NovelToon NovelToon
Hilal Untuk Halal

Hilal Untuk Halal

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: emha albana

Kisah cinta Halalillah dan Hilal dimulai dari sebuah rumah tahfidz, mereka memilih menjadi Volunteer, dan itu bukanlah keputusan yang mudah, berani menggadaikan masa muda dan mimpinya pilihan yang amat berat.

Menjaga dan mendidik para penghafal qur'an menjadi sebuah amanah yang berat, begitu juga ujian cinta yang dialami Halal dan Hilal, bukan sampai disitu, kehadiran Mahab dan Isfanah menjadi sebuah pilihan yang berat bagi Hilal dan Halal, siapa yang akhirnya saling memiliki, dan bagaimana perjuangan mereka mempertahankan cinta dan persahabatan serta ujian dan cobaan mengabdikan diri di sebuah rumah tahfidz?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emha albana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukum Allah Di Ilmu Fisika

Vika masih menyimpan kesal dengan kejadian pagi, tersentuh sisi wanita dia, yang dibanding-bandingkan dengan pemulung. Wanita yang mana yang bisa tinggal diam ketika dibandingkan dengan wanita lain, kecuali hati wanita tersebut lebih dari sutra baru bisa menerima keadaan seperti itu.

"Bagaimana juga gw perempuan yang nggak bisa dibanding-bandingin, apa lagi sama pemulung, gila kali ya!" Gerutu Vika di dalam butiknya, tepat di depan cermin.

Ia merasa tak habis pikir, dan harus mencari cara agar Hilal tidak mengagumi si pemulung, ia langsung menghubungi Mama Fida.

"Assalamualaikum Mah..."

"Walaikum salam, bagaimana kabar pagi tadi? Hilal udah mulai anggap kamu ada?!" Tanya Mama Fida.

*Justru Vika telepon Tante mau ngasih tau, kalo Hilal diem-diem naro hati sama pengurus rumah Tahfidz yang baru, padahal anaknya masih sekolah Tan! Dan yang paling nggak masuk akal, Vika kalah sama pemulung."

"Apa? Hilal dekat dengan pemulung?!"

"Bukan deket lagi Tante, hampir satu jam Vika nungguin dia ngomong sama si pemulung itu."

"Ah yang bener? Masa selera Hilal pemulung siiih?! Pasti kamu bercanda Vika."

"Demi Allah Tante, masa Vika salah liat?!"

Mamah Fida kepancing emosi, dan ia pun tidak tinggal diam, Vika memakai Kalimat sumpah, "Demi Allah" agar kebohongannya diamini Mamah Fida.

_______________Info :______________

Dalam bahasa Arab, sumpah disebut dengan al-yamin atau al-hilf, yaitu kata-kata yang diucapkan dengan menggunakan nama Allah atau sifat-Nya untuk memperkuat suatu hal. Contohnya: "WalLahi (Demi Allah) saya sudah belajar" dan "Wa'azhamatillah (Demi Keagungan Allah) saya tidak mencuri".

_______________&&&&_____________

"Yaudah nanti Tante coba tanyakan sama Hilal, kalo perlu Tante langsung cari tahu ke rumah Tahfidz."

"Yah Tante, masa Tante mau punya mantu pemulung, nggak banget Tan...."

"Yah pastilah, masa iya anak Tante yang cari uang, dapat calon istri pemulung, keenakan dia!"

"Ok ya Tante, Vika urus langganan dulu, butik lagi rame." Ucap Vika yang melanjutkan aktifitasnya melayani pelanggan yang datang ke Butik.

_______________&&&&_____________

Ini mata pelajaran terakhir untuk Rizka dan Halal menyelesaikan Ujian Akhir, selepas bel berbunyi mereka menyegerakan dan menyelesaikan semuanya dengan baik.

Beberapa peserta ujian sudah mulai mengumpulkan lembaran ujian, hanya Rizka dan Halal yang masih tersisa, mereka berdua memang sering memanfaatkan waktu, sekali pun sisa waktu lima menit pun mereka tidak tergesa-gesa, dicek kembali soal yang membuatnya ragu.

Antara Rizka dan Halal justru siapa yang paling lama mengumpulkan, bukan yang paling cepat mengumpulkan.

