Dinikahkan karena kesalahan satu malam membuat Valerie membenci Edgar yang telah meniduri nya sehari sebelum pernikahan nya dengan Dion sang kekasih
"Sebesar itu kah kamu membenci ku Val?"
"Kamu yang sudah menghancurkan pernikahan ku dengan kekasih ku, jangan harap aku akan mencintaimu Ed!"
Jangan lupa tinggalkan like, vote, subscribe atau memberi komentar saran dan kritik dengan senang hati author terima
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Capricorn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Nyaman
"Ini, minum dulu air putih nya" ucap Edgar sembari menyodorkan segelas air putih itu pada Valerie.
"Ma, makasih..." Valerie kemudian menerima gelas itu dari tangan Edgar, lalu meminumnya secara perlahan.
Saat dirinya tengah menghabiskan air minum itu tiba-tiba saja Edgar mencoba menyisipkan anak rambut Valerie kebelakang telinga wanita itu dengan lembut, sembari mengusap keringat yang masih tersisa diwajah cantik itu.
Tindakan yang dilakukan Edgar itu jelas membuat Valerie gugup dan canggung dibuatnya. Namun, baru kali ini dirinya sama sekali tidak menolak ataupun menepis tangan pria itu dari wajahnya. Seolah-olah ia sudah mulai menerima semua sentuhan dari suaminya itu.
"Anda mengalami mimpi buruk bukan? Hm?" Tanya Edgar dengan raut wajah khawatir.
Valerie menggeleng "tidak" jawab nya singkat
"Lalu, kenapa tadi anda terus mengigau?" Tanya Edgar kembali.
"Me, memang nya saya mengigau apa???" Tanya Valerie sembari mendongakkan kepalanya menatap kearah Edgar.
"Ya...Itu, anda mengigau seperti ini..."
Ja, jangan di situ... tu,tunggu!...akhhh...
"Begitu. nafas anda saja tadi sampai naik turun dengan cepat seperti dikejar oleh sesuatu" sambung Edgar menjelaskan sembari menirukan gaya mengigau wanita itu.
Valerie seketika langsung terdiam membatu dengan wajahnya yang memerah, saat mendengar ucapan pria itu. rasanya ia ingin sekali segera menghilang dari hadapan Edgar saat itu juga karena merasa seperti sudah kehilangan harga dirinya.
"Val?" Panggil Edgar saat melihat Valerie yang sama sekali tidak menggubris ucapan nya.
Valerie kemudian meletakkan gelas minum yang sudah kosong itu keatas meja nakas yang berada tepat disampingnya, lalu dirinya menatap kembali kearah Edgar dengan raut wajah datar.
"Kamu sudah sembuh kan? Kalau begitu tugas ku sudah selesai disini dan aku mau segera kembali ke kamar ku" ucap Valerie mencoba mengalihkan pembicaraan.
Ia kemudian bergeser ke sisi ranjang, kemudian menurunkan kedua kakinya dari tempat tidur, setelah itu Valerie segera beranjak pergi dari kamar Edgar.
Namun baru beberapa langkah ia berjalan tiba-tiba saja Edgar langsung menahan tangan nya dengan cepat.
"...Ed, Edgar??..."
"Ternyata benar ya anda mimpi buruk, maaf. Lain kali saya tidak akan memaksa anda lagi untuk tidur dengan saya" ucap nya dengan raut wajah murung sembari menundukkan kepalanya.
"Ya???" Kedua mata Valerie langsung membulat sempurna saat mendengar ucapan dari pria itu. "Apa maksud kamu?? Aku tidak bilang aku mimpi buruk karena tidur dengan mu kan?" Sambung nya dengan ekspresi bingung.
"Tapi anda barusan langsung pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan saya, dan juga anda terlihat seperti ingin segera pergi dari kamar ini" ucap Edgar dengan nada lirih
"I,itu..." Valerie memutar bola mata nya sembari berusaha mencari alasan lain.
'aku tidak mungkin bilang kalau aku mimpi ditiduri oleh nya kan?!' batin Valerie merutuki dirinya sendiri
"A,aku tidak mimpi buruk karena tidur dengan mu, justru aku malah merasa nya,nyaman saat tidur dengan mu" ucap Valerie terbata-bata dengan wajahnya yang kembali berubah merah merona.
Mendengar pengakuan itu, Edgar seketika langsung mendongakkan kepalanya dan menatap kearah istrinya itu "Tadi anda bilang apa?" Tanya nya memastikan kembali
"Ti,tidak lupakan saja!" jawab Valerie gugup, sembari mengalihkan pandangan nya kearah lain untuk menghindari kontak mata langsung dengan Edgar.
"Su,sudah ya aku ma,mau pergi kekamar ku dulu!" Sambung nya sembari melepaskan tangan Edgar dari lengannya kemudian segera pergi dengan tergesa-gesa keluar dari kamar pria itu.
Sedangkan Edgar, dirinya masih terdiam menatap kearah pintu sembari memikirkan kata-kata yang diucapkan oleh Valerie barusan "Tadi...dia bilang nyaman tidur dengan ku?"gumam nya tak percaya
To be continue~
smangaaatt🤸🤸🤩
Oh iya satu lagi, jangan lupa like, komen, subscribe, vote, dan kasih ranting ya(aduh malah kebanyakan... kalau gak, like dan komen juga tidak masalah:D) biar author semangat buat namatin karya ini sampai ending, ya! Udah cukup segitu aja sekian terimakasih! bye bye! see you!
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh🍃