Hanya menceritakan perjalanan cinta antara Achana si murid lugu dan Jeffery si guru arogan. Dengan sebuah peristiwa yang membuat mereka menjadi dekat dan menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka.
Kemudian apa jadinya jika orang yang saling mencintai itu kedatangan orang dari masa lalu mereka? Apakah mereka akan tetap bisa mempertahankan cinta mereka? Atau malah goyah karena ego masing-masing?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chryssa_Dike, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
5 bulan telah berlalu begitu mulus. Acha dan Jeffery terlihat semakin dekat, tapi kedekatan mereka hanya sebatas Acha yang menjadi mommy pengganti untuk Nono tanpa adanya status lainnya.
Setelah melewati 5 bulan, hari kelulusan Acha juga semakin dekat. Dan untuk olimpiade yang diikuti Acha beberapa bulan yang lalu, Acha berhasil mendapatkan juara 1 dan mengalahkan murid-murid berbakat dari sekolah ternama lain.
Kini Acha tengah bersantai berdua dengan sang mae. Mereka menikmati cookies buatan tennia sambil sesekali mengobrol dan kembali fokus pada drama yang mereka tonton.
"Adek, gimana hubungan adek sama Jeffery?" Tanya Tennia pada sang anak.
"Adek nggak tau mae, mas Jeffery nggak pernah bilang apapun pada adek"
"Adek mae mau tanya, adek suka nggak sama Jeffery?" Tanya Tennia serius pada sang anak.
Mendengar pertanyaan sang mae barusan, Acha jadi mulai mengingat-ingat saat-saat dirinya menghabiskan waktu berdua dengan Jeffery ataupun bertiga dengan Nono juga. Ia mulai mengulas kembali ingatannya saat ia begitu senang bisa menghabiskan banyak waktunya dengan 2 pria berbeda umur itu.
"Nggak tau mae, yang pasti kalau adek bersama mas Jeffery adek seneng, adek bahagia, jantung adek juga suka berdetak kencang kalau adek ketemu mas Jeffery" jelas Acha.
"Kalau Jeffery tiba-tiba ngenalin seseorang yang akan jadi mommy Nono kepada Acha, Acha bagaimana?"
Mendengar itu Acha seketika mengubah raut wajahnya menjadi murung. Ia tidak tau apa yang harus ia lakukan. Ia juga tidak tau perasaan apa yang ia miliki untuk Jeffery.
'Apa bener Pak Jeffery punya pacar dan akan menjadikan pacarnya istri? Lalu Acha bagaimana? Kenapa hati Acha sakit mendengar pertanyaan itu?' batin Acha.
Mendapati wajah anaknya yang murung Tennia pun tersenyum simpul. Ia seperti sudah mendapatkan jawaban atas pertanyaannya barusan. Dari raut wajah sang anak saja sudah menggambarkan apa yang anaknya pikirkan dan rasakan.
"Adek gak mau kan Jeffery menjadi milik orang lain?" Tanya Tennia. Dan dibalas anggukan mantap oleh Acha.
***
Di dalam kamar, Acha sedang merenungkan semua pembicaraannya bersama maenya tadi. Ia merasa mulai ragu dan goyah dengan semuanya. Ia merasa mulai menaruh hati pada seseorang yang tidak seharusnya.
Saat sedang merenung dan meratapi nasib, tiba-tiba ia dikagetkan dengan sebuah notifikasi pesan dari handphonenya. Penasaran dengan siapa yang ada dalam notifikasinya, Acha pun segera membuka handphone miliknya.
Sebuah pesan singkat dari seseorang yang sedari tadi hinggap dipikirannya. Sebuah pesan yang mengatakan bahwa laki-laki itu ingin mengajak acha untuk menghadiri pesta perayaan ulang tahun pernikahan kedua orang tua Jeffery.
Mendapat pesan tersebut, Acha pun bergegas memilih baju untuk nanti, karena ia tidak mau mempermalukan Jeffery nanti. Ia harus tampil menawan didepan semua orang. Walaupun nantinya ia akan dianggap babysitter Nono, tapi ia harus tetap cantik.
Berhubung sekarang masih pukul 17.00 jadi ia pun memutuskan untuk melakukan perawatan dulu pada wajahnya agar wajahnya terlihat lebih cerah dan sehat saat bertemu dengan semua orang nantinya.
Setelah selesai melakukan perawatan wajah, akhirnya Acha pun mandi dan memakai pakaian yang sudah ia pilih tadi. Sebuah dress berwarna hitam dengan model yang sangat sederhana namun masih meninggalkan kesan mewah.
