NovelToon NovelToon
Aset Besar Milik Istri Kecilku

Aset Besar Milik Istri Kecilku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mafia / Cintapertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Atik's

Semua orang terkejut saat bos besar mereka muncul dengan menggandeng seorang wanita muda. Karyawan pria terpesona karena lekuk tubuh dan aset besar yang terpampang itu, sementara karyawan wanita merasa cemburu pada sosok yang berjalan bersama atasan mereka.

"Turunkan pandangan kalian!" desis Vino dengan nada dingin. Banyak yang berbisik-bisik tentang Sea menyebutnya sebagai perayu ulung. Mendengar itu, David merasa darahnya mendidih. Ia berhenti, berputar, dan menatap tajam mereka yang berani menggunjing istrinya.

"Berani-beraninya kalian menyebut istriku penggoda!Kalian ingin mencari masalah, ya?"

Semua orang kaget saat tahu bahwa wanita yang mereka bicarakan ternyata adalah istri dari atasan mereka.

"A-ampun, Tuan. Kami tidak tahu kalau Nyonya adalah istri Anda!" kata salah satu dari mereka dengan nada takut.

David mendengus kesal. Wajahnya menjadi lebih lembut saat merasakan usapan halus di tangannya.

"Jangan emosi, sayang. Nanti mereka bisa ketakutan," bisik Sea den

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atik's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 10

10

"Siapa yang bilang tidak ada cinta, Vino? Aku ini mencintainya, bahkan sangat!" seru David, menolak anggapan itu.

Vino mengembuskan napasnya perlahan.

"Lantas, bagaimana dengan Nona Sea, Tuan Muda? Apakah Anda yakin Nona Sea memiliki perasaan yang sejalan dengan apa yang Anda rasakan?" Vino mengingatkan dengan hati-hati.

Ucapan Vino terasa seperti pisau yang menghujam ulu hati David. Seketika, David melayangkan tatapan tajam nan mematikan kepada sosok yang selalu setia mendampinginya itu.

Vino menelan salivanya dengan susah payah, terintimidasi oleh pandangan Tuan Mudanya yang begitu menakutkan. Pikirannya langsung kalut, mencari-cari kesalahan apa yang baru saja ia perbuat.

"Kalau begitu, aku akan memastikan dia merasakan hal yang sama denganku, Vino. Apa pun caranya. Walaupun dia menolak, aku tidak peduli. Sea tetap milikku, satu-satunya wanita yang pantas mendampingiku!" ucap David dengan nada tegas dan dingin.

"Saya mengerti, Tuan Muda," sahut Vino.

' Kupikir Tuan Muda akan murka padaku. Berurusan dengan orang yang sedang kasmaran ternyata lebih sulit daripada menghadapi ratusan musuh. Semoga saja aku tidak terseret dalam drama percintaan Tuan Muda dan Nona Sea,'gumam Vino.

"Jangan senang dulu, Vino. Apa yang kau khawatirkan itu sudah terbaca olehku. Siap-siap saja, karena setelah ini kaulah orang pertama yang akan ku buat pusing untuk urusan gadis kecil yang tidak peka itu."

"Jika kau mengerti, cepat cari ide bagaimana caranya agar Sea bisa menyadari perasaanku!"

Vino hanya bisa pasrah dan menghela napas dalam hati.

Kini, tugas berat itu langsung menjadi tanggung jawab pertama yang harus ditanggung oleh Vino.

"Emm... Bagaimana kalau kita mulai dengan 'menjaga' Nona Sea agar selalu berada di dekat Anda, Tuan Muda?" Vino mencoba memberikan saran.

Berhasil atau tidak, yang penting Vino sudah menunjukkan kesetiaannya sebagai pelayan Tuan Muda.

"Maksudmu bagaimana?" tanya David.

"Membuat Nona Sea sibuk dengan kegiatan!" jawab Vino.

David merasa tersinggung dengan usulan itu.

