang yang Daddy geluti? Kalau kamu tidak suka tinggal bilang kamu ingin menjalankan usaha apa nanti Daddy kasih modal, kamu tidak perlu susah payah berbelanja sendiri dan mempacking barang sendiri, sungguh kau aneh sekali Rey,"
"Makasih Dad, tapi aku suka dengan pekerjaanku ini, aku tidak tertarik dengan kerja di kantor Daddy kan sudah ada Abang Keyvan, terimakasih atas tawaran modalnya Dad, aku juga ada. aku hanya ingin menjalani usahaku dari merintis dari nol aku bosan hidup kaya." ucap Reyvan.
"Reyvan nak, Daddy hanya melakukan yang terbaik untuk kamu, Daddy ingin kamu tidak lelah dan bersusah payah berbelanja dan mengantarkan pesanan orang. Apa lagi kamu masih kuliah pasti kamu lelah kan? tapi jika itu mau kamu ya terserah saja ya kan Bee, kita hanya bisa mendukung saja." sambung Aisha.
"Hm... Dimana-mana orang pengen hidup enak kamu malah pengen jadi orang susah, sama saja tidak menghargai kerja keras Daddy," timpal Kesha.
"Bukan gitu maksud aku kak Eca, aku menghargai kerja keras Daddy dan aku paham atas tawaran Daddy, tapi aku ingin menguji kemampuanku juga,"
"Terserahmu saja lah Rey," balas Kesha.
"Oh ya Dad aku mau nikah dong." celetuk Reyvan.
"What... Menikah dengan siapa?" tanya Kenzie.
"Erina Dad, aku sudah tiga bulan berpacaran dengannya." balas Reyvan.
Kesha dan Aisha pun menganga atas apa yang di katakan Reyvan. "Jangan bercanda Rey, aku tidak pernah melihatmu jalan dengan perempuan." kata Kesha.
"Aku sudah gunta ganti pasangan dan itu hanya iseng saja, karena di kampus aku selalu jadi rebutan makanya aku suka muak dengan wajah tampanku ini sungguh risih sekali, dulu aku punya pacar bohongan dia anak orang kaya dan matre sekali, dan dia meninggalkanku gitu saja karena dia pikir aku hanya anak kuliahan biasa. Dan ini aku sama Erina benar tulus Dad, dia anak penjual sayuran keliling." ucap Reyvan panjang lebar.
Aisha dan Kenzie pun saling memandang. Mereka entah mau jawab apa begitu pun dengan Kesha hanya menggelengkan kepalanya.
"Erina? Gimana sosoknya?" tanya Aisha.
"Dia cantik Mamu, dia kuliah juga tapi jalur beas siswa karena kecerdasannya dia adalah anak yatim dan Ibunya mencari nafkah sendiri, aku sering membantunya berjualan sayur bahkan sudah aku kasih modal sekarang ada lapaknya tidak perlu berkeliling lagi." jelas Reyvan.
"Kamu bawa kesini dan kenalkan pada Daddy dan Mamu Rey, Daddy tidak akan melarangmu untuk menikah dengan siapa pun dan dari keluarga manapun yang penting perempuan itu baik dan sopan, tapi Daddy rasa kalau kamu menikah masih terlalu muda kamu juga baru merintis kan?"
"Ya Daddy benar, tapi aku kasian dengan hidupnya mereka Dad, aku ingin mengangkat derajatnya jika aku tidak menikahinya akan jadi fitnah kan, lagian aku kalau membantu banyak mereka menolak karena mereka orang baik dan tidak gila harta."
Kenzie manggut-manggut atas apa yang di katakan Reyvan ia pun teringat kembali dulu kehidupan Aisha gimana.
"Rey bawa dong kesini, aku mau lihat Erina itu seperti apa sampai adikku yang tampan ini jatuh cinta dengannya."
"Nanti ya aku bawa kesini, Aku mau keatas dulu ini sudah malam aku belum shalat, good night semuanya." ucap Reyvan lalu melenggang pergi.
"Aku juga mau kekamar belum mandi, Good night Daddy tampanku, Mamu cantikku." ucap Kesha lalu pergi untuk menuju kamarnya.
"Tiba-tiba ingin menikah, tiba-tiba ingin membuka usaha, entahlah Bee, aku bingung harus bicara apa." ucap Aisha.
