NovelToon NovelToon
Rembulan

Rembulan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:66.5M
Nilai: 5
Nama Author: ShanTi

Dua putaran matahari ia lewati bersama laki laki yang sama dengan rasa yang berbeda

Cinta yang menggebu penuh dengan dambaan yang berakhir dengan kekecewaan kemudian mundur untuk memberikan ruang.

Cinta kedua yang dibelit oleh takdir karena kesalahpahaman namun berakhir untuk saling mengistimewakan menutup semua luka yang pernah ada.

Rembulan, berapa putaran bumi kau butuhkan untuk meyakinkan bahwa dia adalah laki-laki pilihan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShanTi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Butuh Bahu untuk Bersandar

“Tujuan Bandung - Pasteur Jam 7” panggilan dari travel menyadarkan Bulan dari keasyikannya melihat sosial media.

Terlambat membeli tiket kereta menjadikan Travel sebagai pilihan pulang terakhir, harganya juga tidak terlalu jauh beda. Ia sudah meminta Bebey untuk menjemputnya nanti di Pasteur, lumayan punya adik sudah besar, ia mulai merasakan manfaatnya.

Duduk di barisan kedua dari belakang, di depannya adalah sepasang laki-laki dan perempuan yang sejak dari ruang tunggu travel tidak pernah melepaskan tangan saling bergandengan. Dunia seperti milik mereka berdua, yang lain ngontrak katanya. Hmm ngontrak juga bayar kan seharusnya mereka mengerti ada pengontrak yang kehidupan asmaranya sudah sangat miris, tidak pernah berpegangan tangan, bergandengan hanya pernah sekali itu pun karena harus menyebrang jalan, jangan ditanyakan soal skin to skin ...pwisss dehh kalau kata Elma, rasanya itu sangat tidak mungkin dilakukan oleh Juno kepadanya.

Sepanjang perjalanan ke Bandung, melihat sepasang kekasih yang di bangku depannya, membuat Bulan berpikir tentang hubungannya selama ini dengan Juno, Ia bukan perempuan yang kegatelan ingin disentuh, Terkadang hanya ingin merasakan dibutuhkan, dicari dan dicintai seperti perempuan yang di depan, bisa bersandar dengan nyaman pada laki-laki yang disebelahnya.

Akhir-akhir ini ia sering merasa kesepian dan membutuhkan teman bicara, bukan hanya berbicara bergibah yang tidak jelas tapi bicara dengan manusia dewasa. Afi memang teman menyenangkan, ia bisa menceritakan segalanya tapi dengan kesibukan mereka di kantor dan keakraban Afi dengan Niko membuat Bulan sadar untuk tidak terlalu sering merecoki sahabatnya di saat akhir pekan.

Bulan menarik nafas, dulu ia memang sering sekali main ke rumah Afi setelah mereka pindah kembali ke Jakarta. Awalnya selama Juno kuliah dan Afi sekolah di Bandung, mereka semua pindah ke Bandung mengontrak rumah yang cukup besar di daerah Bandung Utara. Bulan mengira kalau Papanya Afi kerja di luar kota karena tidak pernah bertemu, tapi setelah mereka bersahabat selama lebih dari tiga bulan, ia kemudian mengetahui kalau orangtua Afi telah bercerai. Papanya Afi tinggal di Jakarta dan membiayai hidup mereka dengan sangat berkecukupan.

Afi bercerita kalau Papanya memiliki usaha penyediaan jasa alat berat konstruksi dan menikah lagi dengan teman perempuan yang menjadi rekan bisnisnya.Awal mulanya Mama Afi mencoba bertahan untuk dimadu tapi akhirnya setelah dua tahun pernikahan yang kedua, istri keduanya meminta untuk menceraikan Mama Afi karena mereka sudah memiliki anak dari pernikahannya yang kedua.

Menurut Afi selama dua tahun Mamanya dimadu suasana rumah menjadi sangat menyakitkan, penuh dengan tangis dan pertengkaran. Setelah orangtuanya bercerai mereka malah merasakan kebahagian dan ketenangan. Mamanya Afi sangat tegar dan sabar menghadapi cobaan dalam pernikahannya.

