[Ding!!! Sistem Elit Global diaktifkan!]
"?"
"sialan! Apakah ini jari emasku?"
Seorang pria muda yang menjadi seorang top global di game yang ia mainkan terkejut karena suara yang tiba-tiba muncul di pikirannya. Dirinya mendapatkan kemampuan cheat yang biasa di dapatkan oleh MC di cerita fiksi.
"hih. Hih. Hih."
"hahahaha! Sepertinya ini adalah waktunya aku untuk bergerak!"
"bersiaplah dunia! Kalian akan menghadapi legenda yang telah terlahir!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon "L", isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Menyembuhkan mata Roger.
Keesokan harinya di mansion, Jack melakukan rutinitasnya. Olahraga, mandi, lalu sarapan. Setelahnya ia duduk di depan layar tv menonton berbagai channel yang memberikan berita tentang peristiwa tadi malam. Tak lama Razor datang bersama Roger.
"tuan Jack! Roger datang ingin bertemu."
"selamat pagi tuan Jack!"
Jack melihat Roger dengan penampilan formal. Dirinya menahan tawa karena dapat ia lihat jika Roger sama sekali tidak cocok mengenakan pakaian seperti itu. Ditambah lagi dengan luka di mata kanannya.
"ikut aku."
Jack berjalan menuju tempat gym diikuti oleh Roger.
"duduklah! Lakukan meditasi dan fokus."
Roger mengangguk dan melakukan perintah Jack. Dia duduk bersila melakukan meditasi.
Dibelakang Roger, Jack duduk dengan sikap yang sama lalu meletakkan telapak tangan pada punggung Roger. Setelahnya mengalirkan energi Qi di tubuhnya lalu mengirim energi Qi tersebut ke tubuh Roger. Dengan tenang dan fokus Jack mengarahkan energi tersebut menuju ke arah mata Roger untuk menyembuhkannya.
Roger merasakan energi yang tenang masuk. Tanpa ia sadari, kedua matanya mengalami perubahan warna dan perlahan menyembuhkan setiap luka. Mengembalikan wujud dari matanya yang sebelumnya sangat parah menjadi kembali seperti semula.
Setelah dirasa cukup, Jack menghentikan kegiatannya dan kembali berdiri.
"sudah! Berdirilah!"
Roger membuka mata dan pandangan matanya yang sebelumnya kabur, perlahan semakin jelas. Dirinya terkejut mengetahui jika kedua matanya menjadi seperti semula.
"tuan ini?"
"aku menyuruhmu kemari hanya untuk menyembuhkan kedua matamu."
Mendengar itu, Roger menjadi sangat senang lalu beranjak berdiri. Setelahnya ia membungkuk didepannya Jack.
"terima kasih tuan!"
"ya! Bekerjalah dengan baik! Aku mengandalkan u di masa depan."
"saya tidak akan mengecewakan anda."
.
.
.
Sementara itu di gedung Angkasa Pura tempat kantor pertama perusahaan Donovan Company, Alex dan Heri sudah datang dan mulai sibuk. Alex masih mengatur peralatan yang dibutuhkan karyawan bersama para pekerja. Sementara Heri sedang mengatur barang di ruangan kantornya.
Melihat semua barang sudah datang, Heri memeriksanya satu per satu dan mulai merakit komputer yang akan ia gunakan untuk bekerja. Ia berpikir jika merakit komputer dengan spesifikasi tinggi akan mempercepat pekerjaannya.
Hingga siang Heri masih berada di ruangannya. Setelah selesai merakit komputer, dirinya lalu menghidupkan komputer tersebut dan mencobanya.
Tak lama pintu ruangan terbuka dan Alex datang.
"apa kau sudah selesai?"
"sudah tuan Alex. Semua komponen bekerja dengan baik. Dengan komputer ini saya bisa menyelesaikan pembuatan perangkat lunak terbaik untuk operasional perusahaan."
"baguslah! Kalau begitu kita turun dulu. Ini sudah masuk jam makan siang."
"baik!"
Mereka meninggalkan ruangan dan pergi menuju restoran terdekat.
"tuan Alex! Bukankah ini restoran mahal?"
Heri bertanya dengan khawatir. Karena ini masih awal dirinya bekerja. Bahkan belum melakukan pekerjaan satu pun. Apa lagi dirinya masih berhemat karena belum mendapatkan gaji.
"tenang saja! Untuk kali ini aku yang akan bayar. Kau bisa pesan apapun yang kau inginkan."
Mereka pun masuk dan menuju ke meja kasir.
"Apa ada meja kosong?"
Pelayan segera memeriksa daftar meja yang tersedia.
"anda bisa menggunakan meja no. 10 tuan!"
"baiklah."
