NovelToon NovelToon
Black Rose In The School

Black Rose In The School

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Teen Angst / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Angst / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

Merebut kekasih saudara tirinya, dan mengandung anaknya. Bercerita tentang gadis cantik yang dijuluki sebagai mawar hitam di sekolah. Dia selalu membawa mawar hitam ditangannya setiap ia akan memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Dia memiliki sikap yang buruk, sehingga hampir tidak ada yang benar-benar menjadi temannya. Dia tidak pernah mendapatkan cinta yang tulus, sehingga ia mungkin tidak percaya cinta. Sampai saat dimana ia melihat sesuatu yang terlihat hangat di depan matanya. Saat ia melihat seorang murid laki-laki yang bukan miliknya tengah bersikap manis kepada pacarnya. Disaat itu juga, Valencia menginginkannya. Rasa ingin memiliki itu semakin lama berubah menjadi obsesi. Sampai mereka menjalani hubungan yang panjang dengan banyak masalah diluar dugaan mereka. Bagaimana jadinya jika mereka sampai menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 (Berpisah)

Satu minggu kemudian.

Satu hari sebelum diadakan pesta tahunan, semua siswa membantu untuk menghias gedung utama yang akan menjadi tempat pesta dansa. Gedung besar ini sudah dihiasi dengan banyak bunga dan hiasan mewah lainnya. Semua orang tau bahwa semua kemewahan ini berkat donasi dari orang tua Valencia. Sonya adalah orang yang paling mencuri perhatian karena selalu menyumbangkan banyak uang kepada sekolah.

“Kurasa Valencia adalah anak orang kaya, semua kemewahan ini berkat ibunya” ucap Lisa.

“Entahlah” ucap temannya yang sedang fokus membersihkan lantai.

“Lisa? Apa Felix sudah datang? Sebaiknya kita coba latihan untuk dansa di lantai dansa utama” ucap staf acara yang tiba-tiba datang.

“Kurasa Felix belum juga datang Pa, mungkin dia ada kendala di jalan” ucap Lisa.

Sementara Valencia dan Leya baru saja sampai di gedung pesta, mereka sengaja untuk datang lebih lambat agar tidak diminta untuk membersihkan lantai dan pekerjaan merepotkan lainnya. Leya bahkan menarik tangan Valencia untuk duduk di sebuah kursi tamu yang sudah dihiasi dengan bunga, Valencia duduk sembari menyilangkan kakinya. Banyak pasang mata yang melihat kearahnya, tapi tidak ada satupun orang yang berani menegurnya. Karena mereka semua tau, orang tua Valencia lah yang menyumbangkan semua ini.

“Kau tau alasanku senang berteman denganmu?” Ucap Leya berbisik.

“Apa?” Ucap Valencia sembari memoleskan lipstik ke bibirnya.

“Aku bisa bersantai disini, tidak ada yang berani menegurku” ucapnya sembari terkekeh.

“Kau sungguh memanfaatkanku” ucap Valencia.

“Apa kau keberatan dengan pasangan kesayangan sekolah itu?” Ucap Leya.

“Tentu saja, aku sudah mengatakan padanya. Bahwa aku melarangnya untuk berdansa dengan Lisa, dan aku tidak tau apakah dia akan melakukannya atau tidak” ucap Valencia.

Satu jam berlalu, dan Felix belum juga datang. Padahal semuanya sudah berkumpul untuk melihat latihan pesta tahunan sekolah. Lisa bahkan terlihat sangat sibuk mengecek ponselnya. Tapi Felix belum juga datang, Valencia yang melihat itu hanya tersenyum tipis.

“Maaf aku terlambat” ucap Felix yang tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu masuk utama.

Semua orang tidak bisa berkata-kata saat melihat keadaan Felix saat ini. Bahkan Valencia juga sama terkejutnya saat melihat Felix berjalan dengan pincang, kaki kirinya terlihat terluka dan di balut perban dengan bercak darah disana.

Felix menjadi pusat perhatian karena kaki pincangnya, dia berjalan dengan susah payah untuk menuju ke lantai dansa utama. Sementara Valencia terdiam membeku, ia mendadak merasa bersalah dengan ucapannya saat itu.