Setiap kali Bulan bermain kerumah Afi ia merasakan sendiri kebaikan dan kelembutan dari Tante Nisa. Perempuan cantik yang berwajah lembut, benar-benar sosok seorang ibu yang menyayangi anak-anaknya. Kerinduan akan tatapan seorang ibu bisa Bulan dapatkan saat melihat Tante Nisa. Mungkin dari sanalah Bulan sering berharap memiliki seorang ibu seperti Tante Nisa.

Seharusnya dulu Bapak menikah lagi dengan perempuan yang baik seperti Tante Nisa, mungkin saja bisa menemukan istri yang baik pada Bulan dan Bebey, tapi Bapak terlalu keras kepala dengan cintanya pada Ibu. Sehingga terkadang Bulan berpikir kalau sebetulnya ia menyukai Juno karena memiliki harapan bisa mempunyai ibu yang baik seperti Tante Nisa.

Tidak terasa perjalanan ke Bandung berjalan dengan lancar, dua setengah jam ia sudah memasuki gerbang pasteur. Bulan segera mengirimkan pesan pada Bebey menjemputnya, jam sudah menunjukkan hampir jam sepuluh malam, yah walaupun masih ramai tetap saja tidak nyaman untuk seorang perempuan menunggu di tempat umum sendirian.

Bulan turun di seberang Mall selepas lampu lalu lintas, tadi ia meminta Bebey untuk menjemputnya disini. Hmmm mana anak itu pasti saja terlambat, awas kalau minta uang jajan akan ia potong kalau terlambat datang menjemput. Ada tiga orang yang turun bersamaan dengan Bulan, termasuk pasangan kekasih yang selalu berpegangan tangan tadi.

Sambil menunggu dijemput, Bulan mengirimkan pesan kepada Afi memberitahu kalau minggu ini ia pulang ke Bandung. Seadainya ada makanan yang ingin ia bawakan sebaiknya memberitahu sejak sekarang. Terakhir saat Bulan pulang, saat akan pergi dari rumah,  Afi meminta dibawakan Batagor yang terkenal di Bandung, ia hampir saja terlambat gegara pesanan Afi itu. Kalau bukan sahabat dalam susah dan senang malas rasanya membelikan.

“Neng ..ojeg Neng… gratis jeung Bapak mah, asal ngiring ka bumi Bapak”

(Neng ojeng Neng… gratis kalau sama Bapak, asal mau ikut kerumah Bapak”

Terdengar suara laki-laki yang sangat dikenalinya. Bapak.

“Bapaaak ya Allah ...kenapa malah Bapak yang jemput, si Bebey kemana, tuh yah anak itu suka gak menepati janji”

“Bapak kalau naik motor malam-malam nanti masuk angin lagi”

“Kenapa pake jaket yang tipis kaya gini, jaket yang kemarin dibelikan sama Teteh buat naik motor kenapa gak dipakai”

Bukannya segera naik ke atas motor, Bulan malah merepet mengomentari jaket yang dipakai Bapak dan mengumbar kalau Bapak sering masuk angin. Pasangan kekasih yang tadi datang bersama Bulan jadi tersenyum melihat sikap Bulan.

“Ari Teteh kalahkah marah-marah bukannya naik ke motor, hayu gera naik… tiris lah, ini jaketnya dipake dulu… Bapak bawa dua” Bapak menyodorkan jaketnya kepada Bulan rupanya ia lebih mengkhawatirkan Bulan.

“Ehhh malah dibekel bukan dipakai, udah gantian Bulan aja yang bawa motor, Bapak mundur supaya gak kena angin dari depan” Bulan langsung mengambil alih posisi ia segera memegang stang motor dan masuk mendorong Bapak ke belakang.

“Eh ari kamu Bapak teh da belum aki-aki masih bisa bawa motor, malah disuruh pegang tas. Dasar anak Bu Lastri hobina momotoran” Bapak sambil bersungut-sungut memegang tas tangan yang dibawa Bulan sambil mundur perlahan ke jok belakang.

“Bapak badannya kurus atuda suka merokok wae, jadi lebih banyak persediaan lemak di aku. Kalau aku kena angin dari depan ketahan sama lemak, kalau Bapak gak ada tameng”

“Udah pegangan, jangan pegang pinggang aku geli. Pegang pundak aja” kebiasaan menjadi anak pertama membuat Bulan senang memimpin pertandingan.

