Delanta Elman seorang pembisnis yang tidak peduli dengan pernikahan. Baginya kehidupan pernikahan begitu memuakkan dengan masa lalunya yang kelam. Delanta pernah menikah akan tetapi dia memilih menceraikan istrinya di sebabkan istri selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Hal itu membuat Delanta menganggap bahwa wanita tidak berguna dalam hidupnya.
Sebuah peristiwa terjadi dan tidak terduga...
Penasaran, mari kita saksikan 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aloha_Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 - Mendadak
🍃Like dan comment ya🍃
El tiba di rumahnya dengan tatapan tertegun tanpa berbicara sedikit pun. Al yang melihat sang adik seperti orang linglung menepuk pundaknya. El pun terperanjat.
"Ih Abang kenapa sih?" ucap El.
"Kamu itu seperti tatapan kosong, cerita kenapa? apa kamu di begal? tapi mobil kamu ada, kamu juga utuh tidak ada yang luka," ucap Al mengamati sang adik.
El menunjukkan ke arah hatinya dan berlalu begitu saja meninggalkan Al yang kebingungan dengan perkataan sang adik. Al pun mengikuti adiknya sampai ke kamar dan bertanya.
"Cerita sama Abang, siapa yang menganggu adikku yang super ceria jadi bengong begini?" ucap Al.
"Argh, besok pagi saja bang, aku ingin mandi dan istirahat," ucap El mendorong sang Abang keluar dari kamarnya.
Al hanya mendengus kesal dengan sikap El. Akan tetapi Al pasrah saja dan kembali ke kamar.
Di sisi lain, El masih dengan tatapan kosong bahkan melepaskan pakaiannya dan langsung masuk ke kamar mandi. Setelah memakai handuk dan melepaskan diri ke dalam ranjangnya.
"Aaaaaah, kalau saja tadi malam aku tidak menemani Eva ke rumahnya, kalau begini aku bakalan tidak bisa di lepaskan oleh papa nya Eva, Ya Tuhan bagaimana ini? aku tidak memiliki perasaan apapun pada Eva," ucap El yang mulai mengantuk.
El pun tertidur dengan kegalauannya. Saat pagi tiba hanya El yang belum bangun, sehingga Al yang mengetok pintu kamar El.
El pun terbangun dan membuka pintu kamarnya.
"Eeh abangku sayang, abang duluan saja sarapan, bilang sama papa El pasti ke resto tapi telat karena mau mandi dan sarapan," ucap El.
" Apakah kamu galau? Papa dan aku menunggu setengah jam di ruang makan kalau kamu tidak datang kunci mobil abang ambil," ancam Al pergi menutup kamar sang adik.
El pun hanya mengernyitkan dahi nya dan segera ke kamar mandi untuk mandi.
Setengah jam kemudian, El menuju ruang makan. Papa dan Al menunggu El selesai sarapan, El pun segera menyelesaikan sarapannya.
"Katakan pada papa, mengapa semalam pulang larut?"tanya tuan Alster.
"Semalam aku menjemput Eva ke rumahnya papa, eeh tidak tahu nya malah di sodorkan Eva kepada ku untuk dijadikan pacar oleh tuan Sanders," ucap El.
Mendengar nama Sanders tuan Alster pun tersenyum.
"Sebentar, papa tersenyum kenapa?"tanya Al.
"Papa dengerin El dulu, El ti...dak," ucap El terpotong dengan jawaban sang papa.
"Papa setuju kamu berpacaran bahkan menikah dengan Eva anak tuan Sanders, kalau begitu papa duluan, ingat pesan papa ya El, papa sangat menyetujuinya," ucap tuan Alster pergi meninggalkan kedua anaknya dalam kebingungan.
Al pun langsung menepuk pundak sang adik dan melambaikan tangan karena duluan berangkat ke kantor.
Tidak lama El pun berangkat ke resto.
Di sisi lain.
Alena dan Delan menyusuri kampus tempat Alena kuliah. Setelah itu keduanya menuju tempat perkuliahan umum. Alena pun fokus memperhatikan pemaparan, sedangkan Delan memberikan fokus pada leptopnya.
Tidak lama dari itu, pemateri melihat ke arah Delan. Dia sangat terkejut melihat sahabat karibnya.
" Pada kesempatan ini, saya akan memanggil orang yang berjasa dalam hidup saya dan paling cerdas di masa kuliah, kepada Delanta Elman saya menunggu disini," ucap Erwin.
