NovelToon NovelToon
Terjebak Obsesi Dua Cogan

Terjebak Obsesi Dua Cogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa / Gangster
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

Seorang model cantik menjadi incaran 2 pria tampan yang terobsesi ingin memilikinya namun cara mencintai kedua pria tersebut membuat Azzura gadis cantik itu tidak nyaman dalam kehidupannya. Siapakah yang akan di pilih oleh Azzura?
🌸🌸🌸
Nantikan kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

"Haha mereka benar-benar sudah gila, bisa-bisanya mesra-mesraan di tempat terbuka" gumam Tio merasa kesal melihat mereka.

Aidan semakin tak tahan dengan tindakan Azzura yang membuatnya semakin salah tingkah.

"Sayang cukup" ucap Aidan sambil menahan tangan Azzura.

"Hmph! kenapa? apa kamu nggak suka?" kata Azzura merajuk.

"Bukan begitu sayang tapi aku jadi ingin memelukmu" jawab Aidan merasa ragu.

Azzura terdiam karena tidak menyangka akan membuat Aidan salah tingkah hingga sampai mengatakan ingin memeluknya hanya karena tindakan gurauan yang mereka lakukan.

"Apa Aidan tipe yang suka pelukan?" benak Azzura merasa malu.

Melihat Azzura terdiam membuat Aidan tak bisa hanya diam saja dan tidak ingin membuat Azzura kepikiran oleh ucapannya.

"Sayang, aku antar ke butik ya" ucap Aidan dengan tatapan sendu.

"Tapi.. aku sudah minta tolong Pak Tio, gimana ya" jawab Azzura merasa tidak enak.

"Gampang, biar aku aja yang bilang ke Pak Tio" kata Aidan.

"Eum.. baiklah"

Aidan menggandeng tangan Azzura menghampiri Tio yang sedang kesal di dalam mobil setelah melihat kemesraan mereka.

"Pak Tio, maaf aku yang antar Azzura ke butik dan ada hal penting yang mau saya bicarakan dengan Azzura" kata Aidan dengan sopan.

Tio merasa kesal namun dia juga melihat ke arah Azzura yang sedang terlihat senang berada dekat dengan Aidan.

Dia pun akhirnya luluh dan membiarkan Aidan yang mengantar Azzura.

"Yasudah tapi tolong hati-hati ya Pak" jawab Tio setelah banyak pertimbangan.

"Zura, kamu hutang penjelasan ya"

"Oke Pak Tio" jawabnya sambil tersenyum.

"Saya akan menjaga Azzura dengan baik, terimakasih Pak Tio mau mengerti kami" ucap Aidan merasa senang.

Aidan kembali menggandeng Azzura menuju ke mobilnya untuk mengantarnya ke tempat yang Azzura tuju.

"Haah.. apa maksudnya dengan kata kami? sebenarnya jaman apa sekarang? apa selingkuh di anggap hal biasa?" benak Tio sambil menghela nafas panjang.

Kesalahpahaman kini membuat Tio pusing memikirkan hubungan antara Azzura dan juga Aidan serta Zian yang malang.

Tio keluar dari mobil dan kembali ke dalam rumah Azzura menunggu saat di telfon oleh Azzura untuk menjemput atau mengantar ke tempat lain.

*

*

Sementara itu Aidan dan Azzura sudah sampai di butik Sintya.

"Sayang, aku kerja dulu, ya" kata Azzura.

"Oke, kabari kalau mau ku jemput ya sayang" sahut Aidan.

"Eum"

Azzura turun dari mobil Aidan dengan perasaan senang sedangkan Aidan langsung pergi menuju ke kantornya.

"Sintya aku datang" ucap Azzura dengan senyum cerah.

"Wah.. kayaknya ada yang lagi senang banget nih. Ada kabar apa?" sahut Sintya.

"Haha.. jangan bilang siapa-siapa ya"

"Iya"

Azzura membisikkan dengan seru ke Sintya perihal dirinya yang sudah jadian dengan Aidan setelah belum lama ini lebih dekat.

"Serius?"

"Iya, aku juga nggak nyangka bisa jadian sama dia"

"Selamat ya Zura, aku senang dengarnya"

"Makasih Sintya"

Setelah berbincang beberapa hal pribadi, keduanya mulai membahas pekerjaan yang akan di lakukan hari itu.

Azzura di berikan briefing mengenai apa yang harus di lakukan untuk pemotretan kali ini.

Dia di persilahkan mencoba terlebih dahulu pakaian yang Sintya buat dan di sesuaikan ukurannya sebelum di mulai pemotretan.

