Ketika hidupnya terguncang oleh krisis keuangan dan beban tanggung jawab yang semakin menekan, Arya Saputra, seorang mahasiswa semester akhir, memutuskan memasuki dunia virtual Etheria Realms dengan satu tujuan: menghasilkan uang.
Namun, dunia Etheria Realms bukan sekadar game biasa. Di dalamnya, Arya menghadapi medan pertempuran yang mematikan, sekutu misterius, dan konflik yang mengancam kehidupan virtualnya—serta reputasi dunia nyata yang ia pertaruhkan. Menjadi seorang Alchemist, Arya menemukan cara baru bertarung dengan kombinasi berbagai potion, senjata dan sekutu, yang memberinya keunggulan taktis di medan laga.
Di tengah pencarian harta dan perjuangan bertahan hidup, Arya menemukan bahwa Main Quest dari game ini telah membawanya ke sisi lain dari game ini, mengubah tujuan serta motivasi Arya tuk bermain game.
Saksikan perjuangan Arya, tempat persahabatan, pengkhianatan, dan rahasia kuno yang perlahan terungkap dalam dunia virtual penuh tantangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miruのだ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pill Baru
[Berhasil menciptakan resep Pill baru!
Tittle 'Pill Formula Creator' Didapatkan!
Tittle 'Formula Master' Didapatkan!
Tittle 'Furnaceless Alchemist' Didapatkan!
Tittle 'Master Alchemist' Didapatkan!]
[Karena anda adalah pencipta Pill ini, anda bisa memberikan nama untuk Pill ini!"]
Deretan notifikasi membombardir pandangan Ferran, membuat pemuda itu tersenyum dan tertawa kecil.
[Pill Formula Creator
• Fame +500
• NPC Alchemist akan menghormatimu
• NPC akan menghormatimu
Menciptakan resep Pill membuatmu memiliki pengetahuan lebih mendalam mengenai formula dalam Alkemia. Supreme grade Pill dan potion kini dapat mencapai 200% efektivitas, serta menambahkan efek khusus baru jika berhasil mencapai 200% Supreme grade.]
[Formula Master
• Fame +500
• NPC Alchemist akan menghormatimu
• NPC akan menghormatimu
Menciptakan resep Pill membuatmu memiliki pengetahuan lebih mendalam mengenai formula dalam Alkemia. Meningkatkan efektivitas pembuatan Pill dan Potion sebesar 50%, Potion dan Pill yang kau buat kini dipastikan memiliki 50% kemurnian dasar ketika dibuat.]
[Furnaceless Alchemist
Membuat Pill tanpa tungku, secara terus-menerus membuatmu terbiasa memakai api tanpa tungku.
• Skill [Furnace Control] berubah menjadi [Flame of Furnace and Cauldron]
Meningkatkan efektivitas pembuatan pill dan potion saat memakai skill [Flame of Furnace and Cauldron] sebesar 50%]
[Flame of Furnace and Cauldron
Advanced Lv.2
(Special skill)
Mana: 19/menit
• Efektivitas pemakaian Furnace Flame tanpa tungku meningkat sebesar 34%.
• Potion dan Pill yang dibuat oleh Furnace Flame dipastikan memiliki 34% kemurnian dasar.
Kini kau dapat menyalakan Furnace Flame tanpa tungku, memakai Spirit Flame tidak akan mengubah efek ini. ]
[Master Alchemist
• Fame +1000
• NPC Alchemist akan sangat menghormatimu
• NPC akan sangat menghormatimu
• Dapat membuat Potion/Pill hingga tingkat Magic Low tier.
Menjadi Master Alchemist adalah pencapaian yang sangat besar, membuat banyak NPC akan sangat menghormati dirimu.]
Ferran tersenyum semakin lebar melihat berbagai tittle yang kini ia miliki, meski merasa bahagia melihat hasil kerja kerasnya tidak terbuang sia-sia. Ferran disisi lain juga masih ingat akan tujuan utamanya, serta prioritasnya saat ini.
Setelah menulis kembali apa yang baru saja ia lakukan, serta memikirkan beberapa cara tuk meningkatkan kualitas Pill tanpa nama yang ia buat. Ferran akhirnya mulai kembali duduk bersila, Venom Ember muncul kembali di genggaman Ferran.
