NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Gangster / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mr.A

Percintaan antara gadis konglomerat dari ibu kota dengan pria miskin pinggir desa. Hidup di daerah yang memandang kasta dan mengelompokkan orang sesuai kekayaan yang mereka punya, bagaimana kah mereka berdua akan bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23.Pesta Peringatan Berdirinya Perusahaan Keluarga Ferdanham 4

Semua pandangan mata sontak langsung tertuju kepada Axiel. Saat ini laki-laki yang lumayan tinggi dengan pakaian tuxedo mewah itu, terlihat berjalan mendekat ke arah depan. Tepatnya, dia saat ini sedang mengayunkan langkah untuk mendekati sosok Lily yang entah sejak kapan sudah berdiri menghadap ke arahnya.

Axiel berhenti tepat di depan Lily yang saat ini sedang mendongak melihat ke arahnya. Dengan gerak perlahan, laki-laki itu terlihat mulai mengulas senyum dan satu tangannya mulai bergerak terangkat untuk meminta tangan gadis itu.

"Ayo, menarilah denganku, Nona Ferdanham," ajak Axiel dengan sedikit mengedipkan matanya berniat menggoda.

Aldric yang juga ada di tempat itu langsung tersenyum, "Lily, ayo perlihatkan keahlianmu kepada semua orang, Sayang," ujarnya, membuat Lily menoleh dengan raut wajah yang tak terbaca.

Semua orang masih bungkam dan memilih memperhatikan dua orang itu dalam diam. Para tamu undangan wanita terlihat tidak berhenti-berhenti melihat sosok Lily dengan sorot mata yang terpukau. Begitu juga dengan tamu undangan laki-laki. Tadinya, saat Sean mempersilahkan semua orang untuk berdansa dengan sang adik, semua laki-laki berniat mengangkat tangan.

Namun, gerakan mereka kalah cepat dengan laki-laki yang saat ini berdiri di hadapan gadis itu. Iri? Jelas mereka semua iri melihat mereka yang saat ini masih saling menatap satu sama lain.

"Ada apa dengan tatapan matamu itu, Nona? Aku perhatikan, sedari tadi kamu selalu mencuri pandang ke arahku, apa kita pernah bertemu sebelumnya?" bisik Axiel tepat di telinga Lily yang terlihat kaget.

"kita mulai sekarang!"

Setelah suara itu kembali Axiel dengar keluar dari alat yang tertempel di daun telinganya, tiba-tiba lampu di sana mati, lalu jarak beberapa detik, sebuah alunan musik semi klasik yang cocok dijadikan backsound dansa terdengar mengalun di udara, dan setelahnya, sebuah cahaya sorot warna putih muncul menerangi area lantai dansa.

Di lantai dansa sana, terlihat Axiel dan Lily masih saling menatap satu dengan yang lainnya. Mereka tidak melakukan pergerakan apa pun, selain suara deru napas mereka yang saling bersahutan di tengah-tengah alunan musik dansa klasik yang masih terdengar bernada slow.

"Bisa kita mulai sekarang?" tanya Axiel sembari bergerak mundur dan tepat saat beat musik mulai naik, Laki-laki itu bergerak merentangkan tangannya untuk meraih jemari Lily, lalu kemudian menarik perempuan itu untuk mendekat ke arahnya.

Lily terlihat kaget dan karena tarikan yang laki-laki itu lakukan secara tiba-tiba, dia tanpa sadar langsung memposisikan satu tangannya berpegang di dada bidang Axiel dan satu tangannya terlihat terlentang ke kiri dan dalam keadaan saling menggenggam dengan milik pria asing, tapi terasa familiar itu.

Sementara di sisi Axiel. Laki-laki itu juga sudah memposisikan satu tangannya memegangi pinggang Lily, "Kita pemanasan langkah dulu, Nona," bisik pria itu dengan memperlihatkan seutas senyum yang lebar.

Beat lagi yang tadinya berubah cepat, kembali terdengar mengalunkan nada yang dentingan piano yang pelan. Axiel dan Lily mulai melakukan gerakan seirama dengan musik yang mengiringi mereka.

"Ternyata kau cukup terampil juga dalam berdansa, Nona," puji Axiel sembari terus melakukan gerakan langkah yang berlawanan dengan langkah Lily.

Dalam suasana yang temaram, semua tamu undangan terlihat fokus menonton pertunjukan yang ada di lantai dansa. Mereka semakin terlihat terpukau dengan kecantikan Lily yang saat ini disoroti oleh cahaya warna putih yang terang.

Disaat semua orang fokus melihat sosok Lily yang menari dengan Axiel, terlihat ada empat orang laki-laki paruh baya mulai melakukan pergerakan mencurigakan. Mereka berempat mulai berjalan kecil menyusul ke dalam kerumunan orang-orang yang saat ini sedang dimanjakan oleh tarian indah yang dilakukan oleh Lily dan juga Axiel.

