NovelToon NovelToon
Peak Of Sadness (Puncak Kesedihan)

Peak Of Sadness (Puncak Kesedihan)

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Balas Dendam / Single Mom / Janda / Crazy Rich/Konglomerat / Dendam Kesumat
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Elena Prasetyo

Aku masih ingat tangisan, tawa dan senyum pertamanya. Aku juga masih ingat langkah pertamanya. Saat dia menari untuk pertama kali. Saat dia menangis karena tidak bisa juara kelas. Aku masih ingat semuanya.

Dan sekarang, semua kebahagiaan itu telah direngkuh paksa dariku.

Aku tidak memiliki apa-apa selain dia
Dialah alasanku untuk hidup sampai sekarang.
Tidak bolehkah aku menghukum perampas kebahagiaanku?


Ini adalah novel diluar percintaan pertama penulis, mohon dukungannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

"Ratna!!" panggil Yani saat Ratna berada di depan lift untuk turun ke parkiran.

Dia menoleh dan melihat rekan kerjanya yang tadi masih sibuk berusaha mengejar.

"Kamu sudah selesai?" tanya Ratna.

"Belum. Besok saja dilanjutkan"

"Hemm"

Lift terbuka dan beberapa orang termasuk Ratna masuk ke dalamnya. Suasana hening sampai lift tiba di lobi.

"Kamu mau pulang?" tanya Yani ketika mereka berjalan bersama ke parkiran. Ratna menoleh ke arah rekan kerjanya selama belasan tahun itu.

"Yani ... "

Ingin sekali Ratna bicara tapi tenggorokannya terasa kering. Membuat kata-kata yang telah dipersiapkan dengan baik tidak dapat keluar dengan lancar. Tapi ini adalah kesempatan terakhir Ratna untuk melakukan ini. Jadi ...

"Yani ... Tolong nanti kalau ada apa-apa, kamu yang urus semua ya"

Akhirnya kata-kata itu keluar juga setelah Ratna berhasil melawan keraguannya. Tanpa perlu mendengar jawaban, Ratna segera masuk ke dalam mobil. Membawanya ke perjalanan terakhir yang akan mengakhiri segalanya.

Tidak sulit mendapatkan nomor kamar anak pengusaha kaya itu. Ratna hanya perlu mengatakan kalau dia adalah kerabat dari istri pengusaha dan penjaga lobi rumah sakit dengan mudah memberikan informasi kamar dan jam besuk.

Dia berjalan melalui beberapa koridor rumah sakit. Melewati banyak dokter dan suster yang sedang bersiap memeriksa pasien, lalu sampai di salah satu kamar rawat paling bagus di rumah sakit itu.

Ratna masuk dan tidak mendapati siapapun ada di dalam kamar tersebut. Hanya ada ranjang kosong yang kelihatan baru saja ditinggal oleh pemiliknya.

Apa laki-laki itu sedang melakukan pemeriksaan?

Bukankah seharusnya laki-laki itu mengalami luka serius dan tidak dapat bergerak dengan mudah?

Apa yang harus dia lakukan sekarang?

Lalu nampak sobekan kertas dengan bau tembakau yang khas.

Apa laki-laki itu sedang merokok sekarang? Di taman?

Tidak mungkin

Untuk menjaga nama baik orang tua kaya, anak pengusaha itu tidak akan pernah ingin terlihat merokok di taman rumah sakit.

Kalau begitu ... Ratna melihat ke langit-langit dan segera melangkah pergi dari kamar pasien. Berpapasan jalan dengan seorang pria paruh baya yang memiliki aura kaya. Ratna menatap tajam mata pengusaha kaya itu untuk beberapa detik sembari terus melangkah ke arah lift.

Hanya dalam waktu tiga menit, dia sampai di sebuah lantai kosong. Terbentang di atasnya langit hitam dengan hiasan bintang yang sinarnya redup karena bulan tidak dalam posisi menyala penuh malam ini.

Membuat lantai itu terlihat lebih gelap dengan hanya beberapa lampu yang bertugas menyinari nama rumah sakit di sisi sebelah timur gedung rumah sakit.

Dan tampaklah sesosok laki-laki dengan baju khas pasien, juga tangan dan kaki penuh gips di sebelah kanan. Berdiri di dekat tepi gedung rumah sakit. Mengepulkan asap yang menghilang beberapa detik setelah mencapai ketinggian tertentu.

Rupanya Ratna tidak membutuhkan obat yang telah dia persiapkan. Dengan sebuah dorongan yang tak begitu kuat. Juga gaya gravitasi yang akan membantunya. Tugasnya akan segera usai dalam waktu singkat.

Hanya tinggal beberapa langkah saja lalu laki-laki itu berbalik. Melihat Ratna dengan senyum jahatnya.

"Ternyata kau datang juga" kata laki-laki itu menyeringai.

Ternyata laki-laki di depan Ratna itu telah menunggunya.

"Kau sudah tahu" jawabnya tidak terkejut karena laki-laki yang ada di depannya seolah mengetahui niat Ratna yang datang.

