Kisah cinta penulis Novel yang masuk kedalam Novel ciptaannya sendiri , tetapi di dunia novel nya dilarang untuk mengubah alur ada beberapa aturan yang membuat Ara Anindhita pusing tujuh keliling , dan pertemuannya dengan Tokoh utama Duke Evan Pangeran Mahkota Kerajaan Holand yang sangat kejam dan dingin , lalu banyak plot yang belum terselesaikan tugas Ara untuk menyelesaikannya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Krispena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19 Flashback (Memori Ducches Ara Kembali ke Istana)
Suara rintihan kesakitan terdengar oleh Duke Evan , ia berlari mencari arah suara itu berada.kini Duke Eva berdiri di tepi jurang , walaupun dalam gelap matanya tajam menelisik area sekitar.
"Nona kamu dimana" Duke Evan berteriak sekencang kencangnya
"Duke aku di bawah sini tolong aku " sahut Ducches Ara berada di dinding jurang bebatuan
Segera Duke Evan mencari barang yang bisa digunakan lalu ia melepas baju atasanya terus menggulungnya menjadi seperti sebuah tali.Duke Evan lalu melempar kain itu kebawah.
"Raih tali itu Nona , aku akan menariknya" ucap Duke Evan sembari melempar tali itu kebawah
Tangan Ducches Ara meraih tali itu , dengan sekuat tenaga Duke Evan menahan tali itu .perlahan lahan tubuh Ducches Ara terangkat ke atas.
lalu dengan sigap Duke Evan menarik tangan Ducches Ara dengan kedua tanganya.hingga telapak kaki nya tertusuk ranting
Keringat mengucur deras di seluruh tubuh Ducches Ara.dengan tubuh yang masih gemetar , Ducches Ara berhasil melawan maut.
"Terimakasih Duke " Ducches Ara bersujud dikaki Duke Evan
"hentikan omong kosongmu Nona tidak perlu seperti itu , menyelamatkan orang lain adalah tugas manusia didunia ini" Duke Evan mundur melangkah ke belakang
"Tapi , Anda tidak ingin membunuhku walaupun sebenarnya bisa , kamu lebih memilih menyelamatkanku " Ucap Duchhes Ara setelah bangun dari sujudnya
Mereka berdua melanjutkan perjalanan , karena kesakitan Duke Evan berjalan pincang.menyadari kaki Duke Evan terluka , Ducches Ara menawarkan pertolongan
"Duke , kaki mu terluka , aku akan membalutnya dengan kain terlebih dahulu" ucap Ducches Ara saat berhenti berjalan
Duke Evan yang kesakitan tidak bisa berjalan , akhirnya menerima pertolongannya.Ducches Ara merobek sebagian gaun untuk membalut luka Duke Evan.untungnya Ducches Ara memakai gaun sutra berbahan lembut dan efektif menyerap darah.
Setelah selesai membalut luka Duke Evan , mereka kembali melanjutkan perjalanan.
"Sini tanganmu Duke "kata Ducches Ara seraya melingkarkan tangan Duke Evan ke belakang lehernya
"Tidak perlu" sahut Duke Evan menarik tangannya
"Tuan Duke Terhormat , jangan keras kepala kakimu sudah terluka anggap saja ini ucapan terimakasihku"Ducches Ara menarik tangan Duke Evan lagi
"Yasudahlah" Kata Duke Evan pasrah
Waktu semakin malam , mereka terus berjalan menyisir jalan setapak di hutan yang penuh ranting dan bebatuan.suara burung hantu semakin nyaring terdengar.keheningan menderap suasana hati mereka.tanpa berbicara mereka hanya sesekali saling memandang satu sama lain.
Tubuh kecil Ducches Ara tak kuat lagi berjalan sambil memapah Tubuh Duke Evan yang besar.
"Sebaiknya kita istirahat disana Nona " ujar Duke Evan sambil menunjuk batu pipih berukuran besar.
"Baik Duke " jawab Ducches Ara
Mereka berjalan mendekati batu tersebut.Duke Evan duduk bersandar dibatu itu.ia menyuruh Ducches Ara untuk tidur diatas batu itu dan dia tidur beralaskan daun daun kering disamping batu.
Cahaya matahari menyilaukan mata membuat Ducches Ara terbangun.dilihatnya Duke Evan masih tertidur pulas.perut Ducches Ara terasa lapar karena tidak ada makanan yang masuk sejak kemarin.lalu
Dia bergegas mencari pohon berbuah untuk dimakan
"Untung saja ada pohon apel di dekat sini tak perlu aku mencari ke jauh sana" gumam Ducches Ara dalam hati
Setelah memetik beberapa buah apel , Ducches Ara kembali berjalan menuju ke batuan pipih tempat ia beristirahat.Sosok tinggi besar berotot sudah bangun dari tidurnya dan duduk diatas batu membelakangi Ducches Ara.
"Duke Ini ada Apel , makanlah buat tenaga kita belum makan seharian dari kemarin" kata Ducches Ara menyodorkan Apel merah
Tanpa bersuara Duke Evan mengambil apel itu lalu memakannya.
"Orang ini kadang dingin kadang baik"keluh Ducches Ara dalam hati