"Hayo Rizka, Halal, tinggal kamu yang belom ngumpulin, waktu tinggal dua menit lagi." Saking tidak sabarnya guru pengawas, meminta mereka untuk menyelesaikan dengan cepat.

Mau tidak mau akhirnya mereka bersamaan mengumpulkan soal ujian tersebut. Sebelum para siswa meninggalkan sekolah ada sedikit pengumuman dari wali kelas, dan mereka dikumpulkan kembali.

"Sehabis ujian akan ada pengumuman hasil kelulusan dan pengambilan Ijazah, jadi mohon untuk kalian yang belum membayar uang perpisahan atau meluniasi kewajiban yang lainnya dan yang merasa ada tunggakan mohon segera dilunasi, atau sementara Ijazah kalian ditahan sekolah yah, sampai sini mengerti semua yah? Kalo sudah paham, dan mau bertanya silahkan ajungkan jari."

Suasana agak sedikit riuh, setelah wali kelas mereka dan pihak sekolah menahan ijazah bagi mereka yang belum melunasi kewajiban.

"Kalo nggak ada pertanyaan lagi, kita bertemu di tiga Minggu kedepan, sekalian kalian membawa tunggakan atau administrasi lain yang belum dilunasi! Demian dari Ibu, Assalamualaikum, selamat berlibur." Tutup Bu Hamidah, wali kelas dengan mata pelajaran Kimia.

Halal dan Rizka tertunduk dan merasa bertambah lagi beban yang harus mereka cari sendiri.

"Allah cukupkan semua dan Allah kasih jalan nantinya." Ucap Halal sambil menggenggam jemari sahabatnya itu.

"Insyallah." Jawab Rizka tersenyum.

Di payungi pohon rindang, dan daun serta bunga berguguran, mereka berjalan menelusuri jalan yang asri.

"Lal, pernah nggak kamu mikir kenapa yah, dan apa kurangnya ibadah kita, tapi kenapa Allah terasa membatasi rezeki kita?!"

"Aku manusia biasa, sama seperti kamu Riz, pernah berpikir seperti itu, bukannya Allah akan cukup kan rezeki hambanya yang bertaqwa, dari berbagai penjuru mata angin. per, kamu tau kan per? Pegas, semakin di tekan maka akan menghasilkan loncatan yang jauh, tugas kita jangan melawan hukum potensial massa, itu yang aku tahu dari Ilmu fisika."

"Hahaha, taaaau deh yang jago fisika."

"Dan ada aksi akan ada reaksi, itu rumus doa, disini lah keyakinan kita akan diuji, bahwa Allah pasti akan cukupkan, insyaaa....."

"Allah...." Lanjut Rizka.

Mereka melepas tawanya dan nampak bahagia dengan kesulitan yang mereka dapatkan.

"Allah tidak meminta ibadah mu esok hari, yang Allah pinta Ibadahmu hari ini, jadi....jangan resah dengan rezeki mu esok hari." Tutup Rizka.

"Hahahaha....lama-lama Umul Syufi, Rabiah Al-'Adawiyyah kalah dengan kata-kata bijak kamu Riz."

"Aduh, nyerah aku kalo dibandingkan dengan perempuan suci seperti beliau, semoga yah, Allah temukan hikmah cinta di keberkahan Ummul Syufi."

Halal membacakan syariah Rabbiahtul,"Jika aku menyembah-Mu

karena takut api neraka-Mu

bakarlah aku di dalamnya

Dan jika aku menyembah-Mu

karena mengharap surga-Mu

haramkanlah aku daripadanya....*

Lalu mereka membacakan bait terakhir bersamaan.

"Namun jika aku menyembah-Mu

karena kecintaanku kepada-Mu

jangan palingkan wajah-Mu dariku."

Yah, Rabiah Al-Adawiyah dikenal juga dengan nama Rabi'ah Basri adalah seorang sufi wanita yang dikenal karena kesucian dan kecintaannya terhadap Allah. Rabi'ah merupakan klien dari klan Al-Atik suku Qays bin 'Adi, di mana ia terkenal dengan sebutan al-Qaysiyah.

