NovelToon NovelToon
Petals Of Greedy

Petals Of Greedy

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Reinkarnasi / Epik Petualangan / Perperangan / Masalah Pertumbuhan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fadly Abdul f

Ini merupakan cerita kelanjutan, pelengkap ending untuk cerita Pelahap Tangisan dan baca cerita pertamanya sebelum cerita ini.

Di sebuah kota terdapat seorang gadis, dia dikaruniai keluarga beserta kekasih dan hidup selayaknya gadis remaja. Hidupnya berubah drastis dikarenakan kekasihnya meninggal sewaktu tengah bekerja, disebabkan itu Widia sangatlah terpukul akan apa yang terjadi dan tidak sanggup menerimanya. Dalam keadaan kehilangan arah, tiba-tiba saja boneka yang diberikan kekasihnya hidup dan memberitahu jikalau jiwa kekasihnya masih bisa tinggal di dunia.

Dengan harapan itu, Widia memulai perjalanan untuk mewujudkan apa yang diinginkannya. Akankah Widia mampu mengembalikan nyawa kekasihnya? Yuk! Ikuti petualangan Widia untuk merebut kembali sang pujaan hatinya. Tetap ikuti dan dukung cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fadly Abdul f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

Bab 19 Petals of Greedy

Ketika berhasil membunuh laki-laki tua yang sudah lama menjadi penyihir dan mengurung diri, Adiira menemukan fakta bahwa pria ini menemukan sebuah peradaban di dunia lain yang jauh berjuta-juta tahun cahaya dari planet bumi. Bahkan dia memiliki kekuatan untuk pergi dengan mencipta lingkaran dan portal untuk pergi secara instan.

Adiira mencoba kekuatan baru ini menciptakan lingkaran dan sebuah pusaran tercipta, begitu masuk dia ternyata menginjakkan kaki di planet yang bisa ditempati oleh manusia. Planet pertama yang dikunjungi dihuni mahkluk sangat teritorial, karena tak ingin mendapatkan masalah, Adiira melanjutkan perjalanan dan menemui hal menarik.

"Setelah pengamatan, di planet ini ada tiga mahkluk yang cukup mirip manusia..." kata Adiira sambil melahap makanan mereka, sangatlah hambar tiada rasa apa-apa.

Simpelnya ada tiga mahkluk penghuni asli planet ini yang masih berseteru. Rupa mereka tidak jelas, selayaknya sebuah asap yang menjadi padat, dan bisa meniru wujud apapun malahan yang pikirkan lebih tepat ras ini mampu menciptakan bukan meniru. Tujuan mereka hanyalah untuk hidup dan berkembang biak, tidak memiliki tujuan lain, selain itu menambah jumlah mereka terus menerus.

Ada tiga macam ras yang ada, mereka pada akhirnya itu ras yang sama, namun ketiganya mempunyai cara hidup yang berbeda. Adiira menyebut ras paling berbahaya, sebagai penginvasi. Invasi lebih suka menambah jumlah dengan merampas anak-anak dan perempuan dari wilayah lain, mereka ini cukup agresif bahkan berbahaya.

Ras kedua Adiira sebut Pendamai, mereka memiliki cara untuk menambah jumlah dengan cara-cara lembut seperti tidak memaksakan kehendak. Tapi ras ini sangat lemah, mereka tidak memiliki cara berpikiran untuk melawan, memilih berdamai dan memberikan anak-anak serta perempuan ketimbang berperang pada penginvasi.

"Nah ras ketiga malahan seperti manusia," ungkap Adiira.

Mereka ini campuran keduanya. Lebih pantas menyebut mereka Netral, perilaku mereka mencerminkan gabungan kedua ras, tetapi karena itulah mereka selalu diasingkan karena sikap tidak berpihak mereka. Jikalau terus begini, ras penginvasi lah yang akan menguasai planet ini, menjadikan penghuni dunia seagresif mereka.

Adiira menyeringai jahat sambil membatin, "apa kekuatan Destyn berlaku pada mereka? Kalau bisa... kurasa ini 'kan menarik."

Dia memiliki kekuatan untuk mengatur realitas semacam mengubah takdir yang telah ditulis menjadi keinginannya, sampai batas tertentu. Pemilik sebelumnya masihlah bocah yang mengalami gangguan jiwa, akibat efek lewat kekuatan ini, jika mengubah tatanan dunia maka ingatan dunia lama akan masih melekat jadi beban pikiran besar.

Namun Adiira tidak mengenal dan tidak memiliki ingatan tentang dunia ini, dia bisa mengubah realitas sesuka hatinya, selama bisa menanggung efek sampingnya. Dan dia tidak yakin 'kan perihal ini, sebab mengubah tindakan orang lain juga berefek, bahkan bocah itu gila karenanya.

"Tapi berbeda kalau punya kloning," ungkap Adiira. Dalam beberapa menit dia menciptakan tubuh lain untuk menanggung resikonya. "Andaikata Maira disini, aku bisa melakukannya lebih cepat..." ujar Adiira mengeluh.

