NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Mr Billionare

Jerat Cinta Mr Billionare

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:40.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Jangan terlalu berlebihan Alya, ingat pernikahan kita ini hanya pura-pura. Kita menikah bukan karena keinginan kita, jalani saja sewajarnya. Jangan berharap aku akan menjamahmu!"

Alya Adelia Wijaya. Gadis muda yang statusnya masih pelajar, harus merelakan masa mudanya untuk menikah dengan seorang pria yang menjadi pilihan orang tuanya.

Tanpa sepengetahuannya, orang tuanya sudah menjodohkannya semenjak mereka masih kecil dan Alya sendiri tidak pernah tahu kalau dirinya ternyata sudah dijodohkan.

Setelah menikah, ia merasakan kehidupannya berubah drastis. Awalnya dimanja oleh orang tuanya, kini harus mengabdikan hidupnya pada suaminya yang selalu bersikap dingin dan jutek.

Mampukah Alya membuat pria jutek itu berubah sikap dan bisa menerimanya dengan baik?

Atau mungkin dia putuskan untuk meninggalkan pria yang tidak pernah menganggapnya sebagai pasangan?

Cover: free licence, freepik.com

Edit : sampul buku written by Ika Dw.



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Pura-pura Romantis

'Aku jadi heran sama keluargaku, ternyata mereka diam-diam sudah menjodohkanku dengan om Rivaldo sejak aku masih kecil? Tapi kenapa harus aku yang dijodohkan? Seharusnya kan Kak Vita dulu yang menikah, bukannya aku. Enak Kak Vita, hidupnya masih bebas, bisa bekerja bisa main dengan bebas tanpa terbebani oleh siapapun. Sedangkan aku? Bahkan untuk keluar pagar halaman saja aku tidak diizinkan sama suamiku. Menyebalkan sekali mereka.'

Ayah cukup kecewa dengan sikap orang tuanya yang semaunya sendiri. Seharusnya ia dikasih tahu jauh-jauh hari sebelum pernikahannya kalau ia sudah dijodohkan dengan seseorang pilihan mereka. Pantas saja orang tuanya tidak setuju saat ia memiliki hubungan dengan Andi yang hanya seorang montir. Ternyata mereka sudah memiliki pilihan sendiri untuk masa depannya.

"Nak, apa kamu kecewa karena sudah kami jodohkan dengan Rivaldo?" tanya Beni yang mendapati Alya terbengong saat ia menceritakan tentang perjodohannya.

Alya menoleh dengan menggelengkan kepalanya wajahnya nampak begitu layu, dengan mengulas senyuman paksa.

"Enggak kok Pa. Bukannya aku nggak mau dijodohkan sama Pak Rivaldo, yang aku kecewakan Kenapa orang tuaku tidak pernah cerita sebelumnya. Andai saja aku sudah tahu kalau aku bakalan dinikahkan sama Kak Rivaldo mungkin aku ingin mengenalnya jauh-jauh hari sebelum pernikahan. Seandainya saja Papa atau mama jadi aku bagaimana? Bahkan tidak ada kabar berita apapun tiba-tiba saja Aku diminta untuk menikah bahkan sebelum aku menyelesaikan sekolahku."

"Benarkah, orang tua kamu tidak pernah cerita tentang perjodohan ini sama kamu sebelumnya? Bahkan perjodohan ini sudah sangat lama, Alya, mungkin sekitar waktu kamu masih umur 10 tahunan."

"Hah, berarti sudah tujuh tahun yang lalu aku dijodohkan. Selama ini tidak pernah ada obrolan yang serius mengenai perjodohanku. Kalau tidak salah, sekitaran setengah bulan sebelum pernikahan, Papa bilang sama aku diminta untuk menikah dalam waktu dekat. Awalnya aku menolak Pa, masa iya aku yang masih bau kencur diminta buat nikah. Katanya Papa memiliki hutang banyak nggak bisa nyaur, mereka bahkan menangis-nangis memintaku supaya nurut, ya aku harus bagaimana? Sebagai anak aku juga nggak tega.

Kedua paruh baya itu langsung melepas tawa mendengar ocehan dari menantunya yang masih terbilang polos.

Rivaldo diam-diam mendengar celotehan Alya. Dia tidak ikut nimbrung yang ujung-ujungnya memperburuk suasana.

"Terus sekarang bagaimana setelah kamu bertemu dengan suami kamu? Apa tanggapan kamu mengenai Rivaldo, Alya?" tanya Tarisa.

"Em ... "

Alya menoleh pada Rivaldo yang menatapnya tanpa ekspresi. Rivaldo sudah memberikan ancaman padanya untuk bersikap baik di depan orang tuanya.

"Anu ... Pa! Ma! Kak Rivaldo itu, orangnya sangat baik kok. Aku sangat bersyukur, ternyata dia tidak mengecewakanku," jawab Alya dengan tersenyum paksa.

"Serius kamu Al? Rivaldo sangat perhatian padamu? Ya bukannya kami tidak percaya, tapi kan dia juga nggak mudah untuk bisa dekat dengan orang baru. Apalagi selama ini kalian belum pernah bertemu sebelumnya dan tiba-tiba dipertemukan ijab qobul. Tentunya di antara kalian sama-sama canggung dan susah untuk bisa menerima bukan?"

Rivaldo mendekat pada Alya dan merangkulnya, menunjukkan betapa ia sangat perhatian pada  istrinya.

"Tentu saja aku selalu kasih perhatian buat dia, ma. Biar bagaimanapun juga dia itu kan sudah menjadi istriku. Walaupun kita menikah bukan karena cinta, tapi kami masih bisa menghormati pernikahan ini. Dan kami berjanji untuk saling menjaga. Bukan begitu, Alya?"