"Kamu hebat ya Sintya, baju yang kamu buat semaunya bagus" kata Azzura memuji kemampuan temannya.

"Aku masih belajar Zura, bajuku makin bagus karena kamu yang pakai. Aku beruntung punya teman seorang model seperti kamu"

"Haha.. kamu memang nggak berubah ya, aku minta maaf nggak bisa lama. Setelah ini aku ada pemotretan lain"

"Yah, sayang banget. Yasudah next time kita ketemu ya"

"Oke"

Semua persiapan pemotretan sudah rapi dan tiba waktunya Azzura melakukan tugasnya dengan baik.

Azzura melakukan pemotretan dengan berganti pakaian lebih dari 5 pakaian yang berbeda.

Setelah itu dia langsung menghubungi Tio untuk menjemputnya dan pergi ke lokasi selanjutnya.

"Zura, aku di depan" pesan singkat dari Tio.

Azzura yang telah selesai melakukan pemotretan pun keluar dari butik Sintya untuk menemui Tio dan berpindah lokasi secepatnya karena sudah hampir terlambat untuk ke tempatnya.

Perkiraan Azzura yang mungkin akan sampai tidak lebih dari 30 menit dari butik ke lokasi selanjutnya justru lebih dari itu.

Azzura panik karena baru kali ini dia terlambat ke lokasi pemotretan.

"Pak Tio, bisa lewat jalan lain nggak ya?" ucapnya dengan panik.

"Sebentar lagi sampai Zura"

"Yasudah Pak"

Sesampainya di sana Azzura berlari dan meminta maaf ke staff yang menunggunya.

"Maaf saya terlambat" ucap Azzura sambil menundukkan kepalanya.

"Gimana sih? niat kerja nggak?" jawab salah satu staff yang tidak suka.

Azzura merasa bersalah dan pantas mendapatkan kemarahan dari staff itu.

"Ada apa ini?"

Suara yang tegas itu terdengar tidak asing menurut Azzura namun dia masih menunduk karena rasa bersalahnya.

"Pak Aidan, ini ada model yang terlambat datang" ucap staff yang marah itu.

Azzura melirik ke arah sampingnya, merasa malu telah terlihat sisi yang tidak ingin di ketahui oleh Aidan.

"Azzura? bukannya tadi kamu bertemu saya di depan?" kata Aidan mencoba membantunya.

"Kenapa nggak bilang kalau kamu telat karena bertemu Pak Aidan?" tanya staff tersebut.

Azzura berhenti menunduk namun bingung dengan situasinya.

"Saya minta maaf Pak" kata Azzura.

"Yasudah cepat siap-siap"

"Baik Pak"

Kali ini Azzura benar-benar merasa malu dan tidak berani menatap Aidan karena baru kali ini Azzura terlambat dan di ketahui oleh orang terkasihnya.

"Huh.. kenapa Aidan disini? aku harus berterimakasih atau minta maaf sudah merepotkan Aidan?" benak Azzura.

Azzura berganti pakaian dan di makeup kembali untuk persiapan pemotretan.

Hari itu Azzura tidak menyangka akan bertemu Aidan di tempat kerjanya.

Sampai Azzura selesai berganti pakaian, Aidan tak kunjung menghampirinya sehingga Azzura berfikir mungkin saja Aidan kecewa dengan dirinya.

Karena waktu sudah melebihi target yang di tentukan, Azzura cepat-cepat ke tempat pemotretan.

Di sana Azzura melihat Aidan sedang memberikan arahan kepada model dari agency nya. Melihat kekasihnya bekerja, timbul rasa kagum yang besar karena Aidan terlihat semakin berkharisma.

"Azzura cepat kesini" ucap staff yang bertugas memotretnya.

"Baik Pak"

Azzura mulai melakukan pemotretan dengan serius dan profesional.

Tanpa sepengetahuan Azzura sebenarnya Aidan sesekali memperhatikan Azzura yang sedang bekerja.

"Pacarku sangat cantik" benak Aidan merasa bangga.

Aidan tersenyum saat melihat Azzura melakukan pekerjaannya.

"Pak Aidan" panggil salah satu modelnya.

"Ah, iya kenapa?" sahutnya terkejut.

"Saya sudah siap Pak"

"Yasudah, kamu harus fokus dan lakukan seperti yang saya bilang"

"Baik Pak"

Aidan kembali fokus pada pekerjaannya setelah sebelumnya memperhatikan kekasihnya yang berada di studio foto yang sama.

1
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!