NovelToon NovelToon
Arsaka: Sang Kultivator Lintas Dimensi

Arsaka: Sang Kultivator Lintas Dimensi

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Action / Epik Petualangan / Sistem / Fantasi / Light Novel
Popularitas:414
Nilai: 5
Nama Author: Sourcesrc

Nama Tokoh Utama: Arsaka Adyatma

Latar: Dunia Kultivator Jepang (Nihon Reikai), tersembunyi di dimensi lain.

Ringkasan Plot
Arsaka Adyatma, seorang mahasiswa teknik elektro yang realistis dari Jakarta, melakukan perjalanan wisata ke Kyoto, Jepang. Ketika ia menyentuh sebuah Gerbang Kuil kuno yang tersembunyi dimensinya, ia secara tak sengaja ditarik ke dalam Nihon Reikai—Dunia Kultivator Jepang, sebuah dimensi di mana hukum fisika digantikan oleh energi spiritual yang disebut Reiki atau Ki, dan kekuatan menentukan segalanya.

Tiba-tiba terdampar dan dilengkapi dengan sistem antarmuka mirip game yang misterius dan warisan unik Segel Naga Void yang tidak aktif, Arsaka mendapati dirinya berada di dasar rantai makanan. Ia diselamatkan oleh murid-murid dari Sekte Awan Guntur di tepi Kekaisaran Tiga Bintang, yang langsung meragukan asal-usulnya.

Novel ini mengikuti perjalanan Arsaka dari seorang Murid Tahap Awal yang naif menjadi seorang Kaisar Kultivasi yang ditakuti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sourcesrc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

Arsaka dan Rana bergerak di bawah penutup malam. Wilayah Sekolah Naga Api Merah terasa panas dan mencekam. Pertahanan luarnya adalah menara-menara pengawas yang dijaga Kultivator Api Fase 4 dan 5, dan formasi pendeteksi Api yang pasif.

"Mereka mengandalkan Api untuk melihat," bisik Rana, bersembunyi di balik semak batu bara yang menghangatkan tubuhnya. "Mereka tidak akan mendeteksi Reiki Angin-ku."

"Dan mereka tidak akan mendeteksi Reiki Tanah-ku," balas Arsaka. "Medan Tanahku menyerap residu Reiki Petir. Kita adalah bayangan di mata mereka."

Mereka tiba di kompleks utama Sekolah Naga Api Merah. Di tengahnya, berdiri sebuah bangunan silinder raksasa yang memancarkan panas yang luar biasa: Tungku Dantian Api (Kaen no Tanku). Dindingnya dilindungi oleh Formasi Perlindungan Puncak Naga yang bersinar oranye.

Tahap 1: Infiltrasi Badai (Rana)

Rana mengambil dua Mutiara Pemusatan Tanah yang Arsaka buat. Mutiara ini terasa berat dan dingin di tangannya.

"Aku akan bergerak dalam pola Angin Zig-Zag tak terduga. Bersiaplah untuk sinyalnya," kata Rana.

Rana mengaktifkan Jangkar Momentum dan Kecepatan Anginnya. Dia menghilang.

Arsaka mengawasi dari kejauhan. Jubah Sensorik Angin-nya menangkap gerakan Rana yang sempurna: kecepatan penuh, berhenti total di atap menara pengawas, menghindari pancaran Reiki Api, dan melesat lagi. Setiap hentiannya stabil, berkat Jangkar Momentum.

Rana mencapai Tungku. Dia menemukan Saluran Ventilasi Panas utama—celah di dinding di mana Reiki Api murni dikeluarkan. Saluran itu dijaga oleh dua Kultivator Fase 6.

Rana tidak menyerang. Kecepatan Anginnya membuat tubuhnya menjadi blur. Dia melompat ke antara dua penjaga itu.

Dalam sepersekian detik (0,05 detik):

Rana menempelkan Mutiara Pemusatan Tanah pertama di tepi saluran.

Dia menempelkan Mutiara kedua di dinding dalam saluran.

Dia melarikan diri, menggunakan Perfect Zero-Momentum Stop untuk menghindari tinjuan balasan penjaga.

Penjaga itu hanya merasakan hembusan angin dingin. Mereka menoleh satu sama lain, bingung.

Rana kembali ke tempat Arsaka, hanya butuh 15 detik. Dia terengah, tetapi bersemangat.

"Sudah terpasang," bisik Rana. "Tunggu apa lagi, Insinyur?"

Tahap 2: Serangan Sinkronisasi

"Waktunya untuk getaran, Badai," kata Arsaka.

Arsaka menghunus Peran Sinergi. Pedang itu terasa seperti perpanjangan dari Inti Benteng Tanah-nya.