“Bisakah kau tidak berdansa dengan Lisa di pesta itu nanti? Pikirkan sebuah cara agar kau tidak perlu berdansa dengannya, bisakah kau menuruti keinginan kekasih gelap mu ini?” Valencia mengingat ucapannya.

Semua orang akhirnya melihat bagaimana kondisi kaki kiri Felix saat ini, dan orang-orang mulai berbisik untuk membicarakan siapa orang yang akan menggantikan Felix untuk berdansa di lantai dansa utama saat pesta besok.

“Ada dengan kaki kirimu Felix? Apa yang terjadi?” Ucap staf acara.

“Aku terjatuh, ini karena aku yang lalai” ucap Felix.

Sementara Lisa hanya diam sembari menundukan wajahnya, tangannya mengepal dengan kuat seperti menahan amarahnya. Matanya sudah berkaca-kaca saat mengetahui bagaimana kondisi kaki kekasihnya. Ia seolah marah pada kekasihnya itu, karena tidak menjaga diri dengan baik. Akibatnya, Lisa tidak lagi bisa menjadi pusat perhatian di malam pesta itu. Dan itu membuat Lisa marah. Sebut saja lisa egois, karena dia lebih mementingkan pesta dansa itu dibandingkan dengan kondisi kaki Felix saat ini.

“Jika melihat kondisi sekarang, kurasa kita harus mengganti pasangan” ucap staf acara.

“Tidak!! Jangan!!” Ucap Lisa dengan mata yang berkaca-kaca.

“Lihat kondisi kekasihmu, dia bahkan tidak bisa berdiri dengan benar” ucap staf itu.

“Tapi Pa! Aku yakin Felix bisa berdansa sebentar dengan kondisi kaki seperti itu” ucap Lisa, membuat Felix menatapnya tak percaya.

“Aku bahkan sudah suntik tetanus Lisa, kau tidak tau seberapa sakitnya aku setiap aku melangkahkan kakiku” ucap Felix.

“Baiklah, kita akan gunakan pasangan lain untuk menggantikan kalian” ucap staf acara.

“Jangan!! Tidak ada yang lebih cocok selain diriku! Aku dan Felix adalah pasangan yang sempurna!” Ucap Lisa.

“Benar-benar memalukan!” Ucap Felix dan pergi dari tempat itu.

Felix meninggalkan Lisa begitu saja, ia tidak bisa menghadapi rasa malu itu lagi. Apalagi ditengah-tengah keramaian sepeti itu. Ia juga melirik Valencia dan memberikan isyarat padanya untuk mengikutinya.

Valencia yang paham segera menyusulnya setelah beberapa menit kemudian, Leya juga mengukti Valencia untuk menghindari kecurigaan orang lain yang mungkin menyadari bahwa ada sesuatu antara Felix dan Valencia.

“Masuklah, aku akan berjaga diluar” ucap Leya dengan senyum lebarnya.

Valencia menutup pintu sebuah ruangan penyimpanan yang kosong, disana sudah ada Felix yang sedang duduk di kursi menunggunya. Ia segera menghampirinya dan melihat bagaimana kondisi kaki kirinya.

“Bagaimana bisa? Kenapa kau lakukan ini?” Ucap Valencia cemas.

“Aku melakukan semua ini untuk dirimu, aku bahkan rela melukai kakiku sendiri agar tidak berdansa dengan Lisa” ucap Felix.

“Maafkan aku” ucap Valencia merasa sangat bersalah.

Felix memejamkan matanya sejenak, ia mendadak sakit kepala saat memikirkan Lisa. Ia tidak tau harus bagaimana menghadapinya nanti, apalagi ia tau sifat Lisa yang selalu ingin menjadi pusat perhatian. Dan Felix sadar bahwa pesta dansa ini sangat penting untuknya, sehingga Lisa sampai semarah itu.

“Kepalaku sakit saat memikirkan semuanya. Bisakah kau hibur aku? Berikan sesuatu untukku” ucap Felix.

