"Bukankah itu suaminya Bu Daisy Elmira ya?" Bisik-bisik sebagian orang yang ada di Sekolahan TK di Kampung Pinus Buntu.
Bola mata indah itu berkaca-kaca, ketika sosok pria yang menikahinya 3 tahun lalu ada di layar televisi sedang mengadakan resepsi pernikahan super mewah dengan seorang aktris bernama Sasha Abigail.
Adnan Baskara pria tampan berusia 30 tahun itu hanya menikahi Daisy secara siri dengan alasan pernikahan mereka tidak mendapatkan restu.
"Jadi, ini alasan kepergianmu 3 bulan lalu yang hingga kini menjadi susah untuk aku hubungi? Kamu pergi bukan untuk meyakinkan keluargamu tentang hubungan pernikahan kita, tapi justru kamu menikah lagi."
"Apa aku yang terlalu bodoh? Atau sebenarnya kamu seorang pemain? Yang pasti, aku tidak butuh suami pengkhianat bermulut racun sepertimu. Jika dia pilihanmu, maka kamu harus melepaskanku di hadapan banyak orang supaya istri keduamu tahu jika dia hanya seorang PELAKOR!"
UPDATE SETIAP HARI.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merubah Total Penampilan
Spring bed, lemari kayu satu pintu, kompor, lemari es, meja kursi makan, sofa ruang tamu, karpet, peralatan masak, peralatan makan, keperluan mandi dan semua pernak pernik yang menurut Daisy diperlukan. Karena membeli barang-barang itu, Daisy harus mengeluarkan banyak uang. Beruntung hasil jual rumah mahar lumayan laku dengan harga tinggi.
Setiap hari, Daisy hanya termenung. Memikirkan cara menemukan keberadaan Adnan. Kalau bertanya tentang Adnan pada orang lain, takutnya dia dibilang halu kenal dengan Adnan yang notabennya ternyata bukan orang sembarangan.
"Aku harus bagaimana, cari kerja? Atau buat usaha sendiri." Gumamnya.
Kulit wajahnya sudah terlihat bersih dan tidak berjerawat seperti sebelumnya.
Rambut yang dibiarkan tergerai menambah aura berani seorang perempuan desa. Jangan karena terlahir dari kampung, orang lain boleh menganggapnya kampungan. Karena sejatinya kata kampungan hanya untuk orang yang tidak punya attitude atau pun etika bersosialita. Menganggap dirinya lebih tinggi daripada orang lain hanya karena penampilan. Daisy ingin membuktikan siapa dirinya.
Dua minggu telah berlalu, hari ini Daisy untuk pertama kalinya kembali keluar rumah setelah sebelumnya hanya mengurung diri di kamarnya. Beruntung isi kulkas penuh, lemari makan terisi aneka mie instan. Sehingga meskipun tidak keluat rumah, Daisy tidak mungkin akan kelaparan. Pertahanan hidup yang apik di tempat asing hanya seorang diri.
Dengan membawa secarik kertas, Daisy menuju Klinik kecantikan milik Maureen. Tidak sulit, karena tempatnya cukup terkenal di kalangan Sopir Taxi.
"Kita sudah sampai Non." Ucap Sopir Taxi di depan bangunan megah yang tidak disangka akan Daisy kunjungi sebagai langkah perjuangannya.
"Terima kasih Pak." Ucap Daisy lalu berjalan menuju meja pendaftaran.
"Ada yang bisa kami bantu?" Seorang pegawai dengan seragan pink maju sambil tersenyum ramah padanya.
"Saya... Bisakah bertemu dengan Maureen." Tanya Daisy dengan tersenyum canggung. Jujur seumur hidup, meskipun dari keluarga yang bisa dibilang terpandang. Daisy tidak pernah menginjakkan kaki di Klinik Kecantikan seperti ini. Baginya hidup saja apa adanya.
"Nyonya Maureen ada di dalam, sebentar saya akan sampaikan jika..."
"Tunggu, aku akan masuk dulu. Suruh dia menunggu giliran selanjutnya." Ucap seorang wanita berperut buncit tapi berpakaian sexy dan terbuka mendahului Daisy masuk ruangan Maureen.
Pegawai itu tidak bisa berkata-kata, karena perempuan itu salah satu pelanggan VVIP Klinik Maureen.
"Maaf Nona, boleh Anda menunggu sebentar lagi. Tadi itu Sasha Abigail, artis terkenal pelanggan setia Klinik sejak masih belum bersinar. Apalagi sekarang namanya melambung tinggi, kami memang diminta memprioritaskan kehadirannya." Ucap pegawai itu merasa sungkan. Apalagi melihat penampilan sopan Daisy. Dia berfikir jika Daisy juga bukan orang sembarangan meskipun sederhana.
"Tidak masalah, mungkin dia terbiasa merebut punya orang." Jawabnya ambigu.
Daisy tidak menyangka, jika dia bisa bertemu dengan Istri Kedua suaminya di Klinik milik Maureen. Berarti Daisy bisa mengulik perlahan tentang Sasha dari Maureen. Tapi Daisy harus waspada, dia tidak tahu apakah Maureen akan tetap membelanya jika tahu siapa Sasha.
Tidak mudah percaya orang lain, seharusnya Daisy tetap bersikap waspada. Sekalipun orang itu terlihat membelamu, tapi jika ternyata pelakor dalam rumah tanggamu adalah orang terdekatnya. Daisy rasa, semua bisa berubah. Untuk itu, biarlah sekarang dia tetap bungkam tentang siapa suaminya. Sampai Daisy mempunyai celah untuk menjatuhkan lawan dengan cara elegan.
