Bukan hasil terjemahan ya.. Karya Original.
Dia seorang mafia dan pembunuh bayaran, di usianya yang ke empat puluh dia sudah memiliki dua anak dari almarhum suaminya.
Dalam misinya yang terakhir, dia di jebak oleh teman satu teamnya. Dia mati dengan tubuh yang hancur karena Bom.
Karena mengingat ke dua anaknya, dia tidak rela mati seperti ini.
Mungkin Dewa mendengar doanya, jiwanya malah masuk kedalam tubuh seorang Janda perawan yang baru saja menikah dengan Duda beranak satu, yang umurnya hampir setengah abad.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 19 Mencari pekerjaan
Saat ini Airin masuk kedalam kamarnya, dan menguncinya. Dia meregangkan otot- ototnya sambil berjalan menuju lemari.
Dia membuka lemari, mengeluarkan laptop dan peralatan lainnya. Dia mulai mengumpulkan satu- satu peralatan canggihnya
Sidik jari yang dia dapat, dia teliti, diperbaharui menjadi lebih terang dan membuat gambar tiga dimensinya.
Besok dia akan menemui seseorang, untuk menginstruksikan agar mencetak sidik jari tersebut menjadi kulit palsu yang bisa di tempelkan di jari- jari.
Kemudian Airin mengotak atik laptopnya. Mencari data- data dari kedua orang itu, berdasarkan informasi yang terbaru.
Dia tidak memakai data lama karena dulu, temannya mengambil misi untuk mendekati Robert, tapi ujung- ujungnya dia hilang, tidak di temukan sampai sekarang.
"Sebaiknya aku ganti komputer terbaru dulu nih, agar lebih cepat. Tapi apa alasan aku untuk bisa keluar tiap hari ya...?" Dia merebahkan tubuhnya di atas kasur, memikirkan alasan yang tepat agar bisa keluar rumah.
"Apa aku minta izin saja, untuk pergi bekerja..? Dia juga tidak pernah memberi uang belanja kepadaku. Entah pelit, entah pikun, aku juga tidak faham."
Akhirnya tanpa sadar, Airin tertidur malam itu dengan laptop yang masih menyala.
Ketika dia terbangun, dia sangat terkejut melihat laptop itu masih nyala kejap kejap.
"Sial..!" Umpatnya, dia mengira lokasinya akan di ketahui para Hacker, tapi untungnya dia sempat mematikan sambungan internetnya tadi malam.
Hanya saja beberapa emile ada yang masuk. Dia mulai cek satu persatu. Rata- rata dari mantan satu kerjanya, bertanya apakah masih hidup atau orang lain yang meretas komputernya.
Dia tidak tanggapi, hanya ada satu yang menarik perhatiannya. Pesan dari seorang Anonim, yang menyebutkan panggilan masa lajangnya.
Mawar hitam, aku tahu kamu masih hidup, aku ingin bertemu.
Dia tidak menyebutkan namanya, tapi ada nomor yang tertera.
Airin sangat gambang menelusuri nomor itu, dia sudah mendapatkan alamatnya. Tapi dia berencana tidak ingin menemuinya langsung. Dia harus memantau terlebih dahulu.
Dia sengaja turun terlambat pagi ini, ketika dia di bawah kedua pria itu sudah tidak ada di rumah.
Airin pamit dengan Mbok Asih seperti kemaren, dia tidak pergi ke apartemennya, melainkan menuju alamat yang dia dapat dalam pencariannya tadi.
Menyuruh taxi berhenti sedikit lebih jauh dari alamat, aga dia bisa melihat siapa orang yang mengetahui keberadaanya setelah dia bereinkarnasi.
Dia mengerutkan dahinya, seperti tidak masuk akal, ini kawasan kumuh. Siapa yang bersembunyi di sini?
Dia memperhatikan orang yang lalu lalang, melihat siapa gerangan yang menghubunginya secara sembunyi -sembunyi dari lokasi ini.
Tapi dia sedikit pusing, karena terlalu banyak orang di sekitar sini. Jalan satu- satunya harus langsung masuk kedalam rumahnya.
Tapi, jika dia menunjukkan diri, penyamarannya akan terbongkar. Dia terdiam sebentar, 'oh...hanya seorang kurir yang tidak akan di curigai.'gumamnya pelan.
"Pak, kita kembali lagi." Pintanya kepada supir taxi tersebut.
Sesampai di rumah dia menghidupkan ponselnya dan mencari lowongan kerja sebagai kurir makanan. Dan ada beberapa restoran yang mencari tenaga kerja sebagai kurir.
Dia memilih kurir makanan cepat saji, dengan cepat di terima, besok akan wawancara dan jika lolos dia bisa langsung bekerja.
Malam hari ketika sedang makam malam bersama suaminya dan juga Arya, Airin meminta izin untuk bekerja.
Randi menghentikan makannya dan terdiam beberapa saat.
"Aku memberimu uang belanja, untuk apa bekerja?" Ucap Randi dan melanjutkan mengunyah makanannya.
"Benarkah..? Seingat ku kau tidak pernah memberi apapun." Airin mengerutkan keningnya, karena seingatnya suaminya ini tidak pernah memberinya uang selama dia memasuki rumah ini.
mrk harus mati tertembak dn slah satunya sepupu raymond..apa ini trik airin agar klan eagle bisa cepat tertangkap oleh raymond.
atau raymond sendiri adalah musuh jg bagi airin.