GemURUh ombak yang selalu ingin aku dengar jika aku sedang ingin kedamaian dan ketenangan jiwa
Perkenalkan namaku Guruh Prakosa Abimanyu
Aku adalah seorang yang tidak percaya adanya cinta
Menurutku cinta adalah sesuatu yang membuat orang gila dan sakit hati
Jika nanti aku bisa jatuh cinta aku anggap wanita itu sangat hebat
Dan sekarang yang aku inginkan adalah hidup dengan kedamaian tanpa adanya cinta dan wanita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Caroline meminta Mahendra untuk menyelidikinya siapa Elena
Karena wajahnya sangat mirip sekali dengan seseorang yang pernah Mahendra cinta
"Aku mencintai Elena" ucap Mahendra
"Kamu tidak boleh mencintainya, kamu selidiki dulu siapa Elena" Caroline takut jika Elena adalah anak Mahendra
Mahendra menggelengkan kepalanya dan menjawab kalau Elena tidak mungkin anaknya
"Mahendra..."
Mahendra langsung meninggalkan Caroline dan ia menghampiri Elena yang sedang menggendong bayi yang ia kira putri kecilnya
"Elena sayang, kenapa kamu lalu melupakan aku?"
"Mas Mahendra, aku tidak melupakan kamu. Lihatlah anak kita" Elena menggendong Leticia yang tertidur pulas
Kemudian Mahendra menaruh Leticia di dalam tempat tidur khusus bayi yang sudah di siapkan oleh Caroline
"Ayo sekarang kita istirahat" ajak Mahendra
Elena menganggukkan kepalanya dan ia langsung naik ke atas tempat tidur
Mahendra menepuk-nepuk punggung Elena sampai tertidur pulas
"Istirahatlah sayang" ucap Mahendra sambil mencium kepala Elena
Di tempat lain dimana Guruh sedang berada di rumah dimana dia dan Elena menikah
"Sayang, apakah itu benar kamu? Aku minta maaf karena tidak bisa menjagamu" gumam Guruh sambil memandang foto Elena
Guruh yang merasakan hatinya sangat sakit dan ia langsung keluar melajukan mobilnya menuju ke klub malam
Sesampainya di sana, Guruh langsung memesan beberapa minuman k**s
Clarisa yang juga ada disana langsung menghampiri Guruh yang mulai mabuk
"Elena, apakah itu kamu sayang?" Guruh mulai mabuk dan tidak sadari jika itu Clarisa
"Iya sayang ini aku Elena" Jawab Clarisa
Clarisa membayar minuman Guruh dan ia berjalan memapah tubuh Guruh keluar dari klub malam
Clarisa mempunyai ide untuk menjebak Guruh agar mau menikah dengannya nanti
"Lepaskan dia! Aku akan mengantarnya pulang!" ucap Aldi yang ternyata dari tadi mengikuti kemana Guruh pergi
"Tidak bisa! Guruh harus bersamaku!!"
Aldi langsung memapah tubuh Guruh dan memasukkannya ke dalam mobil
"Kenapa anda menjadi seperti ini Tuan!!" Aldi langsung melajukan mobilnya menuju apartemen Guruh
Beberapa menit kemudian Aldi telah sampai di apartemen milik Guruh dan segera ia membawa dan merebahkan tubuh Guruh di atas tempat tidur
Aldi yang kelelahan juga merebahkan tubuhnya di atas sofa
Keesokan paginya
Guruh merasakan kepalanya pusing sekali dan ia melihat kalau saat ini dirinya sedang berada di apartemennya
"Selamat pagi Tuan" sapa Aldi
"K-kamu? Kenapa kamu ada disini?" Tanya Guruh sambil ia bangkit dari tempat tidurnya
Guruh menyalakan televisi sambil ia membuat kopi agar kepalanya tidak pusing
"Putar saluran New York Times" ucap Guruh
Aldi langsung mencari saluran televisi yang dimaksud oleh Guruh
Guruh menyeduh kopi sambil mengambil cangkir di etalase
"T-tuan...." panggil Aldi yang melihat Elena sedang mengikuti audisi
"Ada apa? Apa kamu mau kopi juga?"
Aldi langsung menghampiri Guruh dan menunjuk tangannya ke arah televisi
"Nona Elena...."
Guruh membelalakkan matanya dan ia langsung melihat Elena yang sedang bernyanyi
"Kenapa wajahnya mirip sekali dengan istriku? Namanya juga juga sama, apakah itu dia?" Tanya Guruh
Aldi menggelengkan kepalanya dan ia meminta Guruh untuk segera memeriksanya sendiri
"Siapkan semuanya, aku akan ke New York sekarang juga" ucap Guruh yang langsung membersihkan tubuhnya dan ia bersiap-siap berangkat ke Bandara
Guruh meminta Aldi untuk menunggu dan menjaga adik beserta Ibu Tutik yang ada dirumah panti
Guruh langsung melajukan mobilnya menuju Bandara dan segera jet pribadinya lepas landas menuju New York
Keesokan harinya
Elena dan Mahendra sedang berada di ruang makan untuk sarapan
"Sayang, suaramu merdu sekali" ucap Mahendra saat melihat rekaman audisi Elena kemarin
"Terima kasih Mas" Jawab Elena
Mahendra meletakkan ponselnya dan sekarang ia fokus menatap wajah Elena yang sangat cantik seperti boneka
"Mas, ayo dimakan dulu. Jangan memandangku terus" ucap Elena
Mahendra tidak mendengarkan perkataan Elena dan ia masih tetap saja memandang wajah cantik Elena
"Elena, apakah kamu mau menikah denganku"
"Hahaha, menikah? Aku sudah punya Mas Guruh" Jawab Elena spontan
Elena dan Mahendra saling pandang saat mendengar nama Guruh
"Guruh? Guruh siapa? Apakah kamu mengenalnya?" tanya Mahendra dengan nada emosi
Elena terdiam dan mencoba mengingat perkataan yang baru saja ia katakan
"Guruh? Kenapa sepertinya aku tidak asing dengan nama itu" ucap Elena dalam hati
Mahendra bertanya kembali kepada Elena apakah ia mau menikah dengan dirinya
Elena tidak bisa menjawab dan ia masuk kembali ke kamar untuk melihat Leticia
Mahendra langsung menghubungi Raga dan memintanya untuk mencari nama Guruh
"I-iya Tuan" Jawab Raga yang sebenarnya sudah mengetahui siapa Guruh
Raga tidak memberitahukan kepada Mahendra karena ia tidak setuju dengan apa yang dibuat oleh Mahendra saat ini
"Aku harus memberitahu kepada Guruh kalau istrinya masih hidup" gumam Raga
Raga melihat kartu nama yang diberikan oleh Aldi dan segera ia berangkat menuju Apartemennya