"Oh my God, kamu ganteng banget, pokoknya kamu harus jadi pacar aku titik!!"
"Apaan sih gak jelas"
❄️❄️❄️
"Kak Ken, Caca cinta sama kakak kapan sih mau jadi pacar Caca"
"Sampai kapan pun gue gak bakal mau jadi pacar Lo"
❄️❄️❄️
Hicca Elenza, sering di panggil Caca yang cinta mati pada pandangan pertama kepada teman dari kakak sepupunya, Kenan Alaska cowok ganteng tapi sayangnya kegantengan tertutup dengan wajah datarnya. Tetapi itu tidak menjadi halangan bagi Caca untuk mencintai seorang Kenan
Kepo gak? Kepo gak? Baca lah kalau kepo masa cuman di buka doang, rugi dong kalau ga baca
anjirrr bercanda hehehe terserah kalian mau baca atau engga
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitriishn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 19
HAPPY READING
Haii semuanya jumpa lagi dengan author, semoga suka yah man teman yang baik dan imuttttt, jangan lupa like, vote dan komen yang banyakkkkk.
Typo banyak gesss bantu aku nyari yahhhh bay bayyyyy.
Saat ini Kenan sedang belanja keperluannya ke pasar, katanya biar lebih murah dibanding di supermarket.
Untuk pertama kalinya bagi Kenan berbelanja ke pasar, ia binggung mau beli apa dan bagaimana cara menawar dan membelinya. Pusing dengan berbagai macam jenis dagangan yang di jual, Kenan hanya membeli sayur dan beberapa bahan makanan lainnya.
Selesai itu ia kembali pulang ke apartemennya, saat ingin masuk kedalamnya ada seseorang yang memanggilnya.
"Kenan kan?" Tanya orang itu mendekati Kenan.
"Siapa?" Tanya Kenan binggung menatap perempuan yang memanggilnya
"Gue Jelita, masa Lo gak ingat sih?"
"Gue gak pernah kenalan dan kenal sama Lo." Cuek Kenan melihat barang belanjaannya.
"Gue orang yang pernah nabrak Lo, ingat gak?" Tanya perempuan tersebut. A.k.a Jelita dengan penuh harapan.
"Ohh, ada perlu apa?" Tanya Kenan lagi dan lagi dengan nada yang cuek dan malas.
"Emm G-ue mau minta maaf, karena udah celakain Lo."
"Oke."
"Btw Lo tinggal disini juga?"
"Iya, baru sih."
"Sama dong gue juga baru pindah, karena ada masalah keluarga." Cerita Jelita.
"Ohh, salam kenal gue Kenan."
"Gue tau kok dari cewek Lo." Ujar Jelita.
"Ya dia cewek gue, masih ada yang pengen Lo omongin?" Tanya Kenan menaikan sebelah alisnya.
"Gak ada sih, gue cuman mau ngajak kenalan aja sih."
"Kalau gak ada lagi, gue masuk dan salam kenal." Ujar Kenan memasuki apartemennya.
❄️❄️❄️
Pagi hari Caca berangkat ke sekolah dengan malas sebab hari ini adalah hari Senin juga ia lagi datang tamu yang tak di undang, siapa lagi kalau datang bulan. Dan ia lupa untuk mengambil topinya yang membuat dia di hukum dibawah teriknya sinar matahari sembari mengikuti upacara penaikan bendera.
Lengkap sudah kesuraman hari Caca. "Kenapa gak bawa topi?" Tanya Kenan berdiri di sebelah Caca.
"Lupa kak." Meles Caca dengan wajah meweknya.
"Ikuti aja, kalau gitu."
"Tapi perut Caca sakit."
Kenan menoleh menatap Caca. "Kenapa bisa?"
"Datang meteor kak Kennn gak ngerti banget sih." Kesel Caca.
"Datang meteor?" Binggung Kenan.
"Ck... Datang bulan lohh kak Ken yang ganteng."
"Bilang dong, orang juga binggung kalau bilangnya gitu."
"Tau ahh Caca mau pingsan, tangkap Caca yah."
Setelah mengucapkan kata itu Caca benar benar pingsan dan untungnya Kenan siap siaga untuk menangkap Caca.
Menggendong Caca ke dalam UKS dan Kenan di bantu oleh para PMR yang bertugas.
Kenan duduk di kursi tunggal sebelah Caca, dan ia menunggu Caca tersadar.
Kenan sedari tadi mengoleskan minyak wangi di atas hidung Caca, dan usahanya tak sia sia Caca membuka kedua kelopak matanya dengan perlahan.
"Kak Ken gendong Caca kesini?" Tanya Caca dibalas deheman oleh Kenan.
"Cieee kak Ken pasti udah suka sama Caca kan?" Goda Caca sembari terduduk.
"Gue hanya menjalankan tugas gue saja."
"Bohong, buktinya kakak mau gendong Caca dan tungguin Caca sadar bahkan kak Ken rela gak bawa topi demi Caca."