"Anak-anak kita serba serbi ya sayang, aku rasa waktu membuatnya aneh-aneh jadinya seperti itu, sungguh aku pun bingung sama kepribadian Reyvan yang sangat sederhana dia itu lebih memilih perempuan sederhana sama sepertiku, tapi entahlah yang dia katakan itu membuatku speechless."
"Hahaaa... Iya ya Bee, aku ingin ketawa dia jualan sayuran, bisa jadi nanti kalau sudah menikah dia malah jadi tukang sayur keliling sungguh si bungsu ini agak lain,"
"Iya akibat making love di alam terbuka tapi wajahnya memang tampan dan badannya paling tinggi dari yang lainnya."
"Satu lagi dia tidak suka dengan wajah tampannya hahaa... hahaa.. Sungguh aneh sekali aku rasa kalau dia jadi aktor laku keras Bee,"
"Hm... Yang ada setiap harinya depan rumah kita banyak wartawan dan perempuan yang mencarinya. Sudah sayang ayo kita juga kekamar. Oh ya aku mau bicara penting dengan Eca tentang Arxel lupa, nanti saja lah." ucap Kenzie sambil menggendong Aisha lalu pergi untuk menuju kamarnya.
***
Sementara Arxel sedang di markasnya. Ia sedang berkutat dengan laptopnya jari-jari lentik menari-nari diatas keyboard laptopnya.
"Lihat saka kau, sekali lagi kau mengejarku lagi aku akan melumpuhkan perusahaanmu apa lagi tadi kau menyerang ada gadis kesayanganku, sungguh membuatku emosi saja." geram Arxel.
Tidak lama kemudian ponselnya pun berdering — "Katakan!"
"Tuan, mereka sudah sampai di perbatasan" ucap anak buah Arxel.
"Baik aku kesana," ucapnya lalu melenggang pergi.
Arxel pun pergi ke ketempat dimana ia akan bertemu dengan kliennya. Arxel melanjutkan Bisnis sang Ayah yang berada di tanah air. Arxel pun sampai di lokasi Ia melihat kesekeliling dengan tatapan tajamnya.
"Mereka dari pangkal pinang tuan muda, aku rasa mereka bukan orang sini," kata Nicholas.
"Hm... Aku tahu mereka semua orang luar yang menyamar sebagai orang lokal berhati-hati saja jika dia curang langsung habisi!" balas Arxel dengan nada dinginnya.
"Baik tuan, ayo kita masuk kedalam" ucapnya. Arxel pun masuk kedalam untuk menemui kliennya.
"Selamat datang Arxel, senang bertemu denganmu," sapanya.
Arxel hanya mengangguk. "Langsung saja, kau kan yang memesan senapan jenis bold action dengan kode M24?"
"Yes itu aku yang memesannya apakah sudah disiapkan?"
"Sudah dan ini resmi," kata Arxel sambil mengangkat satu alisnya.
"Tidak masalah, itu lebih baik aku pesan hanya beberapa dulu tapi nanti kalau sudah aku gunakan dan hasilnya baik aku pesan lagi, boleh aku lihat dulu barangnya?"
"Tentu saja," balas Arxel lalu Nicholas pun mengeluarkan senapan yang sudah di pesan oleh kliennya.
"Hm... Ini bagus. Kasihkan uangnya!" ucapnya lalu anak buahnya pun memberikan uang satu koper penuh.
Arxel pun memeriksa uang itu lalu tersenyum miring. Lalu Arxel langsung menembaki anak buah kliennya. Dor... Dor... Dor... Begitu pun dengan Nicholas dan anak buah Arxel lainnya saling menembak.
"Kau pikir aku tidak tau hm kau membayar dengan uang palsu, kau licik sekali menaruh uang asli hanya diatasnya saja, jangan kira aku bodoh!" ucap Arxel sambil mencengkram baju kliennya.
"Kita bisa bicarakan baik-baik, tolong lepaskan aku," ucapannya dengan ketakutan.
"Aku tidak akan mengampuni orang yang telah melanggar kepercayaanku!" jawab Arxel lalu Arxel mengambil senapan yang akan di beli kliennya. Arxel memasukannya kedalam mulut orang itu. Dor.. Dor..
Arxel menembaknya di mulutnya sampai hancur. Lalu Arxel meniup senapan itu dan tersenyum miring. Lalu mengarahkan senapannya kepada anak buah kliennya yang masih tersisa. Dor... Dor.. Dor... Arxel pun membantai habis semuanya.
yang heboh malah bapak nya 🤣🤣🤣
apalagi si botak 🤣🤣🤣
ngakak pagi pagi 🤣🤣🤣