NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

Setelah makan siang Pak Bagas pun berpamitan kembali ke hotel. Pak Bagas memang berada di kota itu untuk meninjau pembangunan villa yang baru berapa persen berjalan. Pak Bagas pun dengan senang hati mengerjakan proyek tersebut dengan harapan proyek hatinya pun sukses seperti proyek pembangunan villa.

Sore hari Radit mengajak Agnes berjalan-jalan di desa. Agnes pun dengan senang hati membawa Radit berjalan-jalan tak lupa juga mereka mampir di rumah Pak Heru. Radit juga belum membicarakan tentang villa yang sedang di buatnya pada Agnes. Radit ingin villa itu menjadi kejutan untuk Agnes.

"Disini udaranya masih sejuk. Mas suka saat berada di daerah sini." Radit.

"Suka karena udara nya atau yang lainnya?" Goda Agnes.

"Awalnya karena udaranya terus di tambah ada seseorang yang membuat Mas semakin betah di sini. Tapi sayangnya ternyata seseorang itu ga sama sekali ngeh kalo Mas ada." Radit.

"Ish... Udah ah." Jawab Agnes malu-malu.

Radit merasa gemas jika Agnes sudah malu-malu seperti itu. Namun, Radit menahannya sekuat mungkin agar Agnes merasa nyaman berada di dekatnya karena ini kali pertama Agnes berinteraksi dengan lawan jenis dan langsung berstatus sebagai calon suami.

Dengan Agnes menerimanya saja Radit merasa beruntung. Jadilah Radit ingin melindungi dan menjaga Agnes sekuat tenaga. Radit merasa bahagia karena Agnes mau menerimanya. Mereka berjalan berdampingan sesekali Agnes memegang lengan Radit atau sebaliknya saat jalanan ramai.

"Nes,"

Agnes menengok ke arah sumber suara begitu pun dengan Radit. Terlihat seorang laki-laki berpenampilan rapih dengan senyuman nya menghampiri mereka berdua.

"Eh, Anto. Apa kabar? Kamu pulang liburan juga?" Sapa Agnes ramah.

"Iya Nes. Terus tadi pagi aku denger dari Ibu kamu pulang jadi aku mau main ke rumah kamu Nes. Boleh?" Ucap Anto percaya diri.

Agnes terkejut mendengar ucapan Anto yang sejak sekolah dulu memang mereka tidak dekat hanya saling tegur sapa saja karena mereka satu desa. Radit melihat raut wajah Agnes dan dapat dipastikan jika Agnes kurang nyaman saat laki-laki itu mendekati mereka.

"Eh, ini kenalin To calon suami aku." Ucap Agnes menghiraukan pertanyaan Anto.

"Baru calon kan Nes?" Tanya Anto percaya diri.

"In shaa Allah mudah-mudahan niat baik aku di lancarkan ya To. Nanti jangan lupa datang ya. Aku undang semua teman sekolah ku kok. Ya udah kita pulang dulu ya To udah mau magrib." Pamit Agnes.

Belum sempat Anto dan Radit berkenalan Agnes sudah menggandeng tangan Radit dengan mesra menunjukan jika dirinya sudah ada yang memiliki.

"Dia teman sekolah kamu?" Tanya Radit.

"Iya. Tapi kita ga terlalu deket. Kaget juga tadi dia ramah banget gitu sama aku." Agnes.

"Loh, kok bisa? Mas fikir kalian deket." Radit.

"Kan aku udah pernah bilang. Aku karang punya temen cowok. Kalo pun ada Bunda pasti tau. Dan kalo ada yang minta lebih dari temen jangan harap aku tanya lagi." Agnes.

"Loh, kok begitu?" Radit.

"Karena ya niat awal nya berteman ya berteman saja jangan ada udang di balik bakwan nanti aku makan." Canda Agnes.

"Terus Mas laki-laki paling beruntung dong bisa deket terus jadiin kamu calon istri." Radit.

"Hm.. Bisa begitu."

"Kok kaya ga yakin gitu?" Radit.

"Kasian aja klo aku ga terima nanti keburu tambah tua. Ga ada yang mau lagi." Goda Agnes.

"Eh, udah berani ngatain Mas ya." Radit.

