NovelToon NovelToon
Tsania Laura

Tsania Laura

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Konflik etika / Romansa / Pihak Ketiga / PSK
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Tsania Zoun adalah anak yang terlahir dari rahim seorang wanita penghibur bernama Laura Zoun.

Lahir dengan status tidak memiliki sosok ayah, Tsania selalu tersisihkan, ia sering diberi julukan sebagai anak haram.

Ibunya, Laura Zoun juga selalu diterpa cercaan karena pekerjaannya yang menjadi wanita malam. Kehidupan sulit keduanya lalui hanya berdua hingga saat Tsania dewasa.

Tsania yang memiliki tekad untuk membahagiakan ibunnya memilih untuk menempuh pendidikan tinggi di kota. Akan tetapi di sana lah identitas aslinya mulai terkuak.

Penasaran bagaimana kisah hidup Tsania dan ibunya; Laura? Ayo! Langsung baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tsania Laura 19.

"Terimakasih," kata Tsania. Ia turun dari motor sport milik Teo. Membuka helm tanpa kaca yang ia gunakan, namun sepertinya Tsania mengalami kesulitan.

Helaian rambut gadis itu menyelinap masuk ke dalam pengunci helm. Melihat itu Teo pun membantunya.

"Aahh..."

"Sorry! Apakah sakit?" Teo terlihat khawatir sekaligus menyesali tindakannya yang tidak berhati-hati karena sudah membuat Tsania meringis. "Aku akan melakukannya secara perlahan, miringkan sedikit kepalmu!"

Tsania pun mengikuti apa kata Teo. Ia ingin drama helm menjepit rambutnya ini segera selesai. Tsania bukan tak menyadari jika dirinya dan Teo kini tengah diperhatikan oleh anak kampus yang ada.

"Sudah lepas," suara lega Teo terdengar bersamaan dengan...

"Kurang ajar!"

Bugh!

Satu bogeman nyasar berhasil mendarat di sudut bibir Teo. Tsania jelas tercengang dengan kejadian yang begitu tiba-tiba.

"Apa yang kau lakukan pada putriku?!" Galang kembali meraih kerah jaket yang Teo kenakan. Tangannya mengepal, siap memberikan pukulan selanjutnya.

"Hentikan, Tuan!!" Tsania melerai, hingga cengkraman tangan Galang pada pakaian Teo terlepas. "Apa yang Anda lakukan? Kenapa tiba-tiba menyerang Daka?"

"Aku tidak apa-apa," ucap Teo pelan di belakang tubuh Tsania. Karena gadisnya itu kini berdiri di hadapannya, sekaan menjadi perisai untuk ia. Teo bahkan tersenyum kecil dengan tangan yang mengusap sudut bibirnya seraya menggeleng melihat respon yang diberikan Tsania.

Sedangkan Tsania tidak menggubris kata-kata Teo, ia menatap lurus pada Galang.

"Dia...sudah berniat mencium...putriku," kata Galang dengan suara yang terdengar lirih di akhir kalimatnya.

Teo dan Tsania sontak saja terkejut, Teo bahkan melotot mendengar perkataan Galang.

"Jangan berkata sembarangan di depan kekasihku, Tuan! Aku tidak pernah mendekati putri Anda-Anggita!!"

Anggita?

Kepala Galang serasa menerima satu pukulan. Ia seketika tersadar, Anggita? Itu lah nama putrinya yang orang lain ketahui.

Galang menatap pada Tsania yang saat ini masih memperhatikannya. Ya Tuhan! Tindakan bodoh apa yang baru saja aku lakukan di depan putriku, rutuk Galang dalam hati. Ia mengusap wajahnya dengan kasar.

"Anda ternyata tidak jauh berbeda dengan Anggita, Tuan. Selalu berasumsi negatif pada orang lain." Setelahnya Tsania beranjak pergi dengan tangan yang menggenggam tangan Teo.

Tatapan nanar Galang berikan mengiringi kepergian Tsania. Berulang kali mengumpat rasanya tetap akan sia-sia karena ia sudah menemui putrinya itu dengan cara yang bodoh.

