NovelToon NovelToon
SKUAT INDIGO 3

SKUAT INDIGO 3

Status: tamat
Genre:Horor / Action / Fantasi / Tamat / Epik Petualangan / Perperangan / Keluarga
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Akbar mendapatkan sebuah undangan dari Kerajaan Laut Selatan. Kali ini ia akan berpetualang dalam sebuah misi yang membawanya menjelajahi dalam luasnya lautan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19 DUNIA MANUSIA

Akbar telah kembali ke alam manusia. Ia berjalan pulang dengan membawa keberhasilan dan badan yang masih kelelahan. Ia menepi di sebuah rumah makan di pinggir jalan untuk kembali merasakan kenikmatan duniawi dengan santap makan yang berlebihan. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmaninya di tempat itu juga ia ingin melihat perkembangan yang sedang terjadi dengan dunianya selama ia pergi menjalankan misinya.

Minggu ini banyak terjadi gempa yang mengguncang bumi di berbagai titik lokasi. Bahkan diantaranya ada yang berdampak parah sampai meruntuhkan gedung-gedung tinggi dan menyebabkan jiwa-jiwa mati. Terjadi pula tsunami dengan ketinggian gelombang yang berhasil menyapu satu wilayah suatu negeri.

Akbar bisa menghembuskan nafas lega. Meski ada dampak yang terjadi di dunianya tapi bencana yang maha dahsyat bisa dicegah. Apalagi kalau sampai makhluk-makhluk dari alam bawah laut itu datang menginvasi daratan.

Ketika keluar dari tempat makan Akbar sudah ditunggu oleh seorang pengemis. Nenek-nenek tua yang menadahkan tangan kepadanya. Akbar pun memberikan perempuan tua itu sebuah benda pusaka yaitu Teratai Emas. Sosok pengemis itu adalah jelmaan dari Ratu Siluman Ular Tanah yang meminta benda pusakanya untuk segera dikembalikan. Tentu saja Akbar menepati janjinya dengan ringan tangan memberikan pusaka itu kepada pemilik sebelumnya sesuai janjinya yang hanya meminjamnya. Setelah keperluannya selesai Akbar pun tidak tergiur untuk terus memiliki benda pusaka tersebut.

“Terimakasih”, ucap Akbar kepada Ratu Siluman Ular Tanah sembari menyerahkan Teratai Emas.

Sepertinya jin perempuan tua itu sudah tidak tahan berpenampilan lusuh dan tidak cantik selama pusaka itu dipinjam. Bahkan ia sampai menghampiri Akbar begitu tahu urusan Akbar sudah selesai. Kini Ratu Siluman Ular Tanah itu bisa kembali tampil cantik mempesona. Bagi Akbar ia justru dipermudah karena tidak perlu repot-repot untuk datang mengembalikan pusaka itu ke tempatnya semula yang cukup jauh lokasinya.

Sebelum sampai rumah Akbar menyempatkan dirinya untuk berkunjung ke Kebun Binatang Gembira Ria. Sebagai manusia seutuhnya ia datang ke taman margasatwa itu. Kebun Binatang adalah tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan dan dipertunjukkan kepada publik. Selain sebagai tempat hiburan, kebun binatang juga difungsikan sebagai tempat pendidikan, riset, dan tempat konservasi untuk satwa terancam punah.

Tujuan utama Akbar datang ke tempat itu tentu saja adalah untuk mengembalikan Jubah Buaya kepada pemiliknya sang Buaya Tua yang sudah berbaik hati kepadanya dengan meminjamkan pusaka sakti itu. Ia yang datang secara langsung dengan mengantri berbaur dengan pengunjung yang lain mempunyai maksud lain yaitu ingin melakukan uji coba terdahulu sebelum kembali berkunjung ke tempat rekreasi tersebut di waktu yang akan datang dengan mengajak keluarganya. Karena memang Akbar seumur hidupnya belum pernah piknik ke sana.

Setelah berjalan-jalan cukup jauh karena memang Gembira Ria tempatnya sangat luas, Akbar akhirnya sampai di depan kandang buaya. Di mana sisi lain dari tempat tinggal buaya-buaya itu adalah alam gaib tempat tinggal Buaya Tua yang hendak ditemuinya. Tapi harapan Akbar untuk bertemu dengan jin tua yang sudah menyelamatkannya ketika terjadi pertarungan di dalam lautan itu tidak bisa terwujud. Rupanya Sang Buaya Tua belum juga kembali.

“Dia menitipkan pesan untukmu”, kata jin di sana yang berteman baik dengan Buaya Tua.