“Apa yang kau inginkan?” Ucap Valencia sembari mendekat.

“Berjanjilah padaku bahwa kita akan terus melakukan hubungan ini sampai hari kelulusan, tetaplah mencintaiku” ucap Felix.

“Aku mencintaimu selamanya, bahkan jika kau sudah menikah dengan Lisa” ucap Valencia dengan senyum tipisnya.

Felix tersenyum tipis setelah mendengar kalimat itu, matanya beralih menatap pemandangan yang menarik perhatiannya. Tangannya mulai menarik tangan Valencia untuk duduk di pangkuannya. Sementara tangannya mulai masuk kedalam seragam sekolah yang Valencia pakai.

“Apa yang akan kau lakukan?” Ucap Valencia dengan wajahnya yang memerah.

“Cium aku” ucap Felix dengan suara seraknya.

“Tapi ini ti-“

Ucapan Valencia terpotong saat Felix tiba-tiba mencium bibirnya, mereka berciuman cukup lama. Sementara tangan mereka saling menyentuh dan memeluk satu sama lain. Valencia berusaha sekuat tenaga untuk menahan suara desahannya, ia takut seseorang akan mendengar suaranya.

‘BRAAK!

Pintu terbuka dengan keras, membuat Felix dan Valencia melepaskan ciuman mereka. Di depan pintu terlihat Lisa sudah berdiri dengan air mata yang menetes di pipinya. Valencia langsung menjauh dari Felix saat menyadari situasi berbahaya ini.

“Lisa dengarkan aku! Aku bisa jelaskan semuanya!” Ucap Felix mendekati Lisa yang sudah menangis.

Dengan tangan yang gemetar, Lisa menutup pintunya. Dia merasa malu jika sampai berita ini tersebar keluar keseluruh sekolah, citra baiknya selama ini bisa hancur gara-gara ini. Lisa menepis tangan Felix yang terus berusaha menyentuh tangannya.

“Kenapa kau berselingkuh? Kenapa!!!!” Teriak Lisa.

“Aku bisa jelaskan semuanya” ucap Felix.

“Kenapa harus Valencia? Kenapa!!! Kau menghinaku secara tidak langsung Felix!!! Kau benar-benar memalukan!” Ucap Lisa sembari terisak.

“Maafkan aku maafkan aku!!!” Ucap Felix yang terlihat sangat frustasi.

“Kenapa harus Valencia, kenapa!!” Ucap Lisa lagi, dengan tangisan yang semakin menjadi.

Felix yang melihat tangisan itu semakin merasa bersalah. Dadanya sesak saat melihat kekasihnya menangis karena perselingkuhannya dengan Valencia. Felix tau, bahwa perbuatannya ini adalah sebuah kesalahan yang fatal.

“Maafkan aku Lisa, kumohon maafkan aku” ucap Felix memeluk Lisa yang menangis.

Sementara Valencia yang melihatnya hanya bisa terdiam, ia takut jika Felix akan mengakhiri hubungan dengannya gara-gara ini. Ia takut jika Lisa akan memaafkan Felix dan kembali menerimanya. Dan yang terbuang disini? Hanyalah dirinya.

“Aku bisa memaafkanmu, tapi hentikan ini semua. Dan jangan ulangi lagi” ucap Lisa.

“Kau ingat bukan janji-janji san rencana kita selama ini? Aku tau hubungan kita tidak sedangkal itu!” Ucap Lisa terisak.

Ucapan Lisa seperti membuat Felix mengingat kembali semua kenangan manis mereka bersama. Bagaimana mereka saling mendukung satu sama lain, dan saling menguatkan satu sama lain. Felix bahkan mengingat seluruh janji manisnya pada Lisa, dia juga mengingat banyak rencana masa depan yang hebat yang sudah mereka pikirkan bersama. Lebih tepatnya mimpi mereka yang luar biasa.

“Aku janji, aku janji tidak akan berhubungan lagi dengannya!!” Teriak Felix dengan tegas.

“Cepat akhiri hubunganmu dengannya sekarang. Dan katakan padanya, untuk menutupi hal ini selamanya” ucap Lisa.