Pemuda itu menarik nafas dalam-dalam, sebelum berkonsentrasi pada api dihadapannya. Satu persatu bahan masuk kedalam api itu, berubah menjadi cairan.
Cairan didalam Venom Ember tidak langsung menyatu, melainkan berputar pelan didalam Venom Ember searah dengan jarum jam. Tujuan Ferran melakukan ini adalah untuk membiarkan Venom Ember menghisap kadar racun didalam Herbal, meskipun tidak banyak namun racun ini bisa menciptakan ketidak murnian yang mengurangi kualitas potion dan pill.
Setelah Ferran rasa cukup, cairan didalam Venom Ember mulai menyatu secara perlahan. Cairan itu mulai menggumpal, memadat sedikit demi sedikit mengerut hingga akhirnya menjadi dua buah Pill berwarna biru cerah.
Ferran menghela nafas lega, dia menarik nafas sebanyak mungkin setelah sebelumnya menguras konsentrasinya dalam pembuatan Pill.
[Unknown Pill
(Special)
• Meningkatkan Status Agility sebanyak +3 secara permanen
• Batas konsumsi (5)
Pill unik yang diciptakan oleh Master Alchemist Ferran, Pill ini mampu meningkatkan kekuatan pemakainya. Namun setelah mencapai batas konsumsi, Pill ini tidak akan lagi memberikan efek apapun.]
Ferran tersenyum tipis melihat peningkatan yang ia dapatkan, saat itulah Ferran merasa harus memberikan nama pada Pill tersebut. Dia tentu tidak ingin terus melihat status Pill tersebut sebagai Unknown Pill.
Pemuda itu memegangi dagunya, dan berpikir sejenak, "Yah... Nama yang simpel pun tidak masalah sih..."
Sembari mengatakan hal itu, Ferran menarik panel notifikasi yang sebelumnya ia singkirkan. Sebuah Keyword muncul, dan Ferran mulai mengetukkan jari diatasnya.
[Body Forging Pill (Swiftness)
(Special)
• Meningkatkan Status Agility sebanyak +1 secara permanen
• Batas konsumsi (5)
Pill unik yang diciptakan oleh Master Alchemist Ferran, Pill ini mampu meningkatkan kekuatan pemakainya. Namun setelah mencapai batas konsumsi, Pill ini tidak akan memberikan efek apapun.]
Ferran kembali tersenyum tipis, dia merasa baru saja menemukan tambang emas lainnya, yang bisa ia eksploitasi sendiri. Meskipun resep dari Body Forging Pill, telah cukup sempurna, namun Ferran merasa masih bisa meningkatkan kualitas dari Pill ini lagi.
Jadi dia mencoba kembali mengotak-atik resep ciptaannya tersebut, bahkan hingga memakan waktu berjam-jam lamanya, membuat Ferran harus menambah bill lagi demi terus meningkatkan kualitas Pill nya.
Setelah berjam-jam mencoba, bahkan hingga senja dini hari tiba, Ferran terus bereksperimen tanpa henti dan hanya mampu menghasilkan Body Forging Pill yang menambahkan +5 poin status.
"Apakah ini batasnya?..." Ferran telah kehabisan set bahan untuk dipakai, mengingat satu set bahan bisa menciptakan dua buah Pill, Ferran saat ini telah mengantongi sekitar 50 Pill bersamanya.
Lebih dari setengah Pill Pill tersebut akan meningkatkan status sebanyak +5 secara permanen, namun entah mengapa intuisi Ferran mengatakan Pill itu masih bisa berkembang lebih jauh.
Ferran mengelus dagunya, berpikir di sisa-sisa waktu dari bill yang ia miliki, "Hm... Satu set menghasilkan dua Pill... Apa aku bisa membuat satu set menghasilkan satu pil...?"
Ferran segera tersadar, dan merasa tercerahkan, "Benar!... Jika saja satu set bisa menghasilkan dua Pill, maka apa yang akan terjadi jika satu set menghasilkan satu Pill...?"
Pemuda itu tersenyum lebar, dengan dua Pill biru di genggamannya. Api hijau kembali menyala di telapak tangan Ferran, menyelimuti dua Pill biru ditangannya dalam balutan api hijau.