"Itu unsur ketidak sengajaan." Jelas Kenan.
"Mang eaa?" Ejek Caca tak percaya.
"Ya udah gue pergi kalau gitu." Ucap Kenan beranjak dari duduknya hendak pergi.
"Ehhh jangan dong, jahat banget gak ada romantis romantisnya gitu jadi cowok."
"Kita hanya sebatas teman." Ujar Kenan kembali duduk di kursinya semula.
"Bagi kak Ken emang sebatas teman, tapi bagi Caca kakak itu udah jadi bagian hidup Caca."
"Gue suka kesetiaan dan ketulusan Lo, cintai gue sampai gue benar benar bisa mencintai Lo ca." Ujar Kenan membuat Caca terkejut keheranan.
"Ini beneran kak Ken gak sih? Aku gak lagi mimpin kan yah? Kalau mimpi jangan bangun dulu."
"Lo gak lagi mimpi, dari awal emang gue risih sama sikap Lo dan lama lama gue nyaman ca, entah udah berapa kali Lo nembak gue, gue gak peduli intinya sekarang, Do you want to be my girlfriend? "
Caca tercengang ingin menangis "i-ni serius kan? No fake fake?"
"Ya gue serius ca, gue tau gue gak seperti cowok diluar sana yang bisa kasi surprise tapi kali ini gue tulus sama Lo ca, Lo satu satunya perempuan yang bisa isi hati gue."
"Mau donggg kakk, Caca gak peduli mau romantis atau enggak yang penting Caca suka." Antusias Caca begitu semangat.
"Non, non ca bangun ini non udah telat loh ke sekolah."
Caca terduduk dari tidurnya "kak Ken?" Tanya Caca membuat Bi Sri terkejut.
"Ya ampun non ca susah banget dibanguninnya."
"Huaaaa ternyata cuman mimpiiiiii." Kesal Caca kembali berbaring di ranjangnya.
"Ayo non ca bangun, ini udah telat sekolah loh." Ujar Bi Sri.
"Bi, kak Ken nembak Caca, tapi dalam mimpiiiiii." jerit Caca kesal.
"itu cuman mimpi non, udah sana pergi sekolah jangan lupa semua peralatan belajarnya di bawa." Nasihat Bi Sri
Terpaksa Caca bangun dari tempat tidurnya dengan perasaan dongkol ia bersiap siap untuk berangkat ke sekolah, dan dia sengaja meninggalkan topinya dan berharap mimpinya bisa menjadi kenyataan.
❄️❄️❄️
Sesampainya di sekolah seperti yang Caca harapkan dia berdiri di belakang murid yang tidak memakai perlengkapan sekolah, dan betapa kesalnya dia saat upacara bendera sudah berlangsung Kenan tak datang datang seperti yang dimimpikannya.
"Ini kak Ken kemana sih? Caca rela panas panas gini cuman untuk kak Ken doang, kalau sempat gak datang Caca bakal tonjok dia." Kesal Caca.
Harapan Caca pupus saat upacara bendera selesai hingga ia dihukum mengumpulkan sampah "kak Ken gak asik, gak like aku pokoknya." Ujar Caca duduk di sebelah Amel.
"Kenapa Lo ca? Suram banget mukanya?" Tanya Amel.
"Caca Lagi kesal."
"Why?"
"Kamu gak bakal ngerti, cuman kak Ken yang bisa ngerti."
"Ini Lo gilanya udah gila akuran ca gak bisa tertolong lagi." Ujar Amel menggelengkan kepalanya heran menatap Caca.
"Ckk kamu mahh gitu gak asik, sama kek kak Ken pemberi harapan palsu."
"Emang kak Ken pernah kasih Lo harapan?" Tanya Amel binggung.
"Pernah dalam mimpi hehehe."
"Hmm dalam mimpi anjirrr."
"Yah kan yang penting pernah." Elak Caca
"Terserah anda gue binggung dah jawabnya." Ujar Amel.
Caca mengeluarkan ponselnya dan segera menchat nomornya Kenan.
^^^Caca:^^^
^^^Kak kennn.^^^
^^^Kakak nyebelin banget tau.^^^
^^^Pokoknya Caca gak peduli nanti harus ketemu sama Caca, Caca mau kasih kakak perhitungan titik.^^^
My boyfriend💋💋🥰❤️💚💝💖❣️💗🤎❤️🤍❤️♥️🖤💛💕💞💗💓🧡💛💕😘:
Gue gak sekolah.
^^^Caca:^^^
^^^Seriusly?^^^
Pesan Caca hanya diread oleh Kenan, dan lagi dan lagi Caca merasa kesal "Emang benar yah kalau udah sial dari mimpi bakal sial sampai kenyataan." ucap Caca tiba tiba.
"Makannya jangan mau berharap sama orang yang susah di gapai." ucap Amel.
"Bodo amat yang penting kak Ken manusia dan bisa Caca gapai."
"Yayaya."