Felix terdiam sejenak, dia tau bahwa Lisa takut berita perselingkuhannya akan menyebar keseluruh sekolah. Dan itu hanya akan mempermalukan dirinya, dan juga menghancurkan citra baik pasangan kesayangan sekolah.

Dengan tatapan kosong, Felix melangkahkan kakinya untuk mendekati Valencia. Untuk sejenak dia tidak sanggup melihat wajahnya saat ini. Langkahnya terhenti saat ia melihat sepatu yang dipakai Valencia.

Lisa yang ingin melihatnya secara langsung memutuskan untuk mendekat, dia berdiri di samping Felix dengan memeluk lengannya. Ia sengaja menunjukan bahwa Felix adalah miliknya.

“Kau memaafkan kekasihmu? Bahkan setelah tau dia berselingkuh?” Ucap Valencia tak percaya.

“Ini adalah kesalahan pertamanya, dan aku tidak akan pernah memberikan kekasihku untuk wanita rendahan sepertimu” ucap Lisa.

“Beruntung karena aku tidak menamparmu, kau harus berterimakasih padaku. Aku memang sebaik itu. Karena kecerdasan dan harga diriku jauh lebih unggul dibandingkan denganmu” ucap Lisa lagi.

“Murahan!!” Ucap Lisa.

“AAKH!” Jerit Lisa.

Valencia yang sudah tidak tahan lagi dengan semua ini, tangannya mendadak terangkat untuk menjambak rambut Lisa dengan kuat. Mereka saling jambak satu sama lain. Bahkan Lisa sudah menindih Valencia dibawahnya, dia menamparnya berulangkali.

“Brengsek!”

‘PLAK!

“Jalang murahan!!”

‘PLAK!

Valencia ditampar berulangkali oleh Lisa, bahkan hidungnya sudah mengeluarkan darah segar. Felix yang melihat itu segera memisahkan mereka, Felix menarik Lisa dan memeluknya untuk menenangkannya.

“Lisa sadarlah, jangan lakukan lagi” ucap Felix dengan nada yang sangat lembut.

“Jika kau mencintaiku, kau harus menamparnya sekali. Anggap saja demi menebus kesalahanmu padaku Felix” ucap Lisa.

“Dan cepat katakan kalimat perpisahan untuknya” ucap Lisa lagi.

Valencia berdiri dengan susah payah sembari memegangi bahunya yang terluka karena terjatuh ke lantai. Sementara tangannya mengusap darah yang keluar dari hidungnya, Valencia menunggu apa keputusan Felix saat ini.

“Aku tau kau tidak akan melakukannya bukan? Kau berkata bahwa kau mencintaiku” ucap Valencia saat Felix sudah berada di depannya.

“Kau berkata bahwa kau lebih takut ke-“

‘PLAK!!

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi Valencia. Tubuhnya mendadak gemetar saat menerima tamparan itu. Ia tidak menyangka bahwa Felix benar-benar akan menamparnya.

“Kita akhiri hubungan ini sekarang. Jalani hidup masing-masing dan jangan saling mengganggu. Jangan pernah menghubungiku lagi” ucap Felix, membuat Lisa tersenyum melihatnya.

Valencia terisak.

Air matanya tidak bisa dibendung lagi, tamparan itu lebih menyakiti hatinya. Dan juga kalimat perpisahan itu, semuanya membuat ia tidak bisa menahan air matanya lagi.

Valencia menatap Felix dengan air mata yang sudah membasahi pipinya, dia melihat bagaimana ekspresi seseorang yang baru saja menamparnya. Dan sialnya, Valencia tidak bisa membencinya. Hanya kekecewaan yang ia rasakan saat ini, dan rasa sakit di dadanya.

“Baiklah, cukup sampai disini. Dan terimakasih atas tamparannya!” Ucap Valencia dan pergi.

...----------------...

1
Celia Sulu
author tolong buat valencia pergi dari hidup Felix sementara waktu Thor sampai Felix sedar dengan perasaannya sendiri,kasihan valencia author
karina
lanjut
Triny Hadon
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!