NovelToon NovelToon
Tetaplah Disini

Tetaplah Disini

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:43.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu

Mahendra laki laki tegas dan berpendirian, ia jatuh cinta pada Retno adik tunangannya.
Satu malam Hendra melakukan kesalahan besar pada Retno, sehingga membuat gadis itu pergi meninggalkan kota kelahirannya.
Bertahun tahun Hendra hidup dalam penyesalannya, hingga tujuh tahun kemudian Retno kembali ke kota kelahirannya dengan calon suaminya.
apakah yang akan terjadi pada Retno dan Hendra, apakah kebencian masih menguasai hati Retno? dan masihkah Hendra mencintai Retno?, selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

saran ratna

" Kau masih marah padaku mbak?" tanya Retno duduk disamping kakaknya, keduanya duduk di kursi stainless di luar ruang rawat ayahnya.

" Kenapa aku harus marah padamu?" kata Ratna tanpa menatap adiknya, ia sibuk dengan HPnya,

" karena aku tidak mengiyakan langsung saat kau menyuruhku pulang,"

" baguslah paham." jawab Ratna pendek.

Retno diam sejenak, kakaknya benar benar ketus.

" Aku hanya meminta ijin seminggu mbak, setelah itu aku kembali.." ujar Retno,

" jangan pulang lagi." Ratna semakin ketus,

" maksudnya mbak?"

" jangan pulang lagi, kalau bisa jangan pulang seterusnya."

Kata kata Ratna membuat Retno terhenyak,

" kami tidak masalah tanpamu, dan walaupun ayah atau ibu sakit lagi aku tidak akan memaksamu pulang, anak ayah dan ibukan cuma aku." tegas Ratna dengan nada yang tenang.

" kok mbak bicara begitu?" Retno tidak habis pikir.

" tentu saja, dirimu kan lebih penting dari pada kedua orang tuamu, perasaanmu kan lebih penting dari pada kedua orang tuamu?"

" bukan begitu mbak??"

" lalu bagaimana? Kami harus mengerti dirimu terus? Kami yang harus datang ke Bandung terus?"

Retno terdiam,

" dengarkan aku ya ret, kata dokter ayah bisa saja kena serangan stroke mendadak, jadi kusarankan padamu, jangan sampai kau menyesal..! Kembalilah pulang! Ayah dan ibu sudah tua, mereka sudah merawat kita sejak bayi, dan sekarang giliran kita yang merawat mereka..!" tegas Ratna membuat Retno benar benar terdiam.

" Aku tidak tau apa yang sudah kau lalui, aku juga tidak tau bagaimana keluh kesahmu karena kau tidak pernah bercerita kepadaku, tapi jangan sampai kau menyesal dengan apa yang akan terjadi nanti,

Ayah setengah mati memikirkanmu,

Belum lagi kau yang mengambil keputusan untuk hidup di Surabaya setelah menikah,

Tidak kan kau pernah berpikir, kau ini anak terakhir, kasih sayang ayah selalu melimpah untukmu, bukannya aku iri ya ret, tapi ayah lebih berat padamu dari pada aku,

Harusnya kau sadari itu dan tidak membuat beban pikiran ayah?!"

Retno masih diam, namun air mata mulai menetes dari sudut matanya.

" ini kesempatanmu untuk kembali kerumah, atau kalau kau memang tidak mau tinggal dirumah, silahkan kau tinggal di tempat lain, setidaknya lihatlah kedua orang tuamu setiap hari,

Mereka pastinya juga akan lebih tenang bisa melihatmu kapan saja tanpa menempuh jarak yang jauh,

Dan calon suamimu, katakan padanya untuk meminta pindah kerja di malang,"

" tidak semudah itu mbak?"

" kalau memang tidak bisa pindah dia bisa pulang seminggu sekali atau beberapa hari sekali bukan?

Surabaya Batu hanya menghabiskan waktu dua jam."

Retno menghapus air matanya, lagi lagi ia diam.