Tidak lupa acha juga menambahkan sedikit polesan make up pada wajahnya. Terlihat natural tapi juga cantik. Sangat cocok untuk Acha yang kalem.
"Ahh....akhirnya selesai, nggak kerasa udah jam 18.30 aja" ucap Acha sambil merenggangkan tubuhnya.
Tiba-tiba.....
Tokk....tokk....tokk.....
"Iya masuk" jawab Acha dari dalam.
Saat mendengarkan jawaban dari dalam, seseorang yang tadi mengetuk pun mulai membuka pintu kamar Acha dan masuk.
"Itu Nona Acha, di ruang tamu sudah ada Tuan Jeffery" ucap salah seorang maid di rumah Acha.
"Ahh.....iya bi, terimakasih informasinya" ucap Acha sambil meraih tasnya.
"Iya non, sama-sama"
Setelahnya, maid itu pun memutuskan pergi dari kamar nona nya. Acha sendiri mulai berjalan menuruni tangga, dan dari atas sini ia bisa melihat orang tuanya sedang berbincang-bincang dengan Jeffery.
"Maaf, membuat mas harus menunggu" ucap Acha saat sampai diruang tamu.
Jeffery yang tadinya sedang asik berbincang dengan Johnny dan Tennia pun langsung menoleh pada sumber suara. Betapa kagetnya dia, saat mendapati Acha yang terlihat cantik dengan dress hitamnya.
"Ahh...tidak kok cha" ucap Jeffery menutupi rasa gugupnya.
"Loh mae sama daddy kok rapi banget pakaiannya? Mau kemana?" Tanya Acha pada kedua orang tuannya.
Pasalnya kedua orang tuanya itu tengah memakai pakaian rapi seperti akan menghadiri suatu acara penting. Padahal biasanya orang tuanya hanya memakai pakaian rumahan seadanya.
"Mae dan daddy akan menghadiri acara yang sama seperti yang acha hadiri?" Ucap Tennia.
Acha yang mendengarnya pun mengerutkan dahinya penuh tanda tanya. Kenapa orang tuanya bisa ikut ke acara itu? Apakah orang tuanya diundang?
"Memangnya daddy diundang?" tanya Acha penasaran.
"Tentu saja daddy diundang. Kan orang tua Jeffery rekan kerjanya papa" ucap Johnny santai.
"Kenapa daddy nggak bilang, pada adek"
"Adek saja tidak pernah tanya pada daddy"
"Ihhh.....daddy mah gitu!!" ucap Acha jengkel.
***
Setelah perdebatan ayah dan anak tadi.
Akhirnya mereka berempat pun sampai di hotel tempat pesta dilaksanakan. Dengan acha yang berangkat bersama Jeffery.
Kemudian Tennia dan Johnny yang berangkat membawa mobil sendiri.
Kini mereka berada di dalam ruang pesta, Acha dan Jeffery pun menuju ke yunho, selaku penyelenggaran acara ini. untuk memberikan selamat dan mengajak Nono untuk bergabung bersama mereka berdua.
Sesudah memberikan selamat, Acha, Nono, dan Jeffery memutuskan untuk mengambil makanan untuk mereka bertiga makan.
"My Nono maw tu" ucap Nono sambil menunjuk macaron (Mommy Nono mau itu)
"Iya sayang biar mommy ambilkan"
Setelah mengambil semua yang mereka mau, akhirnya mereka memutuskan untuk duduk di salah satu meja kosong.
"Sini duduk sebelah mommy, biar mommy mudah menyuapi nono" ucap Acha sambil menepuk bangku disebelahnya.
Mendengar itu Jeffery pun langsung mendudukkan sang anak disebelah Acha, dan Jeffery sendiri duduk disebelah Nono. Setelahnya mereka bertiga pun memakan semua makanan yang mereka ambil.
"Acha, mas ke kamar mandi sebentar ya" ucap Jeffery segera berlari dengan cepat kearah kamar mandi, tanpa menunggu jawaban dari Acha.
Acha yang melihat itu hanya dapat menggelengkan kepalanya kecil. 'ada-ada saja'
Setelahnya, Acha pun kembali fokus untuk berbincang dengan Nono lagi. Saat sedang seru berbincang-bincang, tiba-tiba semua lampu gedung mati.
Acha yang mendapati itupun panik. Ia dengan segera membawa Nono ke dalam pangkuannya. Ia mendekap kuat tubuh kecil itu. Ia takut ada suatu hal yang tidak diinginkan terjadi.
Sampai tiba-tiba.....
Semua lampu mati dan hanya menyisakan lampu utama di depan panggung saja yang hidup dan menampilkan....