Rizka dan Halal merupakan pecinta Rabiah Al-'Adawiyyah, mereka hampir menghafal semua kata-kata Hikmah milik perempuan sufi itu.

Ketika remaja seusia-nya larut dalam syari lagu cinta, musik patah hati, justru mereka mengambil hobi yang berbeda, menghafal karya-karya wanita suci, asal Irak tersebut.

Halal dan Rizka jalan bergandengan, menelusuri pohon besar nan rindang di tengah kota, dan disaat gadis seusia mereka memilih untuk menghabiskan masa SMA, justru mereka terlihat akrab merasa memiliki dunia sendiri dan tak pantas untuk bersama dengan teman-teman yang lain, bukan mereka minder dengan keadaan, tetapi mereka paham batasan dunia dan semua demi menjaga hafalan Alquran mereka.

Rizka dan Halal orang yang termasuk tidak sembarang menerima makanan dari orang lain, bahkan mereka rela mengaku 'saum' atau puasa demi menjaga isi perut mereka dari barang-barang suhbat yang masuk ke dalam perut mereka, bahkan mereka memiliki batasan makan sendiri dan benar-benar menjaga makanan serta penampilan mereka.

Selagi asik menikmati asrinya kawasan hutan kota, Halal memberikan sebuah ide yang terbilang ekstrim.

"Rizka, ada nggak keinginan kamu memakai Niqob?!"

"Cadar maksud kamu?!"

"Ada sih, tapi...."

"Loh kok pake tapi...?!"

"Tapi aku takut dibilang bawa Bom Panci...Hahahaha..."

"Bisa aja kamu, itu mah fitnah akhir zaman aja Riz, seolah-oleh menjustifikasi kalo mereka yang pake cadar itu Islam garis keras! Hahaha, bagaiman mau keras, hidup kita aja penuh puasa, pastinya lemes...ya Kan?!" Ucap Halal sambil tertawa.

Selagi mereka melepas beban di kepala, melaju mobil Hilal dengan kencang dan hampir menabrak mereka.

"Huuuh dasar orang kaya, nggak boleh banget liat orang susah seneng dikit...." Teriak Rizka.

1
larasatiayu
mampir dong pls ke sholeh tanpa jilbab
Kim
iyalah,,,,karena Madrasah pertama seorang anak adalah Ibu,,,,jadi kita wajib menuntut ilmu
Kim
karena kesehatan adalah nikmat yg tiada tara
Kim
semakin banyak saingan pak Hilal
Kim
ayo ak Hilal,jangan sampai kalah start,,,keburu Halal di halalin orang nih🤭🤭🤭
Kim
jangan memaksakan kehendak bu,mungkin anda yg melahirkan,tapi Hilal juga punya pilihan sendiri,selama itu baik anda jadi orang tua wajib mendukung dan mendo'akan
Kim
bagus,,,,,jangan hiraukan ortu nya pak Hilal,,,,
Kim
gagal ungkapin perasaan deh,,,sabar dulu pak Hilal
Kim
nggk gitu juga bu konsep nya jadi orang tua
Kim
punya hak apa anda menghina mereka,,,,
Kim
apkah cerita ini terinspirasi dari kisah nyata kaka Author?🤔🤔🤔
Kim: wowwww,,,,salut buat adik kaka
i.g : emhaalbana: Kisah adik saya bernama Azizahtudzahra
total 2 replies
Supatmiah Winda
usaha travel umroh tapi ko kejar" cowok y
i.g : emhaalbana: Abinya kak, kalo Vika Butik
total 1 replies
Kim
ada yg lagi misi cari jodoh🤭🤭🤭
Kim
semoga saja bertemu,,,,

kalo kita pandai bersyukur,apapun yg Alloh kasih,akan terasa nikmat
Kim
kalian benar" 👍👍👍👍
kefakiran tidak menjadikan kalian kufur nikmat
Kim
bakalan ada kisah cinta yg rumit & menguras air mata
Kim
semoga Halal & Hilal
Rizk & iskandar🥰🥰
Kim
gerutuan papa Amrul mewakili suami" yg ada di dunia nyata
Kim
setuju sama Papah
Kim
pal Hilal gercep amat,semoga berjodoh sama Halal y pak🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!