Secara perlahan dua Pill itu kembali meleleh menjadi cairan kental, hal tersebut segera membuat keringat mengalir deras dari pelipis Ferran. Tindakan yang baru saja Ferran lakukan tidak hanya menguras konsentrasi, melainkan juga mental Ferran.
Namun Ferran tidak berniat tumbang dan berhenti ditengah jalan, dia segera memfokuskan kembali cairan dalam Venom Ember. Kedua cairan itu menyatu menjadi satu, dan Ferran memulai proses pemadatan Pill kembali.
Proses itu memakan waktu jauh lebih lama dari perkiraan Ferran, sempat juga terdapat ketidaknormalan, membuat Ferran harus memecah ulang cairan didalam Venom Ember, tuk menarik sedikit racun didalamnya.
Setelah beberapa saat melakukan proses pemadatan Pill, Ferran akhirnya mencapai batasnya dan ambruk dalam kondisi nafas tersengal-sengal. Sebuah Pill berwarna biru keunguan dengan motif spiral di beberapa sisi Pill tersebut, benda itu jatuh dari api Ferran dan menggelinding di lantai ruangan, pemuda itu ingin merasa senang namun tuk sekedar duduk saja dia sudah kesusahan.
Hal itu dapat diwajarkan, mengingat Ferran belum tidur sejak tadi hingga melakukan pembuatan Pill dalam kondisinya yang sekarang, memaksa Ferran tuk menggunakan yang tersisa darinya, hingga dirinya benar-benar ambruk kelelahan.
Setelah rehat sejenak, Ferran akhirnya mendapatkan kembali sedikit staminanya, dia kembali duduk dan mengambil Pill dilantai ruangan.
[Body Forging Pill (Swiftness)
(Special)
• Meningkatkan Status Agility sebanyak +10 secara permanen
• Batas konsumsi (5)
Pill unik yang diciptakan oleh Master Alchemist Ferran, Pill ini mampu meningkatkan kekuatan pemakainya. Namun setelah mencapai batas konsumsi, Pill ini tidak akan memberikan efek apapun.]
Ferran tersenyum tipis, dia sebenarnya sangat senang, bahkan mungkin jika bukan karena kondisi tubuhnya saat ini, Ferran akan meloncat kegirangan melihat hasil kerja kerasnya itu.
----->><<-----
"Yo... Ferran, tumben kau pagi-pagi buta sudah tiba di- Oi! Apa kau baik-baik saja?!" Lucian tengah mengatur dan menghitung berbagai hal di karavannya, ketika mendengarkan suara langkah kaki yang tidak asing lagi baginya.
Siapa sangka Ferran akan kembali saat fajar baru terbit, dengan keadaan kelelahan, dan mata yang memerah, belum lagi baju Ferran juga terlihat basah karena keringat.
"Y-yah... Aku baik-baik saja, hanya sedikit kelelahan. Jangan khawatirkan aku, sedikit istirahat akan membantuku!..." Ferran berjalan menuju karavan Lucian tuk beristirahat.
"Jangan memaksakan diri lho, ingat kondisi tubuhmu jauh lebih penting!..."
"Hum... Ah, Oh ya, Tuan Lucian, kapan kita akan sampai ke kota berikutnya?" Ferran baru teringat tentang adiknya yang menunggu di Chernora City.
"Kota berikutnya? Oh... Kita akan sampai kira-kira besok siang, itupun jika tidak ada hambatan berat!... Apa ada yang mengganggumu?" Lucian dengan nada bicara khasnya yang sangat bersahabat bertanya balik pada Ferran.
"A-um... Itu, adikku menunggu di kota Chernora, aku berjanji tuk menjemputnya, jadi... Apakah dia bisa ikut menumpang, tenang saja, aku akan bayar kok!..."
Lucian menaikkan alisnya, dia tertawa kecil mendengar pertanyaan Ferran, "...ahaha... Tenanglah, dia boleh menumpang kok, aku tidak akan memungut biaya sepeserpun untuk adikmu, aku malah terkejut kau memiliki seorang saudara!..."
Ferran tersenyum lebar dan menundukkan kepalanya, "... Benarkah, terimakasih tuan Lucian!..."
