"Ibumu pembunuh!"teriak Amanda.Dadanya bergemuruh.Emosinya berkobar-kobar melihat sang putri kecilnya kini meregang nyawa karena ulah mertuanya.
"Kamu mengatakan ibuku seorang pembunuh?Dia itu mertuamu!Yang berarti ibumu juga Amanda!"teriak Richard tak mau kalah.Ia tak mau ibunya dituduh sebagai pelenyap nyawa putrinya.
Amanda,seorang istri yang harus mencari nafkah karena suaminya , Richard tak mau bekerja setelah dipecat dari tempatnya bekerja.Ia harus mengasuh putrinya yang masih berusia dua bulan,namun tanpa sepengetahuan Amanda,ibu mertuanya memberikan makanan yang belum boleh dikonsumsi oleh bayi , hingga sang anak meninggal dunia.
Bagaimana kelanjutan kisahnya?Ikuti terus yuk kisah mereka🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diandra Deanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 12
Amanda diam sejenak di mobil,lalu ia mendapatkan ide yang bagus."Kita ke jalan pattimura ma"ucapku.
Tanpa bertanya lebih banyak lagi,bang rangga mengemudikan mobilnya menuju jalan yang ku sebut.
"Pasti ada yang disembunyikan oleh teman-teman ibu.Kalau tidak ada,nggak mungkin mereka tak mengizinkanku di dalam gedung".Selang beberapa menit,akhirnya kami sampai di rumah Bu Ayu.
"Amanda?Kamu ngapain ke sini?"tanya Bu Ayu.
"Aku tadi habis dari gedung serbaguna,namun langsung diusir.Aku rasa ada yang disembunyikan oleh mereka"jawab Amanda.
Bu Ayu tertawa."Aku bukan ketua mereka lagi karena mereka telah memfitnahku sejak meninggalnya anakmu."
"Aku mencari bukti dan menemukan bukti kalau mereka semua adalah orang-orang yang munafik.Namun,aku malah difitnah"jawab Bu Ayu.
Amanda menghela nafas.
"Kalau kamu mau mencari bukti,saya bisa menemani"ucap Bu Ayu lagi,yang langsung ku setujui."Mau bu"ucap Amanda.
Bu Ayu langsung bersiap-siap,lalu menuju rumah ketua organisasi.Terlihat di rumah tersebut ternyata ada beberapa orang.Mereka sedang asik duduk di teras rumah sambil menyuapi beberapa balita.
"Ayo ikut denganku"ajak Bu Ayu.Amanda serta mamanya mengikuti langkahnya.Mereka menyambut Bu Ayu dengan baik,hingga pandangan Amanda tertuju pada ruang tamu.Ada seorang anak yang masih bayi,terlihat sedang disuapi.Mama langsung menyiapkan ponsel.
"Loh Nak?Kenapa anakmu disuapi ini?Berapa bulan usianya?"tanya Bu Ayu pada seorang perempuan yang terlihat masih muda.
"Usianya baru satu bulan bu.Ngga apa-apa,kaka sepupunya yang lain juga seperti ini,disuapi makan sejak bayi"jawab perempuan muda itu.
"Loh , Bu Astri tidak marah kah?"tanya Bu Ayu kembali.
"Nggak akan bu.Orang beliau dan teman-temannya yang mengajariku.Hanya saja,memang baru-baru ini cucu tante ratna meninggal.Soalnya dia tidak hati-hati"imbuhnya lagi.
Amanda mengangguk dan langsung berdiri.Bu Ayu pun langsung berpamitan.
"Itulah mereka.Perbuatan dan perkataan mereka sangat tidak sama.Mereka sering terlihat seperti malaikat,tapi aslinya berbanding terbalik."
Mereka kembali ke gedung serbaguna tempat seminar ibu mertua Amanda.Dengan bantuan orang yang masih suka dengan Bu Ayu,akhirnya mereka bisa memperlihatkan video menantu Bu Astri yang sedang menyuapi anak bayinya makan serta semua percakapan tadi.
Wajah mereka semua kaget,termasuk Bu Ratna.
***
Pov Richard
"Iya dan mulai sekarang lebih baik kalian mencari rumah untuk kalian tempati."jawab Amanda.
Sejujurnya aku sangat terkejut.Bagaimana bisa dia memiliki rumah yang tidak aku ketahui.
Belum selesai dengan rasa terkejutku,ibu tiba-tiba bersimpuh di hadapan Amanda untuk meminta maaf.Aku diam menatap ibuku yang sedang memohon kepada istriku.Pun sempat aku melirik Mbak Arin yang ternyata sedang merekam kejadian ini.Dan Amanda langsung berubah menjadi lebih lembut dan baik.
"Hah , ibu merencanakan apa lagi sih?Atau kami yang masuk dalam permainan Amanda?."Aku tak banyak berbicara,namun ketika kami dipersilahkan untuk masuk dan melihat Amanda sangat baik,aku menjadi curiga dengan dia.
Ternyata benar dugaanku.Amanda hanya menjalankan rencananya.Diam-diam ia merekam semua pembicaraan kami saat ia sedang mengambil minuman.Tak ada satu pun dari kami yang curiga dengan sikap Amanda.
Hinaan demi hinaan ia lontarkan kepadaku dan keluargaku,sehingga kami memilih untuk pergi saja.
Dan keanehan terjadi lagi,karena Amanda tak menahan mobil yang kami pakai.
"Kok aneh ya Amanda.Kenapa dia masih membiarkan kita membawa mobil ini?"tanya Lisa.
Saat kami sudah agak jauh dari rumah Amanda yang baru,aku juga tersadar.Kenapa dia membiarkan saja aku membawa mobil yang notabene miliknya?
"Ah , mungkin saja dia lupa"gumamku.
"Baguslah.Kita kan jadi punya kendaraan.Untuk sementara kita jangan bertemu dengan dia dulu.Dan segera bawa ibu ke gedung serbaguna.Uang sedang menantiku"ucap Ibu.
Aku mengerutkan dahi."Ibu akan jadi pemateri lagi?"tanyaku.
"Iya"jawab ibu singkat.Aku pun segera memutar balik arah mobil menuju tujuan.Setidaknya kita akan mendapatkan uang hari ini.
Bersambung...