Efek mabuk sepertinya masih membuat pikirkan Galang tersumbat. Ia seakan tidak bisa bersikap dengan semestinya dan tak tahu cara menempatkan diri di hadapan Tsania.

Sedangkan Tsania, ia terus melangkah. Mengabaikan tatapan semua orang yang sempat melihat keributan kecil yang terjadi. Entah dalam keadaan sadar atau tidak, tangannya masih bertaut bersama Teo.

Pemuda tampan yang mengiringi langkah Tsania itu tersenyum. Jika seperti ini akhirnya, tidak masalah bagi Teo jika harus sekali lagi mendapatkan pukulan pada wajahnya.

"Jangan tersenyum!" kata Tsania. Ia dengan tiba-tiba berhenti, melepaskan genggamannya dan berbalik menghadap pada Teo. Sesaat Tsania terdiam memperhatikan wajah pemuda itu. "Obati lukamu." Tsania membuka pintu ruang kesehatan kampus.

Pemuda itu terlalu terpaku pada respon Tsania yang mau menyentuh tangannya, sehingga mengabaikan ke mana sebenarnya tujuan gadis cantiknya melangkah. Bagaimana tidak, tadi pagi, Teo membutuhkan usaha yang besar agar Tsania mau berangkat ke kampus bersama dirinya. Ia bahkan rela mengatakan jika ini adalah untuk pertama dan terakhir kali mereka berangkat bersama.

"Bantu aku mengobatinya! Akan sulit jika aku harus bercermin."

Bukan pria sejati namanya jika tidak bisa menemukan seratus cara untuk tetap bersama gadis yang ia suka. Teo kembali tersenyum saat melihat Tsania yang urung pergi meninggalkan ia sendiri di ruang kesehatan dan memilih ikut masuk ke dalam untuk mengobati lukanya.

Gadis cantik itu dengan telaten mengoleskan pereda nyeri pada sudut bibir Teo. Tsania fokus pada pekerjaannya, sedangkan Teo sendiri; sepenuhnya memusatkan diri pada wajah cantik yang tidak bisa ia bohongi akan selalu berhasil mencuri perhatian dan menarik ia jauh tenggelam dalam pesona gadis itu.

*

*

*

"Antar saya ke clubnya, Pak."

"Baik, Bu." Pria yang bekerja sebagai supir di kediaman Galang Abraham itu dengan cepat membuka pintu mobil untuk Sekar.

Ya. Saat ini sekar sedang menuju club malam milik Laura. Ia yang sudah tiba di kediaman wanita itu tidak menemui Laura sama sekali. Huniannya kosong, sampai salah satu warga mengatakan jika Laura berkemungkinan berada di club miliknya.

Dari warga sekitar lah Sekar mengetahui Laura yang pernah menjadi wanita penghibur dan sekarang bertransformasi menjadi pemiliki club pribadi.

"Pelacur." Sekar yang duduk di dalam mobil dengan memperhatikan jalanan itu tersenyum kecil. Suaranya begitu menekan.

Terkejut kah dirinya dengan apa yang dikatakan warga tentang Laura? Tidak. Sekar bahkan merasa begitu tenang, ternyata wanita yang dicintai oleh suaminya hanya seseorang yang tidak berharga, manusia rendah, sampah masyarakat.

"Ini clubnya, Bu. Bapak malam itu datang ke sini."

Sekar memperhatikan bangunan berlantai dua dari dalam mobil. Sepi, mungkin karena waktu yang masih siang.

"Tunggu di sini. Saya hanya sebentar."

Supir itu mengangguk dan dengan cepat membukakan Sekar pintu mobil. Sekar melangkah menuju bagian dalam club, sampai ia menemukan seorang wanita berpakaian sexi duduk sendiri tengah menghembuskan asap dari mulutnya.

Steffi. Ia langsung menurunkan kakinya dan berdiri ketika menyadari seseorang mendekat, Steffi pikir Laura lah yang sudah kembali.