“Wahai manusia kau boleh memiliki Jubah Buaya itu sebagai hadiah pemberian darinya”, ucap jin itu.

"Sekarang kau adalah teman kami”, tambahnya.

Akbar pun berterimakasih jika memang begitu adanya. Ia juga merasa tersanjung dengan kehangatan perlakuan jin-jin di sana. Dengan begitu bertambah lagi benda pusaka koleksi yang dimiliki Akbar. Jubah Buaya yang sakti mandraguna itu kini menjadi kepunyaannya walaupun ia sama sekali tidak berniat lagi untuk memakainya. Apalagi jika harus mengulang lagi berhari-hari berada di dalam air. Lelah rasanya.

Matahari tepat berada di titik tertinggi. Langit biru mendominasi awan-awan putih yang terlihat seperti kapas. Itu artinya hari itu panas sekali.

Sebelum meninggalkan lokasi yang sangat ramai di hari libur itu Akbar terlebih dahulu mendatangi sebuah tempat jualan yang jajanannya dari kejauhan sudah menyihir lidahnya untuk segera mencicipinya. Yaitu Es krim. Makan es krim di terik hari yang panas sangatlah pas.

Setelah bersabar mengantri Akbar mendapatkan pesanannya. Rasa strawberry dan vanilla yang ditumpuk menjadi satu. Karena sudah tidak ada bangku kosong di tempat itu Akbar pun memakannya sambil berjalan untuk keluar dari kawasan Gembira Ria untuk langsung pulang ke rumah.

Nahas. Di lautan manusia ia berjalan ia melihat sesuatu yang sama sekali tidak pernah sedikitpun bersarang di angan-angannya. Sesuatu itu adalah seseorang yang ia kenal. Akbar melihat Risa istrinya di tengah kerumunan orang-orang pengunjung kebun binatang yang sungguh ternama. Bersama dengan Risa tidak ada anak-anak atau pun ibunya. Tidak ada juga kerabat dari keluarga Risa yang mendampinginya. Karena Risa hanya berjalan berdua saja dengan seorang pemuda yang masih belum Akbar kenali. Sungguh klise ketika Akbar melihat mereka berdua juga sedang makan es krim dengan rasa yang sama seperti rasa yang ia pesan. Strawberry dan Vanilla ditumpuk menjadi satu.

Akbar berharap dirinya masih memakai Teratai Emas. Karena saat ini hatinya benar-benar hancur tersakiti. Rasanya ia ingin kembali mengenakan Jubah Buaya lalu nyemplung ke Palung Merana. Perasaan Akbar tidak karuan mendapati kenyataan yang begitu mematikan di hadapannya. Inilah serangan yang paling mengerikan yang pernah diterimanya jika benar apa yang dilihatnya sama dengan apa yang ada di dalam pikirannya. Diduakan.

Akbar membuntuti Risa. Dengan tingkat kesaktiannya laki-laki yang sedang gundah gulana itu menyelubungi dirinya supaya tidak bisa dilihat oleh orang-orang di sekitarnya. Dengan leluasa Akbar mengikuti istrinya yang tengah berduaan di tempat umum dengan pria lain. Sungguh pelanggaran yang berat.

Akbar mendengar percakapan mereka berdua. Pembicaraan yang penuh warna, goda, canda dan tawa yang menyayat-nyayat perasaannya. Dalam jarak yang dekat Akbar pun mengetahui indentitas siapa pria idaman lain itu. Ternyata dia adalah teman SMA Risa yang kini sudah lulus kuliah dan sudah mulai bekerja di sebuah perusahaan yang mentereng. Risa istri Akbar sebenarnya juga pernah menyinggung soal pria itu, menyatakan bahwa ketika masa sekolah ia dan pria itu mempunyai hubungan asmara. Bahkan seketika Akbar juga menyadari kalau pria itu dulu hadir di resepsi pernikahannya.

Ketika dua sejoli yang menjalin hubungan terlarang itu memutuskan untuk berpisah menyudahi kencan buta mereka, Akbar selaku suami yang berhak secara sah atas perempuannya itu pun memilih untuk pulang terlebih dahulu mendahului istrinya.

Sebuah kenyataan pahit harus diterimanya. Kemampuannya untuk melihat sesuatu yang janggal dan gaib. Kesaktiannya untuk mengalahkan kejahatan gaib kini justru berbalik menamparnya dengan mengungkap kenyataan yang sebenarnya. Hubungan antara istri dan pria lain itu sama sekali tidak didasari mengandung unsur guna-guna atau karena pelet atau pun paksaan bujukan gaib lainnya. Hubungan keduanya didasari atas rasa cinta yang tulus.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!