Terlebih lagi dua orang yang menjadi pusat perhatian itu, sudah menaikkan tempo kecepatan pergerakan mereka seirama dengan alunan musik piano yang mulai masuk ke tempo yang cepat dan suara yang sedikit tersengal kasar.

Semua tamu undangan terlihat bertepuk tangan saat Lily dan Axiel mulai melakukan gerakan variasi-variasi yang ada di dalam tarian dansa. Sementara empat orang yang sedang melakukan gerak-gerik aneh itu, sudah terlihat mengambil posisi di bagian paling pojok ruangan.

"Semua, kita mulai. Bawa masing-masing satu target sekarang!"

Axiel kembali mendengar suara keluar dari benda kecil yang tertempel di daun telinganya. Saat dia mendengar perintah tersebut, laki-laki itu terlihat mengelupas senyum, "Senang melakukan dansa denganmu, Nona Lily Ziell Ferdanham," ujarnya.

Tiba-tiba lampu sorot yang menerangi mereka tadi mati dan secara bersamaan, alunan musik piano klasik itu juga sudah tidak lagi terdengar dan malah digantikan oleh suara bunyi alarm peringatan kebakaran.

Sontak semua orang yang ada di sana langsung terserang panik. Di tengah-tengah ruangan yang langsung dipenuhi oleh suara teriakan para tamu undangan itu, Lily langsung terserang ketakutan. Dengan tubuh yang tiba-tiba bergetar, wanita itu mulai meraba-raba sekeliling, tapi dia sama sekali tidak mendapatkan apa pun.

Sosok Axiel yang tadi jelas masih ada didekatnya entah sudah pergi ke mana, 'Papa, Mama, Kakak!' batin perempuan itu berteriak dalam hati.

Lily tiba-tiba tersungkur jatuh saat tubuhnya disenggol oleh seseorang yang terlihat berlari melintas melewatinya. Wanita itu semakin terserang takut saat kaki jenjangnya terasa nyeri dan tidak bisa digunakan untuk berdiri.

Di sana, bunyi alarm kebakaran masih terdengar menggema. Lily yang masih terduduk di lantai, hanya bisa memeluk lututnya dengan kedua mata yang ingin menumpahkan tangisan. Sungguh, dia tidak tahu harus berbuat apa saat berada di situasi seperti ini.

Ingin memanggil keluarganya, tapi dia tidak punya kuasa untuk itu. Sungguh, untuk kesekian kalinya, wanita itu merasa menyesal terlahir ke dunia ini.

Ditengah suara riuh dan bunyi alarm kebakaran yang tidak ada henti-hentinya, Lily yang tidak berdaya terlihat mulai menumpahkan air matanya. Akan tetapi, saat sebutir air mata itu mengalir keluar, wanita itu tiba-tiba merasakan tubuhnya di gendong oleh seseorang.

'siapa yang saat ini menggendongku?' batin wanita itu bertanya. Lily terlihat mulai melingkarkan tangannya di leher orang yang saat ini sedang menggendongnya menjauh dari kekacauan.

"Duduk tenang di sini sampai kekacauannya berhenti. Percayalah padaku, semuanya akan baik-baik saja, Lily."

Lily membulatkan mata terkejut saat dia menangkap sebuah suara yang terdengar familiar ditelinganya. Wanita itu terlihat meraba sekitar dan lagi-lagi, dia langsung kehilangan jejak orang yang membopongnya tadi.

Namun, sepertinya wanita itu terlihat masih saja mencoba untuk meraba area sekitarnya. Dia bahkan bergerak menoleh panik ke segala arah dengan mulut yang terlihat seperti orang yang mengatakan sesuatu, tapi minusnya tidak ada suara secuil pun yang terdengar keluar dari dalam mulut gadis itu.

...T.B.C...

Sambil nunggu Mr.A up, teman-teman mampir juga ya ke karya bestie aku.

Judulnya; We Are Having A Baby Boy

Napen; yanktie ino

1
Anonymous
Lanjut kak
Novie Achadini
lily meninggalnya knp thor penasaran akj
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Kasihan Fahmi n Lily. Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: Siap, kak. terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
bagus bgt critanya. karya lain dari othor judulnya apa? kadih tau dong
Call Me A: ada kak. besok aku rilis.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
kasian lily klo nggak dpt restu dari kel nya
Novie Achadini
bagus bgt critanya tapi agak swdih mikirun lily
Call Me A: makasih, kak. iya sedih banget + miris
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, makasih kembali
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih kembali.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih kembali
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih kak.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, kak. terima kasih.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!