"Kau pikir aku tidak akan curiga kalau dia temanku tiba-tiba mati?? Dan kecelakaan itu. Cukup pintar. Sayang sekali aku memiliki peralatan yang lengkap untuk melindungi diri"

Lalu laki-laki itu berbalik, memperlihatkan wajahnya. Benar-benar sama dengan yang ada di berkas itu. Seorang laki-laki dengan wajah dan senyum penuh kesombongan.

"Dan sekarang kau ingin membunuhku? Dengan cara apa? Bukankah kedatanganmu ke rumah sakit ini terekam semua CCTV yang ada di beberapa tempat? Kau tidak akan bisa lolos kali ini"

Ratna mengeluarkan botol obat kecil dan jarum suntik yang ada di dalam kantung bajunya. Membuangnya ke lantai dan menginjaknya. Dia tidak membutuhkannya lagi.

"Racun? Jadi kau akan membunuhku dengan cara itu? Hahahahaha. Kupikir aku terkapar di atas ranjang? Sayang sekali merusak rencanamu. Tapi aku bukan orang yang lemah. Badanku begitu kuat sampai sebuah kecelakaan tidak akan dapat membuatku lumpuh"

Laki-laki itu melepas gips di kaki dan tangannya, seolah mempertontonkan kekuatan di depan Ratna. Tapi dia terus melihat ke arah laki-laki itu tanpa ekspresi.

"Sekarang apa rencanamu? Kau ingin membunuhku dengan adu kekuatan? Seorang wanita paruh baya sepertimu yang tidak pernah berlatih bela diri ingin melawanku? Kau benar-benar berani"

Ratna mengambil satu langkah mendekati laki-laki itu.

"Kau benar-benar ingin melakukan ini? Akan kupastikan kali ini kau yang mati. Bukan aku!!!" bentak laki-laki itu.

Tapi Ratna tetap tenang dan kembali mengambil satu langkah ke arah laki-laki itu.

"Sejak kecil, aku telah mengambil kelas taekwondo dan jujitsu. Kupastikan kau akan mati hanya dengan satu pukulan dariku" ancam laki-laki itu lagi.

Dan Ratna mengambil satu langkah lagi. Memberikan tekanan dalam keheningan yang cukup untuk membuat laki-laki itu bersiap menggunakan keahliannya.

"Kematian anakmu adalah takdir. Siapa yang tahu kalau setelah aku lempar dari mobil, anakmu akan kehabisan darah? Padahal kalau dia hidup, aku pasti akan mencarinya lagi. Untuk membuatnya kembali memuaskanku!! Hahahahaha"

Dasar laki-laki biadab!!!

Putrinya yang cantik memang mengalami hari yang sangat sial karena bertemu dengan ketiga setan yang berwujud seperti manusia ini. Dua setan telah kembali ke neraka. Dan satu setan paling jahat ini. Ratna akan menyeret setan paling jahat ini ke neraka bersamanya.

Tanpa ancang-ancang, secara mendadak, Ratna berlari ke arah laki-laki itu. Memegang erat kerah baju laki-laki itu dan meloncat keluar dari pembatas tepi gedung. Membuat tubuhnya tergantung bebas di dinding gedung. Tidak jatuh karena tangannya berpegangan pada kerah baju laki-laki biadab itu.

"Apa yang kaulakukan???!!!" teriak laki-laki itu.

Ratna lalu tersenyum.

"Kalau aku tidak bisa membunuhmu. Aku akan membawamu mati bersamaku!" katanya dengan nada yang sangat tenang. Membuat lawan yang dibuatnya penahan agar tidak jatuh dari ketinggian enam lantai mulai ketakutan.

"Apa??! Kau gila?? Lepaskan aku!!"

Laki-laki itu mulai berusaha untuk melepaskan pegangan tangannya dan seketika, Ratna berteriak keras.

"JANGAANNNNN!!!!!! JANGAN BUNUH AKU!!! TOLONGGG!!!! JANGAN BUNUH AKU!!" teriakanya yang begitu kencang membuat beberapa orang mulai memperhatikan tubuh Ratna yang tergantung di atap gedung rumah sakit.

"Apa yang kau lakukan?!!" tanya laki-laki itu menghentikan usahanya untuk melepas pegangan Ratna.

"Apa orang tuamu bisa membuatmu terlepas dari hukuman sekarang?"

"Apa??!"

Setelah kematian Tia, Ratna tak lagi memiliki kekuatan untuk hidup. Dia tak lagi memiliki tujuan dan harapan hidup. Rencananya, setelah memastikan kematian target ketiga, dia akan menenggak racun. Tapi dibatalkannya pagi tadi. Dan sekarang, mungkin memang ini adalah caranya agar bisa membalas dendam sekaligus menghukum laki-laki yang bersalah atas kematian putrinya.

1
Agus Tina
Lanjuut ...
Agus Tina
Bu Galih .. jangan laporkan bu Ratna biarkan dia menuntaskan apa yg belum tuntas ...
Agus Tina
Good
Agus Tina
Aju nangis thor ....
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
sedih bangeettttt 🥲
Santi450
lanjut kak kayaknya seru
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
awal part udah sedih aja 🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!