"Ahahaha... Simpan terimakasih mu untuk lain kesempatan, lebih baik kau istirahat dulu, kau masih sayang tubuhmu bukan?..."
Pemuda dihadapan Lucian hanya tertawa kecil seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "... Sekali lagi, terimakasih Tuan Lucian!"
Ferran berjalan menuju kereta Karavan dan membaringkan tubuhnya disana, di tempat biasanya Ferran beristirahat. Pemuda itu lalu log out dari game, membiarkan tubuh karakternya beristirahat.
Arya melepaskan Virtual Box dikepalanya, dia turun dari tempat tidurnya dan meregangkan badannya yang terasa sedikit kaku dan pegal.
Arya turun dari kamarnya dan segera menegak segelas air dari lemari pendingin, dia telah bermain selama lebih dari delapan jam, walaupun sebelumnya Arya sempat log out tuk minimal meregangkan badannya dan minum air, tetap saja dirinya merasa sedikit khawatir.
Meski pada faktanya pemain yang bermain memakai Virtual Box Etheria Realms, tubuhnya akan dianggap tertidur karena sistem yang ada di Virtual Box tersebut.
Arya melihat ada sejumlah masakan baru di meja makan, yang sepertinya baru dimasak beberapa jam yang lalu. Arya melirik kearah kamar Vina sejenak, sebelum menggelengkan kepalanya pelan.
Setelah mengisi perutnya Arya kemudian kembali kekamarnya dan membuka laptopnya. Arya melihat-lihat Forum Etheria Realms, yang dimana banyak pemain yang mulai membahas mengenai Main Quest.
Semenjak Main Quest terpicu, banyak pemain yang telah menemukan monster humanoid seperti Troll dan Goblin, memiliki sebuah tato ular yang memakan ekornya sendiri di tubuh mereka.
Banyak pemain berspekulasi tentang Simbol ini, tidak sedikit yang menganggapnya sebagai simbol dari musuh yang akan mereka lawan nantinya. Namun entah sudah berapa banyak monster yang mereka jumpai dengan simbol serupa, tapi progres dari Main Quest tak kunjung mengalami peningkatan.
Mengingat banyak juga pemain yang mulai mendekati level 200, yang merupakan level maksimal pemain saat ini. Para pemain ini khawatir, jika saja perang atau bentrokan melawan fraksi jahat ini terjadi mereka tidak bisa menaikkan levelnya akibat Main Quest yang tak kunjung di selesaikan.
Arya membaca beberapa postingan pemain mengenai Main Quest tersebut, pemuda itu berpangku tangan terlihat tengah berpikir keras. Sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya pelan, Arya memilih tuk sementara tidak ikut campur dengan Main Quest.
Mengingat dia juga masih berlevel rendah, selain itu Arya juga memiliki tujuannya sendiri dalam memainkan game ini, dia tidak berniat membiarkan Main Quest ini menyita perhatiannya hingga melupakan tujuan awalnya itu.
Arya membuka menu Toko Forum, dia melihat inventory karakternya melalui Forum, tuk melihat berapa Pill yang bisa ia jual. Arya memejamkan matanya berpikir sejenak, dia kebingungan dengan harga yang harus ia pasang pada Body Forging Pill yang ia miliki.
Setelah berpikir sejenak, dan dengan berbagai pertimbangan yang mendalam, Arya akhirnya memutuskan tuk mendisplay tiga jenis Body Forging Pill yang ia miliki.
Setiap Pill memberikan penambahan status yang berbeda, tergantung dari kualitasnya. Arya tidak memberikan harga, disamping itu dia malah menuliskan komentar dan menyorotnya agar dilihat semua orang yang mampir di tokonya.
"Tiga Pill ini adalah mahakarya ku, namun aku bingung berapa harga yang layak tuk mereka. Mereka adalah Pill yang sama, namun memiliki kualitas berbeda, membuatku sebenernya tidak berniat menjual mereka yang kualitasnya terlalu rendah. Aku bisa meningkatkan semua kualitas pillku menjadi menjadi versi terkuatnya, yang memberikan +10 status poin."
"Yang menjadi pertanyaannya, berapa harga yang berani kalian tawar?"
Arya memposting display serta sorotan komentarnya itu bersamaan, di Toko Forum.