" kau pun masih belum diangkat pegawai negeri, jadi kurasa kau bisa pindah mengajar di tempat ini, di malang setumpuk sekolah, kukira kau tidak akan kesulitan mencari sekolah untukmu mengajar?

Jadi bisakan kau tidak egois sedikit dan menuruti aku? Ini demi ayah dan ibu, bukan demi aku atau dirimu,

Aku menyarankan ini supaya kau tidak menyesali semuanya nanti, senyum dan ketenangan orang tua kita itu penting Retno?!"

Retno masih diam, ia memikirkan baik baik ucapan kakaknya yang di penuhi dengan nada yang ketus itu.

Ratna bukanlah orang yang egois meski mulutnya terkadang pedas.

Apa yang di ucapkan Ratna memang banyak benarnya,

Ayahnya memang sayang sekali pada Retno, bahkan saat Ratna di biarkan main kemana mana, Retno tidak pernah di perbolehkan karena rasa khawatir ayahnya yang terlalu besar.

Mungkin benar, ayahnya selama ini terlalu banyak memendam perasaan, memikirkan Retno yang jauh darinya, bagaimanapun juga Retno adalah seorang perempuan, rasa khawatir ayahnya tentu saja lebih besar.

" akan ku pikirkan saranmu mbak, tapi aku butuh waktu.. Aku juga harus bicara pada Aryo," kata Retno akhirnya.

" Baguslah, setidaknya kau pikirkan itu baik baik, aku tidak mungkin memberimu saran yang tidak tepat,

Perlu kau ingat, menjaga ayah dan ibu adalah tugas kita berdua, bukan aku saja, aku tidak iri Retno, tapi yang selalu di pikirkan ayah adalah dirimu, jadi sudah pasti dia mengharapkan kau dekat dengan keluarga seperti dulu."

Hendra makan dengan tenang, namun tidak dengan kedua orang tuanya yang sedari tadi memandangnya.

Sudah beberapa tahun, ruang makan itu sepi, tidak seramai dulu saat Hendra masih tinggal bersama dengan kedua orang tuanya.

Kadang Prawoto mengeluh, kenapa ia hanya mempunyai satu putra, andai saja dia punya putra atau putri yang lain, sudah pasti masa tuanya tidak sesepi ini.

Apalagi di usia Hendra yang sudah tiga puluh dua tahun ini, ia belum juga menunjukkan keinginannya untuk menikah.

" Kudengar Retno pulang?" tanya Prawoto akhirnya.

Hendra menatap papanya sekilas, lalu melanjutkan mengunyah makanannya.

" iya," jawab Hendra tenang.

" Kau sudah bertemu dengannya?" tanya mama Hendra antusias,

" sudah.." jawab Hendra masih tenang.

Melihat itu papa dan mama Hendra saling beradu pandang, bukannya Hendra yang resah, tapi malah kedua orang tua itu yang resah.

" Kau tidak apa apa?" tanya mama Hendra,

" tidak," jawab Hendra pendek.

Melihat Hendra yang begitu tenang, tentu saja kedua orang tuanya tidak berani untuk bertanya lagi, mungkin saja Retno sudah tidak ada di hatinya, karena itu Hendra bisa setenang itu, pikir papa Hendra.

Tapi tidak dengan mama Hendra, perempuan itu tau benar dengan perasaan

putranya.

Dulu saja hendra bisa mencintai Retno diam diam, tanpa menunjukkan ekspresinya, apalagi sekarang setelah usia dan kematangan Hendra bertambah, ia pasti semakin pintar untuk menyembunyikan perasaannya.

" Ikutlah papa kerumah pak Winarto besok lusa," ucap papanya tiba tiba,

" Hendra ada tamu dari jakarta," jawab Hendra masih sibuk makan,

" jam tujuh malam kutunggu kau menjemput papa, jangan beralasan ini itu, pak Winarto sudah lama ingin mengobrol denganmu," ujar papanya.