Setelah menunggu selama 1 jam, akhirnya Sasha keluar dari ruangan dengan wajah yang lebih segar. Tapi terlihat aneh tanpa makeup. Tapi, apa pedulinya bagi Daisy. Baginya wanita yang berjalan angkuh itu hanya seorang pemungut SAMPAH!
Daisy masuk ke ruangan Maureen, kemudian langsung bicara blak-blakan kalau dia sudah diserobot antriannya.
"Padahal aku yang datang duluan, tapi karena Sasha seorang artis makanya dia lebih diutamakan ya." Sindir halus Daisy membuat Maureen tidak enak hati karena sungkan.
"Maafkan pegawaiku, seharusnya kamu tadi langsung telepon aku begitu Sasha yang disuruh masuk lebih dulu. Sebenarnya tidak seperti yang kamu pikirkan, tapi ada alasan lain."
"Aku akan ceritakan sambil perawatan ya, kamu silahkan berbaring dulu. Aku akan ubah semua wajahmu, eh... maksudku bukan struktur wajahnya tapi kondisi kulitnya supaya terlihat lebih putih, sehat dan glowing." Ucap Maureen sambil tangannya cekatan mempersiapkan aneka peralatan untuk perawatan. Tanpa didampingi asisten karena Maureen ingin sambil bicara lebih privasi.
"Sasha dulu adalah mantan tunangan Kakakku, mereka putus karena Sasha kembali mengejar cinta masa kecilnya. Lalu Kakakku menikah dengan Kakaknya Sasha untuk tetap melanjutkan perjodohan keluarga, tapi mereka bercerai karena mantan istri Kakakku itu selingkuh. Dan dari pernikahan itu mereka sudah dikaruniai dua orang anak, dan semua anaknya ikut Kakakku."
"Makanya, seperti masih ada ikatan. Aku tidak bisa melarang Sasha berbuat semaunya di Klinikku ini. Asal masih dalam batas wajar." Ucap Maureen sambil melaser spot di wajah Daisy yang membandel.
"Memangnya umur Kakak kamu berapa kok sudah punya dua anak?" Daisy entah mengapa tiba-tiba ingin tahu tentang Kakaknya Maureen.
"Kakakku sekarang umur 35 tahun, memang selisihnya 10 tahun denganku. Anaknya yang pertama perempuan usianya 10 tahun dan yang kedua laki-laki usianya 5 tahun. Mereka bercerai setelah anak kedua lahir, karena saat sedang hamil besar ketahuan Istrinya tidur dengan pria lain yang tak lain sahabat Kakakku sendiri." Ucap Maureen.
"Biarlah itu urusan Kakakku sendiri, aku tidak mau ikut campur. Lagian rumah tanggaku pun tak jauh beda, dikhianati oleh pasangan." Setelah melaser satu persatu dark spot di seluruh area wajah, kini Maureen merapikan alis dan bulu mata supaya nampak lebih lebat tapi tetap terlihat alami. Wajah Daisy terlihat sangat berbeda.
"Kamu cantik, kulitmu juga sebenarnya sehat meskipun warnanya tidak putih. Mau aku bikin putih sekalian atau hanya membuatnya lebih bercahaya? Karena dasar warna kulitmu kuning." Ucap Maureen tersenyum puas melihat hasil perawatan yang dia lakukan.
"Aku mau mempertahankan warna kulitku, karena ini adalah warisan leluhurku. Yang penting tidak kusam saja."
"Baiklah, kalau begitu kamu hanya butuh perawatan kulit dari luar. Akan aku beri kamu hand body racikanku yang belum pernah aku jual sebelumnya, karena biasanya aku pakai sendiri." Ucap Maureen.
"Terima kasih banyak." Ucap Daisy.
"Hmm... Boleh aku beri saran." Ucap Maureen menatap model baju Daisy yang terlihat sangat sederhana.
"Sebaiknya, jangan hanya rambut dan wajah yang kamu buat berubah. Tapi penampilanmu yang lain juga. Maaf, tapi pakaianmu tidak cocok digunakan di lingkungan kelas atas. Mungkin kamu harus belajar juga cara berpakaian yang lebih elegan."
"Baiklah, kalau kamu punya waktu. Tolong temani aku cari pakaian wanita kelas atas." Pinta Daisy.
Sebuah kode mengajak untuk merenung tentang arti sebuah komitmen yang tulus...😘
Cinta pertama mungkin memang sulit dilupakan karena seseorang yang berhasil menuai benih cinta pertama didalam hatimu.
Dan seseorang itu yang berhasil mengajarkan arti, menanamkan perasaan, menjabarkan makna cinta dengan cara yang tak terduga atau sebaliknya, dengan cara sederhana sekalipun.
Cinta terakhir dapat mencapai kedalaman yang lebih besar, karena seorang pasangan yang telah berkembang melalui hubungan masa lalu lebih mengenal dirinya sendiri dan tahu pasangan mana yang paling cocok...🥰
Kau berencana membuat anakmu jadi senjata untuk menghancurkan kehidupan mereka, bisa jadi senjatamu yg akan menghancurkan mu.
Ibarat pepatah "Senjata Makan Tuan",,,
Rencana atau tindakan jahat yang dibuat untuk mencelakai orang lain, tetapi justru berbalik mengenai diri sendiri.
Perbuatan buruk yang merugikan pelakunya sendiri.
Peribahasa ini sering digunakan sebagai nasihat agar tidak berbuat licik atau jahat karena keburukan itu akan kembali pada diri sendiri...🤨😰
kalo shiren nya tau bakalan sedih atau senang ya 😅
mendinglah dania ternyta anak tirimu cuma 1 dn masih bisa di bentuk sesuai keinginanmu 🤭