"Eits.. Emang kenyataan nya begitu kan hahahaha..." Jawab Agnes kemudian beri sambil tertawa karena rumah nya sudah terlihat.

Radit tersenyum melihat tingkah Agnes yang memang masih kekanakan namun dia bisa bersikap dewasa di lain tempat. Radit menyukai itu. Dan Radit ingin manja nya Agnes hanya kepadanya saja.

"Kalian besok pulang pagi-pagi?" Tanya Bunda Nining setelah mereka menyelesaikan makan malam.

"Sepertinya begitu Bun. Tapi, liat Kak Ikbal saja jam berapa dia ke sini." Radit.

"Tadi kata Kakak sih jam enam Kakak ke sini Bun." Agnes.

"Ya sudah nanti kalian siap-siap saja biar pas Kakak datang ga nunggu lama." Bunda Nining.

"Agnes masih kangen Bunda sih sebenernya. Bisa ngga mulai kuliahnya di undur minggu depan aja." Agnes.

"Eh, macem-macem anak ini. Orang kemarin liburan kita udah sama-sama terus kok. Kuliah yang rajin inget liburan nanti nikah loh." Bunda Nining.

"Ih.. Bunda ko ingetin sih." Agnes.

"Lah terus." Bunda Nining.

"Ya jadi deg deg an ini." Agnes.

"Hahaha... Bisa deg deg an juga rupanya anak Bunda." Canda Bunda Nining.

"Ya sudah sana istirahat kalian biar besok vit perjalanan nya." Bunda Nining.

Pagi harinya Ikbal datang pagi sekali dengan Manda karena Manda ingin sarapan bersama Bunda Nining. Manda melihat Agnes tengah membantu Mba Tari di toko. Karena pagi-pagi banyak orang berbelanja.

"Aduh, pengantin baru." Sapa salah satu ibu yang tengah berbelanja.

"Pagi ibu." Sapa Ikbal.

"Gimana neng Manda udah isi?" Tanya Ibu yang lain.

"Alhamdulillah sudah ibu." Jawab Manda.

"Wah, neng Agnes kapan atuh menyusul. Ini sahabatnya udah mau punya momongan."

"In shaa Allah menyusul juga Bu." Jawab Agnes.

"Cepet jangan di tunda-tunda neng."

"Iya Ibu." Agnes.

Ikbal dan Manda pun masuk ke halaman rumah dan terlihat Radit sedang menyapu halaman membuat Ikbal merasa tak enak. Pasalnya walau bagaimana pun Radit adalah atasannya di kantor. Namun, Radit tak mungkin bisa di hentikan karena dirinya sudah merasa menjadi anggota keluarga dan apapun yang terjadi di rumah Bunda menjadi tanggung jawabnya. Seperti pagi ini ketika melihat halaman rumah yang berserakan daun-daun membuat Radit turun tangan menyapu.

Jaki sudah lebih dulu melarang Radit namun Radit menolak dan meminta Jaki untuk melakukan pekerjaan yang lain. Alhasil keduanya bekerja sama membuat halaman rumah Bunda menjadi rapih.

"Wah, sedang bersih-bersih rupanya." Manda.

"Eh, kalian sudah datang. Ayo Bunda sudah menunggu untuk sarapan." Radit.

"Kalo begitu biarkan Jaki yang melanjutkan kerjaan itu." Ikbal.

"Sebentar lagi juga selesai kok." Radit.

"Astaga! Baik saja ayo. Setelah itu kita pulang." Ikbal.

"Iya. Kalian duluan saja masuk." Radit.

Manda pun mengajak Ikbal masuk. Di dalam Bunda sedang menyiapkan sarapan di meja makan. Manda pun berinisiatif untuk membantu Bunda. Sementara Ikbal duduk menunggu makanan terhidang dan semua anggota keluarga berkumpul.

Tak lama Radit dan Agnes ikut bergabung bersama untuk sarapan. Manda begitu menikmati masakan buatan Bunda Nining yang pastinya akan sangat dia rindukan begitupun dengan Agnes dan Ikbal dan kini akan bertambah Radit.

Bukan hanya Putra dan putrinya bahkan Pak Bagas pun mengakui jika masakan Bunda Nining memang sangat enak dan membuat ketagihan. Sampai-sampai Pak Bagas menambah saat makan siang bersama kemarin.

🌼🌼🌼

1
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!