Dia mengaktifkan Jubah Petir minimal, lalu mengayunkan pedang ke tanah di depan Tungku. Ini bukan serangan ledakan, melainkan Pulsa Frekuensi Tanah-Petir yang sangat spesifik.

Arsaka memusatkan diri. Ia mengingat frekuensi resonansi Reiki Tanah yang ia gunakan di gua Jiro, lalu menyuntikkan Raiden yang terkontrol dari pedangnya.

VZZZZZZZZT... (Suara bergetar yang sangat rendah)

Pulsa energi Petir-Tanah menjalar melalui tanah, lurus menuju Tungku Dantian Api.

Di dalam Saluran Ventilasi, Mutiara Pemusatan Tanah menerima sinyal Petir itu. Karena Mutiara itu dibuat dari Reiki Tanah Arsaka, ia mulai beresonansi dengan sinyal itu.

[PROSES MEKANIK]

Petir (Frekuensi Cepat) + Tanah (Kepadatan) \= Pulsa Resonansi.

Tungku Dantian Api (dibuat untuk menahan tekanan luar) mulai bergetar karena resonansi internal.

Rana menahan napas. Penjaga di Tungku akhirnya menyadari ada sesuatu yang salah. Tanah di bawah kaki mereka mulai bergetar.

RRUUUUUMMM!

Tungku Dantian Api tidak meledak ke luar. Sebaliknya, ia runtuh ke dalam dengan suara desahan yang mengerikan. Formasi Perlindungan Puncak Naga tidak bisa menghentikan serangan resonansi dari internal.

Api yang seharusnya dialirkan Tungku menjadi liar dan tidak stabil. Bangunan itu ambruk menjadi tumpukan puing-puing, memutus pasokan energi bagi seluruh Sekolah Naga Api Merah.

Kekacauan dan Pelarian

Alarm berbunyi. Kultivator Api berlarian keluar dari barak mereka, bingung dan marah. Mereka merasakan Reiki mereka tiba-tiba melemah drastis karena sumber utamanya hilang.

"Lari! Tungku Dantian kita hancur!" teriak seseorang.

"Lari, Badai!" perintah Arsaka.

Arsaka dan Rana melesat, Arsaka memimpin dengan kecepatan Petir, Rana mengikutinya.

Mereka dihadang oleh Ksatria Merah (Penatua Fase 7) yang kembali. Ksatria Merah itu berdiri di jalan mereka, matanya dipenuhi kemarahan yang membakar.

"AKU TAHU ITU KAU, ANAK GUNTUR SIALAN!" raung Ksatria Merah, pedangnya diselimuti Api terkuat yang ia miliki. "Kalian berdua tidak akan kemana-mana!"

"Rana! Jangan lawan dia! Cukup buat dia sibuk!" teriak Arsaka.

Rana mengangguk. Dia melesat maju, tidak menyerang Ksatria Merah secara langsung, tetapi bergerak di sekitarnya dengan kecepatan yang memusingkan, mengirimkan hembusan Reiki Angin yang terfokus ke wajahnya.

Ksatria Merah terlalu lamban. Dia mencoba menyerang Rana, tetapi hanya mengenai udara.

Sambil Rana mengalihkan perhatian, Arsaka memusatkan diri. Dia tidak bisa menghabiskan waktu melawan Fase 7.

Dia menghunus Peran Sinergi. Kali ini, ia menyalurkan Reiki Tanah Murni dan mengarahkannya ke kaki Ksatria Merah.

TINJU TANAH NAGA (Terfokus)

Arsaka tidak memukul. Dia hanya menancapkan Reiki Tanah-nya ke bumi, menciptakan Medan Gravitasi Lokal yang tiba-tiba melipatgandakan berat Ksatria Merah.

Ksatria Merah itu tersentak, berlutut, terkejut oleh beban yang tiba-tiba.

"KAU... KAU BUKAN HANYA GUNTUR!"

"Aku adalah perusak sistem," kata Arsaka.

"Ayo, Jangkar!" teriak Rana.

Arsaka dan Rana melompat, melompati Ksatria Merah yang kini tertanam di tanah. Mereka melesat kembali ke hutan, meninggalkan Sekolah Naga Api Merah dalam kekacauan energi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Keesokan paginya, berita sampai ke Sekte Awan Guntur: Sekolah Naga Api Merah telah lumpuh. Kekalahan mereka adalah akibat serangan yang begitu halus dan teknis, sehingga musuh tidak tahu bagaimana membalasnya.

Arsaka dan Rana, pasangan Badai dan Jangkar, telah mengubah peta kekuatan di Reikai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!