NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Istri Terabaikan

Transmigrasi Ke Tubuh Istri Terabaikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / CEO / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: eka zeya257

Emma tak pernah menyangka akan mengalami transmigrasi dan terjebak dalam tubuh istri yang tak diinginkan. Pernikahannya dengan Sergey hanya berlandaskan bisnis, hubungan mereka terasa dingin dan hampa.

Tak ingin terus terpuruk, Emma memutuskan untuk menjalani hidupnya sendiri tanpa berharap pada suaminya. Namun, saat ia mulai bersinar dan menarik perhatian banyak orang, Sergey justru mulai terusik.

Apakah Emma akan memilih bertahan atau melangkah pergi dari pernikahan tanpa cinta ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Vincent menundukkan kepalanya, ia tidak berani menatap wajah Sergey saat ini. Ketakutan menjalar di seluruh tubuhnya, terlebih ia baru kali ini melihat Sergey begitu marah.

Vincent menundukkan kepalanya, tangannya mengepal di atas paha. "Tidak, Tuan. Aku tidak mengabaikan perintah Anda."

Sergey mencondongkan tubuhnya ke depan, kedua sikunya bertumpu pada lutut, menatap Vincent tanpa berkedip.

"Lalu bagaimana kamu menjelaskan ini? Eleanor hampir mati, Vincent. HAMPIR MATI!" bentak Sergey.

Vincent mengepalkan tangannya lebih erat, kukunya hampir menusuk telapak tangannya sendiri. "Saya minta maaf, Tuan. Tapi saya benar-benar tidak tahu kalau nyonya dalam keadaan bahaya, Tuan."

"Maaf tidak akan cukup untuk menebus kelalaianmu, Vincent!" amarah Sergey tidak terkendali lagi.

Sergey bangkit dari duduknya dengan gerakan kasar, matanya berkilat tajam menahan emosi. Vincent menelan ludah, napasnya pendek dan berat. Ia tahu tidak ada alasan yang bisa meredakan amarah Sergey saat ini.

"Kamu bertanggung jawab atas keselamatan Eleanor!" suara Sergey menggema di ruangan itu. "Bagaimana bisa kamu tidak tahu?"

Vincent tetap menunduk, tapi suaranya terdengar lirih saat menjawab, "Saya seharusnya lebih waspada... saya gagal menjalankan tugas saya, Tuan."

Sergey menghela napas panjang, mencoba mengendalikan emosinya meski amarahnya masih membara.

"Aku sudah memberimu kepercayaan penuh, Vincent. Dan kamu mengecewakanku."

Vincent merasakan dadanya sesak. Ia lebih rela dihukum fisik daripada mendengar kata-kata itu dari Sergey.

"Tuan... saya akan menebus kesalahan saya," ucap Vincent suara terdengar bergetar.

Sergey mendekat, berdiri tepat di depan Vincent. "Kamu punya satu kesempatan. Temukan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini, atau jangan pernah muncul di hadapanku lagi."

Vincent akhirnya mengangkat kepalanya, menatap mata gelap Sergey yang penuh ketegasan.

Ia mengangguk. "Saya mengerti, Tuan."

Tanpa menunggu lebih lama, Vincent bangkit dan berjalan keluar dengan langkah cepat. Ia tidak bisa gagal lagi. Harga dirinya dan nyawanya kini menjadi taruhannya.

Selepas kepergian Vincent, kini Sergey mengumpulkan semua bodyguardnya di halaman rumah.

"Sebagian dari kalian berjaga di rumah ini, dan sebagian lagi cari semua rekaman CCTV di jembatan tempat istriku mengalami penyerangan. Kumpulkan semuanya besok pagi!" titah Sergey tidak terbantahkan.

Para bodyguard Sergey serempak mengangguk tanpa ragu. Mereka tahu betapa seriusnya situasi ini. Eleanor bukan hanya istri Sergey, ia adalah pusat dunianya.

