NovelToon NovelToon
NIGHT LIGHT

NIGHT LIGHT

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Cinta Terlarang
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Ketika Pagi datang, Lucian Beasley akan pergi. Tetapi Malam hari, adalah miliknya. Lucian akan memelukmu karena Andralia Raelys miliknya. Akan tetapi hari itu, muncul dinding besar menjadi pembatas di antara mereka. Lucian sadar, tapi Dia tidak ingin Andralias melupakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pandangan Pertama

Kerajaan Erundil adalah Kerajaan yang termakmur. Kerajaan dengan Rakyat yang mempercayai bahwa kekuatan cinta dan kasih sayang melebihi apapun. Kerajaan Erundil dipimpin oleh Raja yang bijaksana, bernama Alvart Raelyst.

Raja Alvart Raelyst memiliki seorang Putri, yang tumbuh dengan kasih sayang dan manjaan Pelayan di sekitarnya. Dia bernama Andralia Raelyst. Raja Alvart Raelyst begitu menyayangi Putri kecilnya. Hingga di hari ulang tahun Putrinya yang ke-10, dia menyadari apabila Putrinya hampir tak pernah meminta apapun.

Hari itu, untuk pertama kalinya, dia menyaksikan permintaan dari Putri kecilnya. "Andralia ingin punya teman laki-laki. Tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda dengan Andralia. Andralia, ingin dia bisa memanjat pohon tinggi untuk mengambilkan bunga di hutan sana!"

Tanpa menunggu waktu lagi, dia meminta Sosok Kepercayaannya untuk mencari bocah yang diminta oleh Putrinya itu. Kyle Beasley adalah nama Sosok Kepercayaan Raja. Dia bertarung dengan waktu selama tiga minggu hingga berhasil menemukan bocah yang di cari Putri.

Lucian, bocah laki-laki berambut hitam legam dengan iris semerah darah. Dia adalah satu-satunya bocah yang terpilih untuk menjadi teman Putri Andralia.

Lucian datang ke Mansion Putri Andralia dengan keadaan rapi dan bersih. Rambut berantakannya sudah terpangkas. Dia merasa senang dan percaya diri setiap kali dia melewati cermin.

Dia berjalan bersama dengan Kyle, melewati Pelayan-pelayan Istana yang sudah mendengar kabar tentang Kyle yang mengangkat anak laki-laki. "Astaga, mereka berdua beneran mirip. Siapa namamu adik?" Tanya Salah satu Pelayan di Mansion Putri.

"Lucian" Jawabnya.

Pelayan itu, menunjukkan senyuman lebarnya kepada Kyle. "Anda jadilah Ayah yang baik" Ucap Pelayan itu sambil memberikan sebungkus kecil permen cokelat kepada Kyle.

Kyle sangat senang. Andai saja Kyle benar-benar memiliki ekor, mungkin ekornya akan bergoyang seperti anak anjing yang senang.

Pelayan itu juga memberi bungkus kecil yang sama kepada Lucian. "Terima kasih" Ucap Lucian dengan lirih.

Pelayan itu mengangguk dan mengusap rambut Lucian dengan lembut. "Saat ini, Putri sedang sarapan dengan Baginda. Kalian diminta menunggu di depan pintu ruangan sarapan" Ucap Pelayan itu.

Kyle segera membawa Lucian menuju Ruangan sarapan.

...♧♧♧...

Alvart Raelyst memperhatikan bagaimana Putrinya yang selalu ceria setiap harinya. Dia tidak sabar bagaimana reaksi Putrinya saat tau, hadiah yang dia inginkan akan datang hari ini.

Kepala Pelayan, sudah berbisik kepada Alvart apabila Kyle dan anak angkatnya sudah datang. Alvart menunggu Putrinya menyelesaikan sarapannya.

"Setelah ini, apa kegiatanmu selanjutnya?" Tanya Alvart kepada Putrinya.

"Mungkin, ke taman bunga Ayah" Jawab Andralia sambil menunjukkan senyuman lebarnya.

Alvart sudah menyelesaikan makannya. "Hari ini, Ayah punya sesuatu untuk Andralia" Ucap Alvart.

Andralia langsung menatap Ayahnya. "Apa itu Ayah?" Tanya Andralia penuh dengan harapan.

Alvart melihat ke arah Kepala Pelayan di sana. Kepala pelayan itu paham. Dia segera membuka pintu untuk mempersilahkan Kyle dan Lucian masuk.

Andralia turun dari kursinya dan melihat ke arah luar dengan penuh rasa penasarannya.

Anak laki-laki berambut hitam legam dengan iris semerah darah telihat di mata Putri berusia 10 tahun itu.

"Berikan salam kepada Putri" Ucap lirih Kyle.

Lucian melangkah bersama dengan Kyle dan dia segera bertekuk lutut di hadapan Andralia.

"Saya menghanturkan hormat kepada Yang Mulia Raja Erundil dan Putri Matahari Erundil" Ucap Lucian sesuai yang di ajarkan oleh Kyle.