Hendra diam, ia bukannya tidak tau pak Winarto, ia adalah pemilik agro wisata yang cukup besar di kota Batu.

Dan Hendra bukannya juga tidak tau, kalau pak Winarto punya seorang putri yang juga mengurus bisnis agro wisata itu.

" Kalau ini ada hubungannya dengan bisnis Hendra ikut, tapi kalau hanya pertemuan pribadi Hendra tidak bisa ikut,

Hendra sungguh sibuk,

banyak yang Hendra harus urus,"

Prawoto cukup lama diam, di pandang putranya itu.

" Sampai kapan kau begini? Kami juga ingin melihatmu hidup bahagia dengan istrimu,

Kami juga ingin menimang cucu seperti orang lain,

Kau sudah tidak muda Hendra,

Tutuplah buku masa lalu mu,

Buka lembaran baru,

Jika kau tidak pernah mencoba membuka hatimu untuk orang lain, bagaimana kau tau kalau segalanya akan berjalan dengan baik atau tidak?"

Hendra menaruh sendoknya, di pandang kedua orang tuanya,

" maafkan Hendra belum bisa membahagiakan papa dan mama, untuk sekarang, Hendra hanya ingin fokus bekerja, melebarkan sayap bisnis keluarga kita," katanya,

" untuk apa? Akan kau wariskan pada siapa semua ini? Kau bekerja susah payah, tapi kau tidak punya pewaris,

Kalau kau tidak mengasihani dirimu, setidaknya kasihanilah kami?" ujar papa Hendra dengan tatapan sedih.

1
Lyna Elza
idiihh. ngapain tuh bapakk Retno.... cuman duduk doang ajaaa...inikan Krn ulahmu juga
Pipit Fitriani
iya benar... cari di villa atau balik lg ke bandung
Isda Wardati K
berharap retno justru sembunyi di villa milik keluarga hendra
Mika Saja: iya semoga disna,kan pasti orang gak kepikiran smpai kesna
total 1 replies
Mika Saja
mba ayu Retno diumpetin dimna to,,,,kasihan tuh PD nyari2🤭🤭
evi Lusi
sebenarnya antara sedih dan lega
evi Lusi
astaga. kemana km Retno
tina napitupulu
kabur ke kandang kuda
tina napitupulu: cuma itu yg terlintas kak...🫣🫣
ayuningdianti: 😂😂😂😂 ya ampun kak...
total 2 replies
Abian Arka
next
Isda Wardati K
terima kasih up nya.
sehat selalu mbk Ayu
Isda Wardati K
mbak Ayu pinter banget buat kami bahagia sekaligus sedih dan dag dig dug dg cerita hendra & retno.
Mika Saja
Retno kabur kan LG km Retno,,, hadeh mudah2an kabur kerumah Hendra ya mau ngajak kabur tp blm ketemu orangnya,,,,mba ayu diumpetin kemna retnonya🤭
Lyna Elza
Retno kabur juga karena bapakkkkk.....
Lyna Elza
mantap sekali Hendra ini, laki laki sejati, bertanggung jawab, Gak seperti bapakk nya Retno....gak bertindak
Iyee Kah
up up up
Dewi Lestari
Kamu dimana Retno....jangan pergi jauh2lah Ret....Hendra bawa kabar baik loh.....satukan mereka mb Ayu....lanjut up mb.
tina napitupulu
mau kemana itu bocah...pakek kabur lg...🫣🫣
Iyee Kah
jangan2 dibawa kbur mas hendra
Mika Saja
waduh....Retno nambah masalah baru,,,,,knp msh ngeyel to....mba ayu penasaran nih minggat kemn Retno
Pipit Fitriani
Rindu itu berat ya kan mbak reto,sampai2 ada acara kabur segala 🤣😂 Mbak ayuuuuu ku up lg dooonk
Lyna Elza
kok gak ada solusi sudah sekian lamanya....wes inilah akhirnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!