Aura adalah gadis desa yang terpaksa putus sekolah karena masalah ekonomi keluarga,ayahnya sakit sakitan dan ibunya membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya,Aura memiliki seorang adik perempuan bernama Nia yang masih sekolah SMA,Aura memilih putus sekolah dan mencari kerja di kota besar,Hingga membawanya jatuh cinta kepada orang kota yag ternyata mantan pacar ibunya dulu,
Bagaimana kelanjutan cerita ini,dan bagaimana bisa kekasih ibunya bisa menjadi kekasih anaknya,ikuti terus ya novel ini😍😍🙏🏻🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahra Putri Mandala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"Halo sayang apa kabarnya nenek kangen Than gak ada kamu sepi,"Sapa bu Helena lalu menggendong cucu kesayangannya tersebut
"Nenek ice kream,"Ucap Nathan dengan gemasnya.
"Uluh uluh langsung minta ice kream saja,sana beli sama tante kamu,"Jawab Bu Helena lalu memberikan Nathan pada Siska.
"Aura bagaimana keadaan kamu,sehat kan?"Tanya bu Helena
"Iya nyonya alhamdulilah saya sehat,nyonya gak kembali kerumah Tuan Bara,"Jawab bu Helena
"Saya akan sering sering kesana,tuh kan panggil nyonya lagi,panggil saja mama seperti Bara memanggil saya,"Ucap bu Helena menepuk pundak Aura .
"I iya ma,"Jawab Aura sambil tersenyum kikuk Bara yang melihat ekpresi kekasihnya tersebut semakin gemas saja dia menoel hidung Aura tapi perlakuan Bara ternyata dilihat oleh Lani.
"Bara dan Aura kenapa terlihat dekat sekali sepertinya mereka ada hubungan,aku harus selidiki ini dan melaporkannya pada Kinar,"Batin Leni tersenyum penuh arti.
Kinar masih dipenjara kedua orang tuanya yang kaya mengajukan banding dengan meminta Kinar dibebaskan tetapi bersyarat,Aura juga tidak menuntut lebih dia berharap Kinar akan berubah tetapi kenyataanya Kinar justru semakin dendam kepada Aura.Dia berencana akan melakukan operasi plastik mengganti wajahnya dan akan mendekati Bara kembali.
Singkat cerita hubungan Bara dan Aura semakin romantis saja Bara tak segan segan menunjukkannya didepan bu Helena,ibunya juga tidak menegur atau bertanya karena pengalaman masa lalu membuat bu Helena membiarkan Bara memilih pendamping hidupnya.
"Ma,Bi Surti kemana ya?"Tanya Aura saat ini mereka tengah berada dirumah Bu Helena
"Tadi mama menyuruh bibi ke pasar,ada apa Ra?"Jawab Bu Helena
"Mau nitip pembalut ma,Aura sedang berhalangan tapi pembalut Aura gak kebawa,"Jelas Aura malu malu
"Biar aku belikan saja Ra,kamu jaga Nathan dulu ya dibelakang,"Sambung Bara yang mendengar obrolan kekasih juga ibunya
"Hah,,,ja jangan Tuan,biar saya saja,"Tolak Aura dia merasa terkejut juga sungkan.
"Santai saja sudah sana temani Nathan,"Perintah Bara lalu meninggalkan kedua wanita yang saat ini tengah saling pandang.
"Wau sungguh diluar dugaan seorang Bara mau membeli pembalut,sepertinya dia benar benar cinta sama kamu Ra,"Ucap Bu Helena membuat Aura bengong
"Sudah sana temani Nathan mama sudah tahu hubungan kalian,"Kata Bu Helena yang paham dengan sikap Aura.
Sedangkan Bara yang berada di toko biru menjadi pusat perhatian cewek cewek disana banyak yang merasa iri melihat Bara mau membeli pembalut wanita karena jarang ada yang mau laki laki membeli barang tersebut,Bara tidak peduli dengan tatapan orang orang tersebut,dengan santai dan cueknya membeli berbagai merek karena tidak tahu apa yang Aura sukai.
Setibanya dirumah Bara langsung menyerahkan sekantong kresek pembalut berbagai jenis merek membuat Aura melongo.