Lucian belum melihat Andralia. Dia terlalu gugup.

Andralia menatap Ayahnya. "Dia teman untukmu" Jawab Alvart sambil berjalan ke arah Putrinya dan mengusap kepalanya.

Andralia tersenyum girang. "Apa dia benar-benar bisa memanjat?"

"Tidak hanya pohon, Dia bisa mengambilkan bunga di tebing untuk Anda" Jawab Kyle.

Andralia sangat senang dia memeluk Ayahnya sebagai ucapan terima kasihnya. Kemudian, dia berjalan dengan anggun ke arah Lucian yang masih bertekuk lutut di sana.

"Berdirilah" Ucap Andralia sambil mengulurkan tangannya.

Lucian melihat uluran tangan itu. Uluran itu tidak terlihat seperti jabatan tangan. "Apa yang ku lakukan setelah ini, Ayah?" Tanya Lucian sambil melihat Kyle.

Di belakang sana, Alvart menepuk jidatnya.

"Cium tangan Putri" Bisik Kyle sambil mendekatkan bibirnya pada telinga Lucian.

"Oh-Cup!" Lucian mencium punggung tangan Andralia tanpa memegang tangannya.

Alvart tidak bisa berkata-kata melihat Lucian seperti itu. Begitu pula dengan Andralia yang melongo. Dia melihat Ayahnya. Alvart pura-pura tidak melihatnya.

"GREB! AAAA KAMU LUCU SEKALIIIIII!!!!!" Andralia langsung memeluk Lucian di sana.

"Ayah! Terima kasihhhh!!!!" Ucap Andralia dengan senang sambil menempelkan pipinya di pipi Lucian yang dia peluk.

Sensasi lembut dan halus, dirasakan oleh Lucian untuk pertama kali dalam hidupnya. Dia melirik ke arah gadis yang memiliki tinggi sama dengannya. Mata Lucian terbelalak melihat bulu mata lentik Andralia yang pirang itu.

Andralia segera melepaskan Lucian dan merapikan baju Lucian yang berantakan karenanya.

Lucian tak henti-hentinya menatap Putri itu.

Iris biru itu begitu indah di mata Lucian. Lucian merasa dia langsung menyukai gadis berwajah mungil dan berparas cantik itu.

Lucian tidak sadar sudah di bawa ke taman oleh Putri Andralia. "Hei siapa namamu?" Tanya Andralia sambil menuangkan teh di cangkir kecil dari keramik dengan ukiran unik dan lucu.

Lucian memandang kagum gadis permata Kerajaan Erundil yang sulit di lihat orang lain. Dia ingin menyentuh rambut piran yang terlihat seperti emas saat terkena sinar matahari itu.

Namun, Kyle menahan tangan Lucian saat menyadari bocah itu berniat menyentuh Andralia.

"Putri tanya siapa namamu" Suara Kyle menyadarkan Lucian.

"Lu..Lucian Puteri" Jawab kaku Lucian dengan wajahnya yang kagum.

Andralia menunjukkan senyumannya kepada Lucian.

Jantung Lucian berdentum dengan kencang. Wajahnya merah merona dan terasa panas di saat yang bersamaan.

"Baik, Lucian. Mulai hari ini, kamu jadi temanku ya..." Ucap ramah Andralia.

Lucian mengangguk dan kembali kehilangan akalnya saat melihat senyuman itu.

Andralia membawa Lucian pergi ke sana dan ke mari dengan penuh semangat. Dia juga membawa Lucian ke kamarnya dan menyuruh Kyle tetap menjaga pintu kamarnya. "Kyle tidak boleh masuk. Aku mau mendandani Lucian!" Ucap Andralia menarik masuk Lucian.

Kyle merasa sedih dengan Putri yang tak lagi ramah padanya.

Lucian di suruh duduk di kursi dandan Andralia. Lucian sungguh menurut dan tak banyak bicara. Andralia mulai menyisir rambut hitam legam Lucian dan menguncirnya di beberapa bagian. Hingga rambut Lucian terlihat lucu dengan 9 kunciran kecil di kepalanya.

Tak sampai di sana, Andralia juga menambahkan satu jepit rambut miliknya di kunciran Lucian.

Lucian tersenyum senang. "Hihi, lucu" Kekehan kecil Andralia.

Kemudian, Andralia beralih ke lainnya. "Mana tanganmu" Ucap Andralia sambil menunjukkan dua kutek berwarna merah muda dan warna peach.

"Itu apa Putri?" Tanya Lucian sambil mengulurkan tangannya.

"Ini, kutek. Kita akan bermain Putri dan Pelayan. Kamu Putrinya dan aku Pelayan" Jawab Andralia.

"Hah? Tapi, aku laki-laki" Jawab Lucian.

"Tidak apa-apa. Mulai hari ini, kamu jadi perempuan" Ucap Andralia yang membuat Lucian membeku di tempat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!