Alena pun memanggil Delan, Delan pun menoleh dia terkejut dengan namanya dipanggil. Dia pun maju ke depan dan berbicara sedikit.
Setelah perkuliahan umum selesai, Delan meminta izin pada Alena untuk berbicara pada Erwin. Alena pun memperbolehkan.
"Siapa wanita itu?" tanya Erwin.
"Calon istriku," ucap Delan.
"Bukankah kamu sudah menikah dan bukan wanita itu," ucap Erwin.
" Saya sudah cerai dengan istri , dan dialah istri masa depanku," ucap Delan.
"Baiklah, semoga kamu selalu bahagia, ini alamat ku datanglah ke sini ajak calon istrimu, karena dia mahasiswa ku maka akan ku jago sebagai adik ipar," ucap Erwin.
"Oke terima kasih, berapa anakmu sekarang?" tanya Delan.
"Anakmu hanya 1 seorang wanita, meskipun dia wanita sangat dekat denganku, lihat lah seperti sekarang, nanti kita bicara lagi ya Delan, oh ya coba catat nomor ponsel mu dulu di hp ku," ucap Erwin sambil memberi kode pada anaknya di pesan.
Delan pun menuliskannya, keduanya pun berpelukan untuk perpisahan. Alena menunggu di belakang mereka.
"Sayang, kamu di belakang ku," ucap Delan.
"Iya, aku menunggu kamu setelah selesai bicara," ucap Alena.
Keduanya pun pergi begitu saja meninggalkan kampus tersebut.
Di Resto.
El tidak bicara sama sekali dengan Eva, begitupun dengan Eva yang hanya fokus dengan tugasnya.
"Bos El, tugas saya sudah selesai, bolehkah saya makan cemilan," ucap Eva.
"Boleh," ucap El.
Eva pun mengeluarkan cemilan yang di bawa nya, dan memberikan beberapa ke El.
"Ini apa?" tanya El.
"Hanya biskuit saja," ucap Eva meneruskan makannya.
Setelah selesai di periksa El, El pun keluar unyuk memantau perkembangan di resto. Eva tidak peduli dan meneruskan makannya.
El pun bisa bernafas lega setelah keluar dari ruangan tersebut. Melihat hal itu Nando bertanya pada El.
"Tuan El, kenapa bernafas panjang begitu? Apakah Ac di ruangan kurang," tanya Nando.
"Tidak ada, hanya bernafas saja, memangnya saya tidak mengjela nafas," ucap El mengernyitkan keningnya.
"Ya boleh saja lah Pak, itu kan hak manusia," ucap Nando.
"Ya sudah, kamu teruskan saja kerjaanmu," ucap El.
"Siap pak," ucap Nando.
Setelah selesai memantau El pun menatap ke layar resto nya. Seperti ada yang memantau, saat di lihat ada Santi menemuinya. Benar sekali masa lalu pun datang secara tiba-tiba.
"Hai Elz bolehkah saya bicara di resto mu," tanya Santi.
"Ayo kita masuk ke resto," ucap El.
Keduanya pun berbicara, El meminta pelayan membawakan minuman.
"Kamu masih ingat dengan minuman yang ku suka," ucap Santi dengan menatap wajah El.
"Tolong Santi, jaga tangan mu, aku sudah memiliki pacar,"ucap El memalingkan wajahnya dan berharap Eva keluar dari ruangan tersebut.
"Lagian pacarmu juga tidak melihat, ini semua kesalahan aku maka aku akan menebusnya denhan cara apapun," ucap Santi serius.
"Aku tidak peduli sama sekali, segera minum dan pulang saja," ucap El memalingkan wajah.
Santi terus saja membujuk El, akan tetapi El terus menolak hal tersebut. El berharap Eva keluar dari ruangan tersebut. Sehingga Nando pun ke ruangan kantor.
Saat masuk ke dalam, melihat Eva tengah tertidur.
"Eva bangun, pacar kamu di rebut oleh mantan," bisik Nando.
Eva pun bangun dengan mengucek matanya.
"Emang pacarku siapa?" tanya Eva pada Nando.
"Sekarang rapikan pakaian mu, tolong tuan El di depan mantannya sekarang," ucap Nando.
Eva pun menyiapkan dirinya, saat Eva melihat mantan El, dia pun ikut terkejut. Begitupun dengan Santi ikut terkejut.
🐔Bersambung🐔
"Tidak ada yang sia-sia jika kita berusaha," author _ Aloha- Zahra.