"Aku tahu Sea itu polos, tapi apa perlu kau sindir dia di depanku, Vino?" ujar David dengan nada kesal.

Aduh, salah lagi... batin Vino menyesal.

"Bukan begitu maksud saya, Tuan Muda! Mohon jangan salah paham dulu!" Vino berusaha menjelaskan dengan panik.

Celaka. Pria dingin dan keras kepala ini salah paham dengan ucapanku.

"Kalau begitu, cepat jelaskan apa maksudmu tadi sebelum kulempar kau ke Kamboja dan pulang tinggal nama!" ancam David dengan nada kesal.

Vino menarik napas dalam-dalam sebelum menjelaskan. Ia butuh banyak oksigen untuk menghadapi kegilaan Tuan Mudanya itu.

"Begini, Tuan Muda. Nona Sea belum menyelesaikan pendidikannya. Maksud saya, kita tawarkan padanya untuk melanjutkan sekolah. Nilai akademiknya cukup baik, dan menurut saya dengan tawaran itu, Tuan Muda akan lebih mudah membuatnya bergantung pada Anda. Dengan begitu, Nona Sea tidak akan berpikir untuk kabur. Lebih bagus lagi jika Nona Sea sadar bahwa Tuan Muda punya perasaan istimewa padanya!" jelas Vino panjang lebar.

"Lalu, apa hubungannya dengan dia berada dalam jangkauanku, Vino?" tanya David, masih belum sepenuhnya mengerti.

Vino menghela napas panjang. Kenapa cinta bisa membuat orang sepintar Tuan Muda jadi sedikit... lambat? batinnya.

"Tahun ajaran baru akan segera dimulai,  Tuan Muda. Jika Nona Sea bersedia melanjutkan sekolahnya, maka dalam kurun waktu itu, dia harus ikut les privat untuk mengejar ketertinggalan Tuan Muda!" jelas Vino.

Dalam hati, Vino berdoa agar Tuan Mudanya ini segera paham dan tidak bertanya lagi.

Mata David langsung berbinar mendengar penjelasan itu. Ia tersenyum tipis ke arah Vino, yang kini hanya bisa pasrah dan harap-harap cemas.

"Persiapkan semuanya. Cari guru privat terbaik untuk Sea. Ingat, harus wanita, tidak boleh pria. Aku tidak mau Sea dilihat pria lain selain aku. Kau mengerti, bukan?" tanya David dengan tegas.

Vino mengangguk pelan, akhirnya.

"Lalu, bagaimana dengan Nona Sea sendiri, Tuan Muda?" tanya Vino.

David menyingkai rambutnya dan meremang.

"Itu urusan nanti. Sekarang ayo kita cari Sea!"

*****

Sea melirik ke kanan, lalu ke kiri. Saat ini, ia berdiri di tengah jalan, kedua tangannya ditarik oleh Erna dan bosnya. Sea menjadi pusat perhatian.

"Lepaskan dia!" kata David dengan nada dingin sambil menatap tajam Erna.

Erna, tanpa sedikit pun rasa takut, membalas tatapan David dengan sorot mata yang sama tajamnya. Keberaniannya itu membuat Vino, yang mengawasi dari kejauhan, merasa tegang, berdiri di samping Tuan Mudanya, Vino menarik napas dalam-dalam.

"Nona Erna, tolong lepaskan tangan Anda dari Nona Sea!" pinta Vino dengan nada mencoba menenangkan.

"Kenapa harus aku? Suruh saja Tuan Muda-mu itu yang melepaskan tangan dari 'gadis kecil' ini!" balas Erna dengan ketus.

"Gadis kecil?" ulang David dengan nada sinis.

Rahang David mengatup rapat. Ia tidak suka ada orang lain yang memberi julukan pada Sea, apalagi julukan itu terdengar lebih manis dari yang pernah ia berikan. Tanpa sadar, genggaman tangan David pada Sea semakin erat.