"Kamu siapa?"

"Di mana Laura?"

"Kenapa mencari Mami? Memangnya kamu memiliki urusan yang penting dengan Mami?" Steffi mematikan puntung rokok yang tengah ia nikmati. Barulah wanita sexi itu berhadapan langsung dengan Sekar.

"Ada yang harus saya bicarakan."

"Tentang apa?"

Sekar menoleh ke samping, mengarah pada suara lain yang ikut bergabung dalam percakapan ia dan wanita sexi itu.

Seorang Wanita cantik berdiri tidak jauh dari mereka, Sekar memperhatikan sesaat dan sempat membatin mungkinkah dia-Laura; wanita yang tengah ia cari.

"Apa yang ingin kau bicarakan dengan ku?" Laura mendekat dan sekilas melirik pada Steffi yang mengangkat bahu.

"Bisakah kita bicara hanya berdua?"

Mendengar hal itu membuat Steffi mendengus, tanpa diminta ulang ia langsung pergi meninggalkan Laura dan Sekar.

"Duduklah! Kau bisa mengatakannya sekarang?"

"Aku adalah istri Galang Abraham."

Begitu tegas Sekar membuka suara. Ia tidak beranjak sedikit pun dari posisinya berdiri, meski Laura telah mempersilahkan ia untuk duduk.

Dan perkataan Sekar tak ayal juga membuat pergerakan Laura yang sudah ingin mendaratkan diri di kursi terhenti.

1
Upi Raswan
jadi sekar juga gak mudah yaa selama hidup berubah tangga selalu kesepian karena gak pernah dianggap ada sama suaminya,tapi itulah buah dari kejahatan di masa lalu,bukankah sekar tahu kalo galang sudah beristri tapi ttp mau dijodohkan bahkan mungkin. dia sangat terobsesi dengan galang.
semangaaat thoor,,ditunggu lanjutnya yaaa
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
nah lohhh di tantang makin anuu/Facepalm/
👑Queen of tears👑: makinn kesedot /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
/Curse//Curse//Curse//Curse/ nganan/Sweat/
👑Queen of tears👑: ilerr ilerr dah 🤣🤣🏌🏼‍♀️🏌🏼‍♀️
total 1 replies
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
meledakkk/Scare//Scare/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
sentuhan/Awkward/
👑Queen of tears👑: /Facepalm//Facepalm/ yang bikin melayang /Awkward/
total 1 replies
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
uhukkk
dihhh spek buaya berkelas/Joyful/
👑Queen of tears👑: khatam bngettt masalah buaya 🧐🥴🤣
total 1 replies
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
aku juga mau di miliki Ardi Lim/Awkward/
👑Queen of tears👑: antri klw gtu di belakang Steffi 🤣🤣🤣🤭
total 1 replies
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
ibu bodoh anda/Sweat/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
dih playing victim
👑Queen of tears👑: bukan lats play ya 🤣
total 1 replies
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
bingung sih kalau jd galang
👑Queen of tears👑: knp bingung,,enak jadi Galang wehhh,,,senangnya beristri 2/Facepalm/
total 1 replies
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
yg ada sekar yg di kick
👑Queen of tears👑: kick sekar 🏌🏼‍♀️🏌🏼‍♀️🏌🏼‍♀️
total 1 replies
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ suka bgt sama gays Laura
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑: gayaaaa haisss tyop
total 1 replies
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
dih km yg sudah menggantikan tempat ku/Curse//Curse//Curse/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
panaaaasssss, mana apar mana🙃🙃🙃
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
gue gk nanya/Joyful//Joyful//Joyful/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
jangan khilaf oyyy... nanti tiba² cup🏌🏼‍♀️🏌🏼‍♀️🏌🏼‍♀️
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
tersumbat, kaya batuk 😮‍💨😮‍💨😮‍💨
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
dih sok jadi bapak yg anuu 😮‍💨
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
Teo Daka 🙃
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
lahhh mampuussss/Joyful/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!