Hingga pada akhirnya, dia menjadikan penghuni dunia ini memiliki wujud seperti manusia dan berkomunikasi dengan bahasa yang sama dengan negaranya. Dari yang dilihatnya mahkluk-mahkluk ini tidak berkomunikasi, mereka sebatas orang yang hanya ingin bertahan hidup.

Alhasil campur tangan Adiira menjadikan ras Netral kini hidup dengan peradaban semirip manusia, meskipun setelah hidup bersama selama puluhan tahun, dia tahu jika mahkluk ini lebih superior ketimbang manusia bumi.

Sekarang, mereka masih berperang dengan penginvasi supaya menjadikan Netral sebagai wilayah yang menguasai planet ini. Bahkan pendamai sekarang lebih berteman dengan ras Netral, dalam bentuk pemerintah yang dikepalai oleh raja dan ratu, Adiira meninggalkan dunia ini setelah berteman dengan putri kerajaan netral.

Karena mengetahui putri menaruh hati kepadanya Adiira segera meninggalkan dunia ini. Dengan kekuatan waktu, dia hanya menghabiskan waktu selama seminggu di bumi dan bertahun-tahun di dunia lain. Seharusnya otak dalam kepalanya tidak sanggup, tapi Adiira menghapus ingatan yang tak penting, demi mengosongkan memori.

"Kamu tahu berapa lama aku nungguin kamu? Seegaknya kamu bisa pergi habis ngasih aku anak," ungkap putri.

"Hahaha." Adiira tersenyum masam, "bukankah ada lelaki lain dengan ras yang sama denganmu, putri Diani."

"Aku maunya kamu!"

Adiira menghela napas, "aku bukannya udah bilang, kamu harus nyari pasangan sendiri. Aku suda---"

"Ngomong-ngomong Widia cantik juga ternyata," ungkap Diani menyela kata-kata lawan bicara sebelum selesai.

Ras ini masih mempelajari perasaan atau hal manusiawi dari peninggalan-peninggalan Adiira, seperti buku dan lain-lain, bahkan menganggap ras manusia bumi lebih baik sekaligus lebih jahat dari mereka. Sungguh semirip dengan mereka, ada yang jahat dan baik, tapi manusia bumi lebih maju dari mereka. Itulah yang ditanam Adiira.

"J-jangan bilang, kamu mengakses dunia mimpi melebihi batasan dan bertemu Widia?" Tanya Adiira, ada kepanikan dalam nada bicaranya.

Karena Adiira memakai dunia mimpi memberikan semua anggota keluarga kerajaan akses, mereka bisa masuk dan mempelajari peradaban bumi sesuka hati mereka sampai batas tertentu. Tanpa menginjak batasan, serupa mendekati negaranya dan tempat tinggal yang membuat dia memberikan kekasih akses untuk dibebaskan selama di wilayah itu. Hingga mereka dipisahkan batasan itu.

"Ah, saat aku lagi belajar tentang senjata, aku ngeliat ada cewek lagi ngeliatin dari jauh diantara batas yang kamu bikin, lho." Diana menyeringai sambil menambah, " Jadi... itu pasangan kamu? Padahal ku juga bisa niru mukanya."

"Lupakan itu, aku ada permin---"

"Asal kamu tau, aku udah nguasain tahta, lho! Kamu ndak bisa minjem pasukan atau semacamnya tanpa izin sama aku buat ngalahin mahkluk itu!" Kata Diani dengan tangan bersilang depan dada.. betul-betul membusungkan dada.

Adiira merasa jikalau dia meniru Widia, dan jadi pemaksa memusingkan kepalanya saat ini. Dengan putus asa Adiira bertanya, "jadi apa yang kamu mau?"

"Satu malam sama...." Ucapan Diani tiba-tiba terhenti. Dia tersenyum masam berkata, "kamu gak sadar, Widia lagi pinjem penglihatan kamu, lho."

"Eh?!"

Diana langsung panik sepaniknya menemukan jika Adiira langsung mencabut kedua matanya begitu mendengar kata-katanya itu. Dia mengambil sapu tangan, mengelap darah dan bermaksud mengobati luka, sebelum menyadari jikalau regenerasi Adiira bekerja segera mulai menciptakan mata baru. Membuat Diana bernapas lega.

Gadis berambut merah dengan gaya ekor kuda menghela napas panjang, dia menunjukan kelegaan. Mata merah mudanya terlihat sedih. Tiba-tiba...

"Mengapa bisa ada sinyal telepon di sini?!"

"Ah, itu ulah kami. Kami berharap kalian manusia bumi itu menemukan kami, andaikata ada pesawat luar angkasa kalian mencapai kami..." Jawab Diani tersenyum masam.

Adiira yang mendapatkan panggilan telepon dari nomor tidak dikenal dari bumi dengan enggan menjawab, "hal--!"

"Lebih ngagetin kamu mau selingkuh, daripada aku kaget baru tau kamu bikin negara di dunia lain!" Bentak Widia.

Laki-laki ini sekarang menundukkan kepala seperti suami yang sedang dimarahi istrinya, meskipun dia memiliki kekuatan untuk menghancurkan dunia, dia masih pria takut istri sendiri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!