Selanjutnya mereka menuju ke meja yang dimaksud. Lalu tak lama seorang pelayan menghampiri mereka dengan buku menu di tangannya.
"silahkan tuan! Mau pesan apa?"
Alex melihat sekilas buku menu.
"aku ingin steak, french-fries, dan salad sayur. Lalu minumnya... Greentea latte dingin."
"kalau saya burger dan minuman soda saja."
Pelayan segera mencatat pesanan mereka.
"kalau begitu kami siapkan pesanan anda sekalian tuan. Permisi!"
Pelayan dengan segera pergi memberikan pesanan Alex dan Heri pada chef.
Sambil menunggu pesanan, Alex dan Heri berbincang-bincang.
"kau tidak perlu sopan seperti itu denganku. Umur kita tidak berbeda jauh."
Mendengar itu Heri merasa tidak enak hati. Dirinya sengarang memiliki posisi lebih rendah di perusahaan. Sudah sewajarnya ia bersikap sopan para atasan.
"tidak pantas bagi saya yang memiliki posisi lebih rendah untuk bersikap tidak sopan tuan."
"huh.. Posisi itu hanya sementara. Setelah perusahaan berjalan dengan normal, maka kau akan memiliki posisi yang sama sebagai pimpinan perusahaan software dan keamanan cyber."
"kalau begitu saya akan merubah sikap saya ketika waktu itu tiba."
"terserah kau saja."
Tak lama makanan mereka sudah datang. Dengan santai mereka menikmati makan siang di restoran tersebut.
.
.
.
Setelah kepergian Roger dari mansion, Jack kembali melakukan aktifitas seperti biasa. Bermain game, minum kopi, lalu makan siang. Setelah makan dirinya masuk ke ruang Kerja.
"sistem. Munculkan status."
Status
Nama: Jack L Donovan.
Level: 1
Tubuh: kesempurnaan.
Istri:-
Budak:
-Razor (kepala pelayan)
-Alex Saputra (ceo Donovan company)
-Heri Setya. (hacker)
-Roger Servan. (keamanan)
Jack memperhatikan status dan melihat ada dua nama yang ditambahkan di bagian budak. Dirinya cukup puas dengan hal ini. Dengan adanya Alex, Heri, dan juga Roger, maka pondasi dirinya sudah cukup kokoh. Hanya tinggal menunggu perusahaan Donovan Company beroperasi dan ia bisa melanjutkan ke rencana selanjutnya.
Namun sebelum itu, ia harus menunggu Alex menyelesaikan tugasnya. Dan menunggu adalah hal yang membosankan. Dirinya mencoba menghilangkan kebosanan dengan bermain game seperti biasanya. Namun rank miliknya sudah sangat tinggi. Bahkan tidak akan bisa disusul oleh player lain setidaknya untuk satu minggu mendatang.
Jack kembali melihat panel status dan melihat ada bagian yang kosong. Dirinya bisa dibilang sudah sukses. Sangat sukses malah. Dengan tempat tinggal di mansion, perusahaan dengan modal 25 triliun, namun dirinya sampai sekarang masih belum memiliki pasangan. Alias jomblo. Jika hal ini diketahui oleh orang lain, maka ia akan menjadi bahan tertawaan.
Pada akhirnya Jack memutuskan untuk mencari wanita cantik untuk menjadi istrinya. Lagi pula dirinya juga memiliki kebutuhan biologis. Jadi tidak masalah jika ia mencari wanita terbaik untuk memuaskannya.
"sistem! Kirimkan data diri wanita yang sesuai dengan kriteria."
[data sudah terkirim.]
Jack memeriksa ponselnya dan melihat ada dua data yang masuk. Menampilkan data dari wanita yang baru lulus sekolah menengah atas dan akan mendaftar di kampus universitas Gajah Muda tahun ini.
Melihat target akan kuliah, dirinya ingat jika ia hanyalah lulusan sekolah menengah atas.
"sepertinya akan menarik jika aku juga ikut kuliah. Lagi pula sekarang aku juga seorang pengangguran."
Dengan ini Jack memutuskan untuk kuliah. Dirinya keluar dari ruangan kerja lalu bersiap untuk menuju ke kampus Gajah Muda. Setelah siap, dirinya pergi dengan mengendarai motor sport miliknya.
Tak membutuhkan waktu lama untuk ia sampai di area kampus. Dapat Jack lihat gedung kampus yang sangat besar berdiri didepannya. Dengan cepat Jack menuju tempat parkir yang telah disediakan.
"huh.. Dimana tempat administrasi?"
Jack berjalan menyusuri area kampus dan melihat banyak orang berkumpul di depan loket pendaftaran. Dirinya pun datang dan ikut dalam antrian.