“Eh bari na oge siapa yang mau megang pinggang teteh, Bapak jiga lelaki lemah, nanti kalau ada murid liat Bapak dibonceng perempuan bakalan disangka lelaki mesum. Mendingan Bapak ngaku lagi dibonceng ojek online aja. Udah maju … itu sop ikan keburu dingin lagi … barusan Bapak udah angetin”

Bulan menggeleng-gelengkan kepala, rasa sayang seorang Bapak yang tidak pernah luntur kepada anaknya.

“Paakk… si Bebey kemana kok gak jemput teteh?” tanya Bulan sambil mengendarai motor berteriak pada Bapak.

“Haaah.. Kenapa pake jemputan segala? Kan sama Bapak dijemput” Bapak menjawab asal, kalau naik motor memang suara akan terbawa sebagian oleh angin.

“Bebey kemanaa?” Bulan keukeuh menanyakan Bebey

“Gak kemana-mana ada di rumah si Bebey, lagi ngerjain tugas. Kasian” jawab Bapak

“Tugas apa?” Bulan membawa motor dengan santai, suasana Bandung di malam hari paling menyenangkan adem dan segar tidak banyak angkot dan motor.

“Haaaahhhh….Ngerjain tugas bukan nyari unggas” jawab Bapak asal, Bulan menarik nafas, naga-naganya Bapak kudu pakai alat bantu dengar kalau begini. Sudahlah nanti saja dirumah ngobrolnya.

1
erna erfiana
bagus banget,paket komplit, recommended buat dibaca.
Mak sulis
bisa dibayangkan perasaan Junaidi, istrinya ada dikamar hotel...pikirannya pasti kalut, salah satunya gara2 pernah diselingkuhi Inge, dan itu pasti bikin trauma, seperti pernah dibilang jangan sampai jatuh ke lubang yg sama..dan Juna masih belum paham aja kalo Bulan itu beda sama Ingge
Mak sulis
bingung kan mbul..mau tantrum tapi sayang proyek perdana masak gak diambil..ini salah satu pengorbanan buat ayang Junaedi ♥️😍
Mak sulis
bulan terlalu polos..cerita diklitik klitik tangannya pake emosi..tumben juga Junaedi gk sumbu pendek..bener2pasangan yg saling melengkapi..kalo satu meledak satu ngademin😍♥️😍
Ida Haedar
buna sukses yah ternyata jd mak comblang ameera dan kakanda angga.
Dini Fitriani
saya suka....saya suka 😀
bunda DF 💞
udah baca bwt yg kesekian kalinya. tteteh ditunggu bgt karya berikutnya. aku sampe bolak balik buka profilnya,, semog segera diberikan keleluasaan waktu bwt nulis lg ya teeh
Mak sulis
pas membaca ulang sambil memutar lagunya new light..duhhh sesuatu banget..serasa ada di ballroom ikut di acara Mbul-Junaedi 😍♥️😍💃🏼🕺🏼🎤🎸🎺🎷🎹🎻
Ida Haedar
weih c ingge tersungging menganggap bulan ikut campur urusan rmh tangga dia, dianya sendiri sok te-u belagu bak pahlawan kesiangan nyecer bulan ga bs ngedukung suami cuma gegara juni ngembaliin mobil yg dibeli nyicil krn bulan ga mau urusan dgn bunga bank. apa namanya kalau dia sendiri ikut campur rmh tangga juno dan bulan.
Laila Umroh
Luar biasa
dyul
🤣🤣🤣🤣🤣
Ayaa
ahhh thorrrr lanjutin cerita hasna reza dan ameera angga, KANGENN BANGETTTTTTT😩😍
dyul
mbul... ilmu banget itu....
dyul
Ternyata.... si angga jodoh nya ameraa, 🤣🤣🤣
ᴷᴮ⃝🍓𝓓ͥ𝓪ͫ𝓷ͦ𝓲ͤ𝓪ͭᵇᵃˢᵉՇͫɧͧeᷡeͤՐͤՏꙷ
Juned udah gak tahan pingin eheeeem 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
dyul
papi... kudisan.... si tukang marah....lakinya hasna 🤣🤣🤣🤣
dyul
mbul..... 🤣🤣🤣🤣
dyul
🤣🤣🤣🤣
dyul
shrook..... antara sedih sm lucu
dyul
duh😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!