NovelToon NovelToon
Colloseum: Survival Game

Colloseum: Survival Game

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain / Anime / Fantasi Isekai / Game / Light Novel
Popularitas:345
Nilai: 5
Nama Author: rider1049v

Survive Game adalah permainan dimana semua pemain nya harus bertahan hidup hingga dia menjadi orang terakhir, para pemain di bolehkan saling membunuh ataupun kerja sama. Dan siapapun yang berhasil bertahan sampai akhir, akan mendapatkan hadiah berubah hal untuk meminta satu permintaan apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rider1049v, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arc 2. Di Mulainya Phase 2

Prolog.

Di sebuah perpustakaan, terlihat seorang gadis yang memiliki rambut panjang berwarna biru tua keuangan, mata biru, dan menggunakan jubah hitam yang menutupi seluruh tubuhnya, serta membawa sebuah buku cerita.

Gadis itu duduk di kursi dan mulai membuka buku itu lalu membacanya.

"Dahulu kala, terdapat sebuah dunia yang bebas, dunia itu memiliki julukan, dunia tanpa hukum Exvotum, dunia itu tidak memiliki dewa-dewa, Tuhan, atau bahkan makhluk hidup di sana. Hingga tiga orang misterius bertemu secara kebetulan di dunia itu, mereka adalah Sky, Asaki, dan ....... Mulai dari mereka bertiga, banyak hal yang berubah di dunia itu, segalanya berjalan dengan damai hingga dunia itu di juluki sebagai dunia perdamaian Serenara yang artinya tenang, dan terdapat kota perdamaian di sana yang bernama Mirana, yang artinya keajaiban."

Gadis itu membuka halaman berikutnya.

"Tapi kedamaian itu tidak berlangsung lama, hingga ...... berkhianat, dunia itu di hancurkan oleh nya dan kedamaian di rebut hanya dalam waktu 1 hari, Sky bertarung dengan nya dan mencoba untuk menghentikannya, pertarungan mereka berlangsung dengan singkat, dan efek dari pertarungan mereka, menghancurkan dunia perdamaian Serenara untuk selamanya."

Gadis itu menutup buku itu.

"Begitulah ceritanya."

Di kota perdamaian Mirana. Api sedang melahap sebuah kota, hiasan-hiasan di jalanan mulai terbakar, pohon-pohon dan hutan yang indah juga terbakar, gedung-gedung hancur, dan banyak mayat yang tergeletak.

Sky saat ini sedang berhadapan dengan laki-laki berambut biru dan menggunakan jubah putih.

"Kenapa, kenapa kau melakukan semua ini?" tanya Sky.

Laki-laki itu tertawa keras dan membalas Sky.

"Hahahaha..... Pertanyaan yang konyol, dunia ini semuanya harus berjalan seimbang. Ada kegelapan ada cahaya, ada kehancuran ada penciptaan, ada kematian ada kehidupan, dan ada kedamaian ada kekacauan." balas nya dengan senyuman jahat.

Sky mengepalkan tangannya dengan kesal, laki-laki itu mengeluarkan card milik Asaki, Sky, dan dirinya.

"Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Sky.

"Bukannya sudah jelas, mendapatkan kekuatan." jawab nya.

Laki-laki itu mulai menyerap kekuatan yang ada di card itu, Sky kemudian menghentikan waktu di seluruh dunia itu, semuanya terhenti termasuk laki-laki itu, Sky mulai mendekati nya dan ingin mengambil card itu, tapi sebelum Sky bisa mengambil card itu, tangan Sky tiba-tiba saja terpotong.

"Apa kau pikir kau bisa menghentikan waktu ku?" tanya laki-laki itu.

Tangan Sky langsung sembuh seketika, dan Sky bergerak dengan cepat dan menendang laki-laki itu ke langit, dengan cepat Sky juga melompat ke langit dan menendang laki-laki itu dari atas, tapi tendangan Sky di tangkis oleh laki-laki itu dengan mudah.

Sky dan laki-laki itu sama-sama mengambil jarak, mereka saling menatap untuk beberapa detik.

"Sky, kau terlalu percaya pada orang lain, itu lah kelemahan mu." kata laki-laki itu.

"Aku tidak memiliki yang namanya kelemahan." kata Sky.

Laki-laki itu mulai menyebarkan partikel biru nya, sementara Sky melepaskan segel pertama nya dan menyebarkan kekuatan nya, kedua kekuatan mereka saling ber bentrokan dan menghancurkan dunia itu beserta isi-isi nya.

___

Di sebuah ruang yang di tutupi oleh kegelapan.

Luxion, Nemesis, Blood Shadow, dan Sela sedang berkumpul dan duduk di kursi pada ruang itu. Shin dan Lauren kemudian datang bersama dengan bayangan hitam itu.

Shin dan Lauren duduk di kursi mereka, sementara bayangan hitam itu duduk di kursi yang megah dan duduk di kursi itu.

"Bos, bisa jelaskan rencana phase 2 ini?" tanya Luxion ke bayangan itu.

"Kali ini, aku ingin para player mendapatkan kekuatan yang lebih kuat, hanya dengan penggunaan card saja tidak akan membuat rencana ku tercapai." jawab bayangan itu.

"Jadi begitu, karena itu anda menyediakan artefak ini agar mereka bisa mendapatkan power up, menarik." kata Luxion sambil memainkan medali di tangannya.