"Jangan ada yang lengah. Aku ingin laporan detail, sekecil apa pun petunjuk yang kalian temukan," lanjut Sergey, matanya menyapu wajah setiap orang di hadapannya.

"Dan satu lagi, jika ada yang mencoba menghalangi kalian, beri peringatan. Jika mereka tetap keras kepala..." Sergey berhenti sejenak, menatap para bawahannya tajam. "Lakukan apa yang perlu dilakukan, kalau perlu habisi mereka sekalian."

Mereka semua paham. Perintah Sergey bukan sekadar ucapan. Itu adalah peringatan yang tidak bisa mereka remehkan begitu saja.

"Tidak ada yang boleh tidur malam ini sebelum kita menemukan petunjuk," tambahnya.

Beberapa orang segera berpencar, masuk ke dalam rumah untuk berjaga, sementara yang lain menuju lokasi kejadian. Sergey tetap berdiri di tempatnya, tangan pria itu mengepal di sisi tubuh. Ia menahan amarah yang hampir meledak.

Pikirannya terus berputar, siapa yang berani menyentuh Eleanor? siapa yang cukup nekat untuk menantang dirinya?

"Aku harus memperketat penjagaan untuk Eleanor." Gumam Sergey yakin.

***

Di lain tempat, Noah sedang menyesap minuman alkoholnya. Ia tidak sendiri melainkan bersama seseorang yang sangat ia kenal.

"Ada apa kamu menemuiku?" tanya Noah pada orang itu.

"Aku ingin menawarkan kerjasama denganmu," wanita itu menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. "Ayo singkirkan Eleanor bersama-sama."

Noah mendongak, ia menatap datar wanita itu. "Apa kamu gila, Aria?"

Aria tersenyum tipis, matanya berkilat penuh keyakinan. "Aku sangat serius, Noah. Eleanor sudah terlalu lama berdiri di jalanku, dan aku tahu kamu juga punya alasan untuk menyingkirkannya."

Noah menghela napas berat, menaruh gelasnya di meja dengan sedikit hentakan.

"Dengar, aku memang punya masalah dengannya, tapi itu bukan berarti aku ingin menyingkirkan dia dengan cara yang kamu maksud." Jawab Noah.

Aria menyilangkan kakinya, memainkan jari di tepi gelasnya. "Jangan pura-pura suci, Noah. Aku tahu kamu juga menyimpan dendam. Aku hanya menawarkan solusi yang lebih... permanen."

Noah menyipitkan mata, ekspresinya tak terbaca. "Kamu yakin bisa melakukannya?"

"Aku punya sumber daya dan rencana yang matang," jawab Aria santai. "Kita hanya perlu bekerja sama. Kamu dapat keuntungan, aku dapat kebebasan. Win-win, bukan?"

Hening sejenak. Noah menatap wajah Aria dengan penuh pertimbangan. Ia tahu betapa berbahayanya wanita itu jika sekali terlibat, tidak akan ada jalan keluar yang mudah untuk bisa bebas darinya.

"Aku butuh waktu untuk berpikir," katanya akhirnya.

Aria terkekeh. "Ambil waktumu, tapi jangan terlalu lama. Kesempatan ini tidak akan datang dua kali."

Ia berdiri, mengambil tasnya, lalu membungkuk sedikit mendekati Noah. Sorot mata Aria penuh intimidasi, hingga membuat Noah sedikit merinding.

"Jangan buat aku menunggu, Noah," bisiknya sebelum melangkah pergi, meninggalkannya dalam kebimbangan.

Selepas Aria pergi, Noah meletakan gelas alkoholnya ke atas meja. Ia menoleh ke arah jendela besar yang menampilkan pemandangan kota Italia yang bermandikan cahaya malam.

Gedung-gedung tinggi berdiri megah, lampu-lampu jalan berpendar, dan kendaraan yang lalu-lalang menciptakan siluet kota yang nyaris sempurna.

