Dara

"Bahkan, sampai saat ini rasa itu masih ada"

Plak

Cantika mengepalkan tangan usai menampar suaminya, "Bagus. Akhirnya kalimat itu keluar dari mulutmu! Hebat! Sungguh hebat. Akhirnya kau jujur tentang perasaanmu, suamiku!"

"Aku minta maaf" ucap Ibra penuh sesal, "Sebaiknya kita akhiri saja pernikahan ini"

"IBRA!!!" teriak Cantika marah, "Demi pelakor itu kau mau membuangku?! Setelah waktu dua tahun yang kita lewati dengan susah payah! Kau sungguh luar biasa, Ibra! Kau sudah sangat keterlaluan! Ingat, sampai kapanpun, kita tidak akan pernah bercerai! Kau akan tetap jadi milikku sampai kapanpun itu!!! Jika aku tidak bisa bersamamu, aku pastikan Dara juga sama!"

Cantika pergi meninggalkan Ibra, dia terlihat begitu marah. Istri Ibra itu mengemudi dengan sangat cepat, bahkan Ibra nyaris tertabrak jika tidak menghindar.

"Awas kau Dara! Aku akan membuat perhitungan denganmu! Lihat saja!"

Cantika tampak menghubungi seseorang, dia terlihat begitu emosi. Tangannya mengepal kuat.

Tak lama, ponselnya berbunyi. Cantika segera memutar arah dan kembali mengemudi dengan cepat.

Beberapa menit kemudian, ia sampai di salah satu restoran terkenal. Tanpa menunggu lama, ia segera masuk dan langsung menghampiri Dara yang duduk di salah satu kursi

"Wah, aku tidak menyangka kau akan datang secepat ini, Cantika! Orang suruhanmu hebat juga ya?"

Cantika menatap sinis, "Kau tidak boleh meremehkan aku, Dara! Kali ini, lawanmu seimbang!"

Dara hanya mengangguk

"Kau sudah menghancurkan hidupku-"

"Aku tidak menghancurkan hidupmu. Aku hanya membuatmu sadar, suamimu hanya mencintai aku bahkan hingga saat ini. Bagaimana rasanya menikah dengan pria yang hatinya milik wanita lain? Sakit bukan?" potong Dara cepat

Cantika mengepalkan tangan, "Jika aku tidak bisa bersama Ibra! Kau pun tak akan bisa bersamanya!"

"Hahah, kau pikir aku mau mengambil bekasmu? Aku sudah katakan, aku tidak mau memungut sampah orang! Jadi nikmati saja sendiri!"

Cantika tersenyum menyeringai,

Brak

Ia menggebrak meja, membuat beberapa pengunjung melihat ke arah mereka

Hiks Hiks

"Apa salahku hingga kau merebut suamiku? Tolong, jangan ambil suamiku" ucap Cantika mendramatisir dengan tangis palsunya

Dara terkekeh geli, rupanya Cantika ingin bermain drama dengannya.

"Tolong lepaskan Ibra, Dara. Dia sekarang adalah suamiku"

Bisik - bisik mulai terdengar, beberapa ibu - ibu menatap Dara sinis. Tapi, jangan dikira Dara akan diam saja. Lihatlah apa yang akan dia lakukan

Dara berdiri, dia menatap sekeliling kemudian melipat kedua tangannya

"Ibu - ibu yang terhormat. Perkenalkan, aku Dara Queen Bramasta, owner EO Queen Dara. Aku rasa, kalian pernah mendengar EO milikku"

"Jadi kamu pemilik EO Queen Dara? Wah, cantik sekali"

"Tapi benarkah kamu jadi pelakor? Aku rasa, itu tidak mungkin, apalagi kamu dari kalangan orang kaya"

"Tapi zaman sekarang, menggoda suami orang tidak mengenal status kaya atau tidak"

Dara tersenyum ke arah Cantika yang menatapnya kesal, "Sekarang buktikan pada Ibu - Ibu ini kalau aku memang memiliki hubungan dengan suamimu. Telpon dia dan suruh dia kemari. Bila perlu, mertuamu sekalian agar masalah ini menjadi jelas"

Cantika bungkam, dia menatap Dara tak suka

"Kalian lihat kan? Dia tidak berani menghubungi suami dan mertuanya, itu artinya tuduhannya padaku tidaklah benar"

"Oh, jadi hanya fitnah. Mau cari sensasi dan simpati. Dasar tidak tahu diri"

"Benar. Mungkin dia butuh uang kali. Mau memerasa Nona Dara"

Cantika mengambil tas miliknya kemudian pergi, "Kau akan menyesal, Dara!"

"Hu ....!"

"Maaf atas ketidaknyamanan ini. Untuk malam ini, aku yang akan membayar makanan kalian" ucap Dara

"Benarkah? Kami boleh tambah apa saja?"

"Tentu saja. Ibu - Ibu bisa makan sepuasnya, saya yang bayar"

"Terima kasih banyak, Nona Dara. Aku doakan semoga kamu segera bertemu dengan jodohmu"

"Amin"

Dara kembali ke kursinya tadi, dia menyesap capucino latte miliknya. Ia berjalan ke kasir, "Untuk semua pengunjung malam ini, tagihannya kirim ke nomor asistenku"

"Baik Nona Dara" ucap pelayan kasir yang memang mengenal Dara karena kebetulan restoran tersebut adalah milik suaminya Lia, sahabatnya

"Kenapa badanku rasanya panas?" gumam Dara pelan. Merasa ada yang tak beres dengan dirinya, Dara segera pergi. Ia bergegas mengendarai mobilnya untuk pulang. Tubuhnya terasa semakin panas dan kepalanya mulai pening.

"Sial! Apa yang terjadi denganku?"

Dara mengirimkan pesan kepada suaminya Lia untuk memeriksa CCTV,

Cit ...

Dara menginjak rem mendadak saat sebuah mobil menyalip dan menghadang jalannya

"Apa lagi ini?"

Seorang pria paruh baya turun kemudian menggedor pintu mobil Dara.

"Bukankah dia pria yang berada di klub tadi?"

Tok Tok Tok

"Cantik buka pintunya, atau aku akan membuka paksa pintu mobilmu"

Dara yang memang bisa bela diri segera keluar. Namun, dengan kondisi seperti ini, ia tak yakin bisa melawan pria tersebut

"Ayo kita bersenang - senang, cantik" ucapnya menyeringai

Bugh

Bugh

Bugh

"ARRGGKKK!!"

🌿🌿🌿

Hayo, kira - kira siapa yang ngasih bogeman sama pria itu?

Dara

Ibra

Atau ada orang lain? 😁