"Bos, kenapa anda ingin para player menjadi lebih kuat?" tanya Nemesis.

"Pertanyaan yang konyol, tentu saja untuk kepentingan rencana ku, semakin kuat para player maka semakin menguntungkan hal itu bagi ku." jawab nya.

"Tapi, bukan nya itu malah merugikan kita?" tanya Nemesis. "Maksudku, mereka akan melampaui kita suatu saat." kata Nemesis.

Bayangan itu tersenyum tipis.

"Jangan khawatir, kalian juga bisa menggunakan artefak itu jika kau mau." kata bayangan itu.

Sela langsung berdiri dan meletakkan medali itu di hadapan mereka, masing-masing mendapatkan dua medali.

"Gunakan lah, dan pilih lah kekuatan yang kalian inginkan." kata bayangan itu.

Mereka semua langsung mengambil medali itu dan menggunakan nya.

Setelah beberapa jam, akhirnya Taro, Asaki, Sky, dan Yintia sampai di tempat phase 2, sebuah pintu keluar muncul di ruangan itu dan mereka keluar dari ruangan itu melewati pintu itu.

Taro dan Yintia sedikit terkesan dengan tempat phase 2 yang terlihat bagus dan estetik, bahkan bangunan yang hancur itu terlihat sangat indah, tapi tidak untuk Sky dan Asaki yang terlihat sedih dan nostalgia.

"Ada apa kalian berdua?" tanya Taro.

"Tidak, bukan apa-apa." jawab Sky.

"Ini aneh." kata Asaki.

"Apanya?" tanya Yintia.

"Aku merasakan energi sihir di tempat ini, seolah-olah ada seseorang yang bertarung di area ini." jawab Asaki.

Tiba-tiba, sebuah petir merayap di tanah dengan sangat cepat seperti seekor ular, dan langsung menyambar mereka berempat dan meledak, dari balik tembok yang runtuh, dua orang laki-laki keluar.

Yang satu menggunakan pakaian assasin dan yang satu lagi menggunakan pakaian anak SMA.

"Yessss!!! Dapat empat orang, dengan begini kita bisa mendapatkan medali mereka." kata laki-laki berbaju SMA itu dengan penuh semangat.

Kedua laki-laki itu mendekati mereka berempat, dan setelah asap menghilang kedua laki-laki itu terkejut bahwa mereka berempat tidak terluka atau tergores sedikit pun.

"Apa!" Teriak laki-laki yang memakai baju SMA. "Kenapa kalian masih baik-baik saja setelah terkena serangan ku?" tanya nya.

"Alasannya sederhana, karena sihir kalian, terlalu lemah." jawab Sky dengan sombong.

"Apa kata mu?" balas laki-laki itu dengan kesal.

"Hati-hati Menma, orang berambut orange dan kuning itu sangat kuat, jika kita berdua melawan mereka, kita yang akan kalah." kata assasin itu.

Tapi dia tidak mau mendengarkan, Menma langsung melompat ke arah Sky dan mengarahkan tinju petir nya ke arah Sky, dengan menggunakan jari kelingking, Sky menghentikan tinju petir milik nya, Menma terkejut dan mengambil langkah mundur.

"Sialan, kau benar-benar meremehkan ku!" kata Menma dengan kesal.

"Menma, kita harus mundur segera sebelum dia tiba." kata assasin itu.

Tepat setelah assasin itu berkata demikian, mereka berdua terperangkap di sebuah es, dan es itu kemudian meledak menjadi kepingan-kepingan kecil. Taro, Sky, Asaki, dan Yintia terkejut dan mulai waspada.

"Aku sudah menunggu kalian. Taro, Asaki Sky, dan Yintia." kata seorang gadis dengan rambut biru panjang yang indah, sweater lengan pendek dan terbuka di bagian perut nya, dan celana hitam ketat.

Gadis itu berjalan mendekati mereka berempat dengan sikap yang tidak gentar dan senyuman yang tidak kenal takut.

"Nama ku Kiseki Tristalia, aku sudah menunggu kedatangan kalian berempat disini." kata gadis itu.

"Hati-hati semuanya, gadis ini memiliki kekuatan yang hampir setara dengan Asaki." bisik Sky.

Taro dan Yintia terkejut mendengar perkataan Sky.

"Kenapa kau bisa tau tentang kami berempat?" tanya Asaki.

"Itu berkat salah satu kekuatan ku, penglihatan masa depan, kau bisa melihat masa depan yang terjadi, tentu saja termasuk ending dari game ini." jawab gadis itu.

"Apa?" tanya Sky.

"Kalau begitu, ikut aku. Tenang saja, aku ada di pihak kalian." kata Kiseki.

Kiseki mulai berjalan ke arah belakang, dan mereka berempat mengikuti nya dari belakang

1
Protocetus
kunjungin ya novelku, Mercenary of Dorado
Kiriyama Noe
10 km apa nggak kejauhan cuy
Kiriyama Noe
bagian ini setelah labirin bagusnya di kasih titik
Kiriyama Noe
Kurang bagus kalau di kasih kurung untuk menjelaskan pikiran karakter, lebih baik langsung saja tanpa pakai kurung
rider1049v: itu udah jadi ciri khas ku sendiri
total 1 replies
Kiriyama Noe
lumayan untuk episode ini, tapi ya masih sedikit kurang penjelasan, dan ada juga yang typo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!