Namun, pikiran Noah jauh dari keindahan itu. Ia masih memikirkan ucapan Aria tadi, tawaran berbahaya yang bisa mengubah segalanya memang sangat menggiurkan.

Tapi, konsekuensi yang harus ia ambil juga sangat tinggi. Keluarga Eleanor bukan orang sembarangan, jika mereka tahu putri mereka dalam bahaya pasti mereka akan mencarinya sampai dapat, bahkan ke lubang semut sekalipun mereka akan terus mengejarnya.

"Sial!" umpat Noah.

Tangannya mengepal di atas meja. Ia tidak bisa membiarkan dirinya terseret begitu saja dalam permainan Aria, tapi di sisi lain, ia tahu wanita itu tidak akan mundur begitu saja.

Noah menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan pikirannya. Ia butuh rencana, dan yang paling penting, ia harus memutuskan apakah akan menolak Aria dan menghadapi konsekuensinya, atau menerima tawaran itu dan menanggung risiko yang lebih besar?

"Haa..." Noah menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa. "Kalau aku menginginkan perusahaan Rose Hospitality Group. Aku memang harus menyingkirkan Eleanor."

Di tengah kebingungan yang ia rasakan, tiba-tiba ketukan di pintu ruangan tersebut terdengar. Noah menegakan kembali tubuhnya, dan menatap pintu di depannya.

"Masuklah." Jawab Noah.

Saat pintu terbuka lebar, sosok pria berpakaian rapi langsung menunduk hormat pada Noah.

"Selamat malam, Tuan." Sapa pria tersebut.

Noah mengangguk singkat, "Ada apa?"

"Saya ingin melaporkan bahwa rencana Anda gagal, Tuan."

Seketika raut wajah Noah berubah dingin. "Apa maksudmu dengan gagal?"

1
Kim nara
Lea selalu Keren y thor
Zee✨: Hooh, harus dong hehe
total 1 replies
Murni Dewita
double up thor
Zee✨: Bsk yak kalo senggang hehe
total 1 replies
Murni Dewita
💪💪💪💪lea
Murni Dewita
👣
Dsy_Sagitariuzz
mantap lea👍🤣
🍏A↪(Jabar)📍
next
🍏A↪(Jabar)📍
dilepaskan dengan cara di DORR
Zee✨: biar nggak jadi beban mulu kak🤣
total 1 replies
Kim nara
Sargey tuh sebenar nya cinta ga sih thor sama lea ak tak paham sama si sargey
Zee✨: oke, nanti yak aku bikin dulu 😉
Kim nara: Iya Pov sargey thor sebenar nya dia cinta apa ga ama si lea
total 3 replies
rachma yunita
emang ada apa antara Sergey dan Nikolay?
Zee✨: ada masalah hoho
total 1 replies
🍏A↪(Jabar)📍
next
Wahyuningsih
Menyeblkn sekli aria, thor buat buat aria menderta biar nyakho dia n buat noah jga sma2 mendrita d t nggu upnya kmbli thor yg buanyk n hrs tiap hri sellu jga keshtn seeeeeeemaaaangaaaaaaaaaaat
thor 😄😄😄😄😄😄
Dsy_Sagitariuzz
naoaaaaaah kau dlm bhy 😎
Dsy_Sagitariuzz
suruhan siapa tuch🤔
Zee✨: siapa ya??? masih misteri wkwk
total 1 replies
Kim nara
Keren Lea keren
ika yanti naibaho
Luar biasa
Cahaya yani
hadur othor mmbawa kopi utkmu,.
Zee✨: selamat datang kakak🥰🥰
total 1 replies
Aretha Shanum
ko lama bngt kpn pisahnya, jadi bosen alurnya
Kim nara
Lea kamu keren love u lea😘😘😘
Dsy_Sagitariuzz
ajak cerai aja lea 🤭
Dsy_Sagitariuzz
terlalu banyak rahasia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!