"Mas kamu mau jualan apa?beli satu saja cukup kenapa segini banyak,"Protes Aura mereka saat ini tengah berada di kamar Nathan
"Aku gak tahu mana yang biasa kamu pakai sayang,makanya aku belikan semuanya biar kamu pilih sendiri,"Jawab Bara sambil garuk garuk kepala
"Ya ampun sayang,aku apapun itu pasti aku pakai kok,ini mah bisa buat stok setahun,"Ucap Aura sambil menepuk jidatnya.
Tanpa aba aba Bara mengecup pipi Aura membuat Aura mematung karena ciumannya dicuri Bara.
"Maaassssss,"Kesal Aura tersipu Malu
"Ini upah buat aku sayang,apa mau yang lain heemmm,"Goda Bara membuat Aura bersemu merah.
"Hahaha kamu lucu kalau lagi malu gitu,"Kata Bara sambil tertawa.
"Mas Bara aku kan malu,oh iya mas mama sepertinya tahu hubungan kita tadi bilang sama aku,"Cerita Aura
"Ya bagus dong,kalau mama gak marah berarti merestui kita,iya kan?"Tanggapan Bara sangat santai.
"Iya mama gak marah mas,tapi aku malu mas aku cuma orang miskin,"Kata Aura menunduk
"Tuh kan itu lagi yang dibahas,kita sudah empat bulan loh pacaran kamu masih saja minder padahal aku gak bahas soal itu,"Jelas Bara memegang tangan Aura.
"Maaf mas,"Aura menunduk Bara lalu memeluknya.
"Lusa aku ambil cuti kita pulang kerumah orang tua kamu ya,mas ingin meminta restu pada kedua orang tua kamu,"Ucap Bara mengejutkan Aura
"Apa?restu?memangnya kita mau menikah mas?"Jawab Aura dengan polosnya
"Haha gemas banget seh pacarku aku ini,mas gak mau lama lama berpacaran sayang,mas ingin cepat meresmikan hubungan ini mama sudah merestui kita sekarang tinggal meminta restu orang tua kamu,memangnya kamu gak mau serius sama aku?"Jawab Bara
"Mau banget mas,tapi aku takut mas kita berbeda,aku gak mau di anggap orang matre mas,"Ucap Aura
"Ini hidup aku,ini pilihanku gak ada yang bisa memaksa atau menentangku Aura,aku sangat mencintai kamu tulus dari sini,"Bara menunjuk dadanya
"Iya mas,aku juga mencintai kamu dan Nathan,aku percaya sama kamu mas,aku akan menghubungi ibu jika kita akan pulang,"Jelas Aura
"Baiklah,sekarang kamu istirahat ya,sudah malam,mimpi indah sayang i love you Aura?"Ucap Bara
"I Love You To Mas Bara,"Jawab Aura malu malu.
Bara keluar tinggallah Aura yang senyum senyum sendiri membayangkan dirinya akan menikah dengan Bara,walau terpaut jauh usia mereka tapi Aura nyaman dan mencintai Bara dengan tulus,Bara adalah sosok yang Aura inginkan,walau dia terlihat dingin tapi dengan keluarga dan kekasih dia sangat menyayanginya.
Bu Rena yang mendapat kabar bahwa Aura akan pulang bersama kekasihnya sangat senang dia sangat antusias menyambut calon menantunya tersebut.
"Nia kamu bereskan kamar mbakmu ya,ibu akan ke pasar untuk membeli lauk pauk juga cemilan,"Kata bu Rena
"Bu sudah jangan berlebihan,Aura gak suka kita berlebihan,lagian pasangan Aura menerima dia apa adanya bu,"Jawab suaminya.
"Ya gak apa apa toh pak,kita menyambut tamu istimewa lo,calon mantu kita,"Jelas bu Rena sambil tertawa.
"Perasaan yang mau menikah mbak Aura kenapa yang repot ibu ya pak,"Gumam Nia pada bapaknya dan disambut gelak tawa oleh mereka.
Pak Alvin senang yang mendengar Aura akan pulang karena dia sangat merindukan putrinya tersebut semenjak habis operasi Pak Alvin hanya sekali bertemu Aura dia masih sangat rindu kepada anaknya tersebut,pak Alvin juga bersyukur Aura memiliki kekasih yang tak lain adalah majikannya sendiri,awalnya pak Alvin ragu tapi beberapa kali Bara meyakinkan Pak Alvin jika dia sungguh sungguh terhadap Aura,tanpa mereka tahu jika Bara adalah masa lalu istrinya.