"Bos, Kak Erna, kalian sudah selesai berdebatnya? Kalau sudah, tolong lepaskan aku. Sepertinya tulang tanganku mau patah!" rintih Sea kesakitan.

Sea dan Erna sedang dalam perjalanan ke mall ketika tiba-tiba empat mobil mewah menghadang jalan mereka.

Sea yang melihat bosnya keluar dari salah satu mobil, segera menghampirinya. Namun, sebelum Sea sempat bertanya apa pun, Erna sudah menarik tangannya, berusaha membawanya kembali ke mobil. Bosnya tak tinggal diam dan menahan Sea. Alhasil, terjadilah aksi tarik-menarik antara Erna dan bosnya, dengan tangan Sea yang menjadi korban.

David dan Erna baru menyadari bahwa tindakan mereka telah menyakiti Sea. Mereka segera melepaskan Sea dan memeriksa tangan kurusnya yang sudah memerah.

"Ya ampun, kenapa tanganmu kecil banget, sih?" tanya Erna terkejut.

"Soalnya nggak pernah dikasih pupuk, Kak," jawab Sea asal.

Vino menunduk, berusaha menyembunyikan tawanya.

'Nona, Anda memang lucu,' batin Vino.

Erna mendengus. Ia tahu betul bahwa sahabatnya itu hanya bercanda.

"Yang mungil ini nggak pernah keliatan berkembang deh."

"Kembang-kembang? Kau kira tanganku ini bunga yang mau disiram apa?!"omel Erna sambil mengusap lembut pergelangan tangan Sea.

Sea tersenyum lega. Meski omongan Erna selalu terdengar kasar dan sombong, dia bisa rasakan betapa wanita itu peduli padanya. Sekarang hidup Sea terasa penuh kebahagiaan karena ada dua orang yang benar-benar menyayanginya.

'Anak ini benar-benar menganggapku sebagai kakaknya. Sepertinya aku harus segera bertindak sebelum pikiran itu merasuki otaknya yang lugu. Tunggu saja sampai waktunya tiba, Sea,'

David meniup lembut bekas kemerahan di pergelangan tangan Sea dengan sangat hati-hati, seolah takut tangan sekecil itu akan remuk jika ditiup terlalu kencang.

"Bos, kenapa ditiup-tiup?" tanya Sea dengan polos.

"Supaya nggak sakit lagi," jawab David dengan lembut.

"Oh, kirain Bos lagi ngapain!" sahut Sea.

Bibir Erna berkedut menahan tawa.

"Rasain!" ejek Erna sambil menjulurkan lidahnya.

1
azka
👋
Uji Coba
Mr p
Uji Coba
dari awal baca sampai bab 21 masih ok. alur masih nyambung. semoga kedepannya tidak ada pelakor ya Thor. semangat nulisnya. aku akan setia padamu seperti David ya g setia pada Sea. wkwkwk.. ku tunggu dobel update setiap hari
Uji Coba: dari awal sampai bab 21 dibikin senyum-senyum sama tingkah Sea dan David. semoga kedepannya tidak ada drama pelakor ya Thor. tapi ya terserah author lah. aku akan setia padamu.. wkwkwk.. seperti David yang setia pada istri kecilnya yang agak oon.. Ups... bukan ngejek ya Thor, ya. 😍😍
total 1 replies
Uji Coba
🤣
azka
Sea bikin ngakak brutal🤣🤣
sabun
Sea Sea😎😎
sabun
semangat💪💪
Mama Farez
buatlah karya dengan fikiran sendiri jangan menjiplak karya orang lain..
karna cerita anda sama dengan orang lain yg judulnya istri kecil sang pewaris cuma yg beda cm nama tokohnya...klu gak percaya cb cek dia udah ada bab 2 hargailah karya orang tor ...
jangan asal ketik kasihan orang yg udah mikir2 eh gak tau udah d jiplak
baru 2
nice
baru 2
😍
baru 2
sangat puas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!