Tangannya pria itu tak diam, sedikit menekan bahu Alya agar gadis itu berpura-pura nyaman hidup bersamanya.

"I ... Iya," jawab Alya tergugup, dengan mengulas senyuman paksa.

"Em ... Yaudah. Mendingan kalian makan dulu terus istirahat. Nanti biarkan Ayah yang membantu untuk memasukkan baju-baju kalian ini ke dalam lemari.

Rivaldo tidak ingin banyak mengobrol dengan orang tuanya dengan alasan ia tidak ingin ke pura-puraannya terbongkar oleh mereka. Alya yang suka bersikap ceroboh diminta untuk segera keluar dari kamar yang dihuni oleh orang tuannya, takutnya gadis itu akan bicara yang asal-asalan dan mengadu tentang sikap buruknya selama tinggal bersama

"Ya sudah, karena Alya tadi sudah masak kami akan putuskan untuk makan setelah itu kami akan istirahat."

"Tunggulah sebentar, biar dimasakin lagi sama istriku. Sebenarnya tadi istriku udah masak, tapi kan udah dingin dan kami ingin kalian makan dengan makanan yang baru."

Begitu terlihat manis sikap Rivaldo di depan orang tuanya dan itu membuat Alya jenggah. Pria itu ternyata pandai membuat skenario yang membuat orang tuanya begitu percaya dengan semua ucapannya.

Jika saja Rivaldo bisa bersikap baik dan tidak hanya berpura-pura saja, mungkin ia bakalan belajar untuk menjadi istri yang baik dan bisa menghormatinya. Tapi suaminya hanya berpura-pura baik dan perhatian saat di depan orang tuanya saja, itu membuatnya sangat muak.

"Nggak perlu diganti dengan masakan yang baru. Kami bisa makan dengan makanan yang tadi dibuat oleh Alya. Jangan suka membuang-buang makanan ya, Do! Di luar sana masih banyak orang yang kekurangan makan. Kita harus belajar untuk bersyukur," tegur Tarisa.

"Sebenarnya tadi Mama sama Papa udah makan di luar. Kalau kau dimasakin di rumah ya nggak mungkin kamu makan di luar."

Walaupun dalam keadaan kenyang, mereka tidak ingin membuat menantunya kecewa. Mereka terpaksa makan untuk masakan pertama dari menantu barunya.

"Loh! Kenapa harus makan di luar sih. Kan Alya di sini juga udah masakin buat kalian," jawab Rivaldo." Lain kali kalau mau makan di rumah aja biar mama itu tahu masa kamu menantu mama. Kalau makan di luar mama kapan bisa merasakan makanan buatan istriku!"

Tatapan kesal Tarisa dilayangkan pada putranya. "Aldo! Mama menikahkan kamu dengan Alya, bukan untuk kau jadikan pembantu. Mama tidak ingin membuat menantu Mama sengsara dan tidak nyaman tinggal bersamamu. Jadi kamu juga harus bisa menghargainya, sebagai pasanganmu, kan marah menyuruh-nyuruhnya untuk mengurus semua kebutuhanmu, termasuk memasak."

Rivaldo terdiam dengan menggerutu. 'Tuh kan bener, orang tuaku saja lebih perhatian padanya dibandingkan dengan anaknya sendiri. Bisa besar kepala ini cewek. Kalian tidak tahu saja kalau bocah itu tidak sepolos yang kalian pikirkan. Kalau tahu dia tidak bisa bersikap sopan padaku, aku sangat yakin sekali kalau kalian juga bakalan kecewa.'

Rivaldo menolak pada ayah yang tengah menaikkan satu alisnya meledek. 'Awas aja kau Al! Aku janji akan membuatmu tunduk padaku.'

Alya tersenyum senang karena sudah diperhatikan oleh mertuanya. Ia tidak menyangka ternyata mertuanya jauh lebih perhatian dan sayang padanya dibandingkan dengan suaminya yang selalu bersikap galak dan sok-sok mengatur

'Mampus kau! Bahkan orang tuamu saja lebih memihakku dibandingkan dengan kamu yang anaknya sendiri. Dengan keberadaan mereka di sini kau tidak bisa menyudutkanku lagi, Om. Jika kau berani bersikap kurang ajar padaku, maka kau sendiri yang akan keluar dari rumah ini.'

1
Ika Dw
oke👍
Gabutz
lanjuut
muna aprilia
lnjutt
muna aprilia
lnjut
weny aptini
semangat Alya.. /Kiss/
Ika Dw: haha ... makasih kak, 🤭😊 🥰
total 1 replies
Ika Dw
thank you ☺️☺️
Ika Dw
thanks kak🙏🤗
Ika Dw
haha .. bener 😁
Kanaya yasmine
Pedofil lebih tepat nya 😂😂
Kanaya yasmine
Anjaaayyy… applause 👏 buat loee
Kanaya yasmine
Deggg…bar bar jg loe alya🤭😆..gue suka gaya loe 💃🏻💃🏻
Ika Dw
tunggu sebentar kak, masih diketik 🙏🤗
Mustafik
lanjutannya mana tor
Isma Hany
episode nya gantung,gak ada sambungan nya
Yuno
Cerita ini keren banget, susah move on!
Ika Dw: terimakasih sudah mampir kak, selamat membaca🙏🤗
total 1 replies
Stefhany Anhai Rivera Maco
Karakter keren! 😍
Ika Dw: terimakasih sudah mampir kak, selamat membaca🙏🤗
total 1 replies
Ika Dw
Bab Awal sudah panas dingin, bagaimana kedepannya ya?? jadi penasaran, jangan takut sama suami galakmu Alya!! /Bye-Bye/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!